mencintai mu apakah harus sesakit ini Gus?
Bukan hanya hati ku yang sakit tapi Tubuh ini pun lelah menanti kepastian mu."
zahwa nazneen syachrina majnun
Ketiganya menghampiri Zahwa yang meringkuk di atas kasur dengan masih bergulung selimut,tampak tubuh Aretha bergetar.
Nadia pun memegang tubuh Zahwa ,dia merasakan tubuh Zahwa yang panas,"Astaghfirullah,Zahwa kamu gak papa?"tanya Nadia membuat Adzkiya dan Zara panik.
"Zahwa kenapa nad?"tanya Zara.
"Tubuhnya panas banget zar."Nadia kemudian menyingkapkan selimut yang menutupi wajah Zahwa,dia semakin kaget kala melihat wajah pucat Zahwa serta mata yang membengkak sembab.
Zara kemudian mengambil termometer untuk mengecek panas tubuh Zahwa,saat di lihat ternyata dua puluh derajat Celcius, mereka pun semakin panik.
"Astaghfirullah Zahwa kenapa bisa gini."ucap Nadia sangat khawatir.
"Cepet bawa kompresan sama kabari dokter di pondok."titah Nadia,Zara dan Adzkiya pun langsung keluar dari kamar asrama mereka untuk mengabari dokter di pondok.
"Zahwa kamu kenapa bisa gini."ucap Nadia mengusap wajah Zahwa yang di penuhi oleh keringat dingin,mata Zahwa tertutup rapat walaupun sebenarnya dia tak tidur ataupun pingsan.
Dia mendengar semua ucapan dari Nadia namun dia tak ada tenaga untuk menjawab nya,bibir nya pucat pasi dan bergetar.
"Umi dokter sindy ada gak?"tanya Adzkiya dengan raut wajah panik dan keringat yang membanjiri kening nya karena tadi dia berlari lari ke ndalem.
"Dokter sindy lagi ada tugas di puskesmas,emang nya ada apa nak kenapa kamu kayak panik gitu,siapa yang sakit?"tanya umi Farah. Dia sedang menyiapkan makanan di atas meja untuk sarapan.
"Aduh gimana dong,itu Zahwa dia menggigil umi, tubuhnya panas banget."ucap Adzkiya.
"Astaghfirullah,kenapa bisa sakit. Kemarin kan dia baik baik aja."ucap umi Farah,dia langsung khawatir dengan keadaan Zahwa, bagaimana pun Zahwa sudah dia anggap anak sendiri.
"Cepat siapkan kompresan kita kesana sekarang,kamu tolong telpon dokter sindy biar cepat cepat pulang."titah umi Farah pada santri nya.
"Abi,Zhafran,Zulfa makanan sudah siap kalian sarapan terlebih dahulu. Umi mau lihat santri yang sakit."ucap umi Farah menyuruh anak serta suaminya yang sedang berada di ruang tengah untuk sarapan.
"Emang siapa yang sakit umi?"tanya kyai Malik.
"Zahwa bah,dia sakit tubuh nya panas banget katanya."
Deg
Mendengar jika yang sakit adalah Zahwa, Zhafran langsung panik dan khawatir,"Zhafran ikut umi, Zhafran ingin melihat kondisi Zahwa."ucap Zhafran khawatir.
Karena sama sama sedang panik keluarga ndalem tak ada yang menyadari kekhawatiran Zhafran pada Zahwa yang tak seperti biasanya.
Terkecuali seorang wanita yang saat ini sedang membawa baskom berisi air dingin serta handuk kecil untuk mengompres Zahwa.
"Ada hubungan apa Gus Zhafran dan Zahwa?"tanya nya dalam hatinya.
"Jangan,kamu lebih baik jemput dokter sindy ke puskesmas, cepat."Zhafran pun langsung menyambar kunci motor yang ada di atas meja dan langsung pergi untuk menjemput dokter sindy.
Sedangkan para wanita yang berada di sana langsung pergi ke kamar asrama Zahwa. Umi Farah semakin panik kala melihat wajah Zahwa yang pucat pasi serta mata nya yang membengkak.
"Astaghfirullah nak,kenapa bisa kayak gini."umi Farah langsung duduk di samping Zahwa kemudian mengusap lembut kepala Zahwa.
Umi Farah sampai meneteskan air mata melihat kondisi Zahwa,selama Zahwa berada di pesantren ini dia tak pernah sakit, jikalau pun sakit pasti sakit biasa saja.
Nadia langsung mengambil kompresan lalu mengompres kening Zahwa untuk menurunkan panas di tubuhnya.
Tak lama datanglah dokter sindy, mereka langsung keluar membiarkan dokter sindy memeriksa Zahwa,disana hanya ada umi Farah yang menemani Zahwa.
"Kenapa Zahwa bisa kayak gitu?"tanya Zhafran kepada teman teman Zahwa.
"Kita juga gak tau bang,kemarin Zahwa keluar malem malem terus pulang dengan mata sembab,terus tadi subuh kita ajakin Zahwa tahajud di masjid tapi katanya duluan aja,kita kira Zahwa nyusul eh pas tadi selesai ngaji kita liat Zahwa yang masih tidur,terus tubuhnya panas sama mukanya bengkak dan sembab gitu."jelas Adzkiya.
Zhafran pun merasa bersalah mungkinkah Zahwa sakit karena dirinya,malam tadi dia bertemu dengan Zahwa dan Zahwa menangis. Sungguh Zhafran tak menyangka dampak nya akan terimbas pada kesehatan Zahwa.
Setelah dokter sindy memeriksa Zahwa, mereka yang berada di luar pun masuk ke dalam kamar Zahwa.
Dokter sindy memaparkan beberapa alasan Zahwa jatuh sakit, yaitu kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh Zahwa, terlalu banyak pikiran,dan juga kurang istirahat.
Ya,memang kemarin Zahwa tidak makan sama sekali, banyak pikiran ya tentu itu semua karena Zhafran.
"Lalu kenapa mata Zahwa bisa bengkak dan sembab dok?"tanya umi Farah.
"Mungkin Zahwa kemarin malam menangis berlarut larut sampai matanya bengkak, karena menangis itu juga membuat tubuh Zahwa panas."ucap dokter sindy.
Setelah meresepkan obat untuk Zahwa dan memberikan sedikit wajengan agar menjaga kesehatan dan makanan nya dokter sindy pun keluar.
"Astagfirullah kamu kenapa bisa seperti ini nak, masalah apa yang sedang kamu hadapi."ucap umi Farah mengelus kepala Zahwa.
Merasakan elusan di kepalanya,Zahwa sedikit sedikit membuka matanya,dia melihat ke sekeliling nya, hingga tiba tiba netra nya berhenti di dua insan yang berdiri bersampingan.
Hati Zahwa rasanya sangat nyeri kala melihat Zhafran berdiri di samping Nadia,sangat serasi memang.Zahwa pun hanya bisa tersenyum tipis.
"Nak ada yang sakit gak?"tanya umi Farah,Zahwa pun hanya membalas dengan gelengan kepala.
"Kamu butuh sesuatu?"tanya umi Farah,Zahwa pun membalas dengan gelengan kepala lagi.
"Zahwa pengen istirahat umi."ucap Zahwa lirih.
"Ya udah kamu istirahat lagi aja,umi mau buatin bubur buat kamu. Kamu belum makan dari kemarin."ucap umi Farah lembut,Zahwa pun mengangguk.
"Zhafran tolong belikan obat yang tadi di resep kan oleh dokter sindy."titah nya pada sang putra, Zhafran pun pergi untuk membeli obat Zahwa ke apotek.
Sebelum umi Farah keluar untuk membuat bubur,dia mengusap kepala Zahwa dan mencium kening Zahwa terlebih dahulu.
"Kalian tolong jaga Zahwa yah,jangan berisik."ucap umi Farah pada teman teman Zahwa.
Mereka pun mengangguk,"Istirahat yah wa biar cepat sembuh,kita di sini kok jagain kamu."ucap Adzkiya, Zahwa pun mengangguk lalu memejamkan matanya.
Ketiga teman nya itu membacakan Al Qur'an, karena memang rutinitas mereka jika ada yang sakit mereka akan membacakan Al Qur'an,ya walaupun tidak parah juga tapi mereka yakin dengan mereka membacakan Al Qur'an dan berdoa bisa membuat yang sakit lebih tenang dan cepat sembuh.
Saat ketiganya sedang membaca Alquran,Zara melirik ke arah Zahwa yang tengah memejamkan matanya itu,dia melihat ada buliran air mata yang keluar dan membasahi pipi Zahwa saat Zahwa tengah memejamkan matanya.
"Kamu kenapa wa."ucap Zara dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Nurmiati Aruan
ya ampun...terasa sakit nya
2024-05-24
1
Pendak Wah
aku jd ikut sedih Thorr 😭😭
2024-05-17
0
Neng Indri
baper thor😭😭😭
2024-05-08
0