bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian

..."aku yang sudah menunggu mu namun mengapa bukan aku yang di pilih bersanding denganmu."...

" Zahwa nazneen syachrina majnun."

Happy reading.......

Zhafran terdiam kala mengetahui jika ternyata Zahwa mendengar ucapan yang menjadi bahan perbincangan tadi siang di ndalem.

"Jadi apakah itu benar Gus? Anda akan menikah dengan sahabat saya?tanya Zahwa menahan rasa sesak di dalam hatinya.

"Maaf Zahwa."ucap Gus Zhafran membuat Zahwa memejamkan matanya berbarengan dengan itu air matanya langsung turun.

"Kenapa Gus, kenapa. Saya sudah menunggu tiga tahun lamanya tapi mengapa ini menjadi balasannya,aku sudah menunggu tiga tahun tapi mengapa bukan aku yang di pilih bersanding dengan mu."ucap Zahwa menyayat hati Gus Zhafran.

Sakit teramat sangat,tiga tahun dia menunggu kepastian namun tak ada buah manis yang dia rasakan. Seharusnya sekarang  ini dia merasakan bahagia karena Gus Zhafran telah kembali, seharusnya hari ini mereka menghadap ke keluarga ndalem untuk meminta restu mereka.

Namun sayang itu hanyalah angan belakang,kini semua impian yang telah Zahwa rajut tiga tahun lamanya harus sirna saat mengetahui pujaan hatinya di jodohkan dengan wanita lain.

"Jika memang akhirnya akan menjadi seperti ini mengapa anda memberikan janji itu Gus,jika memang anda akan menikah dengan sahabat saya setidaknya saat anda di Mesir anda mengabari saya agar saya tak berharap dan menunggu anda."Zahwa sangat kecewa dengan Gus Zhafran.

"Maaf Zahwa tapi ini semua di luar kendali saya,saya tak tau jika saya akan di jodohkan dengan Nadia. Saya baru mengetahui nya tadi saat kyai Imran dan Abah membahas tentang perjodohan ini."ucap Gus Zhafran.

"Lantas mengapa tak Gus tolak perjodohan itu? Kenapa Gus?kenapa anda malah diam saja."tanya Zahwa karena setahu dirinya tadi Gus Zhafran hanya diam saja saat keluarga yang lain membahas perjodohan itu.

"Saya terlalu shock saat mendengar tentang perjodohan ini, maafkan saya Zahwa tapi kamu tentang saja sebelum acara pertunangan saya dan Nadia di laksanakan saya akan berbicara dengan keluarga saya untuk membatalkan perjodohan ini. Lalu setelah itu saya akan memperkenalkan kamu sebagai calon istri saya,tolong jangan menangis Zahwa saya sangat mencintai kamu mari berjuang kembali,saya akan menepati janji yang saya berikan tiga tahun lalu."ucap Gus Zhafran.

Jujur dia tak sanggup saat melihat Zahwa yang menangis seperti itu,"Sampai kapan lagi saya harus menunggu Gus? Tak cukupkah tiga tahun saya menunggu?"tanya Zahwa.

"Tolong bersabar lagi Zahwa,saya akan meyakinkan keluarga saya untuk membatalkan perjodohan ini,saya yakin kita bisa bersama saya janji saya akan menikahi kamu sesuai janji saya dulu."

"Saya tak perlu lagi janji Gus,saya hanya ingin pembuktian. Saya pegang ucapan Gus, buktikan semua janji yang pernah anda ucapkan kepada saya Gus,saya akan menunggu sampai nanti acara pertunangan Gus,jika sampai saat itu tak ada kepastian juga maka saya akan mundur Gus."ucap Zahwa mengusap air matanya lalu berlalu meninggalkan Gus Zhafran sendiri disana.

Gus Zhafran menatap kepergian Zahwa dengan nanar, dirinya merasa bersalah dan menyesal karena membuat wanita yang dia cintai menangis.

"Maafkan saya Zahwa."ucap Gus Zhafran dia pun terduduk di atas kursi yang ada di sana,dia membuka peci nya lalu menyugarkan rambutnya.

Ia bingung harus bagaimana,dia memang tak tau menahu tentang perjodohan itu,namun sebulan yang lalu saat Zhafran masih berada di Mesir,Abah nya pernah bercerita akan menjodohkan nya, karena saat itu Zhafran sedang pusing dengan berbagai tugas dan pada saat itu pun Abah nya seperti membuat lelucon sehingga Zhafran pun membalasnya dengan candaan.

Namun ternyata Ucapan Abah nya itu tak main main,dia di jodohkan dengan wanita lain yang dimana wanita itu adalah sahabat dari wanita yang ingin dia nikahi.

"Ya Alloh bantulah hamba mu ini."ucap Gus Zhafran lalu pergi dari sana.

****

Zahwa masuk ke dalam kamarnya setelah tadi dia sempat ke kamar mandi terlebih dahulu untuk mencuci mukanya agar tak terlihat dia habis menangis.

Saat dia membuka pintu tampak teman teman nya itu sedang tertawa, seperti nya ada pembicaraan yang sangat asik.

"Assalamualaikum."ucap Zahwa.

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh."

"Alhamdulillah itu Zahwa,kamu kemana wa kita cariin loh dari tadi."ucap Adzkiya.

"Hehehe tadi abis nyari udara segar di luar."ucap Zahwa sembari terkekeh.

"Kamu ini wa kan lagi sakit malah keluyuran malam malam,masuk angin loh."ucap Zara.

"Gak bakal tenang aja."

"Eh wa kamu kenapa? Kamu abis nangis yah?"tanya Nadia melihat mata Zahwa yang sembab dan ada sedikit kemerah merahan di matanya.

"A-ah enggak kok,ini tadi ada itu-ada hewan kecil masuk ke mata aku jadi gini."Zahwa mencari alasan yang sedikit masuk akal.

"Tapi kamu kayak abis nangis wa,jujur aja deh ada masalah?"tanya Zara,Zahwa pun menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.

"Enggak kok,eh iya tadi kayaknya ada pembahasan seru nih,lagi ngobrolin apaan?"tanya Zahwa mengalihkan pembicaraan mereka.

"Ouh iya ini bentar lagi ada yang mau nikah."goda Zara sembari melirik lirik ke arah Nadia.

"Wah siapa?"tanya Zahwa pura pura tak tau.

"Ini nih Ning Nadia bentar lagi mau nikah sama Gus Zhafran,aduh bentar lagi mau jadi Bu nyai nih di pondok ini."ucap Zara membuat Nadia tersenyum malu.

"Wah Masya Allah selamat yah nad,semoga lancar sampai hari h"ucap Zahwa sembari menahan sesak di dadanya,dia masih mempertahankan senyum nya walaupun sebenarnya hatinya meringis pedih.

"Iya makasih yah,kamu juga kan mau nikah kira kira bakal kamu duluan atau aku duluan yah."ucap Nadia.

"Kayaknya kamu duluan deh nad."

"Ihhh gak nyangka yah, ternyata kamu berjodoh juga sama Gus Zhafran. Nikah sama laki laki yang di idolakan sejak dulu gimana tuh rasanya."pembicaraan mereka pun terus berlanjut seputar Nadia dan Gus Zhafran.

Mereka pun tertawa dan saling menggoda Nadia,saat Nadia bercerita blak blakan tentang perjodohan antara dirinya dan Gus Zhafran.

Tanpa mereka ketahui ada salah satu di antara mereka sedang menahan mati matian agar air matanya tak turun,dia mencoba tersenyum kala hatinya saat ini benar benar sangat hancur.

Saat mereka sedang asik asiknya ngobrol, Zahwa pamit duluan untuk tidur,dia sudah tak sanggup lagi mendengar cerita Nadia itu, rasanya sudah terlanjur sangat sesak.

Di bawah selimut itu Zahwa kembali menumpahkan air matanya,tanpa ada suara sedikit pun,dia menyumpal mulut nya menggunakan selimut, biarkan hanya air mata yang turun tanpa mengeluarkan sedikit pun suara.

Sakit memang namun harus bagaimana lagi, hingga saat teman temannya itu tertidur pun Zahwa sama sekali belum tertidur,air matanya terus saja turun.

Zahwa pun baru bisa tertidur saat pukul dua dini hari.

Keesokan harinya saat ketiga teman nya itu sudah akan bersiap pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat tahajud dan mengaji Zahwa masih bergulung selimut.

Zahwa berkata dia akan menyusul nanti. Ketiga teman nya itu pun pergi duluan.dan saat pukul enam mereka baru pulang dari masjid setelah tadi mengaji terlebih dahulu setelah sholat subuh.

Saat mereka masuk ke dalam kamar terlihat Zahwa masih meringkuk di dalam selimut,ketiga teman nya itu pun panik saat melihat tubuh Zahwa bergetar. Mereka menghampiri Zahwa.

"Astaghfirullah."

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

kenapa harus ada janji kalo kamu sebagai Gus tidak bisa menepatinya.
aku rasa Gus Zhafran bukan type laki² yang tegas🤦🏻‍♀️

2024-05-13

0

Pasrah

Pasrah

kenapa bikin pusing sendiri udah tinggalkan aja, dari awal udah gak ada tanggung jawabnya

2024-04-22

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

apa gak ada yang peka gitu Sam sahabat sendiri

2024-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 1.prolog
2 bab 1.pengakuan
3 bab 2.ruqiyah
4 bab 3.batagor
5 bab 4.tunggu saya kembali
6 bab 6. saya kembali
7 bab 7.perjodohan
8 bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9 bab 9.
10 bab 10.pertunangan
11 bab 11.janji mu pada orang tuaku
12 bab 12. memburuk
13 bab 13.ikhlaskan
14 bab 14.dua semesta yang hilang
15 bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16 bab 16. saran
17 bab 17. pamit
18 bab 18. pergi
19 bab 19. jadi istri kedua?
20 bab 20. jujur
21 bab 21. selamat tinggal
22 bab 22. selamat datang
23 bab 23
24 bab 23
25 bab 24.kekuarga Bu zahro
26 bab 25.malam Jum'at
27 bab 26. mengambil kasih sayang
28 bab 27.umi Farah sakit
29 bab 28. Ashraf si kanebo kering
30 bab 29.
31 bab 30. anak angkat
32 bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33 bab 33.perusahaan Ashraf
34 bab 34. bukan calon
35 bab 35
36 bab 36. kolor Spiderman
37 bab 37. tak ada yang gratis
38 bab 37. hujan hujanan
39 bab 38.sakit
40 bab 40.
41 bab 41.
42 bab 42.posesif
43 bab 43.suprise
44 bab 44.
45 bab 45.kejutan dari Ashraf
46 bab 46.
47 bab 47. bahagia nya umi Farah
48 bab 48.nadia hamil
49 bab 49.arthur mundur
50 bab 50. untuk siapa??
51 bab 51. rumah baru
52 bab 52. kenyataan baru
53 bab 53.kamar rahasia
54 bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55 bab 55.bertemu Zara
56 bab 56.kedatangan Zahwa
57 bab 57. sertifikat rumah
58 bab 58. masih menyimpan rasa
59 bab 60. murka Nadia
60 bab 60. keinginan Nadia
61 bab 61. membawa pergi
62 bab 62.
63 bab 63. tak akan kembali lagi
64 bab 64.
65 bab 65.
66 bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67 bab 67. sadar akan kesalahan
68 bab 68. jurus pelet Arthur
69 bab 69. cemburu
70 bab 70.
71 bab 71.
72 bab 72.
73 bab 73.
74 bab 74. unek unek Zara
75 bab 75. siap di madu
76 bab 76.kapan ngelamar?
77 bab 77. masa lalu
78 bab 78. kisah yang telah usai
79 bab 79.
80 bab 80.
81 bab 81. terima or tolak??
82 bab 82.
83 bab 83.
84 bab 84.
85 bab 85.
86 bab 86.
87 bab 87.
88 pengumuman!!
89 bab 88. harus segera bertemu
90 bab 89.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.prolog
2
bab 1.pengakuan
3
bab 2.ruqiyah
4
bab 3.batagor
5
bab 4.tunggu saya kembali
6
bab 6. saya kembali
7
bab 7.perjodohan
8
bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9
bab 9.
10
bab 10.pertunangan
11
bab 11.janji mu pada orang tuaku
12
bab 12. memburuk
13
bab 13.ikhlaskan
14
bab 14.dua semesta yang hilang
15
bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16
bab 16. saran
17
bab 17. pamit
18
bab 18. pergi
19
bab 19. jadi istri kedua?
20
bab 20. jujur
21
bab 21. selamat tinggal
22
bab 22. selamat datang
23
bab 23
24
bab 23
25
bab 24.kekuarga Bu zahro
26
bab 25.malam Jum'at
27
bab 26. mengambil kasih sayang
28
bab 27.umi Farah sakit
29
bab 28. Ashraf si kanebo kering
30
bab 29.
31
bab 30. anak angkat
32
bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33
bab 33.perusahaan Ashraf
34
bab 34. bukan calon
35
bab 35
36
bab 36. kolor Spiderman
37
bab 37. tak ada yang gratis
38
bab 37. hujan hujanan
39
bab 38.sakit
40
bab 40.
41
bab 41.
42
bab 42.posesif
43
bab 43.suprise
44
bab 44.
45
bab 45.kejutan dari Ashraf
46
bab 46.
47
bab 47. bahagia nya umi Farah
48
bab 48.nadia hamil
49
bab 49.arthur mundur
50
bab 50. untuk siapa??
51
bab 51. rumah baru
52
bab 52. kenyataan baru
53
bab 53.kamar rahasia
54
bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55
bab 55.bertemu Zara
56
bab 56.kedatangan Zahwa
57
bab 57. sertifikat rumah
58
bab 58. masih menyimpan rasa
59
bab 60. murka Nadia
60
bab 60. keinginan Nadia
61
bab 61. membawa pergi
62
bab 62.
63
bab 63. tak akan kembali lagi
64
bab 64.
65
bab 65.
66
bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67
bab 67. sadar akan kesalahan
68
bab 68. jurus pelet Arthur
69
bab 69. cemburu
70
bab 70.
71
bab 71.
72
bab 72.
73
bab 73.
74
bab 74. unek unek Zara
75
bab 75. siap di madu
76
bab 76.kapan ngelamar?
77
bab 77. masa lalu
78
bab 78. kisah yang telah usai
79
bab 79.
80
bab 80.
81
bab 81. terima or tolak??
82
bab 82.
83
bab 83.
84
bab 84.
85
bab 85.
86
bab 86.
87
bab 87.
88
pengumuman!!
89
bab 88. harus segera bertemu
90
bab 89.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!