bab 14.dua semesta yang hilang

Tepat saat Zahwa sudah selesai menuntun ibunya mengucapkan dua kalimat syahadat,sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya.

Tit.........

Tampak terdengar suara dari alat bantu sang ibu, dokter yang di sana pun langsung memeriksa bunda Yara yang sudah tak ada itu.

"Inalillahi wa innailaihi rojiun....."ucap dokter itu, membuat tangis Zahwa semakin keras.

Dua langsung memeluk tubuh dingin bunda Yara,"Enggak,bunda jangan tinggalin Zahwa Bun...."Zahwa menggoyangkan tubuh yang sudah tak bernyawa itu.

"Bundaa....jangan pergi bunda."tiba tiba ada seseorang yang mememeluk tubuhnya dan membawa tubuh Zahwa sedikit menjauh dari jasad bunda Yara.

"Bibi....bu-bunda bi bunda."ucap Zahwa yang terus menangis terisak di pelukan ibu Fatimah.

Ibu Fatimah pun hanya bisa mengelus punggung Zahwa dan berusaha menenangkan Zahwa.

"Ikhlaskan sayang, ikhlaskan bunda kamu meninggal dalam keadaan Khusnul khatimah. Jangan membuat nya bersedih karena kamu tak mengikhlaskan kepergian nya."ucap ibu Fatimah.

"Enggak bi,bunda masih hidup. Kenapa bunda tega ninggalin Zahwa sendirian bi kenapa ..."Zahwa terus saja menangis tanpa henti, sedangkan jasad ibunya sudah di tangani oleh perawat.

"Udah sayang jangan nangis terus,ingat Alloh lebih sayang bunda kamu makanya Alloh bawa bunda. Sekarang bunda kamu sudah tak merasakan sakit lagi yah, ikhlaskan yah nak."ibu Fatimah mengelus wajah yang penuh dengan air mata itu.

Malang sekali nasib Zahwa ini,tepat hari ini dimana laki laki yang dulu dia kira baik dan akan menjadikan dia sebagai istrinya,laki laki yang akan bunda Yara titipi Zahwa untuk dia bahagikan dan jaga, kini malah menikah dengan wanita lain.

Laki laki yang Zahwa kira akan menjadi tempat pulang kedua setelah ibunya,kini telah menjadi milik orang lain.Dan tepat hari ini juga semesta Zahwa tempat pulang kala dirinya letih dengan dunia ini telah kembali ke sang pencipta nya.

Sekarang tepat saat kata sah dan kalimat inalillahi terucap, semesta dan calon semesta Zahwa sudah pergi dan tak akan kembali lagi.

Tak ada yang bisa Zahwa lakukan selain pasrah dengan semua keadaan dan menerima dengan hati yang lapang nasih yang dia rasakan.

***

"Alhamdulillah..."tampak semua orang mengucap syukur saat para saksi berkata sah.

Yang dengan kata sah itu sudah membuat dua insan yang dulunya tak terikat kini terikat dengan sebuah pernikahan yang menjadikan mereka sepasang suami dan istri.

"Maafkan saya Zahwa,maaf."setelah mengucapkan ijab qobul itu, Zhafran langsung menundukkan kepalanya dan menangis.

Berulang kali dia mengucapkan kata maaf untuk Zahwa. Nama sang wanita yang seharusnya dia ucapkan saat ijab qobul tadi.

Zhafran merasakan nyeri di dadanya kala teringat dengan janji yang pernah dia ucapkan dulu pada Zahwa,yang tak bisa dia tepati janji itu.

Zhafran terus merutuki kebodohannya yang tadi dengan lantang dan lancarnya mengucapkan ijab qobul untuk seorang wanita yang seharusnya tak Zhafran nikah.

Seharusnya nama wanita itu Zahwa bunda Nadia. Namun apalah daya inilah kenyataan sebenarnya,dia sudah menyandang gelar suami untuk Nadia bukan Zahwa.

Dari arah belakang tampak Nadia berjalan dengan di gandeng oleh kedua sahabat nyasiapa lagi jika buka Adzkiya dan Zara.

Ketiga wanita itu tersenyum lebar sembari terus berjalan ke arah nya, Zhafran tampak kembali mengeluarkan air matanya,orang lain di sana mengira jika Zhafran terharu melihat istrinya.

Padahal Zhafran menangis karena kembali teringat dengan Zahwa. Sampai lah Nadia di hadapan Zhafran, Adzkiya dan Zara pun pergi dari sana.

MC memberikan intrupsi untuk Nadia mencium tangan Zhafran, dengan tangan yang bergetar Zhafran memberikan tangannya pada Nadia untuk di cium.

Saat Nadia mencium tangan nya, Zhafran pun meletakkan satu tangan nya di atas kepala Nadia dan berdoa.

Setelah nya Zhafran pun di minta untuk mencium kening Nadia, saat Zhafran mencium kening Nadia berbarengan air matanya turun dan hatinya kembali mengucapkan kata 'maaf' untuk Zahwa.

Setelah acara akad nikah mereka pun naik ke atas pelaminan untuk menyambut kedatangan para tamu,tampak kedua insan yang tengah di pelaminan itu tersenyum tapi dengan perasaan yang berbeda.

Nadia tersenyum lebar dengan perasaan bahagia, sedangkan Zhafran tersenyum namun dengan hati yang terluka dan di lungkupi rasa bersalah.

"Masya Allah tabarakallah, barakallah untuk kalian berdua semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah yah."ucap Zara dan Adzkiya yang turut naik ke atas pelaminan untuk mengucapkan selamat pada pengantin baru itu.

"Makasih yah,semoga kalian cepat nyusul, makasih juga untuk kado nya. Oh iya Zahwa mana?"tanya Nadia baru menyadari ketidakhadiran Zahwa di sana.

Tampak Adzkiya dan Nadia saling bertatapan mereka bingung harus menjawab apa, karena sampai saat ini juga masih belum ada informasi mengenai hilangnya Zahwa.

Mereka sudah meminta bantuan pada seseorang yang berada di pondok ini,dan katanya Zahwa dua Minggu ini sering bolak balik keluar pesantren,dan terakhir dia keluar dari pesantren dua hari yang lalu dan belum pulang sampai sekarang.

Mendengar jika Zahwa tak ada di sana membuat Zhafran panik,"iya Zahwa kemana kita gak lihat dia dari akad tadi, bahkan Zahwa tak bantu bantu di ndalem beberapa hari ini."ucap Zhafran yang juga baru menyadarinya.

"Ouh itu Zahwa katanya ada urusan yang penting banget,dia lagi sibuk gitu. Katanya insyaallah dia bakal hadir saat resepsi kalian."Zara terpaksa berbohong karena bisa tak mungkin berkata jujur pada mereka dan menghancurkan acara itu dengan menghilangnya Zahwa.

"Apa urusan itu lebih penting yah dari pada aku."ucap Nadia sembari menundukkan kepalanya,dia merasa sedih dan kecewa. Zahwa lebih mementingkan hal yang lain dari pada dirinya.

"Aisss jangan lah nangis,kita juga kan gak tau seberapa penting urusan zahwa itu. Dia juga ingin datang dan mendampingi kamu tapi apakah daya urusan nya sangat sangat penting katanya,ini menyangkut masa depan Zahwa."ucap Zara.

Di tempat lain kini Zahwa sedang amat sangat berduka,segala proses pemakaman telah di lakukan,kini tinggal menguburkan jenazah nya.

Setelah jenazah bunda Yara di kuburkan dan di doakan satu persatu para pelayat yang turut serta menghantarkan bunda Yara ke tempat peristirahatan terakhir nya mulai bubar.

Kini tinggal Zahwa bersama dengan keluarga Bu Fatimah yang senantiasa berada di dekatnya, membantu nya untuk mengurus pemakaman ibu nya itu.

"Bunda sekarang udah gak ngerasain sakit lagi kan,bunda sekarang udah ketemu ayah kan. Gimana apa di sana itu indah bunda, jika di sana indah tolong bawa Zahwa juga pergi bersama kalian.... Maafkan Zahwa bunda belum bisa menjadi anak yang seperti bunda mau, maafkan Zahwa yang belum bisa mewujudkan impian terakhir bunda yang ingin melihat anak bunda ini menikah."ucap Zahwa dengan air mata yang senantiasa mengucur.

"Zahwa akan berusaha ikhlas bunda, doain Zahwa supaya bisa bertahan di dunia yang kejam ini, tunggu Zahwa di surga bunda."terakhir Zahwa mencium batu nisan sang ibu, sebelum akhirnya dia pun meninggalkan rumah yang saat ini akan di huni oleh ibunya.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

lebih baik kamu pergi yang jauh Zahwa obati luka hatimu semoga pelangi cepat menghampiri mu

2024-04-17

2

Itoh

Itoh

nyesekk bngtt thor aq sampe nangisss mna blom gajihann😭😭😭😭😭😭

2024-05-02

0

Pasrah

Pasrah

kasian banget ya smg yg kuasa bisa memberikan yg terbaik

2024-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 1.prolog
2 bab 1.pengakuan
3 bab 2.ruqiyah
4 bab 3.batagor
5 bab 4.tunggu saya kembali
6 bab 6. saya kembali
7 bab 7.perjodohan
8 bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9 bab 9.
10 bab 10.pertunangan
11 bab 11.janji mu pada orang tuaku
12 bab 12. memburuk
13 bab 13.ikhlaskan
14 bab 14.dua semesta yang hilang
15 bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16 bab 16. saran
17 bab 17. pamit
18 bab 18. pergi
19 bab 19. jadi istri kedua?
20 bab 20. jujur
21 bab 21. selamat tinggal
22 bab 22. selamat datang
23 bab 23
24 bab 23
25 bab 24.kekuarga Bu zahro
26 bab 25.malam Jum'at
27 bab 26. mengambil kasih sayang
28 bab 27.umi Farah sakit
29 bab 28. Ashraf si kanebo kering
30 bab 29.
31 bab 30. anak angkat
32 bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33 bab 33.perusahaan Ashraf
34 bab 34. bukan calon
35 bab 35
36 bab 36. kolor Spiderman
37 bab 37. tak ada yang gratis
38 bab 37. hujan hujanan
39 bab 38.sakit
40 bab 40.
41 bab 41.
42 bab 42.posesif
43 bab 43.suprise
44 bab 44.
45 bab 45.kejutan dari Ashraf
46 bab 46.
47 bab 47. bahagia nya umi Farah
48 bab 48.nadia hamil
49 bab 49.arthur mundur
50 bab 50. untuk siapa??
51 bab 51. rumah baru
52 bab 52. kenyataan baru
53 bab 53.kamar rahasia
54 bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55 bab 55.bertemu Zara
56 bab 56.kedatangan Zahwa
57 bab 57. sertifikat rumah
58 bab 58. masih menyimpan rasa
59 bab 60. murka Nadia
60 bab 60. keinginan Nadia
61 bab 61. membawa pergi
62 bab 62.
63 bab 63. tak akan kembali lagi
64 bab 64.
65 bab 65.
66 bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67 bab 67. sadar akan kesalahan
68 bab 68. jurus pelet Arthur
69 bab 69. cemburu
70 bab 70.
71 bab 71.
72 bab 72.
73 bab 73.
74 bab 74. unek unek Zara
75 bab 75. siap di madu
76 bab 76.kapan ngelamar?
77 bab 77. masa lalu
78 bab 78. kisah yang telah usai
79 bab 79.
80 bab 80.
81 bab 81. terima or tolak??
82 bab 82.
83 bab 83.
84 bab 84.
85 bab 85.
86 bab 86.
87 bab 87.
88 pengumuman!!
89 bab 88. harus segera bertemu
90 bab 89.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.prolog
2
bab 1.pengakuan
3
bab 2.ruqiyah
4
bab 3.batagor
5
bab 4.tunggu saya kembali
6
bab 6. saya kembali
7
bab 7.perjodohan
8
bab 8. saya tak butuh janji tapi pembuktian
9
bab 9.
10
bab 10.pertunangan
11
bab 11.janji mu pada orang tuaku
12
bab 12. memburuk
13
bab 13.ikhlaskan
14
bab 14.dua semesta yang hilang
15
bab 15.zhafran bahagia Zahwa terluka
16
bab 16. saran
17
bab 17. pamit
18
bab 18. pergi
19
bab 19. jadi istri kedua?
20
bab 20. jujur
21
bab 21. selamat tinggal
22
bab 22. selamat datang
23
bab 23
24
bab 23
25
bab 24.kekuarga Bu zahro
26
bab 25.malam Jum'at
27
bab 26. mengambil kasih sayang
28
bab 27.umi Farah sakit
29
bab 28. Ashraf si kanebo kering
30
bab 29.
31
bab 30. anak angkat
32
bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
33
bab 33.perusahaan Ashraf
34
bab 34. bukan calon
35
bab 35
36
bab 36. kolor Spiderman
37
bab 37. tak ada yang gratis
38
bab 37. hujan hujanan
39
bab 38.sakit
40
bab 40.
41
bab 41.
42
bab 42.posesif
43
bab 43.suprise
44
bab 44.
45
bab 45.kejutan dari Ashraf
46
bab 46.
47
bab 47. bahagia nya umi Farah
48
bab 48.nadia hamil
49
bab 49.arthur mundur
50
bab 50. untuk siapa??
51
bab 51. rumah baru
52
bab 52. kenyataan baru
53
bab 53.kamar rahasia
54
bab 54. siapa wanita masa lalu suami saya?
55
bab 55.bertemu Zara
56
bab 56.kedatangan Zahwa
57
bab 57. sertifikat rumah
58
bab 58. masih menyimpan rasa
59
bab 60. murka Nadia
60
bab 60. keinginan Nadia
61
bab 61. membawa pergi
62
bab 62.
63
bab 63. tak akan kembali lagi
64
bab 64.
65
bab 65.
66
bab 66. biarkan Tuhan mengabulkan
67
bab 67. sadar akan kesalahan
68
bab 68. jurus pelet Arthur
69
bab 69. cemburu
70
bab 70.
71
bab 71.
72
bab 72.
73
bab 73.
74
bab 74. unek unek Zara
75
bab 75. siap di madu
76
bab 76.kapan ngelamar?
77
bab 77. masa lalu
78
bab 78. kisah yang telah usai
79
bab 79.
80
bab 80.
81
bab 81. terima or tolak??
82
bab 82.
83
bab 83.
84
bab 84.
85
bab 85.
86
bab 86.
87
bab 87.
88
pengumuman!!
89
bab 88. harus segera bertemu
90
bab 89.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!