6. Anak Kecil

Hari yang cukup melelahkan ini akhirnya bisa Asta lewati dengan baik dan ia benar-benar terbantu dengan adanya Nita sebagai sekretarisnya. Tidak hanya tidak perlu lembur tapi Asta bahkan bisa pulang lebih cepat sebelum jam pulang kerja tiba. Jika terus seperti ini Asta pasti akan memberikan Nita bonus walaupun wanita itu baru saja bekerja.

" Nita, berhubung semua pekerjaan sudah selesai, kamu boleh pulang cepat hari ini. Tapi ingat, jangan lupa kirim jadwal saya untuk besok " ucap Asta bangkit dari duduknya.

Asta juga akan segera pulang karena sore ini ia berencana akan mampir ke rumah adiknya untuk menemui kedua keponakan kesayangannya. Hanya kedua keponakannya itulah penghibur di kala lelah seperti ini, jadi tidak bisa jika sehari saja tidak bertemu mereka.

" Baik, Tuan, saya akan mengirimkannya nanti malam. Terima kasih, Tuan " jawab Nita sangat senang.

Jika bisa pulang cepat seperti ini maka Nita akan bisa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan sang putra. Selama ini Nita merasa sangat bersalah karena tidak bisa meluangkan waktunya untuk Farel karena dia sibuk bekerja. Walaupun Farel tidak pernah protes sama sekali tentang kesibukannya tetapi Nita tetap merasa bersalah.

" Kalau begitu, saya permisi, Tuan " pamit Nita menundukkan tubuhnya.

" Iya Nita, hati-hati ya di jalan " jawab Asta tersenyum.

Blush.

Pipi Nita tiba-tiba langsung memerah karena melihat senyum lagi dari bibir Asta, apalagi ucapan Asta yang seperti memberikan sebuah perhatian kepada dirinya.

" Itu hanya ucapan biasa, Nita. Jangan terlalu percaya diri kalau Tuan Asta memberikan perhatian pada kamu. Memangnya kamu siapa hingga Tuan Asta harus perhatian pada kamu " batin Nita pada dirinya sendiri.

Nita hanya bisa menganggukkan kepalanya untuk menanggapi ucapan Asta itu.

Kemudian Nita segera keluar dari ruang kerja Asta dan menuju meja kerjanya. Nita merapikan barang-barangnya di sana dan memasukkannya ke dalam tas miliknya. Lalu, Nita langsung pergi dari sana dan pulang karena dia tidak sabar untuk bertemu sang putra.

Sedangkan Asta yang masih berada di dalam ruang kerjanya malah memukul-mukul mulutnya pelan setelah Nita keluar dari ruangan itu.

" Astaga, Asta, kenapa kamu harus bilang begitu pada Nita? " rutuk Asta pada dirinya sendiri.

Asta juga tidak mengerti mengapa mulutnya itu begitu saja mengatakan hal itu pada Nita. Padahal pada sekretaris lamanya tidak pernah mengatakan seperti itu dan biasanya hanya sekedar mengatakan terima kasih. Tapi, entah mengapa kepada Nita dirinya bisa seperti itu dan seolah-olah menunjukkan perhatiannya.

" Semoga Nita menganggapnya biasa saja. Kan malu kalau tiba-tiba perhatian begitu, memang aku siapa dia " ucap Asta merasa malu tiba-tiba seperti perhatian pada Nita.

Setelah itu, Asta mengambil tas kerjanya dan keluar dari ruangan itu. Asta ingin segera pergi ke ke rumah Aska dan Yana secepatnya karena ingin bisa menghabiskan waktu lebih lama bersama Melody dan Aria.

***

Sebelum pergi ke rumah sang adik, Asta mampir dulu ke sebuah toko mainan yang dilewatinya. Asta ingin membelikan sebuah mainan untuk Melody dan Aria karena sudah lama dia tidak memberikan hadiah pada kedua keponakannya itu.

" Beli apa ya untuk Melody? " gumam Asta melihat mainan-mainan anak perempuan di sana.

Cukup bingung Asta memilih mainan untuk keponakan perempuannya itu karena begitu banyak pilihan di sana. Jika untuk keponakan laki-lakinya, Asta memilih sebuah mobil mainan remote control karena itu adalah mainan kesukaan Aria.

" Aku beli puzzle ini saja untuk Melody. Lagipula anak itu sedang suka dengan tantangan apalagi sekarang dia semakin berpikir kritis " ucap Asta memilih puzzle yang tentunya akan berguna untuk sang keponakan.

Asta membawa puzzle dan mobil remote control ke kasir untuk segera membayarnya. Tapi, sebelum sampai di kasir, ada seorang anak kecil yang mencuri perhatiannya. Apalagi anak itu seorang diri karena tidak ada siapapun di dekatnya. Asta pun segera menghampiri anak laki-laki itu yang sedang memegang mainan remote control seperti yang dia pilih untuk Aria.

" Hei, kamu sedang apa? " tanya Asta pada anak laki-laki itu.

" Sedang melihat mobil ini, Om " jawab anak kecil itu yang ternyata adalah Farel.

Farel datang ke toko mainan itu bersama dengan Yuni untuk membeli hadiah ulang tahun untuk temannya. Di saat Yuni sedang membayar mainan yang mereka beli, Farel tiba-tiba melihat mobil remote control yang sangat diinginkannya.

" Kamu suka mobil ini? " tanya Asta walaupun sudah terlihat jelas.

" Suka, Om, tapi tidak bisa beli. Kata Mbak Yuni uangnya tidak cukup " jawab Farel terlihat sangat sedih.

" Kalau Om belikan, kamu mau? " tawar Asta yang sangat tidak tega melihat wajah sedih Farel.

" Serius, Om? Farel mau, Om " jawab Farel sangat senang.

Farel sudah menginginkan mobil remote control sedari lama tapi dia tidak berani memintanya pada Nita karena harganya yang cukup mahal. Jadi, Farel merasa sangat senang saat ada seseorang yang akan membelikan mobil remote control itu untuknya.

" Oh, jadi nama kamu Farel? Kalau begitu cepat Farel ambil mobil remote control itu dan kita bayar di kasir " ucap Asta pada Farel.

" Iya Om " jawab Farel.

Kemudian Farel mengambil mobil remote control yang diinginkannya itu lalu mereka berdua segera pergi ke kasir untuk membayarnya.

" Ya ampun, Farel, Mbak Yuni kan sudah bilang kalau uangnya tidak cukup. Kembalikan mobil remote control itu ya " ucap Yuni melihat apa yang dibawa Farel.

" Tidak mau, Mbak. Farel mau mobil remote control ini dan Om ini yang akan membelikannya " jawab Farel menunjuk Asta di sampingnya.

Pandangan Yuni beralih pada pria dewasa di samping Farel dan tentu saja wanita itu tidak mengenalnya.

" Mbak tenang saja karena saya yang akan membayar mobil remote control untuk Farel " ucap Asta pada Yuni.

" Jangan, Pak, kami tidak ingin merepotkan Bapak. Lagipula Bapak tidak mengenal kami " larang Yuni sedikit takut karena mereka tidak saling mengenal.

" Saya memang tidak mengenal kalian tapi saya tidak tega melihat Farel yang sangat menginginkan mobil remote control itu. Jadi tolong jangan menolaknya, Farel juga akan merasa senang " ucap Asta agar wanita di depannya itu mengizinkannya untuk membelikan mainan itu untuk Farel.

Akhirnya Yuni pun menganggukkan kepalanya setuju. Dia bisa melihat betapa bahagianya Farel bisa mendapatkan mainan yang diinginkannya, apalagi selama ini anak itu tidak pernah memintanya karena memikirkan sang ibu yang sudah bekerja sangat keras.

Asta pun segera membayar semua mainan itu dan memberikan salah satunya kepada Farel.

" Ini punya Farel " ucap Asta berjongkok agar sejajar dengan tubuh kecil Farel.

" Terima kasih ya, Om Baik. Farel sangat senang " ucap Farel menerima itu dan langsung memeluk Asta.

" Sama-sama " jawab Asta tersenyum dan membalas pelukan itu.

Setelah itu, Farel dan Yuni segera pamit pergi karena Nita sudah terus menghubungi mereka.

" Anak kecil itu sangat lucu dan entah mengapa, wajahnya mengingatkan aku dengan seseorang " gumam Asta tersenyum sembari melihat Farel yang berjalan menjauh.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Episodes
1 1. Sekretaris Baru
2 2. Rekomendasi Jodoh
3 3. Ingin Ayah Baru ~ Farel
4 4. Terpesona
5 5. Hanya Buatan Kamu ~ Asta
6 6. Anak Kecil
7 7. Pacar Om Asta? ~ Melody
8 8. Tutup Mulut
9 9. Tante Cantik
10 10. Berdisko
11 11. Makan Siang Bersama
12 12. Bukan Anak Haram ~ Nita
13 13. Perhatian Asta
14 14. Anak Nita
15 15. Tentang Nita
16 16. Calon Suami
17 17. Sangat Cocok
18 18. Masih Sendiri
19 19. Pujian dari Asta
20 20. Sudah Pantas Jadi Ayah? ~ Asta
21 21. Ayah Farel
22 22. Satu Centi
23 23. Interogasi
24 24. Lepaskan Dia! ~ Asta
25 25. Peringatan
26 26. Merawat Asta
27 27. Satu Sama
28 28. Calon Menantu
29 29. Mau Bayi? ~ Asta
30 30. Menikah
31 31. Masa Lalu Asta
32 32. Memanggil Ayah
33 33. Gosip
34 34. Mencari Hadiah
35 35. Butuh Waktu
36 36. Terjebak Hujan
37 37. Jawaban Nita
38 38. Saling Mengenal
39 39. Tuduhan Warga
40 40. Tanggung Jawabku ~ Asta
41 41. Berbagi Hati
42 42. Kehilangan Pekerjaan
43 43. Diungsikan
44 44. Menabung Benih
45 45. Real Perawan Rasa Janda
46 46. Blitar
47 47. Mendapatkan Maaf
48 48. Izin dan Restu
49 49. Aku Malu ~ Nita
50 50. Pelukan Pelepas Rindu
51 51. Disuapi Asta
52 52. Mahar
53 53. Mantan Asta
54 54. Istriku ~ Asta
55 55. Tutorial
56 56. Memanjakan Istri
57 57. Sesempit ini ~ Asta
58 58. Perawan Tulen
59 59. Happy Honeymoon
60 60. Suami Pamrih
61 61. Di Bawah Langit Senja
62 62. Menagih Imbalan
63 63. Cara Tidak Biasa
64 64. Tenggelam
65 65. Napas Buatan
66 66. Oleh-Oleh Istimewa
67 67. Tidak Pernah Akur
68 68. Sangat-Sangat Bahagia ~ Nita
69 69. Pelet Halal
70 70. Kembali ke Blitar
71 71. Nyonya Astala Alexander
72 72. Sepiring Berdua
73 73. Istri Kak Farel ~ Melody
74 74. Seratus Persen Manjur
75 75. Kelelahan
76 76. Dua Cucu Perempuan
77 77. Paket
78 78. Pertemuan Tidak Sengaja
79 79. Istriku Bukan Pembawa Sial ~ Asta
80 80. Membeku
81 81. Biarkan Saja ~ Nita
82 82. Tergeser
83 83. Ucapan adalah Doa
84 84. Permintaan Maaf
85 85. Protektif
86 86. Ngidam Dadakan
87 87. Pohon Kelapa
88 88. Sakit Pinggang
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Sekretaris Baru
2
2. Rekomendasi Jodoh
3
3. Ingin Ayah Baru ~ Farel
4
4. Terpesona
5
5. Hanya Buatan Kamu ~ Asta
6
6. Anak Kecil
7
7. Pacar Om Asta? ~ Melody
8
8. Tutup Mulut
9
9. Tante Cantik
10
10. Berdisko
11
11. Makan Siang Bersama
12
12. Bukan Anak Haram ~ Nita
13
13. Perhatian Asta
14
14. Anak Nita
15
15. Tentang Nita
16
16. Calon Suami
17
17. Sangat Cocok
18
18. Masih Sendiri
19
19. Pujian dari Asta
20
20. Sudah Pantas Jadi Ayah? ~ Asta
21
21. Ayah Farel
22
22. Satu Centi
23
23. Interogasi
24
24. Lepaskan Dia! ~ Asta
25
25. Peringatan
26
26. Merawat Asta
27
27. Satu Sama
28
28. Calon Menantu
29
29. Mau Bayi? ~ Asta
30
30. Menikah
31
31. Masa Lalu Asta
32
32. Memanggil Ayah
33
33. Gosip
34
34. Mencari Hadiah
35
35. Butuh Waktu
36
36. Terjebak Hujan
37
37. Jawaban Nita
38
38. Saling Mengenal
39
39. Tuduhan Warga
40
40. Tanggung Jawabku ~ Asta
41
41. Berbagi Hati
42
42. Kehilangan Pekerjaan
43
43. Diungsikan
44
44. Menabung Benih
45
45. Real Perawan Rasa Janda
46
46. Blitar
47
47. Mendapatkan Maaf
48
48. Izin dan Restu
49
49. Aku Malu ~ Nita
50
50. Pelukan Pelepas Rindu
51
51. Disuapi Asta
52
52. Mahar
53
53. Mantan Asta
54
54. Istriku ~ Asta
55
55. Tutorial
56
56. Memanjakan Istri
57
57. Sesempit ini ~ Asta
58
58. Perawan Tulen
59
59. Happy Honeymoon
60
60. Suami Pamrih
61
61. Di Bawah Langit Senja
62
62. Menagih Imbalan
63
63. Cara Tidak Biasa
64
64. Tenggelam
65
65. Napas Buatan
66
66. Oleh-Oleh Istimewa
67
67. Tidak Pernah Akur
68
68. Sangat-Sangat Bahagia ~ Nita
69
69. Pelet Halal
70
70. Kembali ke Blitar
71
71. Nyonya Astala Alexander
72
72. Sepiring Berdua
73
73. Istri Kak Farel ~ Melody
74
74. Seratus Persen Manjur
75
75. Kelelahan
76
76. Dua Cucu Perempuan
77
77. Paket
78
78. Pertemuan Tidak Sengaja
79
79. Istriku Bukan Pembawa Sial ~ Asta
80
80. Membeku
81
81. Biarkan Saja ~ Nita
82
82. Tergeser
83
83. Ucapan adalah Doa
84
84. Permintaan Maaf
85
85. Protektif
86
86. Ngidam Dadakan
87
87. Pohon Kelapa
88
88. Sakit Pinggang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!