bab 18. pergi

"Tapi kan nak kamu tak harus pergi dari sini juga,kamu bisa menenangkan diri kamu di pesantren ini. Jujur nak umi tak rela jika kamu harus meninggalkan pesantren ini."ucap umi Farah.

"Andai umi tau jika aku disini akan semakin tersiksa melihat putra umi,bukan nya aku akan sembuh dengan semua rasa sakit ini tapi mungkin akan semakin tergores umi."ucap Zahwa dalam hatinya.

"Nak jika memang kamu ingin menenangkan diri kamu,ingin menyendiri dengan meninggalkan kota ini tak apa. Abah ada kenalan di Jawa Timur di pesantren kamu bisa tinggal di sana sementara waktu sampai kamu kembali pulih dan pulang kesini."saran kyai Malik.

" Tidak Abah, terimakasih sebelumnya tapi ini semua sudah keputusan Zahwa. Zahwa juga tak ingin kembali merepotkan kalian lagi,Zahwa ingin hidup mandiri."ucap Zahwa.

"Tapi nak kami khawatir dengan kamu,benar kata Abah kamu tinggal saja dengan kenalan Abah di kota lain yah. Dunia luar itu sangat kejam nak,kami takut meninggalkan kamu sendiri di dunia luar ini."ucap umi Farah.

"Tidak umi, insyaallah Zahwa bisa menjaga diri Zahwa di luaran sana. Terimakasih karena umi sudah mengkhawatirkan Zahwa tapi ini sudah keputusan Zahwa."

"Tapi nak-"

"Sudah umi mungkin ini sudah keputusan Zahwa, pergilah nak jika memang ini yang terbaik untukmu. Jangan segan untuk meminta bantuan pada umi dan Abah,jika ingin pulang. Pulang lah kesini pintu terbuka lebar untuk mu."ucap kyai Malik.

"Terimakasih Abah."

"Gak Abah,umi gak rela harus meninggalkan Zahwa untuk pergi dari sini dan tanpa pengawasan kita. Umi gak rela putri kita pergi."ucap umi Farah.

"Maafkan Zahwa umi,tapi umi tenang saja Zahwa pergi dari sini bukan berarti Zahwa akan melupakan umi dan pergi meninggalksn umi. Zahwa akan terus mengabari umi dan insyaallah akan berkunjung kesini."ucap Zahwa lalu memeluk tubuh umi Farah.

Setelah sedikit tenang umi Farah pun akhirnya mengizinkan Zahwa untuk pergi," Baiklah nak jika memang ini yang terbaik untukmu,doa umi akan senantiasa bersamamu. Pergilah cari kebahagiaan kamu,ingat dunia luar begitu kejam kamu harus siap mental dan jangan sampai lupa dengan kewajiban." Nasihat umi Farah.

"Na'am umi,Zahwa akan terus ingat pesan umi. Terimakasih telah menganggap Zahwa layaknya anak umi sendiri, maafkan Zahwa jika banyak salah dengan umi,Zahwa sayang umi."Zahwa kembali memeluk tubuh umi Farah dan menangis di pelukannya.

Suasana pun menjadi mellow,semua orang di sana tampak menangis melepaskan Zahwa. Setelah Zahwa berpamitan dengan umi Farah dan kyai Malik,bersalaman dan saling memeluk. Zahwa pun beralih pada dua insan yang sekarang sudah menjadi suami istri,yang dimana dua insan itu adalah salah satu alasan Zahwa pergi dari sini.

"Selamat atas pernikahan kalian yah,maaf aku gak bisa hadir di pernikahan kalian. Semoga samawa dan cepat di kasih momongan. Aku izin pamit sama kalian,Gus saya titip Nadia yah jangan sakiti dia,jangan biarkan dia menangis, pokoknya Gus harus buat sahabat saya ini tersenyum setiap saat."ucap Zahwa dengan hati yang sangat sakit.

Bagaimana tidak,dia harus mengucapkan kata kata itu pada laki laki yang sudah membuat nya tersiksa dengan rasa cinta yang dia miliki.

Zahwa dengan gampang nya berbicara agar Gus Zhafran tak menyakiti Nadia, padahal Gus Zhafran sudah menyakiti hatinya.

Gus Zhafran pun hanya bisa menganggukkan kepalanya, hatinya berdenyut nyeri kala mendengar penuturan Zahwa.

"Aku pasti bakal kangen banget sama kamu wa,jaga diri kamu baik baik yah."ucap Nadia lalu memeluk tubuh Zahwa.

"Iya pasti, doain aku yah. Semoga aku disana bisa dapet jodoh dan hidup bahagia disana."ucap Zahwa melirik ke arah Gus Zhafran.

"Aamiin...."

"Umi,Abah aku ijin pamit yah. Makasih udah nerima Zahwa disini, doain Zahwa semoga bisa bahagia disana. Maaf Zahwa banyak salah dan selalu ngerepotin kalian."ucap Zahwa kembali memeluk tubuh umi Farah.

"Jiddah jaga kesehatan nya yah,jangan lupa makan obat nya jangan sampai telat."ucap Zahwa pada Bu nyai Anisah.

"Jiddah pasti kangen sama Zahwa, nanti gak ada yang ngurusin jiddah lagi."ucap Bu nyai Anisah.

"Masih ada Ning Zulfa dan santri lain jiddah insyaallah nanti Zahwa juga bakal kesini kalau ada waktu."

Keluarga ndalem pun mengantarkan Zahwa sampai ke pintu depan,Zahwa tampak kaget saat melihat banyak santri yang ternyata berada di depan ndalem dengan membawa bunga dan ada beberapa dari mereka membawa paperbag, mungkin hadiah perpisahan untuk Zahwa.

Satu persatu santri itu memberikan bunga dan hadiah perpisahan untuk Zahwa, membuat Zahwa terharu dan tak bisa membendung air matanya.

"Ustadzah kami pasti akan sangat merindukan ustadzah,baik baik di sana yah. Kami sayang ustadzah."ucap salah satu santri kemudian memeluk tubuh Zahwa.

"Ustadzah juga bakal merindukan kalian, belajar yang rajin yah,semoga ilmu yang kalian dapat di pesantren ini bisa berguna dan bisa kalian terapkan di kehidupan kalian."

Setelah pamit dengan semua warga pesantren,ada salah satu mobil berwarna putih terparkir disana, kemudian ada seorang pria keluar dari mobil itu.

"Ustadzah sudah selesai?"tanya ustadz Fauzan di balas anggukan oleh Zahwa.

Zahwa memang sengaja meminta bantuan ustadz Fauzan untuk membantu dia membawa barang barang ke rumah nya,mobil yang di bawa ustadz Fauzan juga adalah milik Zahwa,lebih tepatnya mobil peninggalan mendiang ibu Zahwa.

Ustadz Fauzan kemudian memasukan koper Zahwa ke dalam mobil,saat akan memasukkan koper Zahwa Gus Zhafran membisikan sesuatu pada ustadz Fauzan yang di balas anggukan oleh ustadz Fauzan.

Di sepanjang jalan itu para santri berjajar mengantarkan Zahwa sampai meninggalkan area pesantren, hampir semua santri berada di sana.

Umi Farah bahkan sedari tadi menangis,menatap kepergian Zahwa. Saat mobil itu akan melaju Zahwa membuka kaca mobil kemudian melambaikan tangan nya.

Mobil itu pun meninggalkan area pesantren,Zahwa menghapus air mata nya yang sedari tadi tak berhenti turun.

Saat di pertengahan jalan tiba tiba mobil berhenti, membuat Zahwa menyeringitkan dahi nya.

"Kenapa berhenti ustadz?"tanya Zahwa.

"Ada seseorang yang menunggu ustadzah di taman,ada yang ingin di bicarakan katanya."ucap ustadz Fauzan.

"Siapa ustadz?"tanya Zahwa.

"Lebih baik ustadzah sendiri yang melihatnya,saya akan tunggu di dalam mobil."ucap ustadz Fauzan,Meu tidak mau Zahwa pun turun dari mobil kemudian berjalan ke arah taman itu.

Tampak taman itu sangat sepi,Zahwa terus menyusuri taman itu mencari seseorang yang di maksud ustadz Fauzan. Hingga saat dia sudah lama berjalan dia menemukan seorang laki laki yang berdiri membelakanginya menghadap ke arah danau.

Zahwa tampak celingak-celinguk mencari orang lain yang ada di sana,namun ternyata tak ada hanya ada tukang jaga taman saja yang berada tak jauh dari sana.

Zahwa kemudian mendekat ke arah laki laki itu,saat dia sudah mendekat laki laki itu pun membalikkan tubuhnya.

"Gus Zhafran."

****

Spoiler bab selanjutnya.

"Bagaimana cara anda menebus kesalahan anda Gus?"tanya Zahwa.

"Jadilah istri kedua saya."

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

gila bener nih Gus pake bilang Zahwa di jadiin istri kedua gak usahmau Zahwa ngapain sama laki laki yang gak bertanggung jawab sama janjinya

2024-04-17

2

Vira Playstore

Vira Playstore

enak saja,laki laki pengecut begitu mending ditendang jauh'

2024-05-10

0

Neng Indri

Neng Indri

kenapah harus dia lagi😭

2024-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 1.prolog
2 bab 1.pengakuan
3 bab 2.ruqiyah
4 bab 3.batagor
5 bab 4.tunggu saya kembali
6 bab 6. saya kembali
7 bab 7.perjodohan
8 bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9 bab 9.
10 bab 10.pertunangan
11 bab 11.janji mu pada orang tuaku
12 bab 12. memburuk
13 bab 13.ikhlaskan
14 bab 14.dua semesta yang hilang
15 bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16 bab 16. saran
17 bab 17. pamit
18 bab 18. pergi
19 bab 19. jadi istri kedua?
20 bab 20. jujur
21 bab 21. selamat tinggal
22 bab 22. selamat datang
23 bab 23
24 bab 23
25 bab 24.kekuarga Bu zahro
26 bab 25.malam Jum'at
27 bab 26. mengambil kasih sayang
28 bab 27.umi Farah sakit
29 bab 28. Ashraf si kanebo kering
30 bab 29.
31 bab 30. anak angkat
32 bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33 bab 33.perusahaan Ashraf
34 bab 34. bukan calon
35 bab 35
36 bab 36. kolor Spiderman
37 bab 37. tak ada yang gratis
38 bab 37. hujan hujanan
39 bab 38.sakit
40 bab 40.
41 bab 41.
42 bab 42.posesif
43 bab 43.suprise
44 bab 44.
45 bab 45.kejutan dari Ashraf
46 bab 46.
47 bab 47. bahagia nya umi Farah
48 bab 48.nadia hamil
49 bab 49.arthur mundur
50 bab 50. untuk siapa??
51 bab 51. rumah baru
52 bab 52. kenyataan baru
53 bab 53.kamar rahasia
54 bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55 bab 55.bertemu Zara
56 bab 56.kedatangan Zahwa
57 bab 57. sertifikat rumah
58 bab 58. masih menyimpan rasa
59 bab 60. murka Nadia
60 bab 60. keinginan Nadia
61 bab 61. membawa pergi
62 bab 62.
63 bab 63. tak akan kembali lagi
64 bab 64.
65 bab 65.
66 bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67 bab 67. sadar akan kesalahan
68 bab 68. jurus pelet Arthur
69 bab 69. cemburu
70 bab 70.
71 bab 71.
72 bab 72.
73 bab 73.
74 bab 74. unek unek Zara
75 bab 75. siap di madu
76 bab 76.kapan ngelamar?
77 bab 77. masa lalu
78 bab 78. kisah yang telah usai
79 bab 79.
80 bab 80.
81 bab 81. terima or tolak??
82 bab 82.
83 bab 83.
84 bab 84.
85 bab 85.
86 bab 86.
87 bab 87.
88 pengumuman!!
89 bab 88. harus segera bertemu
90 bab 89.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.prolog
2
bab 1.pengakuan
3
bab 2.ruqiyah
4
bab 3.batagor
5
bab 4.tunggu saya kembali
6
bab 6. saya kembali
7
bab 7.perjodohan
8
bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9
bab 9.
10
bab 10.pertunangan
11
bab 11.janji mu pada orang tuaku
12
bab 12. memburuk
13
bab 13.ikhlaskan
14
bab 14.dua semesta yang hilang
15
bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16
bab 16. saran
17
bab 17. pamit
18
bab 18. pergi
19
bab 19. jadi istri kedua?
20
bab 20. jujur
21
bab 21. selamat tinggal
22
bab 22. selamat datang
23
bab 23
24
bab 23
25
bab 24.kekuarga Bu zahro
26
bab 25.malam Jum'at
27
bab 26. mengambil kasih sayang
28
bab 27.umi Farah sakit
29
bab 28. Ashraf si kanebo kering
30
bab 29.
31
bab 30. anak angkat
32
bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33
bab 33.perusahaan Ashraf
34
bab 34. bukan calon
35
bab 35
36
bab 36. kolor Spiderman
37
bab 37. tak ada yang gratis
38
bab 37. hujan hujanan
39
bab 38.sakit
40
bab 40.
41
bab 41.
42
bab 42.posesif
43
bab 43.suprise
44
bab 44.
45
bab 45.kejutan dari Ashraf
46
bab 46.
47
bab 47. bahagia nya umi Farah
48
bab 48.nadia hamil
49
bab 49.arthur mundur
50
bab 50. untuk siapa??
51
bab 51. rumah baru
52
bab 52. kenyataan baru
53
bab 53.kamar rahasia
54
bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55
bab 55.bertemu Zara
56
bab 56.kedatangan Zahwa
57
bab 57. sertifikat rumah
58
bab 58. masih menyimpan rasa
59
bab 60. murka Nadia
60
bab 60. keinginan Nadia
61
bab 61. membawa pergi
62
bab 62.
63
bab 63. tak akan kembali lagi
64
bab 64.
65
bab 65.
66
bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67
bab 67. sadar akan kesalahan
68
bab 68. jurus pelet Arthur
69
bab 69. cemburu
70
bab 70.
71
bab 71.
72
bab 72.
73
bab 73.
74
bab 74. unek unek Zara
75
bab 75. siap di madu
76
bab 76.kapan ngelamar?
77
bab 77. masa lalu
78
bab 78. kisah yang telah usai
79
bab 79.
80
bab 80.
81
bab 81. terima or tolak??
82
bab 82.
83
bab 83.
84
bab 84.
85
bab 85.
86
bab 86.
87
bab 87.
88
pengumuman!!
89
bab 88. harus segera bertemu
90
bab 89.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!