bab 6. saya kembali

"Wah ada yang mulai rahasia rahasian nih sama kita."sindir Adzkiya, membuat semua emang nya menatap ke arah dirinya.

"Maksud kamu apa Kiya?"tanya Zara di balas anggukan oleh Nadia,namun tidak dengan Zahwa yang sudah tau pasti Adzkiya sedang menyindir dirinya.

Pasti Adzkiya mengetahui tentang pembicaraan kemarin dirinya dengan keluarga ndalem.

"Iya yang diem diem ternyata udah di lamar sama laki,yang diem diem ternyata sedang menunggu sang pujaan hati pulang,yang sebentar lagi jadi istri orang."ucap Adzkiya menatap ke arah Zahwa yang malah asik membaca kitab nya.

"Hah siapa?"tanya Zara dan Nadia, mereka melihat ke arah pandang Adzkiya kemudian saling menatap satu sama lain.

"Zahwa."ucap mereka berdua,yang mempunyai nama pun menatap mereka.

"Kenapa?"tanya Zahwa dengan wajah tanpa dosanya.

"Yang di katakan Adzkiya benar wa?"

 "Kamu udah ada yang lamar?"

 "Siapa wa kok kamu gak ngasih tau kita?"

Berbagai pertanyaan di lontarkan oleh ketiga teman nya itu membuat Zahwa pusing ingin menjawab yang mana dulu.

"Nanya tuh satu satu pusing aku jawab nya."kesal Zahwa.

"Iya aku emang udah ada yang lamar-"

"Bahkan sejak tiga tahun yang lalu"ucap Adzkiya memotong ucapan Zahwa,Zara dan Nadia pun melirik ke arah Adzkiya.

"Hah yang bener aja?"Zara tak percaya dengan ucapan teman nya itu.

"Kalau gak percaya tuh tanyain sama orang nya."kedua orang itu pun kembali menatap ke arah Zahwa dengan tatapan selidiki penuh interogasi.

Zahwa lebih dulu menghela nafasnya,"Iya aku udah di lamar sama laki laki tiga tahun yang lalu saat dia akan pergi ke luar negeri,dia meminta aku menunggu sampai di kembali ke luar negeri dia juga udah minta izin sama bunda aku."ucap Zahwa jujur.

"Kamu kok gak ngasih tau kita wa,apa sebegitu gak pentingnya kita di hidup kamu sampai kamu menutupi semua ini sama kita."ucap Zara sedikit mendrama.

"Cih gak usah alay gitu deh zar geli aku liat nya."ucap Adzkiya.

"Maaf banget bukan aku gak nganggap kalian berharga di hidup aku,kalian sangat sangat berharga untuk hidup aku. Tapi ada beberapa hal yang membuat aku harus menutupi ini sama kalian,maaf yah tadinya aku mau ngasih surprise ke kalian biar langsung ketemu sama calon aku eh malah udah tau sekarang."ucap Zahwa.

Ketiga teman nya itu pun mengangguk mungkin memang ini adalah privasi Zahwa,tak apa jika Zahwa tidak menceritakan secara gamblang tentang laki laki itu dan alasan nya menutupi itu semua.

"Hemmm baiklah tapi emang siapa laki laki nya, apakah laki laki nya yang kita ketahui atau laki laki yang sama sekali tak pernah kita ketahui?"tanya Adzkiya.

"Kalian tau kok laki laki nya,dan insyaallah dia akan pulang satu atau dua mingguan lagi."ucap Zahwa tersenyum.

"Waduh siapa tuh,aku penasaran banget deh spill dong dikit dikit."ucap Zara.

"Nanti aja deh biar jadi suprise untuk kalian."

"Hmm ya udah deh kita cuman bisa ngasih doa aja buat kamu,semoga laki laki itu adalah laki laki yang paling tepat untuk kamu,semoga kamu nanti lancar acaranya,semoga nanti kamu menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah."ucap Nadia.

"Aamiin makasih doanya."

"Berarti yang pertama kali nikah di antara kita Zahwa dong,eh cieee cieee yang bentar lagi ketemu pujaan hati yang mau melepaskan rindu dan mau melepas masa gadis nya."goda Adzkiya,Zahwa pun tak bisa menyembunyikan rona wajah nya, membuat mereka tertawa senang karena telah berhasil menggoda Zahwa.

***

Satu Minggu telah berlalu,hari ini adalah kepulangan Gus Zhafran dari Masir. Tampak pesantren sedang sibuk mempersiapkan perpulangan  Gus Zhafran,raut bahagia terlukis indah di wajah keluarga ndalem beserta para santrinya.

Mereka sangat antusias menyambut kepulangan Gus Zhafran,tak terkecuali dengan seorang wanita yang sejak tiga tahun lalu menanti kepulangan sang pujaan hati yang telah memberikan janji padanya.

Rasa rindu yang sudah terpupuk dalam hatinya sebentar lagi akan terobati,penantian panjang nya sebentar lagi akan terealisasi kan.

Seperti biasa Zahwa selalu di panggil oleh keluarga ndalem untuk menyiapkan semuanya,tak lupa juga untuk menyambut kepulangan Gus Zhafran Zahwa membuat brownies serta kue kesukaan Gus Zhafran.

"Eh ayo ayo Abang aku udah nyampe tuh."ucap Adzkiya mengajak ketiga teman nya untuk melihat kedatangan Gus Zhafran.

Ketiga nya pun dengan antusias mengikuti Adzkiya lalu pergi ke depan teras ndalem, terlihat di sana Gus Zhafran turun dari mobil nya kemudian berlari menghampiri sang ibu mencium tangan wanita yang telah melahirkannya itu kemudian memeluk nya.

Melihat itu membuat suasana menjadi mellow, apalagi saat melihat Gus Zhafran dan umi Farah menangis. Setelah itu Zhafran beralih memeluk tubuh Abah nya, lalu jiddah nya,bibi nya dan terakhir dia memeluk adik bontot nya itu.

Saat memeluk tubuh Adzkiya tiba tiba netra nya melihat Zahwa yang berdiri di belakang Adzkiya, Zhafran tampak terpukau melihat penampilan Zahwa sekarang.

Jujur Zahwa semakin cantik dan kelihatan nya semakin Sholehah, apalagi saat tau jika Zahwa kini menjadi ustadzah di pesantren ini membuat Zhafran semakin terpesona,beda dengan Zahwa yang di tinggalkan tiga tahun yang lalu. 

Zhafran pun membalas senyuman Zahwa,dan berkata dalam hatinya,"Zahwa aku telah kembali, terimakasih telah menunggu ku."

"Aku telah berhasil menunggu kamu tiga tahun Gus, sekarang giliran kamu untuk membuktikan semua janji yang terucap dulu."ucap Zahwa dalam hatinya.

Setelah sesi pelukan dan melepas kangen itu kini semua orang masuk ke dalam ndalem lagi. Zahwa pun kembali dengan tugas nya di dapur, karena kebetulan tadi brownies yang dia buat belum matang.

"Zar,wa aku ke dalam dulu yah, kebetulan tadi ada umi sama Abi ku di sana. Aku di suruh kesana katanya ada yang mau di bicarakan."ucap Nadia di balas anggukan kepala oleh keduanya.

"Kira kira mereka mau bicarain apa yah?"tanya Zara.

"Ya gak tau sana aja tanyain atau ikut kesana kalau mau tau."ucap Zahwa mengedikan kedua bahunya.

"Eh btw Zahwa calon kamu udah pulang belum dari luar negeri nya?"tanya Zara membuat Zahwa tersenyum.

"Udah."

"Wah kapan atuh di kenalin sama kita aku udah gak sabar pengen liat mukanya, penasaran nih."Zara begitu antusias mengetahui jika calon suami dari sahabatnya itu sudah kembali.

"Sabar bentar yah, nanti kamu juga bakal tau."ucap Zahwa sembari terkekeh.

"Udah dulu aku mau nganterin kue sama bolu ini kedalam,titip dulu bolu yang masih di open itu yah,awas nanti gosong."ucap Zahwa kemudian membawa nampan yang berisi brownies dan kue buatan nya.

Zahwa melihat ke sekeliling nya disana bukan hanya terdapat keluarga ndalem saja,namun di sana juga ada keluarga kyai Imran (ayah Nadia) beserta Nadia nya pun turut hadir di tengah tengah mereka.

"Mangga semuanya di nikmati mumpung brownies nya masih hangat."ucap Zahwa.

"Masya Allah,hatur nuhun Zahwa wah kelihatan nya sangat enak."ucap kyai Malik,yang hanya di balas senyuman oleh Zahwa.

"Wah ini kayaknya spesial buat yang baru pulang dari Mesir yah, soalnya brownies sama kue nya kesukaan Zhafran."ucap umi Farah.

"Muhun umi,Gus Zhafran kan baru pulang saya buatkan brownies sama kue kesukaan Gus Zhafran aja."ucap Zahwa.

"Terimakasih Zahwa."ucap Gus Zhafran hanya di balas anggukan oleh Zahwa.

"Kalau begitu Zahwa izin ke belakang lagi semuanya."ucap Zahwa undur diri.

Saat Zahwa berjalan pergi ke dapur kembali tiba tiba dia mendengar.....

"Jadi semuanya setuju kan kalau Nadia dan Zhafran di jodohkan,sekarang tinggal menentukan tanggal nya saja."

Deg

Hayoo gimana ini kok malah Gus Zhafran sama Nadia yang mau nikah? aduh gimana perasaan Zahwa yah?? donasi tisu dong gays buat Zahwa kasian dia mau nangis....

Tunggu kelanjutannya besok yah,see you next chapter

thanks for reading 🥰

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***