Zahwa kaget saat melihat Zara yang berdiri tak jauh dari dirinya dan juga Gus Zhafran,Zahwa langsung berjalan mendekat ke arah Zara dan membawanya pergi dari sana.
"Aku bisa jelasin semuanya."ucap Zahwa sembari menyeret Zara untuk pergi.
Zahwa pun membawa Zara untuk masuk ke dalam mobil nya,"sudah ustadzah?"tanya ustadz Fauzan sembari menengok ke belakang.
"Eh Zara,kamu kenapa bisa sama ustadzah Zahwa?"tanya ustadz Fauzan melihat Zara yang ada di mobil itu.
"Gak papa ustadz,di lanjutkan lagi perjalanan nya."ucap Zahwa, ustadz Fauzan pun kembali menjalankan mobil itu.
"Lain kali kalau Gus Zhafran meminta bantuan ustadz yang menyangkut tentang saya jangan di sanggupi yah ustadz. Saya minta agar ustadz tak berbicara keoada orang lain juga,cukup ustadz saja yang tau."ucap Zahwa.
"Na'am ustadzah,maaf kalau tadi saya lancang."ucap ustadz Fauzan yang merasa tak enak hati.
"Gak papa ustadz saya ngerti kok,saya sudah tak mau lagi berurusan dengan Gus Zhafran mohon pengertiannya yah ustadz."
"Sebenarnya ada apa Zah?"tanya Zara menatap ke arah temannya.
Tadi Zara ingin bertemu dengan Zahwa saat zahwa pamitan, karena tadi dia baru saja pulang dari luar pesantren. Saat mengetahui Zahwa keluar dari pesantren, langsung saja Zara mencari Zahwa berharap Zahwa masih ada di sekitaran pesantren.
Namun ternyata Zahwa sudah pergi,Zara pun memakai ojek untuk mengantarkan nya kepada Zahwa. Zara menyeringitkan dahi na kala melihat mobil yang Zahwa tumpangi berhenti di sebuah taman.
Karena Zara orangnya kepoan dia pun mengikuti Zahwa,dan benar saja ada satu hal yang dia ketahui di sana. Tentu saja Zara kaget mendengar pembicaraan antara Gus Zhafran dan Zahwa.
"Aku akan jelaskan di rumah,kamu ikut aku kerumah yah."ucap Zahwa di balas anggukan kepala oleh Zara.
Sekarang ini Zara sangat perlu penjelasan dari Zahwa,agar tak ada kesalahpahaman nantinya.
Saat tiba di rumah Zahwa,Zara ikut Zahwa ke dalam sedangkan ustadz Fauzan pulang kembali.
"Ayo jelaskan Zahwa."ucap Zara yang sudah tak tahan untuk mengetahui semuanya.
"Duduk dulu zar."keduanya kemudian duduk dan Zahwa Mukai menceritakan semuanya.
"Sepertinya memang aku harus menceritakan ini semua pada kamu,aku harap kamu tak membocorkan nya pada orang lain. Karena hal ini hanya di ketahui oleh aku Gus Zhafran, ustadz Fauzan dan juga kamu."ucap Zahwa di balas anggukan oleh Zara.
"Sebenarnya sudah sedari dulu aku menyimpan rasa pada Gus Zhafran,aku ingin menghapus rasa itu namun susah,bukan nya rasa itu menghilang malah semakin bertambah. Aku diam karena aku tau Nadia juga menyukai Gus Zhafran,aku tak ingin menjadi musuh dalam selimut Nadia. Oleh karena itu aku memendam semuanya. Aku kira Gus Zhafran tak mempunyai rasa yang sama seperti aku,namun ternyata cinta aku terbalaskan."
"Tepat beberapa hari sebelum Gus Zhafran pergi ke Mesir dia mengutarakan cinta dan juga memberikan janji pada ku bahwa akan mempersunting aku setelah dia pulang dari Mesir,tak hanya itu saja bahkan Gus Zhafran sudah menemui ibuku dan sama memberikan janji pada beliau seperti janjinya padaku. Dia meminta aku untuk menunggunya,dan yah aku menunggunya namun setelah aku menunggu itu tak ada buah manis yang aku terima."
"Saat itu aku mendengar percakapan antara keluarga ndalem dan keluarga Nadia yang ingin menjodohkan Gus Zhafran dan Nadia. Di sana hatiku sangat hancur,malam harinya aku menemui Gus Zhafran dan menanyakan hal yang siang tadi aku dengar. Ternyata semuanya benar,aku rasa nya disana ingin marah kecewa semuanya campur aduk. Namun Gus Zhafran kembali meminta ku untuk menunggu,dia berkata akan membatalkan perjodohan itu dan akan mengenalkan aku kepada keluarga ndalem sebagai calon istrinya."
"Aku masih menunggu namun nihil sampai acara pertunangan mereka tak ada tanda tanda pernikahan antara gus Zhafran dan Nadia batal,aku disana sudah mulai ikhlas jika Gus Zhafran memang tak di takdirkan untuk ku,namun Gus Zhafran kembali meminta ku untuk menunggu sampai nanti acara pernikahan nya."
"Aku menunggu,bahkan saat acara pertunangan mereka tepat di sana juga ibuku masuk rumah sakit. Tanpa kalian sadari aku bolak balik keluar pesantren untuk ke rumah sakit merawat ibuku,di rumah sakit setiap harinya ibuku selalu menanyakan gusbzhaf dan janjinya tiga tahun lalu. Aku terpaksa berbohong pada ibu agar nama Gus Zhafran tak tercoreng di pemikiran ibuku. Dia ingin sekali melihat aku menikah dengan Gus Zhafran sebelum dirinya meninggal"
"Hari demi hari kesehatan ibu semakin menurun,hari demi hari juga aku lewati dengan terus menunggu Gus Zhafran. Namun tepat saat acara pernikahan Gus Zhafran dan Nadia,tepat disana juga bunda aku menghembuskan nafas terakhirnya. Hari itu aku sangat hancur,tak ada seorang pun yang mengetahui seberapa hancurnya hatiku. Laki laki yang aku tunggu kepastian nya yang aku kira akan bisa menggantikan peran laki laki di hidupku,malah menikah dengan wanita lain. Di sana juga wanita yang telah melahirkan aku dan merawat ku meninggalkan aku."Zahwa tak bisa menahan air matanya agar tidak turun.
Mengingat kejadian tempo hari lalu membuat nya kembali merasakan sakit hati yang teramat sangat. Zara yang sedari tadi mendengarkan cerita penjelasan Zahwa pun merasakan hal yang sama.
Dia langsung memeluk tubuh sahabat nya,dia pun merasa menyesal seperti tak berguna menjadi seorang sahabat. Karena saat sahabat nya tengah hancur dan berduka dia malah tak ada di sisi nya.
Zara membiarkan Zahwa untuk menangis terlebih dahulu, sebelum pada akhirnya Zahwa kembali melanjutkan ceritanya. Dan memberitahukan niat dan alasan nya pergi dari kota itu.
Tak ada yang bisa Zara lakukan selain mendukung keputusan Zahwa. Jika Zara berada di posisi Zahwa pun pastinya akan melakukan hal yang sama.
Dia akan pergi dari kehidupan laki laki yang sudah membuatnya hancur,dia akan membiarkan sahabat nya bahagia dengan laki laki itu. Zahwa lebih baik mengalah untuk kebahagiaan orang lain, karena mungkin ini bukan jalan kebahagiaan Zahwa.
"Aku akan dukung apapun keputusan kamu wa,selama itu baik untuk mu. Gak banyak yang bisa aku lakukan sekarang ini,aku pun masih gak nyangka dengan semua ini. Tapi aku cuman bisa berdoa semoga jalan yang kamu ambil ini adalah yang terbaik untukmu,jangan lupakan aku."kini giliran Zara yang menangis,dia memeluk tubuh sahabat nya.
Berat memang melepaskan seseorang yang selalu ada di dekat kita, seseorang yang selalu mensupport kita bagaimana pun keadaannya.
Sebenarnya Zara sudah menaruh sedikit curiga pada Zhafran dan Zahwa, Kade sering kali Zara memergoki keduanya. Namun Zara tak ingin suudzon dan memilih diam,eh ternyata benar ada sesuatu di antara mereka.
"Makasih Zara,pasti aku gak akan lupain kamu kok. Doakan semoga aku bahagia di sana nantinya."ucap Zahwa.
"Emangnya kamu akan kemana?"tanya Zara.
"Seperti nya aku akan ke Jawa tengah,namun jika di sana juga aku belum mendapatkan apa yang aku inginkan aku akan ke luar negeri."ucap Zahwa.
"Ya kita jauh dong,kamu sering sering kesini yah aku pasti kangen banget sama kamu."
"Insyaallah,aku gak tau akan kembali lagi ke sini atau enggak. Tapi pastinya aku akan terus kabarin kamu kok,kita bisa saling ngasih kabar lewat handphone."
"Kok gitu sih wa,harus dong pokoknya kamu harus pulang lagi kesini."
"Insyaallah."
"Emang kapan kamu mau berangkat?"tanya Zara.
"Besok pagi."
"Hah kok ngadadak banget Zahwa."
"Gak papa lebih cepat lebih baik,yok mumpung kamu ada di sini,mending kamu nginep disini. Ini hari terakhir kita bisa tidur bareng,sekalian bantuin aku packing barang barang."ajak Zahwa di setujui oleh Zara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Sity Herfa
Semoga mendapatkan yg lebih baik dri Zhafran ya 🤗
2024-10-01
1
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
Kok semangat Zahwa... Bismillah untuk semua hal yg baik dan menggembirakan. Semoga kamu selalu dikelilingi orang tercinta dan terbaik ya.. pasti kamu bisa melalui itu semua.
2024-04-17
3
Nendah Wenda
semoga kamu bahagia wa
2024-04-17
0