bab 3.batagor

Hari ini di pesantren Al Kautsar sedang di adakan acara untuk melepas Gus mereka melanjutkan pendidikan di Al Azhar,Kairo- mesir.

Mereka mengadakan pengajian dan tasyakuran. Keempat bersahabat itu saat ini sedang berada di ndalem untuk membantu menyiapkan acaranya.

"Yah gak ada lagi penyemangat belajar nahwu deh."ucap Zara di sela sela pekerjaan mereka.

"Tenang masih ada ustadz Fauzan kok sang jadi semangat kamu ngaji."timpal Zahwa.

"Hahaha pasti itu mah."

"Wah terus kalian ngaji itu bukan lillahi taala dong,hayoo dosa loh."ucap Adzkiya.

"Lillahi taala tapi kan liat Gus Zhafran dan ustadz Fauzan bonus nya, penyemangat ngaji."ucap Zara.

"Karepmu lah zar."ucap Nadia.

"Eh btw gak akan bisa lagi pdkt an nih kalau Gus Zhafran nya ke Kairo,bakal ada yang rindu berat gak nih."ucap Zara mengkode teman temannya.

"Hahaha bener tuh, gimana nad nanti bakal jauh dari Abang aku,pasti rasanya sepi yah. Tenang insyaallah Abang aku gak bakal kepincut cewek di sana kok."ucap Adzkiya membuat rona merah di wajah Nadia.

Zahwa pun hanya tersenyum mendengar lelucon yang teman temannya ucapkan,memang selama ini Nadia tak menutup nutupi perasaan nya kepada Gus Zhafran kepada mereka.

Bahkan setiap hari pun pasti ada cerita tentang Gus Zhafran dari Nadia, berbeda dengan Zahwa yang lebih memilih memendam perasaan nya dan tak memberitahu siapa pun.

Terkadang Zahwa merasa bersalah karena mencintai laki laki yang sama dengan sahabat nya,dia sudah beberapa kali berusaha melupakan Zhafran namun selalu gagal,dan berakhir Zahwa membiarkan rasa itu tetap ada dan tak terlalu berharap.

Zahwa dan ketiga temannya pun sudah sepakat sejak awal jika mereka mencintai laki laki yang sama mari bersaing secara sehat,dan jika ada di antara mereka yang bersatu dengan laki laki itu, mereka harus tetap bersahabat.

Jangan karena seorang laki laki persahabatan mereka hancur,jadi begitulah mereka selalu saling  mengingatkan agar tak mencintai seorang laki laki terlalu dalam di luar pernikahan,boleh kagumi tapi jangan lupa dengan harga diri.

"Eh nad aku mau nanya sesuatu sama kamu."ucap Zahwa berbisik, kebetulan Zahwa berada di samping Nadia.

"Nanya apa wa?"tanya Nadia.

Zahwa pun melihat ke kanan dan kirinya memastikan jika semua yang berada di sana fokus terhadap pekerjaan mereka masing masing.

"Jika semisal Gus Zhafran mencintai wanita lain,dan dia berniat menikah dengan nya apakah kamu akan sakit hati dan kecewa? Apalagi kalau yang Gus Zhafran pilih itu orang yang kamu kenal? Apa yang nantinya akan kamu lakukan?"tanya Zahwa.

"Udah aku bilang sejak awal,aku hanya bisa mencintai gus Zhafran tanpa tau apakah cinta ini bertepuk sebelah tangan atau terbalaskan,namun sejak aku menyimpan rasa ini aku sudah menyiapkan segala resiko yang akan aku terima jika seandainya Gus Zhafran tak berjodoh dengan ku, karena kembali lagi Alloh sudah menyiapkan jodoh kita masing masing,jika nantinya Gus Zhafran menikah dengan orang yang aku kenal apalagi teman aku yah aku gak akan melakukan apa apa,aku akan berusaha ikhlas walaupun akan terasa sakit,bukan kah tahta tertinggi dari mencintai adalah dengan mengikhlaskan kan."ucap Nadia bijak membuat Zahwa tersenyum lega.

Sejak kemarin Gus Zhafran mengutarakan niatnya, pikiran Zahwa langsung tertuju dengan Nadia, apakah sahabat nya itu akan marah saat tau jika Gus Zhafran mencintai dirinya,dan saat ini Zahwa sudah mendapatkan jawaban dari keresahan hatinya,Zahwa pun menjadi lebih tenang.

"Masya Allah kamu memang sangat Sholehah sangat sangat Masya Allah sekali"ucap Zahwa terkagum dengan kerendahan hati Nadia.

"Aamiin,emang nya kenapa kamu nanya kayak gitu?"tanya Nadia.

"Gak papa pengen nanya aja,siapa tau aku ngalamin hal yang sama kayak kamu,kan kalau gini insyaallah aku bakal mencoba seperti kayak kamu."ucap Zahwa di balas anggukan oleh Nadia.

"Mbak Zahwa di panggil sama Bu nyai Anisah ke dalam."ucap seorang santri,Zahwa pun membalikkan tubuhnya.

"Na'am Syukron ukhti,Bu nyai nya ada di mana?"tanya Zahwa.

"Di ruang tengah mbak"Zahwa pun langsung pergi ke ruang tengah.

Zahwa memang sering di panggil oleh keluarga ndalem untuk bantu bantu di sana, karena itu lah Zahwa menjadi sangat akrab dengan keluarga ndalem, apalagi Zahwa selalu merawat Bu nyai Anisah.

"Assalamualaikum jidah"ucap Zahwa mencium tangan Bu nyai Anisah.

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh."

"Ada apa jidah panggil zahwa?"tanya Zahwa.

"Tak apa apa,jidah memanggil kamu kesini agar kamu istirahat,jidah tau kamu belum istirahat kan sejak tadi,jadi di sini saja temani jiddah sembari kamu istirahat, lagipula di dapur banyak santri yang bentu bantu.jangan kecapean nanti kamu sakit."Bu nyai Anisah memang sangat menyayangi Zahwa seperti cucunya sendiri.

"Na'am jiddah"Zahwa pun tak bisa menolak, kemudian duduk di sebelah Bu nyai Anisah.

Tak ada yang dia lakukan selain menundukkan kepalanya sembari memainkan karpet yang dia duduki, sedangkan Bu nyai Anisah sedang membaca kitab.

"Assalamualaikum"ucap seseorang.

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh"ucap Zahwa dan Bu nyai Anisah,Zahwa pun mendongakkan kepalanya.

Ternyata orang yang mengucapkan salam adalah Gus Zhafran dan Ning Zulfa (Zulfa nur shahla/ bibi Gus Zhafran), terlihat Gus Zhafran tersenyum ke arah nya,eitts Zahwa tak ingin kegeeran mungkin Gus Zhafran tersenyum ke arah Bu nyai Anisah.

Namun walaupun pikiran nya begitu tapi hatinya tak sinkron,dan berakhir lah dengan Zahwa yang tersenyum karena salting,dan untuk menutupi kesaltingan nya dia menundukkan kepala.

"Udah pulang nduk."

"Mhun jiddah"Gus Zhafran dan Ning Zulfa pun mencium tangan Bu nyai Anisah kemudian duduk di sana.

"Kebetulan kamu ada di sini,ini tadi saya beli batagor dekat sekolah SD langganan kamu. "ucap Gus Zhafran menyerahkan keresek berisi batagor itu.

Zahwa pun mendongakkan kepalanya,menatap keresek yang di sodorkan oleh Gus Zhafran dia tak langsung mengambilnya.

"Cepet ambil ini batagor kesukaan kamu kan,makan gih pegel nih tangan saya."ucap Gus Zhafran, dengan segera Zahwa mengambil keresek itu tak lupa mengucapkan terima kasih.

Sedangkan Bu nyai Anisah dan Ning Zulfa pun hanya bisa melihat interaksi keduanya dengan senyum menggoda.

"Zhafran ke kamar dulu yah jiddah mau bersih bersih."ucap Zhafran di balas anggukan oleh Bu nyai Anisah.

"Oalah batagor nya untuk yayang toh,mbak kira buat siapa. Masya Allah pengertian sekali Zhafran itu ingat kesukaan calon istri "goda Ning Zulfa saat Zhafran masuk ke dalam kamar nya.

Zahwa pun hanya menundukkan kepalanya karena malu,dia pun tak tau mengapa Zhafran memberikan nya batagor ini,dan dari mana Zhafran tau jika dia suka batagor dekat sekolah SD.

"Ehemm ada yang lagi kasmaran toh, yah tapi sayang sebentar lagi bakal berpisah,LDR dong nanti."Bu nyai Anisah turut menggoda Zahwa.

Mereka pun tertawa melihat Zahwa yang menunduk malu, mereka sebenarnya tidak tau jika kedua manusia itu saling mencintai, Zhafran pun tak bicara jika sedang mencintai atau dekat dengan seorang wanita. Mereka pun sebenarnya hanya bercanda saja tanpa tau jika sebenarnya keduanya sedang dekat.

Zhafran juga sebenarnya tidak menceritakan tentang kejadian kemarin kepada keluarganya,dan tak mengutarakan niat nya untuk mempersunting Zahwa setelah lulus dari Mesir itu.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

jadi gemes lihat yang unyu unyu

2024-04-17

1

Neng Indri

Neng Indri

aaaa kebawa baper🥰

2024-05-08

0

Auliaa

Auliaa

jadi salting sendiri

2024-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 1.prolog
2 bab 1.pengakuan
3 bab 2.ruqiyah
4 bab 3.batagor
5 bab 4.tunggu saya kembali
6 bab 6. saya kembali
7 bab 7.perjodohan
8 bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9 bab 9.
10 bab 10.pertunangan
11 bab 11.janji mu pada orang tuaku
12 bab 12. memburuk
13 bab 13.ikhlaskan
14 bab 14.dua semesta yang hilang
15 bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16 bab 16. saran
17 bab 17. pamit
18 bab 18. pergi
19 bab 19. jadi istri kedua?
20 bab 20. jujur
21 bab 21. selamat tinggal
22 bab 22. selamat datang
23 bab 23
24 bab 23
25 bab 24.kekuarga Bu zahro
26 bab 25.malam Jum'at
27 bab 26. mengambil kasih sayang
28 bab 27.umi Farah sakit
29 bab 28. Ashraf si kanebo kering
30 bab 29.
31 bab 30. anak angkat
32 bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33 bab 33.perusahaan Ashraf
34 bab 34. bukan calon
35 bab 35
36 bab 36. kolor Spiderman
37 bab 37. tak ada yang gratis
38 bab 37. hujan hujanan
39 bab 38.sakit
40 bab 40.
41 bab 41.
42 bab 42.posesif
43 bab 43.suprise
44 bab 44.
45 bab 45.kejutan dari Ashraf
46 bab 46.
47 bab 47. bahagia nya umi Farah
48 bab 48.nadia hamil
49 bab 49.arthur mundur
50 bab 50. untuk siapa??
51 bab 51. rumah baru
52 bab 52. kenyataan baru
53 bab 53.kamar rahasia
54 bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55 bab 55.bertemu Zara
56 bab 56.kedatangan Zahwa
57 bab 57. sertifikat rumah
58 bab 58. masih menyimpan rasa
59 bab 60. murka Nadia
60 bab 60. keinginan Nadia
61 bab 61. membawa pergi
62 bab 62.
63 bab 63. tak akan kembali lagi
64 bab 64.
65 bab 65.
66 bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67 bab 67. sadar akan kesalahan
68 bab 68. jurus pelet Arthur
69 bab 69. cemburu
70 bab 70.
71 bab 71.
72 bab 72.
73 bab 73.
74 bab 74. unek unek Zara
75 bab 75. siap di madu
76 bab 76.kapan ngelamar?
77 bab 77. masa lalu
78 bab 78. kisah yang telah usai
79 bab 79.
80 bab 80.
81 bab 81. terima or tolak??
82 bab 82.
83 bab 83.
84 bab 84.
85 bab 85.
86 bab 86.
87 bab 87.
88 pengumuman!!
89 bab 88. harus segera bertemu
90 bab 89.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.prolog
2
bab 1.pengakuan
3
bab 2.ruqiyah
4
bab 3.batagor
5
bab 4.tunggu saya kembali
6
bab 6. saya kembali
7
bab 7.perjodohan
8
bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9
bab 9.
10
bab 10.pertunangan
11
bab 11.janji mu pada orang tuaku
12
bab 12. memburuk
13
bab 13.ikhlaskan
14
bab 14.dua semesta yang hilang
15
bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16
bab 16. saran
17
bab 17. pamit
18
bab 18. pergi
19
bab 19. jadi istri kedua?
20
bab 20. jujur
21
bab 21. selamat tinggal
22
bab 22. selamat datang
23
bab 23
24
bab 23
25
bab 24.kekuarga Bu zahro
26
bab 25.malam Jum'at
27
bab 26. mengambil kasih sayang
28
bab 27.umi Farah sakit
29
bab 28. Ashraf si kanebo kering
30
bab 29.
31
bab 30. anak angkat
32
bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33
bab 33.perusahaan Ashraf
34
bab 34. bukan calon
35
bab 35
36
bab 36. kolor Spiderman
37
bab 37. tak ada yang gratis
38
bab 37. hujan hujanan
39
bab 38.sakit
40
bab 40.
41
bab 41.
42
bab 42.posesif
43
bab 43.suprise
44
bab 44.
45
bab 45.kejutan dari Ashraf
46
bab 46.
47
bab 47. bahagia nya umi Farah
48
bab 48.nadia hamil
49
bab 49.arthur mundur
50
bab 50. untuk siapa??
51
bab 51. rumah baru
52
bab 52. kenyataan baru
53
bab 53.kamar rahasia
54
bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55
bab 55.bertemu Zara
56
bab 56.kedatangan Zahwa
57
bab 57. sertifikat rumah
58
bab 58. masih menyimpan rasa
59
bab 60. murka Nadia
60
bab 60. keinginan Nadia
61
bab 61. membawa pergi
62
bab 62.
63
bab 63. tak akan kembali lagi
64
bab 64.
65
bab 65.
66
bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67
bab 67. sadar akan kesalahan
68
bab 68. jurus pelet Arthur
69
bab 69. cemburu
70
bab 70.
71
bab 71.
72
bab 72.
73
bab 73.
74
bab 74. unek unek Zara
75
bab 75. siap di madu
76
bab 76.kapan ngelamar?
77
bab 77. masa lalu
78
bab 78. kisah yang telah usai
79
bab 79.
80
bab 80.
81
bab 81. terima or tolak??
82
bab 82.
83
bab 83.
84
bab 84.
85
bab 85.
86
bab 86.
87
bab 87.
88
pengumuman!!
89
bab 88. harus segera bertemu
90
bab 89.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!