bab 7.perjodohan

Zahwa terdiam kala mendengar ucapan kyai Imran, apakah dia tak salah mendengarkan,Zhafran dan Nadia akan di jodohkan dan segera menikah.

Hati Zahwa rasanya mencolos kala kyai Malik menyetujui nya,dia bersembunyi di antara tembok dan menguping pembicaraan keluarga ndalem,bukan dia bersikap tak sopan namun dia ingin memastikan nya.

Hatinya seolah di tusuk ribuan pisau mendengar pembicaraan mereka,dia tak bisa lagi menahan air matanya untuk tidak turun. Kaki nya melemas tubuhnya seperti langsung ambruk tak bertenaga.

Jika tidak ingat sekarang Zahwa tengah berada di mana mungkin sekarang Zahwa sudah ambruk dan menangis. Wajah Zahwa sudah pucat pasi,dia langsung mengusap air matanya kemudian pergi dari sana, mendengar pembicaraan mereka membuat hatinya semakin hancur apalagi saat mendengar para anggota ndalem yang saling melempar godaan untuk Nadia dan Gus Zhafran.

"Eh Zahwa mau kemana?"tanya Zara saat melihat Zahwa menyimpan nampan di atas meja lalu berlalu begitu saja.

"Aku lagi gak enak badan,mau istirahat."ucap Zahwa dengan suara purau menahan tangisnya.

Zara kaget saat melihat wajah Zahwa yang pucat di sertai mata yang memerah,"Zahwa kenapa-"Zara tak melanjutkan ucapannya kala melihat Zahwa sudah berlari jauh dari sana.

Zahwa masuk ke dalam kamar asrama nya lalu mengunci kamar itu,dia langsung menelungkup tubuh nya di atas ranjang dan menangis di sana,dia memukul mukul batal untuk melampiaskan emosi nya.

Zahwa juga menyumpal mulutnya menggunakan selimut agar tangisannya tak di dengar oleh orang lain.

Sakit sungguh teramat sangat di rasakan Zahwa, seharusnya hari ini adalah hari bahagia karena Gus Zhafran kembali namun ini malah menjadi hari paling mengejutkan bagi nya, dimana dia harus mendengar jika Gus Zhafran di jodohkan dengan sahabat nya sendiri.

"Kenapa Gus kenapa,saya sudah menunggu mu. Apakah ini balasan dari penantian saya"ucap Zahwa,tak ada yang bisa dia lakukan selain menangis.

***

"Eh kamana Zahwa?"tanya Nadia saat mereka berada di dapur.

"Pulang ke asrama, katanya dia kurang enak badan."jawab Zara.

"Hah bukan nya dia tadi baik baik aja."ucap Adzkiya heran,tadi Zahwa tampak baik baik saja bahkan sangat baik lalu kenapa sekarang bisa tak enak badan.

"Mana aku tau,tadi setelah dia nganterin brownies sama kue ke dalam pulang pulang kesini mukanya udah pucat sama matanya merah gitu,dia bilang mau istirahat karena kurang enak badan,aneh aku juga."ucap Zara.

"Iya tadi pas nganterin kue juga dia baik baik aja kok, kenapa bisa kayak gitu."

"Kira kira Zahwa kenapa yah,kita samperin yuk aku takut dia kenapa kenapa."ucap Nadia khawatir.

Mereka bertiga pun pergi ke kamar asrama,"Assalamualaikum. "ucap ketiganya.

Zahwa hanya menjawab ucapan salam itu dalam hatinya,dia masih meringkuk di bawah selimut. Mendengar ketiga teman nya datang ke kamar Zahwa semakin manaikan selimutnya.

"Zahwa kamu kenapa?"tanya Nadia memegang bahu Zahwa yang tertutup selimut.

Zahwa menahan nafasnya agar tak terlihat bahu nya gemetar karena menangis. Ketiga teman nya menghampiri Zahwa lalu duduk di sisi ranjang.

"Zahwa kamu kenapa? Sakit apa?"tanya Adzkiya namun hanya di balas gelengan kepala oleh Zahwa.

"Zahwa kamu baik baik aja kan?"tanya Nadia.

"Iya aku baik baik aja kok,aku cuman butuh istirahat aja tolong jangan ganggu aku dulu."ucap Zahwa dengan suara purau nya.

"Ya udah istirahat yah,kalau butuh sesuatu atau ngerasain sakit bilang sama kita."ucap Adzkiya di balas anggukan kepala oleh Zahwa.

Ketiganya pun membiarkan Zahwa untuk beristirahat, hingga malam hari tiba Zahwa sama sekali tak keluar dari kamar nya,dia juga melaksanakan sholat di kamarnya.

Zahwa juga tak mengikuti kegiatan kajian dengan berasalan masih kurang enak badan.

"Loh Zahwa kemana,gak sama kalian?"tanya Gus Zhafran melihat personil teman adiknya itu kurang satu.

"Lagi kurang enak badan."ucap Adzkiya.

"Terus sekarang gimana,udah di kasih obat?apa perlu di bawa ke rumah sakit?"tanya Gus Zhafran khawatir.

"Gak perlu bang dia cuman butuh istirahat aja katanya."ucap Adzkiya.

"Iya tak usah khawatir Gus,Zahwa gak papa kok. Tapi kok Gus nya kayak khawatir gitu sama Zahwa?"tanya Zara,namun Adzkiya menyenggol lengan teman nya itu.

Zara pun melihat ke arah Adzkiya tak mengerti dengan kode dari teman nya itu, sedangkan Nadia dia meresapi perkataan Zara,ada benarnya juga Gus Zhafran terlihat panik dan khawatir saat mendengar Zahwa kurang enak badan itu.

"O-oh itu saya cuman khawatir aja takut Zahwa kenapa napa kan, soalnya tadi siang dia baik baik aja."ucap Gus Zhafran.

Ting

Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponsel Zhafran,dia pun langsung melihat pesan dari siapa. Dahi nya menyeringit kala melihat nomor tidak dikenal itu.

(Temui aku di gazebo taman pesantren,ada yang ingin aku bicarakan....Zahwa)

Ya,itu adalah pesan dari Zahwa, setelah menerima pesan itu Zhafran pun langsung pamit pergi dari sana.

"Saya pamit duluan yah ada urusan."ucap Gus Zhafran kemudian pergi meninggalkan tiga orang sahabat itu.

Saat Zhafran sudah berada di taman dia melihat Zahwa yang duduk di salah satu kursi taman itu dengan memunggungi dirinya.

"Zahwa."panggil Zhafran namun Zahwa tak menengok, Zhafran pun menghampiri Zahwa dan berhenti dengan jarak satu meter dari Zahwa.

Zahwa melihat ke samping nya yang sudah berdiri Zhafran di sana.

"Bukan nya kamu lagi gak enak badan Zahwa,jangan di sini angin malam gak baik untuk kesehatan kamu-"Ucapan Zhafran terhenti kala melihat raut wajah Zahwa,mata bengkak dan merah serta wajah yang pucat.

"Zahwa kamu kenapa?"tanya Zhafran khawatir.

"Kamu abis nangis? Kata kiya kamu lagi sakit,kamu gak papa kan? Siapa yang udah buat kamu nangis wa?"tanya Zhafran.

"Saya mau meminta janji yang Gus berikan tiga tahun lalu,saya sudah berhasil menunggu Gus selama ini sekarang giliran Gus untuk merealisasikan janji Gus dulu."ucap Zahwa tanpa menjawab pertanyaan Gus Zhafran tadi.

Deg

Zhafran seketika terdiam mendengar ucapan Zahwa,apa yang kini harus dia ucapkan. Dia pun bingung dengan pilihan nya sendiri.

"Kenapa anda diam Gus? Apakah sudah ada wanita lain di hati anda sehingga anda terdiam dan berniat mengingkari janji itu? Jadi benar yah apa yang tadi saya dengar."ucap Zahwa tertawa sumbang.

"Apa yang kamu dengar wa,saya tak mengerti maksud kamu."ucap Zhafran.

"Jangan pura pura tak tau Gus,saya sudah mendengar semuanya."ucap Zahwa.

Zhafran pun teringat dengan percakapan antara keluarga nya dan keluarga Nadia.

Deg

"Apa kamu mendengar percakapan keluarga saya dan keluarga Nadia?"tanya Gus Zhafran memastikan.

"Ya."

...****************...

Hayoo gimana ini?? Apakah kapal kita tak jadi berlayar gays?? sedih sih kalau jadi Zahwa,aduh tenang yah gays ini baru permulaan masih ada episode" yang gak kalah menarik.

Pokoknya tetap stay jangan berpaling dari sini,cukup dia aja yang pergi saat sayang sayang nya kalian jangan🤣

Oke thanks for reading

See you next chapter 🥰

Terpopuler

Comments

Pasrah

Pasrah

kasian Zahwa ya, sebagai lelaki yg harus bertanggung jawab terhadap janjinya

2024-04-22

0

A Yes

A Yes

ya Allah, aku jadi ingaaaaat sakit nya tuuuh ampyun, bahkan saat dia dg seenaknya malah mendekatkan aku dg adeknya😭😭😭😭 kamu pikir aku barang yg bisa dipindah tangankan sembarangan😭😭😭😭😭

2024-04-24

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

nyesek banget jadi Zahwa

2024-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 1.prolog
2 bab 1.pengakuan
3 bab 2.ruqiyah
4 bab 3.batagor
5 bab 4.tunggu saya kembali
6 bab 6. saya kembali
7 bab 7.perjodohan
8 bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9 bab 9.
10 bab 10.pertunangan
11 bab 11.janji mu pada orang tuaku
12 bab 12. memburuk
13 bab 13.ikhlaskan
14 bab 14.dua semesta yang hilang
15 bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16 bab 16. saran
17 bab 17. pamit
18 bab 18. pergi
19 bab 19. jadi istri kedua?
20 bab 20. jujur
21 bab 21. selamat tinggal
22 bab 22. selamat datang
23 bab 23
24 bab 23
25 bab 24.kekuarga Bu zahro
26 bab 25.malam Jum'at
27 bab 26. mengambil kasih sayang
28 bab 27.umi Farah sakit
29 bab 28. Ashraf si kanebo kering
30 bab 29.
31 bab 30. anak angkat
32 bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33 bab 33.perusahaan Ashraf
34 bab 34. bukan calon
35 bab 35
36 bab 36. kolor Spiderman
37 bab 37. tak ada yang gratis
38 bab 37. hujan hujanan
39 bab 38.sakit
40 bab 40.
41 bab 41.
42 bab 42.posesif
43 bab 43.suprise
44 bab 44.
45 bab 45.kejutan dari Ashraf
46 bab 46.
47 bab 47. bahagia nya umi Farah
48 bab 48.nadia hamil
49 bab 49.arthur mundur
50 bab 50. untuk siapa??
51 bab 51. rumah baru
52 bab 52. kenyataan baru
53 bab 53.kamar rahasia
54 bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55 bab 55.bertemu Zara
56 bab 56.kedatangan Zahwa
57 bab 57. sertifikat rumah
58 bab 58. masih menyimpan rasa
59 bab 60. murka Nadia
60 bab 60. keinginan Nadia
61 bab 61. membawa pergi
62 bab 62.
63 bab 63. tak akan kembali lagi
64 bab 64.
65 bab 65.
66 bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67 bab 67. sadar akan kesalahan
68 bab 68. jurus pelet Arthur
69 bab 69. cemburu
70 bab 70.
71 bab 71.
72 bab 72.
73 bab 73.
74 bab 74. unek unek Zara
75 bab 75. siap di madu
76 bab 76.kapan ngelamar?
77 bab 77. masa lalu
78 bab 78. kisah yang telah usai
79 bab 79.
80 bab 80.
81 bab 81. terima or tolak??
82 bab 82.
83 bab 83.
84 bab 84.
85 bab 85.
86 bab 86.
87 bab 87.
88 pengumuman!!
89 bab 88. harus segera bertemu
90 bab 89.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.prolog
2
bab 1.pengakuan
3
bab 2.ruqiyah
4
bab 3.batagor
5
bab 4.tunggu saya kembali
6
bab 6. saya kembali
7
bab 7.perjodohan
8
bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9
bab 9.
10
bab 10.pertunangan
11
bab 11.janji mu pada orang tuaku
12
bab 12. memburuk
13
bab 13.ikhlaskan
14
bab 14.dua semesta yang hilang
15
bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16
bab 16. saran
17
bab 17. pamit
18
bab 18. pergi
19
bab 19. jadi istri kedua?
20
bab 20. jujur
21
bab 21. selamat tinggal
22
bab 22. selamat datang
23
bab 23
24
bab 23
25
bab 24.kekuarga Bu zahro
26
bab 25.malam Jum'at
27
bab 26. mengambil kasih sayang
28
bab 27.umi Farah sakit
29
bab 28. Ashraf si kanebo kering
30
bab 29.
31
bab 30. anak angkat
32
bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33
bab 33.perusahaan Ashraf
34
bab 34. bukan calon
35
bab 35
36
bab 36. kolor Spiderman
37
bab 37. tak ada yang gratis
38
bab 37. hujan hujanan
39
bab 38.sakit
40
bab 40.
41
bab 41.
42
bab 42.posesif
43
bab 43.suprise
44
bab 44.
45
bab 45.kejutan dari Ashraf
46
bab 46.
47
bab 47. bahagia nya umi Farah
48
bab 48.nadia hamil
49
bab 49.arthur mundur
50
bab 50. untuk siapa??
51
bab 51. rumah baru
52
bab 52. kenyataan baru
53
bab 53.kamar rahasia
54
bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55
bab 55.bertemu Zara
56
bab 56.kedatangan Zahwa
57
bab 57. sertifikat rumah
58
bab 58. masih menyimpan rasa
59
bab 60. murka Nadia
60
bab 60. keinginan Nadia
61
bab 61. membawa pergi
62
bab 62.
63
bab 63. tak akan kembali lagi
64
bab 64.
65
bab 65.
66
bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67
bab 67. sadar akan kesalahan
68
bab 68. jurus pelet Arthur
69
bab 69. cemburu
70
bab 70.
71
bab 71.
72
bab 72.
73
bab 73.
74
bab 74. unek unek Zara
75
bab 75. siap di madu
76
bab 76.kapan ngelamar?
77
bab 77. masa lalu
78
bab 78. kisah yang telah usai
79
bab 79.
80
bab 80.
81
bab 81. terima or tolak??
82
bab 82.
83
bab 83.
84
bab 84.
85
bab 85.
86
bab 86.
87
bab 87.
88
pengumuman!!
89
bab 88. harus segera bertemu
90
bab 89.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!