Di perjalanan kembali menuju perusahaan, Asta tiba-tiba menghentikan mobilnya di sebuah jalan yang cukup sepi. Nita yang berada di sampingnya tentu saja terkejut dan ada ketakutan jika saja pria itu menurunkannya di sana. Walaupun begitu, Nita tidak berani bertanya dan mengeluarkan satu kata pun karena melihat wajah Asta yang tidak ramah seperti biasanya.
" Sepertinya ada yang harus kamu jelaskan pada saya, Nita " ucap Asta setelah mereka cukup lama diam.
Nita menghela napasnya panjang karena dia pun sekarang harus jujur pada Asta. Nita juga harus menjelaskan semuanya karena dia tidak ingin sampai Asta mengira dia berbohong dan menipu pria itu dengan status yang tercantum di biodata dirinya.
" Apa saja yang harus saja jelaskan, Tuan? Saya akan menjelaskan semua yang Anda tanya dan ingin Anda ketahui " ucap Nita menatap Asta yang masih melihat lurus ke depan.
" Apa Farel adalah anak kandungmu, Nita? Kenapa kamu menipu saya dengan menuliskan status lajang di biodata kamu kalau memang kamu sudah menikah? Saya bisa menuntut kamu karena saya sangat merasa dibohongi. Kenapa kamu tidak jujur saja dari awal, Nita? Saya juga pasti akan memperkejakan kamu kalau kinerja kamu baik " tanya Asta dingin dengan perasaan kecewa.
Bukan hanya kecewa karena Nita telah berbohong dan menipunya tapi juga karena dia yang sudah berharap dan merasakan hal yang berbeda pada wanita itu.
" Tolong jangan tuntut saya, Tuan. Saya meminta maaf kalau Anda merasa telah ditipu dan dibohongi tapi bukan maksud saya seperti itu, Tuan. Farel memang anak kandung saya tapi saya mendapatkan dia dari hubungan di luar nikah. Status yang saya cantumkan itu adalah benar karena saya belum pernah menikah sekalipun. Maafkan saya, tapi saya benar-benar tidak bermaksud untuk menipu dan membohongi Anda " jawab Nita menjelaskan semuanya mengenai status dan putranya.
Asta yang mendengar itu pun langsung menoleh ke arah Nita dan melihat mata wanita itu yang sudah berkaca-kaca. Tanpa dijelaskan lagi, Asta bisa melihat ada sebuah luka yang sangat dalam dari sorot mata itu.
" Apa ayah kandung Farel tidak mau bertanggung jawab dan meninggalkan kalian? " tanya Asta dengan suara yang lebih lemah.
Jujur saja, Asta menjadi sangat iba dan menepis semua pikirannya yang sempat berpikir buruk tentang Nita. Asta semula mengira jika Nita memiliki rencana jahat dengan menutupi statusnya selama ini.
" Tidak, dia mau bertanggung jawab dan akan menikahi saya saat mengetahui saya sedang hamil. Sayangnya sebelum hal itu terjadi, dia meninggal dunia karena sebuah kecelakaan yang menimpa kami " jawab Nita dengan air mata yang terjatuh membasahi pipinya.
Enam tahun yang lalu, Nita harus menerima kenyataan jika dia sedang mengandung anak dari hasil hubungannya dan sang kekasih, yang bernama Irfan. Hubungan mereka yang masih sebatas kekasih dan belum menikah membuat Nita begitu hancur, apalagi saat itu mereka berdua juga baru menyelesaikan kuliah. Beruntung Irfan bersedia bertanggung jawab dan akan menikahinya.
Sayangnya, kedua keluarga mereka sangat marah dan tidak menyetujui niat mereka itu. Sehingga Nita dan Irfan memutuskan untuk pergi dan memulai hidup baru berdua, mereka juga akan menikah nanti.
Tapi ternyata semua itu tidak berjalan seperti yang mereka rencanakan. Di perjalanan menuju luar kota, mobil yang dikemudikan oleh Irfan ditabrak oleh sebuah truk sehingga mereka mengalami kecelakaan. Irfan meninggal dunia di tempat kejadian, tetapi Nita serta bayi di dalam kandungannya masih bisa selamat.
Dunia Nita rasanya sangat hancur saat itu, apalagi kedua orang tua Irfan menyalahkannya sebagai penyebab kematian putra mereka dan juga kedua orang tuanya meninggalkannya sendiri. Bahkan, Nita tidak diperbolehkan untuk datang pada proses pemakaman Irfan hingga sekarang pun wanita itu selalu dilarang untuk mengunjungi makam ayah kandung putranya itu.
Pernah beberapa kali Nita mencoba untuk mengunjungi makam Irfan bersama dengan Farel tapi penjaga di sana tidak mengizinkannya untuk masuk karena kedua orang tua Irfan yang memerintahkannya. Kedua orang tua dan keluarga Irfan juga tidak mengakui Farel adalah cucu mereka dan menuduh jika Farel adalah anak Nita dengan pria lain.
" Jadi sekarang kalian hanya tinggal berdua? " tanya Asta setelah mendengar seluruh cerita tentang masa lalu Nita yang ternyata sangat berat.
" Iya Tuan, kami hanya tinggal berdua karena cuma Farel yang saya punya. Kedua orang tua saya memang masih hidup tapi mereka tidak pernah menganggap saya lagi sebagai anak mereka " jawab Nita menghapus air mata di pipinya.
Asta benar-benar tidak menyangka jika Nita telah melewati begitu banyak ujian berat dalam hidupnya. Asta juga tidak bisa membayangkan apa saja rintangan yang Nita hadapi hingga bertahan hingga titik ini. Pasti banyak sekali orang yang menganggapnya rendah, apalagi dengan status Farel sebagai anak hasil hubungan di luar nikah dan Nita yang memiliki anak tanpa seorang suami.
" Saya akan terima jika memang Anda ingin memecat saya, tapi tolong jangan tuntut saya. Bagaimana nanti putra saya kalau saya dipenjara, Tuan? Hanya dia yang saya punya di dunia ini " ucap Nita dengan memohon dan air mata yang kembali mengalir.
Asta menggelengkan kepalanya dan meraih tangan Nita yang ditangkupkan di depan dadanya untuk memohon padanya. Asta menggenggam tangan itu dengan erat dan menyalurkan kekuatan karena dia tahu jika Nita sedang merasa lemah saat ini.
" Tidak, Nita, saya tidak akan memecat ataupun menuntut kamu. Maaf, saya hanya merasa kecewa karena semua kebenaran ini sehingga berkata seperti itu " jawab Asta menatap wajah Nita.
" Terima kasih banyak, Tuan. Saya benar-benar minta maaf karena tidak jujur tentang ini sedari awal. Saya juga minta maaf karena Anda harus mengetahui masa lalu saya yang sangat buruk " ucap Nita pada Asta.
" Jangan seperti itu, Nita. Semua orang memiliki masa lalu, begitu juga kamu dan saya. Yang terpenting sekarang kamu sudah berusaha memperbaiki semua itu dan menjadi ibu yang baik untuk anak kamu " jawab Asta mengusap air mata di wajah Nita dengan ibu jarinya.
Nita pun menganggukkan kepalanya dengan masih terus menangis.
Hingga Asta yang tidak tega melihat itu langsung menarik tubuh Nita dan membawa wanita itu ke dalam pelukannya. Hati Asta terasa sakit melihat Nita yang menangis seperti ini dan ia ingin menguatkannya.
" Menangislah, kalau itu bisa membuat kamu dan hatimu lebih baik " ucap Asta mengusap punggung Nita.
Nita pun menumpahkan semua yang dia rasakan di dalam pelukan Asta itu dan tangisnya terdengar semakin keras. Selama ini tidak ada satupun orang yang bisa menjadi tempatnya bersandar dan menumpahkan semua yang dia rasakan, tapi hari ini Nita menemukan kenyamanan dan tempat bersandar pada diri Asta. Hari ini Nita menunjukkan sisi lemahnya pada pria itu setelah selama ini selalu berusaha berpura-pura kuat dan baik-baik saja.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Nurlaila Hasan
berlinang air mataku thoorr/Sob/
2025-04-16
0
🌜💖Wanda💕🌛
👍👍/Good//Good//Kiss/ 😍 Lanjutt.....kak author upnya..... 💪💪💪💪......
2024-02-19
1
🌜💖Wanda💕🌛
👍👍/Good//Good//Kiss/ 😍 Lanjutt.....kak author upnya..... 💪💪💪💪......
2024-02-19
1