Keesokkan paginya, Nita sudah siap untuk berangkat bekerja. Nita berangkat lebih pagi karena ingin sudah berada di perusahaan sebelum Asta datang. Nita juga sekalian mengantar Farel ke sekolahnya dan nanti siang akan dijemput oleh Yuni.
" Sayang, Bunda berangkat kerja dulu ya. Farel belajarnya yang rajin dan jangan nakal ya. Farel harus menjadi anak yang baik " pamit Nita setelah mengantar sang putra hingga depan kelasnya.
" Iya Bunda. Bunda juga semangat kerjanya ya " jawab Farel tersenyum.
Nita pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum lalu memberikan kecupan di wajah Farel sebelum pergi.
" Dadah, Bunda " ucap Farel melambaikan tangannya saat Nita sudah mulai berjalan menjauh.
" Dadah, Sayang " balas Nita juga melambaikan tangannya pada sang putra.
Kemudian, Nita segera keluar dari area gedung taman kanak-kanak itu dan masuk ke dalam taksi online yang memang menunggunya mengantar Farel ke kelasnya. Nita memang tidak memiliki kendaraan sendiri sehingga ia selalu menggunakan taksi dan ojek online atau juga angkutan umum lainnya.
" Jalan, Pak " ucap Nita saat sudah duduk di kursi penumpang dengan nyaman.
" Baik, Mbak " jawab supir taksi online itu.
Mobil itu pun mulai melaju menuju perusahaan cabang AA Company yang dipimpin oleh Asta dan juga tempatnya mengais rezeki sejak kemarin.
***
Sesampainya di perusahaan, Nita langsung masuk setelah membayar taksi online yang dinaikinya. Nita menyapa beberapa karyawan yang saat berpapasan dengan sangat ramah. Nita harus membuat kesan yang baik karena dia adalah karyawan baru di perusahaan itu dan juga Nita ingin bekerja dengan tenang serta dama selama bekerja di sana.
" Sepertinya Tuan Asta memang belum datang, syukurlah " ucap Nita saat sampai di meja kerjanya.
Tidak ada tanda-tanda keberadaan Asta di sana dan ruangan atasannya itu juga masih tertutup rapat. Nita sempat khawatir akan datang terlambat karena jarak rumahnya cukup jauh dari perusahaan itu tapi beruntung hal itu tidak terjadi.
Nita memilih untuk mengecek kembali jadwal Asta hari ini yang sudah ia kerjakan sejak kemarin dan memastikan tidak melakukan kesalahan. Nita tidak ingin sampai melakukan satu pun kesalahan yang bisa saja membuatnya kehilangan pekerjaan itu.
" Selamat pagi, Tuan Asta " sapa Nita langsung berdiri saat melihat kedatangan Asta.
" Selamat pagi, Nita " balas Asta tersenyum manis.
Nita sempat terpesona dengan ketampanan Asta yang semakin bertambah saat tersebut seperti itu, tapi wanita itu segera menyadarkan dirinya. Ini adalah pertama kalinya Nita melihat senyum manis dari Asta, walaupun sejak kemarin Asta pun bersikap ramah dan baik kepadanya.
" Astaga, Nita, kamu tidak boleh terpesona dengan Tuan Asta. Dia memang sangat tampan, tapi ingat jika dia adalah atasanmu " batin Nita memperingati dirinya sendiri.
Tidak pernah ada yang membuat Nita terpesona seperti ini sebelumnya selain ayah kandung dari Farel. Mau setampan apapun pria itu, Nita akan biasa saja saat melihatnya tapi entah mengapa pada Asta dirinya menjadi terpesona.
" Apa jadwal pertama saya hari ini, Nita? " tanya Asta pada Nita.
" Jadwal pertama Anda hari ini adalah bertemu dengan Tuan Dion pada jam sepuluh pagi dan beliau yang akan datang kemarin. Beliau yang akan menggantikan Tuan Darian yang sedang memiliki jadwal lain. Kemarin saya sempat menanyakan tempat untuk bertemu tetapi beliau mengatakan jika akan datang " jawab Nita.
Asta pun menganggukkan kepalanya karena tidak masalah siapa yang akan bertemu dengan dirinya dan dimana pun tempatnya.
" Apa berkas perjanjian kerja sama antar dua perusahaan sudah siap? " tanya Asta memastikan hal yang sangat penting.
" Sudah, Tuan " jawab Nita.
" Kalau begitu, berikan berkas perjanjian itu pada saya. Saya ingin memeriksanya sebelum Tuan Dion datang " pinta Asta karena memang dia harus memeriksa semuanya dengan baik.
Nita pun segera membuka tas miliknya dan mengeluarkan berkas perjanjian kerja sama yang telah dia buat sebelumnya.
" Ini, Tuan " ucap Nita memberikan berkas itu.
Asta menerima berkas yang berisi perjanjian kerja sama itu dari tangan Nita.
" Kalau begitu, saya ke ruangan saya dulu. Kalau Tuan Dion sudah datang, kamu bisa suruh dia untuk masuk ke dalam ruangan saya " ucap Asta pada Nita.
" Oh iya, tolong juga katakan pada OB untuk membuatkan saya kopi pahit " lanjut Asta.
" Baik, Tuan " jawab Nita.
Setelah itu, Asta pergi ke dalam ruangan kerjanya dan mendudukkan tubuhnya di kursi kebesarannya itu. Asta membuka berkas di tangannya itu dan membacanya karena ia ingin memastikan serta ingin tahu bagaimana hasil kerja dari sekretaris barunya.
" Nita memang sangat berkompeten dan pekerjaannya benar-benar sesuai keinginanku. Tidak salah aku mempekerjakannya dan semoga saja dia terus bekerja dengan baik seperti ini " ucap Asta tersenyum melihat hasil kerja Nita.
" Dan, dia juga terlihat sangat cantik dengan setelan kerjanya " lanjut Asta mengingat penampilan Nita di depan sana.
Ternyata bukan hanya Nita saja yang terpesona tetapi Asta juga terpesona dengan kecantikan sekretarisnya itu. Banyak wanita cantik yang Asta temui selama ini tapi tidak ada yang membuatnya terpesona seperti ini, terlebih lagi setelah Jane meninggalkan dirinya untuk pria lain.
Penampilan Nita sedikit berbeda dengan kemarin walaupun masih sederhana tapi sangat cocok untuk pekerjaannya. Apalagi dengan polesan make up di wajahnya membuat wanita itu semakin cantik dan berhasil membuat atasannya terpesona.
Tok, tok, tok.
Pintu ruangan kerja itu di ketuk dan disusul dengan Nita yang masuk dari balik pintu itu.
" Permisi, Tuan, saya ingin mengantar kopi milik Anda " ucap Nita mendekati Asta dengan membawa secangkir kopi di tangannya.
" Kenapa kamu yang mengantarnya dan bukan OB? " tanya Asta heran karena tadi dia tidak meminta Nita melakukan itu.
" Maaf, Tuan, tapi para OB sedang sangat sibuk. Jadi saya memutuskan untuk membuatkan kopi untuk Anda agar Anda tidak perlu menunggu lama " jawab Nita sedikit takut Asta akan marah.
Dengan sangat hati-hati, Nita meletakkan secangkir kopi itu di atas meja Asta agar tidak tumpah dan mengenai barang-barang yang ada di sana.
" Oh, terima kasih ya " ucap Asta yang tidak marah sama sekali seperti yang Nita takutkan.
" Sama-sama, Tuan. Semoga Anda menyukai kopi buatan saya " jawab Nita tersenyum.
" Saya permisi, Tuan " pamit Nita menundukkan kepalanya untuk memberikan hormat pada Asta.
Asta pun menganggukkan kepalanya.
Setelah itu, Nita segera keluar dari ruangan kerja Asta itu. Sedangkan Asta mengambil secangkir kopi buatan Nita dan meminumnya.
" Hmm, rasanya beda tapi sangat enak " ucap Asta setelah menyeruput kopi itu.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Nyonya Nasution
mampir dulu kak Thor 👍😁
2024-05-26
1