Saat kembali ke asrama ternyata temen temen Zahwa sudah berada di kamar nya,Zahwa datang dengan wajah yang berseri seri dan senyuman yang terus mengambang.
Membuat ketiga temen nya itu menyeringit heran,tadi Zahwa terlihat bad mood namun sekarang wajah Zahwa sudah kembali ceria bahkan sangat ceria dan bahagia.
"Kiya kamu satu pemikiran gak sama aku?"tanya Zara menyenggol lengan teman di sampingnya itu.
Ketiga nya sedari tadi terus memperhatikan apa yang di lakukan oleh Zahwa dari mulai masuk ke dalam kamar sampai sekarang yang tengah membereskan kasur nya dengan raut wajah berseri-seri,sesekali tertawa kecil.
"Maksud kamu?"tanya Adzkiya tak paham dengan ucapan Zara.
"Tadi kan Zahwa mukanya muram kok sekarang udah cerah lagi aja,apa mungkin Zahwa lagi ketempelan yah."ucap zara dibalas anggukan oleh Adzkiya dan Nadia.
"Tapi mana mungkin,kamu jangan aneh aneh deh zar."ucap Nadia.
"Ya kan siapa tau gitu,liat aja muka Zahwa aku merinding sendiri dia dari tadi senyum senyum gak jelas terus tertawa sendiri,bukankah beberapa bulan yang lalu pernah ada santri yang ketempelan /kesurupan gara gara melamun di luar. Siapa tau Zahwa pun juga sama kan."Zara mengusap tengkuknya,tiba tiba bulu kuduknya berdiri mengingat kejadian dimana ada seorang santri yang kesurupan beberapa bulan yang lalu.
"Aduh terus kita harus gimana dong,kalau Zahwa bener bener ketempelan gimana"ujar Adzkiya panik.
"Kita ruqiyah aja yuk aku takut Zahwa makin menjadi jadi kalau dia di diemin,aku takut nanti setan nya berulah sama Zahwa." Ucap Nadia.
"Emang siapa yang bisa ngerukiyah Zahwa di antara kita?"
"Kan kemarin kita belajar ilmu rukiyah,yaudah hayu terapin sekarang. Sebelum panggil ustadzah dan yang lain kita coba dulu ruyikah sendiri"ucap Nadia.
"Ya udah sok kamu yang ngerukiyah aku sama Zara yang pegang kaki sama tangan Zahwa."ucap Adzkiya.
Mereka pun mengatur strategi terlebih dahulu dan menyiapkan alat alat untuk mulai merukiyah Zahwa.
Setelah nya mereka pun bersiap melancarkan strategi nya," Bismillahirrahmanirrahim"ucap mereka bertiga sudah siap dengan alat tempur masing masing,namun terlebih dahulu mereka berwudhu agar rukiyah nya berhasil dan berjalan lancar.
Adzkiya membawa daun pandan dua helai yang dirinya ambil di kebun pesantren,dan juga tali untuk mengikat kaki dan tangan Zahwa, Zara membawa air di dalam gayung,serta panduan rukiyah jaga jaga agar dia tak lupa tata cara nya nanti. Sedangkan Nadia membawa tasbih saja.
Mereka pun berjalan mendekat ke arah Zahwa yang akan bersiap untuk tidur. Saat Zahwa akan merebahkan kepalanya di atas lantai,tiba tiba Zara dan Adzkiya langsung meringkusnya,dan Nadia langsung mengucapkan doa doa Rukiyah sembari menepuk nepuk daun pandan ke tubuh Zahwa.
"Ayo zar ikat tangan nya"suruh Adzkiya.
Setelah mengikat kedua tangan dan kaki Zahwa mereka pun sama sama membaca doa,sembari menyipratkan air kepada Zahwa.
"Ayo keluar kamu wahai syaiton,jangan ganggu teman saya dia terlalu baik untuk kamu hinggapi kalau mau,temen yang satu nya lagi aja namanya Zara sana pergi,jangan ganggu kami"ucap Adzkiya terus menyipratkan air ke tubuh Zahwa.
"Eh kamu ini apa apaan enggak enggak aku gak mau ketempelan syaiton."ucap Zara tak terima.
Sedangkan yang menjadi korban hanya bisa meliuk liukan tubuh nya bak cacing ke panasan di atas kasur,dia sudah mencoba memberontak saat Adzkiya dan Zara mengikat kaki dan tangan nya,namun apalah daya tenaga nya tak cukup jika harus melawan dua orang teman lacknat nya itu.
Ketiganya terus melapalkan doa doa berharap jin yang masuk ke dalam tubuh Zahwa pergi.
"CUKUP"teriak Zahwa, membuat ketiga teman nya itu menghentikan doa mereka karena kaget mendengar teriakkan Zahwa.
"Kalian ini apa apaan sih,lepasin tangan dan kaki aku."ucap Zahwa.
"Jin nya udah keluar kan"
"Kayak nya udah."
"Jin apaan sih siapa? yang kemasukan jin"ucap Zahwa kesal.
"Kamu"ucap ketiganya dengan kompak.
"Astagfirullah aku gak kemasukan,cepat lepasin tali ini kaki sama tangan aku sakit." Temen temen Zahwa pun melepaskan tali nya.
"Kenapa kalian sampai ngira aku kemasukan jin terus punya pikiran mau ngerukiyah aku?"tanya Zahwa.
"Hehehe sebenarnya ini akal akalan Zara,dia ngira kamu kemasukan karena pas kamu masuk asrama kamu senyum senyum gak jelas terus tertawa gitu,kita pun khawatir kalau kamu bener bener kemasukan jadi deh kita ngerukiyah kamu."ucap Nadia.
"Heh kok malah gue"protes Zara.
"Yahh emang kamu duluan kan yang ngira Zahwa kemasukan." Ucap Adzkiya.
"Maaf yah Zahwa kita gak tau kalau kamu gak kemasukan,lagian kamu dari tadi senyum senyum gak jelas terus tertawa gitu jadi kita ngira kamu kesurupan maafin kita yah wa"ucap Nadia.
"Emang tadi aku senyum senyum sendiri yah?"tanya Zahwa tak merasa jika dirinya sedari tadi senyum senyum tak jelas.
Ketiga temannya itu pun mengangguk,"Hehehe gitu yah"zahwa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Iya, Zahwa sekali lagi kita minta maaf yah."
"Hmm aku maafin tapi ini gimana kasur aku udah berantakan dan basah gara gara kalian"ucap Zahwa melihat kasur nya yang tadi rapih kini sudah berantakan tak beraturan.
"Kita bantu beresin dan ganti seprei nya"mereka bertiga pun membereskan kekacauan yang terjadi di kamar itu.
Untung saja tadi Zahwa teriak nya tidak terlalu kencang,jadi tak ada yang terganggu dengan kekacauan yang mereka buat di kamar itu.
Setelah membereskan semuanya,temen temen Zahwa pun menanyakan kelakuan aneh Zahwa,namun Zahwa tak menjawab hanya senyum saja.
***
Keesokan harinya Zhafran benar benar pergi ke kediaman Zahwa,tanpa memberitahu Zahwa terlebih dahulu. Karena memang Zhafran hanya ingin bertemu dengan orang tua Zahwa.
Sesampainya di sana Zhafran baru mengetahui jika ternyata Zahwa adalah seorang anak yatim,ayah nya meninggal saat usia Zahwa 10 tahun. Zahwa di besarkan oleh ibu nya seorang diri yang dimana ibu Zahwa adalah seorang pemilik toko kue langganan keluarga ndalem.
Pantas saja rasa kue buatan Zahwa hampir mirip dengan kue yang menjadi langganan keluarga ndalem.
"Ada apa yah Gus datang kesini?"tanya bunda Zahwa bernama nayara nur-falah,yang biasa di sebut bunda Yara.
"Apa Zahwa membuat masalah di pesantren?"tanya Bunda Yara.
"Tidak Bu,saya hanya ingin bersilaturahmi saja kesini dan ada beberapa hal yang ingin saya bicarakan pada ibu"ucap Gus Zhafran.
"Tentang apa yah Gus?"
Gus Zhafran pun mengutarakan niatnya berada di sana,dia berkata jika dia menyukai Zahwa dan berniat ingin mempersunting Zahwa,namun Zhafran ingin menyelesaikan studi nya terlebih dahulu.
Dia meminta restu kepada ibu Zahwa, Zhafran pun menceritakan jika Zahwa juga menyukai nya dan akan menunggu Zhafran menyelesaikan studi nya di Mesir.
Ibu Zahwa pun merasa senang dan memberikan restu nya kepada Zhafran dan Zahwa,dia berdoa semoga studi Zhafran lancar.
Thanks for reading 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Neng Indri
semoga takdir menyatukan Zahwa dan Zhafran
2024-05-08
1
Mukmini Salasiyanti
asli atau palsu???
2024-05-03
0
Pasrah
lanjut lagi
2024-04-22
0