" Tuan Asta, kenapa Anda mengatakan itu pada Pak Roni dan Bu Heti? " tanya Nita pada Asta tiba-tiba.
Nita memanfaatkan kesempatan untuk berbicara dengan Asta saat putranya sedang pergi untuk mengambil mainannya di kamar. Jujur saja, Nita bingung mengapa pria itu mengatakan dirinya sebagai calon suaminya padahal masih ada alasan yang lain. Bukan Nita terlalu percaya diri karena Asta sudah mengatakan itu, Nita hanya takut jika ucapan itu akan menjadi masalah di kemudian hari. Siapa tahu saja saat ini Asta memilih seorang kekasih atau bahkan calon istri.
" Mengatakan apa? " tanya Asta mengerutkan keningnya.
Jujur, Asta tidak mengerti apa yang Nita maksud karena dia merasa cukup banyak mengatakan sesuatu pada pasangan suami istri yang sangat menyebalkan itu.
" Itu, Anda mengatakan kalau Anda adalah calon suami saya " jawab Nita sangat malu sebenarnya.
Aska langsung tersenyum dan mengerti setelah mendengar jawaban itu, apalagi melihat melihat Nita yang seperti malu-malu saat mengatakannya. Ah, sungguh menggemaskan di mata Aska.
" Oh itu, sebenarnya saya tidak ada maksud apa-apa mengatakan itu. Kata calon suami keluar begitu saja dari mulut saya ini dan juga saya baru sadar setelah mengatakannya. Tapi ternyata itu berhasil sedikit membungkam mulut dua orang menyebalkan itu dan saya berharap mereka tidak akan mengganggu kamu lagi " ucap Asta karena dia juga tidak tahu mengapa mengatakan hal itu.
Nita pun mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Walaupun ada sedikit perasaan kecewa yang sangat aneh tapi dia bernapas lega juga.
" Kenapa? Kamu mau saya menjadi calon suami kamu sungguhan? " tanya Asta memajukan tubuhnya hingga berjarak sangat dekat dengan Nita yang berada di depannya.
" Ah bu-bukan begitu, Tuan " jawab Nita gugup dan refleks langsung memundurkan tubuhnya.
" Saya hanya takut kalau kekasih atau mungkin calon istri Anda sampai mendengar itu dan akan sangat marah pada saya " lanjut Nita yang malah di sambut tawa oleh Asta.
Asta memundurkan tubuhnya dan menyandarkan punggungnya di sofa. Asta semakin tertawa saat melihat wajah bingung dari Nita. Sungguh lucu, bisa-bisanya Nita mengira dirinya memiliki kekasih padahal dia pasti sudah mendengar rumor tentang dirinya yang sering disebut bujang lapuk karena belum juga menikah.
" Saya masih sendiri, Nita. Saya tidak memiliki kekasih apalagi calon istri, jadi kamu tidak perlu khawatir " ucap Asta setelah menghentikan tawanya dan menatap Nita.
" Ah syukurlah " gumam Nita bernapas lega.
Ternyata gumaman Nita itu masih bisa didengar oleh telinga Asta yang memang memiliki pendengaran tajam.
" Kenapa syukur? Apa kamu senang saya masih sendiri? Apa kamu senang karena masih memiliki kesempatan untuk menjadi istri saya? " tanya Aska dengan sengaja menggoda Nita.
Mata Nita langsung terbelalak mendengar itu karena dia sama sekali tidak memikirkan tentang hal itu.
" Tidak, Tuan. Saya bersyukur karena tidak akan ada perempuan yang datang melabrak saya dan mengaku sebagai kekasih Anda " jawab Nita dengan wajah memerah.
" Benarkah? " tanya Asta dengan wajah tidak percaya.
" Tentu saja benar, Tuan " jawab Nita memalingkan wajahnya.
Asta sangat suka melihat wajah merasa Nita yang sedang malu-malu dan salah tingkah seperti. Asta ingin menggodaku lagi tapi harus dia urungkan saat melihat kedatangan Farel yang membawa mainan di tangannya.
" Om Baik, ini mainan yang dibelikan Bunda. Ayo kita main lagi, Om Baik " ucap Farel menunjukkan puzzle di tangannya.
" Iya Farel, sini " jawab Asta tersenyum.
Kemudian, Asta pun menemani Farel bermain dengan sesekali melirik ke arah Nita yang sedang memperhatikan mereka berdua. Nita juga kembali salah tingkah dan segera memalingkan wajahnya saat matanya bertemu dengan mata Asta.
***
Saat hari sudah berganti sore, Asta berpamitan untuk pulang pada Nita dan Farel. Anak laki-laki itu terlihat sangat sedih dan seperti tidak ingin berpisah dengan Asta.
" Om Baik nanti datang ke sini lagi ya. Farel senang bisa bermain sama Om Baik " ucap Farel setelah Asta berpamitan.
" Iya Farel. Nanti Om Asta pasti akan datang lagi untuk bermain sama Farel " jawab Asta mengusap kepala anak laki-laki itu.
Farel pun menganggukkan kepalanya dengan wajah sedih. Sedangkan Asta yang melihat itu tentu saja menjadi tidak tega dan menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan Farel.
" Jangan sedih lagi ya. Besok pagi Om Asta akan jemput Farel, kita jalan-jalan ke kebun binatang " ucap Asta agar Farel tidak sedih.
Farel mendongakkan kepalanya dan menatap Asta. " Beneran, Om Baik? " tanya Farel dengan mata berbinar.
" Iya dong. Mana mungkin Om Asta bohong sama Farel " jawab Asta tersenyum.
" Kita akan jalan-jalan ke kebun binatang, tapi asal Bunda-nya Farel mengizinkan " lanjut Asta melirik Nita yang hanya diam.
Farel segera menatap Nita dengan tatapan permohonan agar ibunya itu mengizinkannya untuk pergi jalan-jalan bersama dengan Asta.
" Bunda, boleh ya Farel jalan-jalan bersama Om Baik " ucap Farel sangat ingin pergi.
" Kamu juga harus ikut bersama kami, Nita " sambung Asta pada Nita.
Asta tidak mungkin mengajak Farel pergi tanpa ibunya, apalagi Nita tidak akan mengizinkan orang baru untuk mengajak putranya pergi begitu saja. Kesempatan ini juga akan Asta gunakan untuk mendekati Nita sekaligus Farel.
" Baiklah, kita akan pergi besok " jawab Nita tersenyum.
Farel langsung melompat-lompat senang karena akhirnya dia akan pergi jalan-jalan karena selama ini sangat jarang Nita mengajaknya pergi sekedar jalan-jalan.
" Asik, besok Farel akan jalan-jalan ke kebun binatang bersama Om Baik dan Bunda " pekik Farel sangat senang.
Asta dan Nita pun tersenyum melihat itu karena mereka berdua bisa melihat betapa bahagianya Farel saat ini.
" Kalau begitu saya pulang dulu ya. Ini sudah cukup sore dan harus segera sama di rumah sebelum hari berganti malam " pamit Asta pada Nita.
" Iya Tuan. Hati-hati di jalan " jawab Nita.
Asta menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Lalu Asta segera keluar dari rumah itu diikuti oleh Nita dan Farel yang akan mengantar pria itu hingga depan pintu.
" Dadah, Om Baik " ucap Farel melambaikan tangannya saat Asta hendak masuk ke dalam mobilnya.
" Dadah, Farel " balas Asta juga melambaikan tangannya.
Setelah itu, Asta segera masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya meninggalkan area rumah Nita.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments