..."aku yang sudah menunggu mu namun mengapa bukan aku yang di pilih bersanding denganmu."...
" Zahwa nazneen syachrina majnun."
Happy reading.......
Zhafran terdiam kala mengetahui jika ternyata Zahwa mendengar ucapan yang menjadi bahan perbincangan tadi siang di ndalem.
"Jadi apakah itu benar Gus? Anda akan menikah dengan sahabat saya?tanya Zahwa menahan rasa sesak di dalam hatinya.
"Maaf Zahwa."ucap Gus Zhafran membuat Zahwa memejamkan matanya berbarengan dengan itu air matanya langsung turun.
"Kenapa Gus, kenapa. Saya sudah menunggu tiga tahun lamanya tapi mengapa ini menjadi balasannya,aku sudah menunggu tiga tahun tapi mengapa bukan aku yang di pilih bersanding dengan mu."ucap Zahwa menyayat hati Gus Zhafran.
Sakit teramat sangat,tiga tahun dia menunggu kepastian namun tak ada buah manis yang dia rasakan. Seharusnya sekarang ini dia merasakan bahagia karena Gus Zhafran telah kembali, seharusnya hari ini mereka menghadap ke keluarga ndalem untuk meminta restu mereka.
Namun sayang itu hanyalah angan belakang,kini semua impian yang telah Zahwa rajut tiga tahun lamanya harus sirna saat mengetahui pujaan hatinya di jodohkan dengan wanita lain.
"Jika memang akhirnya akan menjadi seperti ini mengapa anda memberikan janji itu Gus,jika memang anda akan menikah dengan sahabat saya setidaknya saat anda di Mesir anda mengabari saya agar saya tak berharap dan menunggu anda."Zahwa sangat kecewa dengan Gus Zhafran.
"Maaf Zahwa tapi ini semua di luar kendali saya,saya tak tau jika saya akan di jodohkan dengan Nadia. Saya baru mengetahui nya tadi saat kyai Imran dan Abah membahas tentang perjodohan ini."ucap Gus Zhafran.
"Lantas mengapa tak Gus tolak perjodohan itu? Kenapa Gus?kenapa anda malah diam saja."tanya Zahwa karena setahu dirinya tadi Gus Zhafran hanya diam saja saat keluarga yang lain membahas perjodohan itu.
"Saya terlalu shock saat mendengar tentang perjodohan ini, maafkan saya Zahwa tapi kamu tentang saja sebelum acara pertunangan saya dan Nadia di laksanakan saya akan berbicara dengan keluarga saya untuk membatalkan perjodohan ini. Lalu setelah itu saya akan memperkenalkan kamu sebagai calon istri saya,tolong jangan menangis Zahwa saya sangat mencintai kamu mari berjuang kembali,saya akan menepati janji yang saya berikan tiga tahun lalu."ucap Gus Zhafran.
Jujur dia tak sanggup saat melihat Zahwa yang menangis seperti itu,"Sampai kapan lagi saya harus menunggu Gus? Tak cukupkah tiga tahun saya menunggu?"tanya Zahwa.
"Tolong bersabar lagi Zahwa,saya akan meyakinkan keluarga saya untuk membatalkan perjodohan ini,saya yakin kita bisa bersama saya janji saya akan menikahi kamu sesuai janji saya dulu."
"Saya tak perlu lagi janji Gus,saya hanya ingin pembuktian. Saya pegang ucapan Gus, buktikan semua janji yang pernah anda ucapkan kepada saya Gus,saya akan menunggu sampai nanti acara pertunangan Gus,jika sampai saat itu tak ada kepastian juga maka saya akan mundur Gus."ucap Zahwa mengusap air matanya lalu berlalu meninggalkan Gus Zhafran sendiri disana.
Gus Zhafran menatap kepergian Zahwa dengan nanar, dirinya merasa bersalah dan menyesal karena membuat wanita yang dia cintai menangis.
"Maafkan saya Zahwa."ucap Gus Zhafran dia pun terduduk di atas kursi yang ada di sana,dia membuka peci nya lalu menyugarkan rambutnya.
Ia bingung harus bagaimana,dia memang tak tau menahu tentang perjodohan itu,namun sebulan yang lalu saat Zhafran masih berada di Mesir,Abah nya pernah bercerita akan menjodohkan nya, karena saat itu Zhafran sedang pusing dengan berbagai tugas dan pada saat itu pun Abah nya seperti membuat lelucon sehingga Zhafran pun membalasnya dengan candaan.
Namun ternyata Ucapan Abah nya itu tak main main,dia di jodohkan dengan wanita lain yang dimana wanita itu adalah sahabat dari wanita yang ingin dia nikahi.
"Ya Alloh bantulah hamba mu ini."ucap Gus Zhafran lalu pergi dari sana.
****
Zahwa masuk ke dalam kamarnya setelah tadi dia sempat ke kamar mandi terlebih dahulu untuk mencuci mukanya agar tak terlihat dia habis menangis.
Saat dia membuka pintu tampak teman teman nya itu sedang tertawa, seperti nya ada pembicaraan yang sangat asik.
"Assalamualaikum."ucap Zahwa.
"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh."
"Alhamdulillah itu Zahwa,kamu kemana wa kita cariin loh dari tadi."ucap Adzkiya.
"Hehehe tadi abis nyari udara segar di luar."ucap Zahwa sembari terkekeh.
"Kamu ini wa kan lagi sakit malah keluyuran malam malam,masuk angin loh."ucap Zara.
"Gak bakal tenang aja."
"Eh wa kamu kenapa? Kamu abis nangis yah?"tanya Nadia melihat mata Zahwa yang sembab dan ada sedikit kemerah merahan di matanya.
"A-ah enggak kok,ini tadi ada itu-ada hewan kecil masuk ke mata aku jadi gini."Zahwa mencari alasan yang sedikit masuk akal.
"Tapi kamu kayak abis nangis wa,jujur aja deh ada masalah?"tanya Zara,Zahwa pun menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.
"Enggak kok,eh iya tadi kayaknya ada pembahasan seru nih,lagi ngobrolin apaan?"tanya Zahwa mengalihkan pembicaraan mereka.
"Ouh iya ini bentar lagi ada yang mau nikah."goda Zara sembari melirik lirik ke arah Nadia.
"Wah siapa?"tanya Zahwa pura pura tak tau.
"Ini nih Ning Nadia bentar lagi mau nikah sama Gus Zhafran,aduh bentar lagi mau jadi Bu nyai nih di pondok ini."ucap Zara membuat Nadia tersenyum malu.
"Wah Masya Allah selamat yah nad,semoga lancar sampai hari h"ucap Zahwa sembari menahan sesak di dadanya,dia masih mempertahankan senyum nya walaupun sebenarnya hatinya meringis pedih.
"Iya makasih yah,kamu juga kan mau nikah kira kira bakal kamu duluan atau aku duluan yah."ucap Nadia.
"Kayaknya kamu duluan deh nad."
"Ihhh gak nyangka yah, ternyata kamu berjodoh juga sama Gus Zhafran. Nikah sama laki laki yang di idolakan sejak dulu gimana tuh rasanya."pembicaraan mereka pun terus berlanjut seputar Nadia dan Gus Zhafran.
Mereka pun tertawa dan saling menggoda Nadia,saat Nadia bercerita blak blakan tentang perjodohan antara dirinya dan Gus Zhafran.
Tanpa mereka ketahui ada salah satu di antara mereka sedang menahan mati matian agar air matanya tak turun,dia mencoba tersenyum kala hatinya saat ini benar benar sangat hancur.
Saat mereka sedang asik asiknya ngobrol, Zahwa pamit duluan untuk tidur,dia sudah tak sanggup lagi mendengar cerita Nadia itu, rasanya sudah terlanjur sangat sesak.
Di bawah selimut itu Zahwa kembali menumpahkan air matanya,tanpa ada suara sedikit pun,dia menyumpal mulut nya menggunakan selimut, biarkan hanya air mata yang turun tanpa mengeluarkan sedikit pun suara.
Sakit memang namun harus bagaimana lagi, hingga saat teman temannya itu tertidur pun Zahwa sama sekali belum tertidur,air matanya terus saja turun.
Zahwa pun baru bisa tertidur saat pukul dua dini hari.
Keesokan harinya saat ketiga teman nya itu sudah akan bersiap pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat tahajud dan mengaji Zahwa masih bergulung selimut.
Zahwa berkata dia akan menyusul nanti. Ketiga teman nya itu pun pergi duluan.dan saat pukul enam mereka baru pulang dari masjid setelah tadi mengaji terlebih dahulu setelah sholat subuh.
Saat mereka masuk ke dalam kamar terlihat Zahwa masih meringkuk di dalam selimut,ketiga teman nya itu pun panik saat melihat tubuh Zahwa bergetar. Mereka menghampiri Zahwa.
"Astaghfirullah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
itin
susah melawan perjodohan
2024-10-15
0
Wiwin Winarti
nyesek banget sama persis kaya kisah aku😭😭😭😭😭
2024-09-01
2
guntur 1609
knp kau hak jujur eaktu di jodohkan. kau telah menhlgjancurkan seorang wanita baik2. kau gak cocok di panghil dengan gelar seorang gus zafran
2024-07-02
0