bab 16. saran

Seusai melaksanakan ibadah suami istri,pagi harinya Zhafran sudah tak berada di samping Nadia. Entah kemana laki laki itu,Nadia pergi ke kamar mandi dan setelah itu dia melaksanakan sholat.

Setelah melaksanakan sholat dia menghubungi Zhafran karena khawatir,sudah jam 6 namun Zhafran tak terlihat juga. Tadinya Nadia pikir Zhafran ada di masjid namun saat bertanya dengan ayah mertuanya,dia tak melihat Zhafran.

Namun sayang ternyata ponsel Zhafran tak di bawa,Nadia sangat khawatir karena Zhafran tak memberitahu dia akan kemana.

Di tempat lain seorang laki laki tengah termenung duduk di kursi yang ada di taman belakang pesantren.

Jujur setelah melakukan ibadah bersama sang istri,bukan nya Zhafran merasakan bahagia tapi malah merasa bersalah. Bersalah ke siapa? Ya tentu saja Zahwa.

Walaupun yang Zhafran lakukan adalah ibadah bersama sang istri,namun rasa bersalah nya semakin besar terhadap Zahwa. Tadinya dia sudah berjanji tak akan menyentuh Nadia, karena dia pikir akan menceraikan Nadia dalam waktu dekat karena tak ingin terus menyakiti hati Zahwa.

Jika pun ia tak bisa bercerai dengan Nadia dia tak ingin menyentuh Nadia sebelum dia mencintai Nadia.

"Gus ngerasa bersalah banget zan,rasa bersalah gue semakin besar terhadap Zahwa,gue juga ngera bersalah ke Nadia karena udah nyentuh dia tanpa rasa cinta."ucap Zhafran kepada sahabatnya yang sedari tadi mendengar semua keluh kesah Zhafran.

Dia adalah Fauzan,Fauzan Zahir Ar-Rasyiq. Dia adalah sahabat sekaligus salah satu ustadz yang mengajar di pesantren ini.

"Gue gak nyangka Lo bisa kayak gini Zhaf,kalau sebenarnya Lo udah catuh cinta sama Zahwa bahkan udah ngasih janji sama Zahwa terus kenapa Lo malah nikah sama Nadia. Lo tau kan Nadia itu temen nya Zahwa,dan setelah Lo nikah sama Nadia Lo masih bisa mikirin Zahwa. Otak Lo di simpen dimana sih Zhafran."ucap Fauzan tak menyangka jika teman nya itu bisa berbuat seperti itu.

"Lo tau gak dengan Lo yang Nerima perjodohan ini bahkan udah nikah sama Nadia dan terus ngegantung Zahwa. Itu semakin membuat dua hati semakin terluka,Lo seharusnya memutuskan mana yang akan Lo pilih antara Zahwa dan Nadia. Biarkan salah satu dari mereka terluka,dari pada sekarang Lo pasti akan melukai keduanya bahkan orang terdekat Lo juga akan terkulai Zhafran."

"Gue tau gue terlalu pengecut,tapi gimana semuanya udah terlanjur zan. Gue gak mau semakin membuat hati Zahwa sakit,tapi gue juga gak mungkin cerain Nadia sekarang. Keluarga gue dan keluarganya pasti akan kecewa banget."ucap Zhafran.

"Ya itu artinya Lo harus lepasin Zahwa. Ingat Zhafran pernikahan bukanlah sesuatu hak yang dapat di permainkan, pernikahan adalah sebuah janji suci antara dua insan. Sekarang lepaskan Zahwa, karena ada wanita lain yang wajib Lo cintai, hapus rasa cinta Lo sama Zahwa, biarkan hanya Zahwa yang terluka disini jangan sampai Lo melukai Nadia juga. Ini saran gue sebagai sahabat Lo, lepaskan Zahwa, pertahankan Nadia."ucap Fauzan.

"Tapi gue belum mencintai dia zan."

"Cinta bisa datang kapan saja,ingat Alloh maha membolak balikan hati manusia,jika sekarang Lo belum bisa Nerima dan mencintai Nadia, setidaknya perlakuan dia seperti istri Lo sendiri,jangan sampai Lo sakiti dia."

"Tapi gue juga gak mau kehilangan Zahwa zan,gue sayang sama dia gue cinta sama dia. Ada janji yang harus gue buktikan sama Zahwa."

Zhafran terkesan tak mau melepaskan kedua wanita itu,dia menjadi laki laki yang egois mempertahankan dua wanita demi kepuasan nya tanpa tau rasa sakit kedua wanita itu.

"Terserah Lo Zhafran,gue udah kasih saran buat Lo sebagai sahabat. Lo itu terlalu egois mempertahankan dua wanita demi kepuasan Lo. Sekarang semua terserah sama Lo gue gak peduli lagi."Fauzan menjadi kesal sendiri dengan sahabat nya itu.

Tadi dia di suruh memberikan saran dan solusi eh setelah di berikan saran dan solusi kok Zhafran tak terima.

Fauzan pun meninggalkan Zhafran di sana,dari pada dia terus emosi di hadapkan dengan laki laki egois seperti Zhafran lebih baik dia pergi.

Zhafran pun mengacak acak rambut nya sendiri,dia semakin bingung sekarang.

"Aarrrggghhhhh."

***

Seminggu kemudian

Sudah seminggu ini Zahwa tak pulang ke pesantren. Setelah selesai mengurus kepergian sang ibu,Zahwa memutuskan untuk kembali ke pesantren,yang tentunya bukan untuk menetap lagi tapi untuk meninggalkan pesantren itu.

Seminggu itu pula Zahwa tak membuka ponsel nya,dia hanya mengabari kedua teman nya jika ada urusan yang sangat penting sehingga tak bisa pulang ke pesantren.

Setelah sampai ke pesantren dengan di antara oleh tetangganya,Zahwa langsung pergi ke kamar asrama nya. Tampak di sana tak ada teman teman Zahwa, mungkin Adzkiya dan Zara sedang mengajar pikir Zahwa.

Zahwa pun mulai mengemasi barang barangnya,dia memasukkan barang barang nya kedalam koper,Zahwa memastikan tak ada satupun yang tertinggal di kamar itu.

Tampak Zahwa memandangi seluruh penjuru kamar itu,yang banyak menyimpan kenangan dia bersama dengan teman temannya,kini dia harus meninggalkan semua kenangan itu di sana.

Zahwa sebenarnya sudah mengurus surat pengunduran diri sebagai tenaga pendidik di pesantren itu, sekarang tinggal dia menghadap ke pimpinan ponpes agar menyetujui pengunduran dirinya.

Tak ada yang tau jika Zahwa akan pergi meninggalkan ponpes itu, terkecuali ustadz Fauzan, karena memang Zahwa meminta bantuan kepada ustadz Fauzan untuk mengurus pengunduran dirinya dan meminta ustadz Fauzan agar merahasiakan ini kepada siapapun.

Santri serta masyarakat di ponpes itu pun sebenarnya ada beberapa yang tau jika salah satu ustadzah ada yang ingin mengundurkan diri,tapi mereka tak tau siapa.

Zahwa terlebih dahulu pergi ke asrama santriwati dan kelas santri yang dia ajar untuk berpamitan. Banyak santri yang tak menyangka jika ternyata ustadzah favorit mereka mengundurkan diri.

Mereka sangat teramat merasa sedih,Zahwa memang gampang bersosialisasi,bahkan karena adanya Zahwa itu santri yang awalnya tak betah berada di ponpes itu menjadi betah, hampir semua santriwati dekat dengan Zahwa karena keramahan dan kebaikan Zahwa.

Tentunya kabar pengunduran diri zahwa itu menggemparkan seluruh pesantren, bahkan beserta dengan jajaran pengurus nya.

Setelah berpamitan dengan para warga pesantren, sekarang giliran zahwa berpamitan dengan keluarga ndalem.

Keluarga yang sudah Zahwa anggap sebagai keluarga nya sendiri, tempat pulang keduanya setelah bundanya.

"Assalamualaikum..."ucap Zahwa.

Terbukalah pintu ndalem itu, menampakkan seorang wanita seumuran dengan Zahwa,jika kalian mengira Nadia no salah besar itu adalah Adzkiya.

"Eh Zahwa,udah pulang wa. Ayo sini masuk"ajak Adzkiya,Zahwa pun mengangguk dengan wajah yang masih dia tundukan.

Dia takut sahabat nya itu mengetahui jika dirinya sudah menangis, karena tadi berpamitan dengan para santri.

"Eh wa mata kamu kenapa? Kamu abis nangis?"tanya Adzkiya, walaupun Zahwa menutupi nya tapi tetap kelihatan oleh Adzkiya.

Mata Zahwa memerah dan masih sedikit bengkak karena setiap hari dia terus menangis.

"Ah enggak kok."

"Kamu kenapa wa ada masalah? Atau ada apa ayo cerita."ucap Adzkiya.

"Aku bakal ceritain semuanya di dalam yah sama yang lain juga."ucap Zahwa berusaha tersenyum.

Adzkiya pun mengangguk,dan mereka berdua pun masuk ke dalam. Saat Zahwa masuk ke dalam tak sengaja netranya melihat dua insan yang sedang bermesraan di ruang santai.

Terlihat di sana Gus Zhafran tengah tiduran di paha Nadia sembari mengecupi tangan Nadia yang sedang mengusap usap pipinya,dan Nadia yang sedang selonjoran sembari melihat acara televisi.

Deg

Terpopuler

Comments

Titik Novrianti

Titik Novrianti

jadi pengen ngajak zafran ngopi
sekalian kopinya dikasih sianida 🤣🤣🤣🤭

2024-04-17

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

egois nih si Gus pengecut umbar janji doang

2024-04-17

0

Neng Indri

Neng Indri

semangat Zahwa💪💪

2024-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 1.prolog
2 bab 1.pengakuan
3 bab 2.ruqiyah
4 bab 3.batagor
5 bab 4.tunggu saya kembali
6 bab 6. saya kembali
7 bab 7.perjodohan
8 bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9 bab 9.
10 bab 10.pertunangan
11 bab 11.janji mu pada orang tuaku
12 bab 12. memburuk
13 bab 13.ikhlaskan
14 bab 14.dua semesta yang hilang
15 bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16 bab 16. saran
17 bab 17. pamit
18 bab 18. pergi
19 bab 19. jadi istri kedua?
20 bab 20. jujur
21 bab 21. selamat tinggal
22 bab 22. selamat datang
23 bab 23
24 bab 23
25 bab 24.kekuarga Bu zahro
26 bab 25.malam Jum'at
27 bab 26. mengambil kasih sayang
28 bab 27.umi Farah sakit
29 bab 28. Ashraf si kanebo kering
30 bab 29.
31 bab 30. anak angkat
32 bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33 bab 33.perusahaan Ashraf
34 bab 34. bukan calon
35 bab 35
36 bab 36. kolor Spiderman
37 bab 37. tak ada yang gratis
38 bab 37. hujan hujanan
39 bab 38.sakit
40 bab 40.
41 bab 41.
42 bab 42.posesif
43 bab 43.suprise
44 bab 44.
45 bab 45.kejutan dari Ashraf
46 bab 46.
47 bab 47. bahagia nya umi Farah
48 bab 48.nadia hamil
49 bab 49.arthur mundur
50 bab 50. untuk siapa??
51 bab 51. rumah baru
52 bab 52. kenyataan baru
53 bab 53.kamar rahasia
54 bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55 bab 55.bertemu Zara
56 bab 56.kedatangan Zahwa
57 bab 57. sertifikat rumah
58 bab 58. masih menyimpan rasa
59 bab 60. murka Nadia
60 bab 60. keinginan Nadia
61 bab 61. membawa pergi
62 bab 62.
63 bab 63. tak akan kembali lagi
64 bab 64.
65 bab 65.
66 bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67 bab 67. sadar akan kesalahan
68 bab 68. jurus pelet Arthur
69 bab 69. cemburu
70 bab 70.
71 bab 71.
72 bab 72.
73 bab 73.
74 bab 74. unek unek Zara
75 bab 75. siap di madu
76 bab 76.kapan ngelamar?
77 bab 77. masa lalu
78 bab 78. kisah yang telah usai
79 bab 79.
80 bab 80.
81 bab 81. terima or tolak??
82 bab 82.
83 bab 83.
84 bab 84.
85 bab 85.
86 bab 86.
87 bab 87.
88 pengumuman!!
89 bab 88. harus segera bertemu
90 bab 89.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.prolog
2
bab 1.pengakuan
3
bab 2.ruqiyah
4
bab 3.batagor
5
bab 4.tunggu saya kembali
6
bab 6. saya kembali
7
bab 7.perjodohan
8
bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9
bab 9.
10
bab 10.pertunangan
11
bab 11.janji mu pada orang tuaku
12
bab 12. memburuk
13
bab 13.ikhlaskan
14
bab 14.dua semesta yang hilang
15
bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16
bab 16. saran
17
bab 17. pamit
18
bab 18. pergi
19
bab 19. jadi istri kedua?
20
bab 20. jujur
21
bab 21. selamat tinggal
22
bab 22. selamat datang
23
bab 23
24
bab 23
25
bab 24.kekuarga Bu zahro
26
bab 25.malam Jum'at
27
bab 26. mengambil kasih sayang
28
bab 27.umi Farah sakit
29
bab 28. Ashraf si kanebo kering
30
bab 29.
31
bab 30. anak angkat
32
bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33
bab 33.perusahaan Ashraf
34
bab 34. bukan calon
35
bab 35
36
bab 36. kolor Spiderman
37
bab 37. tak ada yang gratis
38
bab 37. hujan hujanan
39
bab 38.sakit
40
bab 40.
41
bab 41.
42
bab 42.posesif
43
bab 43.suprise
44
bab 44.
45
bab 45.kejutan dari Ashraf
46
bab 46.
47
bab 47. bahagia nya umi Farah
48
bab 48.nadia hamil
49
bab 49.arthur mundur
50
bab 50. untuk siapa??
51
bab 51. rumah baru
52
bab 52. kenyataan baru
53
bab 53.kamar rahasia
54
bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55
bab 55.bertemu Zara
56
bab 56.kedatangan Zahwa
57
bab 57. sertifikat rumah
58
bab 58. masih menyimpan rasa
59
bab 60. murka Nadia
60
bab 60. keinginan Nadia
61
bab 61. membawa pergi
62
bab 62.
63
bab 63. tak akan kembali lagi
64
bab 64.
65
bab 65.
66
bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67
bab 67. sadar akan kesalahan
68
bab 68. jurus pelet Arthur
69
bab 69. cemburu
70
bab 70.
71
bab 71.
72
bab 72.
73
bab 73.
74
bab 74. unek unek Zara
75
bab 75. siap di madu
76
bab 76.kapan ngelamar?
77
bab 77. masa lalu
78
bab 78. kisah yang telah usai
79
bab 79.
80
bab 80.
81
bab 81. terima or tolak??
82
bab 82.
83
bab 83.
84
bab 84.
85
bab 85.
86
bab 86.
87
bab 87.
88
pengumuman!!
89
bab 88. harus segera bertemu
90
bab 89.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!