bab 9.

mencintai mu apakah harus sesakit ini Gus?

Bukan hanya hati ku yang sakit tapi Tubuh ini pun lelah menanti kepastian mu."

zahwa nazneen syachrina majnun

Ketiganya menghampiri Zahwa yang meringkuk di atas kasur dengan masih bergulung selimut,tampak tubuh Aretha bergetar.

Nadia pun memegang tubuh Zahwa ,dia merasakan tubuh Zahwa yang panas,"Astaghfirullah,Zahwa kamu gak papa?"tanya Nadia membuat Adzkiya dan Zara panik.

"Zahwa kenapa nad?"tanya Zara.

"Tubuhnya panas banget zar."Nadia kemudian menyingkapkan selimut yang menutupi wajah Zahwa,dia semakin kaget kala melihat wajah pucat Zahwa serta mata yang membengkak sembab.

Zara kemudian mengambil termometer untuk mengecek panas tubuh Zahwa,saat di lihat ternyata dua puluh derajat Celcius, mereka pun semakin panik.

"Astaghfirullah Zahwa kenapa bisa gini."ucap Nadia sangat khawatir.

"Cepet bawa kompresan sama kabari dokter di pondok."titah Nadia,Zara dan Adzkiya pun langsung keluar dari kamar asrama mereka untuk mengabari dokter di pondok.

"Zahwa kamu kenapa bisa gini."ucap Nadia mengusap wajah Zahwa yang di penuhi oleh keringat dingin,mata Zahwa tertutup rapat walaupun sebenarnya dia tak tidur ataupun pingsan.

Dia mendengar semua ucapan dari Nadia namun dia tak ada tenaga untuk menjawab nya,bibir nya pucat pasi dan bergetar.

"Umi dokter sindy ada gak?"tanya Adzkiya dengan raut wajah panik dan keringat yang membanjiri kening nya karena tadi dia berlari lari ke ndalem.

"Dokter sindy lagi ada tugas di puskesmas,emang nya ada apa nak kenapa kamu kayak panik gitu,siapa yang sakit?"tanya umi Farah. Dia sedang menyiapkan makanan di atas meja untuk sarapan.

"Aduh gimana dong,itu Zahwa dia menggigil umi, tubuhnya panas banget."ucap Adzkiya.

"Astaghfirullah,kenapa bisa sakit. Kemarin kan dia baik baik aja."ucap umi Farah,dia langsung khawatir dengan keadaan Zahwa, bagaimana pun Zahwa sudah dia anggap anak sendiri.

"Cepat siapkan kompresan kita kesana sekarang,kamu tolong telpon dokter sindy biar cepat cepat pulang."titah umi Farah pada santri nya.

"Abi,Zhafran,Zulfa makanan sudah siap kalian sarapan terlebih dahulu. Umi mau lihat santri yang sakit."ucap umi Farah menyuruh anak serta suaminya yang sedang berada di ruang tengah untuk sarapan.

"Emang siapa yang sakit umi?"tanya kyai Malik.

"Zahwa bah,dia sakit tubuh nya panas banget katanya."

Deg

Mendengar jika yang sakit adalah Zahwa, Zhafran langsung panik dan khawatir,"Zhafran ikut umi, Zhafran ingin melihat kondisi Zahwa."ucap Zhafran khawatir.

Karena sama sama sedang panik keluarga ndalem tak ada yang menyadari kekhawatiran Zhafran pada Zahwa yang tak seperti biasanya.

Terkecuali seorang wanita yang saat ini sedang membawa baskom berisi air dingin serta handuk kecil untuk mengompres Zahwa.

"Ada hubungan apa Gus Zhafran dan Zahwa?"tanya nya dalam hatinya.

"Jangan,kamu lebih baik jemput dokter sindy ke puskesmas, cepat."Zhafran pun langsung menyambar kunci motor yang ada di atas meja dan langsung pergi untuk menjemput dokter sindy.

Sedangkan para wanita yang berada di sana langsung pergi ke kamar asrama Zahwa. Umi Farah semakin panik kala melihat wajah Zahwa yang pucat pasi serta mata nya yang membengkak.

"Astaghfirullah nak,kenapa bisa kayak gini."umi Farah langsung duduk di samping Zahwa kemudian mengusap lembut kepala Zahwa.

Umi Farah sampai meneteskan air mata melihat kondisi Zahwa,selama Zahwa berada di pesantren ini dia tak pernah sakit, jikalau pun sakit pasti sakit biasa saja.

Nadia langsung mengambil kompresan lalu mengompres kening Zahwa untuk menurunkan panas di tubuhnya.

Tak lama datanglah dokter sindy, mereka langsung keluar membiarkan dokter sindy memeriksa Zahwa,disana hanya ada umi Farah yang menemani Zahwa.

"Kenapa Zahwa bisa kayak gitu?"tanya Zhafran kepada teman teman Zahwa.

"Kita juga gak tau bang,kemarin Zahwa keluar malem malem terus pulang dengan mata sembab,terus tadi subuh kita ajakin Zahwa tahajud di masjid tapi katanya duluan aja,kita kira Zahwa nyusul eh pas tadi selesai ngaji kita liat Zahwa yang masih tidur,terus tubuhnya panas sama mukanya bengkak dan sembab gitu."jelas Adzkiya.

Zhafran pun merasa bersalah mungkinkah Zahwa sakit karena dirinya,malam tadi dia bertemu dengan Zahwa dan Zahwa menangis. Sungguh Zhafran tak menyangka dampak nya akan terimbas pada kesehatan Zahwa.

Setelah dokter sindy memeriksa Zahwa, mereka yang berada di luar pun masuk ke dalam kamar Zahwa.

Dokter sindy memaparkan beberapa alasan Zahwa jatuh sakit, yaitu kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh Zahwa, terlalu banyak pikiran,dan juga kurang istirahat.

Ya,memang kemarin Zahwa tidak makan sama sekali, banyak pikiran ya tentu itu semua karena Zhafran.

"Lalu kenapa mata Zahwa bisa bengkak dan sembab dok?"tanya umi Farah.

"Mungkin Zahwa kemarin malam menangis berlarut larut sampai matanya bengkak, karena menangis itu juga membuat tubuh Zahwa panas."ucap dokter sindy.

Setelah meresepkan obat untuk Zahwa dan memberikan sedikit wajengan agar menjaga kesehatan dan makanan nya dokter sindy pun keluar.

"Astagfirullah kamu kenapa bisa seperti ini nak, masalah apa yang sedang kamu hadapi."ucap umi Farah mengelus kepala Zahwa.

Merasakan elusan di kepalanya,Zahwa sedikit sedikit membuka matanya,dia melihat ke sekeliling nya, hingga tiba tiba netra nya berhenti di dua insan yang berdiri bersampingan.

Hati Zahwa rasanya sangat nyeri kala melihat Zhafran berdiri di samping Nadia,sangat serasi memang.Zahwa pun hanya bisa tersenyum tipis.

"Nak ada yang sakit gak?"tanya umi Farah,Zahwa pun hanya membalas dengan gelengan kepala.

"Kamu butuh sesuatu?"tanya umi Farah,Zahwa pun membalas dengan gelengan kepala lagi.

"Zahwa pengen istirahat umi."ucap Zahwa lirih.

"Ya udah kamu istirahat lagi aja,umi mau buatin bubur buat kamu. Kamu belum makan dari kemarin."ucap umi Farah lembut,Zahwa pun mengangguk.

"Zhafran tolong belikan obat yang tadi di resep kan oleh dokter sindy."titah nya pada sang putra, Zhafran pun pergi untuk membeli obat Zahwa ke apotek.

Sebelum umi Farah keluar untuk membuat bubur,dia mengusap kepala Zahwa dan mencium kening Zahwa terlebih dahulu.

"Kalian tolong jaga Zahwa yah,jangan berisik."ucap umi Farah pada teman teman Zahwa.

Mereka pun mengangguk,"Istirahat yah wa biar cepat sembuh,kita di sini kok jagain kamu."ucap Adzkiya, Zahwa pun mengangguk lalu memejamkan matanya.

Ketiga teman nya itu membacakan Al Qur'an, karena memang rutinitas mereka jika ada yang sakit mereka akan membacakan Al Qur'an,ya walaupun tidak parah juga tapi mereka yakin dengan mereka membacakan Al Qur'an dan berdoa bisa membuat yang sakit lebih tenang dan cepat sembuh.

Saat ketiganya sedang membaca Alquran,Zara melirik ke arah Zahwa yang tengah memejamkan matanya itu,dia melihat ada buliran air mata yang keluar dan membasahi pipi Zahwa saat Zahwa tengah memejamkan matanya.

"Kamu kenapa wa."ucap Zara dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

sedih banget Thor ngikut ngerasain😭😭😭

2024-04-17

2

Pasrah

Pasrah

Zara walaupun lemot tapi dia bisa merasakan keadaan temannya

2024-04-22

0

Neng Indri

Neng Indri

baper thor😭😭😭

2024-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 1.prolog
2 bab 1.pengakuan
3 bab 2.ruqiyah
4 bab 3.batagor
5 bab 4.tunggu saya kembali
6 bab 6. saya kembali
7 bab 7.perjodohan
8 bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9 bab 9.
10 bab 10.pertunangan
11 bab 11.janji mu pada orang tuaku
12 bab 12. memburuk
13 bab 13.ikhlaskan
14 bab 14.dua semesta yang hilang
15 bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16 bab 16. saran
17 bab 17. pamit
18 bab 18. pergi
19 bab 19. jadi istri kedua?
20 bab 20. jujur
21 bab 21. selamat tinggal
22 bab 22. selamat datang
23 bab 23
24 bab 23
25 bab 24.kekuarga Bu zahro
26 bab 25.malam Jum'at
27 bab 26. mengambil kasih sayang
28 bab 27.umi Farah sakit
29 bab 28. Ashraf si kanebo kering
30 bab 29.
31 bab 30. anak angkat
32 bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33 bab 33.perusahaan Ashraf
34 bab 34. bukan calon
35 bab 35
36 bab 36. kolor Spiderman
37 bab 37. tak ada yang gratis
38 bab 37. hujan hujanan
39 bab 38.sakit
40 bab 40.
41 bab 41.
42 bab 42.posesif
43 bab 43.suprise
44 bab 44.
45 bab 45.kejutan dari Ashraf
46 bab 46.
47 bab 47. bahagia nya umi Farah
48 bab 48.nadia hamil
49 bab 49.arthur mundur
50 bab 50. untuk siapa??
51 bab 51. rumah baru
52 bab 52. kenyataan baru
53 bab 53.kamar rahasia
54 bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55 bab 55.bertemu Zara
56 bab 56.kedatangan Zahwa
57 bab 57. sertifikat rumah
58 bab 58. masih menyimpan rasa
59 bab 60. murka Nadia
60 bab 60. keinginan Nadia
61 bab 61. membawa pergi
62 bab 62.
63 bab 63. tak akan kembali lagi
64 bab 64.
65 bab 65.
66 bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67 bab 67. sadar akan kesalahan
68 bab 68. jurus pelet Arthur
69 bab 69. cemburu
70 bab 70.
71 bab 71.
72 bab 72.
73 bab 73.
74 bab 74. unek unek Zara
75 bab 75. siap di madu
76 bab 76.kapan ngelamar?
77 bab 77. masa lalu
78 bab 78. kisah yang telah usai
79 bab 79.
80 bab 80.
81 bab 81. terima or tolak??
82 bab 82.
83 bab 83.
84 bab 84.
85 bab 85.
86 bab 86.
87 bab 87.
88 pengumuman!!
89 bab 88. harus segera bertemu
90 bab 89.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.prolog
2
bab 1.pengakuan
3
bab 2.ruqiyah
4
bab 3.batagor
5
bab 4.tunggu saya kembali
6
bab 6. saya kembali
7
bab 7.perjodohan
8
bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9
bab 9.
10
bab 10.pertunangan
11
bab 11.janji mu pada orang tuaku
12
bab 12. memburuk
13
bab 13.ikhlaskan
14
bab 14.dua semesta yang hilang
15
bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16
bab 16. saran
17
bab 17. pamit
18
bab 18. pergi
19
bab 19. jadi istri kedua?
20
bab 20. jujur
21
bab 21. selamat tinggal
22
bab 22. selamat datang
23
bab 23
24
bab 23
25
bab 24.kekuarga Bu zahro
26
bab 25.malam Jum'at
27
bab 26. mengambil kasih sayang
28
bab 27.umi Farah sakit
29
bab 28. Ashraf si kanebo kering
30
bab 29.
31
bab 30. anak angkat
32
bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33
bab 33.perusahaan Ashraf
34
bab 34. bukan calon
35
bab 35
36
bab 36. kolor Spiderman
37
bab 37. tak ada yang gratis
38
bab 37. hujan hujanan
39
bab 38.sakit
40
bab 40.
41
bab 41.
42
bab 42.posesif
43
bab 43.suprise
44
bab 44.
45
bab 45.kejutan dari Ashraf
46
bab 46.
47
bab 47. bahagia nya umi Farah
48
bab 48.nadia hamil
49
bab 49.arthur mundur
50
bab 50. untuk siapa??
51
bab 51. rumah baru
52
bab 52. kenyataan baru
53
bab 53.kamar rahasia
54
bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55
bab 55.bertemu Zara
56
bab 56.kedatangan Zahwa
57
bab 57. sertifikat rumah
58
bab 58. masih menyimpan rasa
59
bab 60. murka Nadia
60
bab 60. keinginan Nadia
61
bab 61. membawa pergi
62
bab 62.
63
bab 63. tak akan kembali lagi
64
bab 64.
65
bab 65.
66
bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67
bab 67. sadar akan kesalahan
68
bab 68. jurus pelet Arthur
69
bab 69. cemburu
70
bab 70.
71
bab 71.
72
bab 72.
73
bab 73.
74
bab 74. unek unek Zara
75
bab 75. siap di madu
76
bab 76.kapan ngelamar?
77
bab 77. masa lalu
78
bab 78. kisah yang telah usai
79
bab 79.
80
bab 80.
81
bab 81. terima or tolak??
82
bab 82.
83
bab 83.
84
bab 84.
85
bab 85.
86
bab 86.
87
bab 87.
88
pengumuman!!
89
bab 88. harus segera bertemu
90
bab 89.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!