"kini aku mendengar ucapan janji pernikahan terucap dari mulut mu,namun ternyata ucapan itu bukan tertuju padaku."
zahwa nazneen syachrina majnun
Happy reading.....
Sekarang adalah hari dimana Zhafran dan Nadia akan melangsungkan akad nikah,hari dimana dua insan itu akan di persatukan dalam ikatan suci pernikahan.
Namun, Zahwa tak sadar jika hari ini adalah hari pernikahan laki laki yang pernah memberikan nya janji dulu, Zahwa fokus terhadap kesehatan bunda Yara,yang dimana tepat pada hari ini juga kesehatan bunda Yara menurun sangat drastis saat sempat kemarin sedikit pulih.
Karena kesehatan bunda Yara yang menurun sampai bunda Yara harus di larikan ke IGD. Zahwa sudah menangis terisak sembari memegang tangan bunda Yara.
"Bunda kuat,bunda jangan tinggalin Zahwa."ucap Zahwa sembari terus mendorong brankar bunda nya.
Tadi Zahwa sempat pamit untuk ke mushola rumah sakit untuk melaksanakan sholat duha,eh kembali ke kamar inap bunda nya, bundanya sudah di kerumuni oleh dokter dan suster.
Zahwa panik bukan kepalang,saat melihat bunda nya kejang dan sesak napas, langsung saja saat itu bunda Yara di larikan ke IGD.
"Bunda kuat,bunda hebat tolong berjuang lagi bunda."ucap Zahwa terus berusaha menguatkan bundanya yang terbaring tak berdaya di atas ranjang itu.
Zahwa baru mengetahui jika ternyata sang bunda tengah mengidap kanker otak satu minggu yang lalu, ternyata selama ini bunda Yara mengidap penyakit mematikan dan Zahwa tak mengetahui itu.
Zahwa sangat sangat merasa bersalah pada bunda nya,bunda nya sakit saja dirinya tak tau,Zahwa terus saja menyalahkan dirinya,dia menganggap dirinya lah penyebab bundanya berada di rumah sakit.
"Mohon mbak tunggu di luar kami akan berusaha semaksimal mungkin, silahkan berdoa kepada yang maha kuasa semoga tindakan ini berjalan dengan lancar."ucap perawat di depan pintu IGD itu.
Zahwa pun menatap nanar pintu IGD yang sudah di tutup oleh perawat itu,"Bunda...jangan tinggalin Zahwa Bun."ucap Zahwa, tubuhnya langsung ambruk di sana, melihat bunda nya saat ini berjuang antara hidup dan mati.
Tak lama ada ibu Fatimah dan keluarga nya menghampiri Zahwa,ibu Fatimah langsung saja memeluk tubuh Zahwa dan mencoba menguatkan putri dari teman nya itu yang sudah dia anggap seperti anak sendiri.
"Yang sabar sayang,bunda kamu gak papa kok dia pasti baik baik aja,dia wanita kuat. Jangan nangis yah,yok kita berdoa."ucap ibu Fatimah.
Mereka pun berdoa dan berdzikir sembari menunggu kabar dari dokter yang menangani bunda Yara,Zahwa terus melafazkan doa doa dan berdzikir dengan air mata yang terus mengalir mengiringi setiap doa yang dia ucapkan.
"Ya Alloh hamba mohon jangan ambil bunda,ya Alloh hamba sudah tak punya siapa siapa lagi ya Alloh,mengapa engkau timpakan semua ujian di hari yang sama ya Alloh,sakit hati saya masih belum sembuh karena makhluk mu,dan saat ini engkau ingin mengambil bunda ku,tuhan hamba mohon jangan ambil nyawa bunda hamba,jika engkau mau hamba siap menggantikan nyawa bunda dengan nyawa hamba."ucap Zahwa dalam hatinya.
Tak lama terdengar suara pintu terbuka,"mbak Zahwa anda di minta untuk masuk."ucap perawat itu, Zahwa pun langsung bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam IGD itu.
Zahwa berjalan ke arah sang bunda yang tengah berbaring lemah di atas brankar dengan beberapa alat bantu untuk membantu ibunya bertahan hidup,yang terpasang di beberapa tubuh ibunya.
Hati Zahwa sungguh berdenyut nyeri kala melihat itu,di sana tak hanya ada dia namun ada dokter dan perawat di sana, mereka sedikit mundur memberikan jalan untuk Zahwa agar lebih dekat dengan ibu nya.
Zahwa mendekat ke arah bunda Yara kemudian dia memegang tangan bunda Yara dan mencium nya, berbarengan dengan itu air matanya langsung mengalir.
Bunda Yara membuka matanya, kemudian tersenyum menatap anak semata wayangnya,"Sayang...."ucap bunda Yara.
Zahwa pun mendongak,di lihatnya wajah sang ibu yang pucat namun masih bisa tersenyum lebar ke arah nya.
Entah perasaan apa ini,setiap ibunya tersenyum Zahwa akan merasa bahagia namun mengapa saat ini malah rasa sakit yang dia rasakan.
"B-bunda..."ucap Zahwa dengan bibir yang bergetar.
"Anak bunda yang tersayang,maafin bunda yah bunda belum bisa menjadi ibu yang baik buat kamu,maafin bunda belum bisa menjadi ibu yang kamu harapkan sayang..."ucap bunda Yara dengan lirih.
"Enggak,bunda adalah bunda terbaik yang ada di dunia ini... Bunda,Zahwa sayang bunda."
"Bunda sayang Zahwa juga,tapi kayaknya Alloh lebih sayang bunda sayang...."
"Enggak bund....."Zahwa tak bisa lagi membendung air matanya.
"Sayang umur bunda sudah tak lama lagi,bunda sakit sayang bunda sudah tak kuat. Bolehkah bunda pergi menyusul ayah mu? Tolong ikhlaskan kepergian bunda yah sayang, berbahagia lah disini tolong doakan bunda dan Ayah nanti yah,bunda yakin kamu anak yang Sholehah."ucap bunda Yara lirih namun dia masih tetap tersenyum menatap anak perempuan nya.
"Gak bunda,cukup ayah yang pergi bunda jangan. Katanya bunda mau lihat aku nikah kan,bunda mau lihat anak bunda sukses kan. Tolong bunda jangan bicara seperti itu,bunda pasti kuat jangan tinggalin Zahwa sendirian bunda,kalau bunda mau pergi tolong bawa Zahwa,dunia ini terlalu kejam bunda...."
"Tidak sayang,jika pun bunda tak bisa melihat kamu menikah sekarang,bunda pasti bakal lihat kamu menikah di atas sana sayang. Tolong ikhlaskan bunda yah,jangan pernah menangis meratapi kepergian bunda, tetap bahagia nak masih banyak orang yang menyayangi kamu. Bunda dan ayah tunggu kamu di akhirat sayang, bawakan bunda mahkota seperti ucapan kamu dulu yah,bunda tunggu di sana"
"Sayang, sesuai janji kamu yah kalau di antara kita ada yang pergi duluan,maka kita harus menuntun syahadat,bunda ingin kematian bunda indah dengan di tuntun syahadat oleh putri yang bunda lahir kan...."ucap bunda Yara suara nya semakin kesini semakin pelan.
Zahwa menggeleng,"Enggak bunda,jangan tinggalin Zahwa Bun..."
"B-bunda sudah tak kuat sayang,lihat ayah sudah menjemput bunda,t-tolong tuntun b-bunda."nafas bunda Yara sudah mulai terpenggal.
Tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundak nya,dia adalah salah satu dokter yang merawat bunda Yara,Zahwa melihat ke arahnya tampak dokter itu tersenyum dan mengangguk.Zahwa pun langsung membisikan kalimat syahadat di telinga ibunya,dan langsung di ikuti oleh bunda Yara.
"Asyhadu ala illaha illalah."
"As-syhadu Alla illalah i,-illalah."
"Waasyhadu Anna Muhammadar Rasullullah."
"Wa-asyh-adu Anna Muhammadar Rasullu-llah....."
"Muhammad Zhafran tsabiq ar-rayan saya nikah kan dan kawinkan engkau dengan putri kandung saya yang bernama, Nadia Zahra Khumaira dengan mas kawin uang lima ratus juta serta satu set perhiasan emas,serta berlian dan dan dua logam mulia di bayar tunai."ucap lantang kyai Imran yang saat ini tengah menjabat tangan laki laki yang akan menjadi suami dari putri semata wayangnya.
"Saya terima nikah dan kawin nya Nadia Zahra Khumaira binti Imran nur Hatta dengan mas kawin uang lima ratus juta,satu set perhiasan emas, berlian dan dua logam mulia di bayar tunai."ucap Athalla dengan lantang,namun juga dengan hati yang terasa sakit dan air mata yang langsung mengalir ke pipinya.
"Bagaimana para saksi sah.."
"SAH......"
"Inalillahi wa innailaihi rojiun......"
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Nurnihayah
cari referensi bagaimana alur pelayanan di RS jika terjadi perburukan setelah pasien di rawat inap, Se tau saya pasien kondisi buruk di rawat di ICU, bukan di dorong lagi ke IGD. biar lebih mantap lagi novel nya
semangat thor
2024-11-12
1
👸 Naf 👸
banyak typo nama Thor 🙏🏼
Smoga Zahwa dpt pengganti suami yg jauhhhh lebih baik
2024-10-19
0
Aidul Putra
najis liat org yg paham agama tp malah ingkar pada janjinya mana janji dgn bawa nama ALLAH SWT pula..... ingat JANJI ITU ADALAH HUTANG....LBH BERAT TANGGUNG JAWAB NY DRPD MENGIKUTI PERKATAAN ORG TUA...
2024-08-23
0