16. Calon Suami

Setelah Nita lebih tenang, Asta melepaskan pelukannya. Asta juga menghapus sisa-sisa air mata di wajah wanita itu dengan kedua ibu jarinya. Entah mengapa Asta tidak bisa melihat air mata Nita seperti saat dia melihat Mama Lili menangis, rasanya hatinya ikut teriris.

" Mulai sekarang jangan menangis lagi ya. Jadikan masa lalu kamu itu sebagai pelajaran dan kamu harus menjadi orang yang lebih baik lagi. Kamu sekarang hanya perlu menjalani hidup kamu dengan bahagia bersama anak kamu " ucap Asta menatap mata Nita yang sembab.

" Iya Tuan, tujuan hidup saya sekarang hanya membesarkan anak saya dengan baik dan hidup bahagia bersamanya " jawab Nita lalu menyingkirkan tangan Asta yang masih berada di wajahnya.

Asta pun langsung tersadar dan memundurkan tubuhnya sedikit menjauh dari Nita. Sungguh, Asta tidak menyadari jika jarak mereka berdua sedekat itu karena terlalu fokus untuk menenangkan Nita.

" Maaf Nita, saya tidak bermaksud lancang dan maaf juga karena tadi saya tiba-tiba memeluk kamu " ucap Asta takut Nita risih dan tidak nyaman dengan apa yang dia lakukan.

" Tidak apa-apa, Tuan. Saya yang seharusnya berterima kasih karena Anda sudah meminjamkan bahu dan dada Anda untuk saya bersandar di saat saya sedang lemah seperti tadi. Sudah sangat lama tidak ada orang yang peduli seperti ini pada saya dan pelukan Anda memberikan ketenangan untuk saya " jawab Nita dengan wajah yang memerah.

Nita pun baru menyadari hal itu sama dengan Asta. Bodohnya dia merasa sangat nyaman dan menerima saja di saat Asta memeluknya.

" Apa itu artinya aku bisa masuk ke dalam hidup Nita? Dia merasa nyaman dengan aku " batin Asta menarik kedua sudut bibirnya.

Setelah mengetahui status Nita yang sudah jelas, Asta pun berniat untuk benar-benar membuka hati dan mendekati wanita itu. Rasa tertarik dan kasihan pada Nita membuat Asta memutuskan hal yang selama ini selalu dia tolak.

" Saya antar kamu pulang ya. Siang ini kamu tidak perlu kembali ke perusahaan dan sebaiknya menenangkan dulu di rumah " ucap Asta pada Nita.

Asta tidak tega jika harus membiarkan Nita tetap bekerja di saat sedang tidak baik-baik saja seperti ini.

" Tapi_ " ucapan Nita langsung dipotong oleh Asta yang tidak menerima penolakan.

" Tidak ada tapi-tapian dan sekarang saya antar pulang. Kamu tenang saja, bukankah setelah ini tidak ada pekerjaan yang terlalu penting sehingga tidak perlu kembali ke perusahaan " potong Asta tidak ingin dibantah.

" Tapi saya pulang sendiri saja, Tuan. Saya tidak ingin merepotkan Anda dengan mengantar saya pulang " ucap Nita yang merasa tidak enak hati jika kembali merepotkan Asta.

" Saya tidak merasa direpotkan sama sekali, Nita. Sudahlah, kamu diam dan duduk manis saja " jawab Asta tersenyum dan Nita pun akhirnya hanya bisa pasrah.

Kemudian, Asta segera menyalakan mesin mobilnya dan melajukannya kembali menuju rumah Nita. Sesekali Asta juga bertanya tentang Farel untuk mengusir kecanggungan di dalam mobil itu. Sekaligus Asta ingin mencari cara untuk mendekati anak laki-laki yang sepertinya sudah menyukainya. Sebelum mendapatkan hati ibunya, lebih baik mendapatkan hati anaknya terlebih dahulu.

" Apa Anda ingin mampir dulu, Tuan? " tawar Nita ketika mobil Asta berhenti tepat di depan rumahnya.

" Boleh, saya juga ingin bertemu Farel " jawab Asta terlihat begitu antusias.

Sebenarnya Nita hanya basa-basi saja menawari Asta untuk mampir ke rumahnya dan tidak menyangka jika atasannya itu malah bersedia untuk mampir ke rumahnya yang sederhana.

Asta dan Nita pun segera melepaskan sabuk pengaman di tubuh mereka lalu turun dari mobil itu. Rumah itu terlihat sangat sepi tapi pintunya sedikit terbuka, mungkin saja Farel sedang bermain di dalam bersama dengan Yuni.

" Mari silahkan, Tuan. Maaf, rumah saya tidak besar dan sangat sederhana " ucap Nita mempersilahkan Asta untuk masuk ke dalam rumahnya.

" Tidak masalah, Nita. Biar sederhana, asal nyaman untuk menjadi tempat tinggal " jawab Asta.

Asta melepaskan sepatu di kakinya lalu meletakkannya di depan teras, mengikuti seperti yang Nita lakukan. Baru selesai Asta melepaskan sepatunya, tiba-tiba ada seorang pria dan wanita yang berteriak dan menghampiri rumah Nita.

" Hei wanita murahan, berani-beraninya kamu masih mengganggu suami saya " ucap wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah Bu Heti.

Bu Heti terlihat sangat marah dan berniat untuk menarik rambut Nita tapi beruntung Asta masih bisa mencegahnya. Sedangkan Nita bersembunyi di balik tubuh besar Asta karena dia takut akan disakiti oleh Bu Heti.

" Minggir, jangan ganggu saya untuk memberikan pelajaran pada wanita murahan itu " ucap Bu Heti dengan tatapan tajam pada Asta yang menghalanginya.

" Bu, sudah dong. Nita itu tidak salah, Ibu itu cuma salah paham " ucap pria yang datang bersama dengan Bu Heti yang ada suaminya, Pak Roni.

" Bela saja terus wanita murahan ini, Pak. Bilang saja kalau Bapak suka dan memang sudah berselingkuh dengan dia. Sampai-sampai Bapak berani memberikan uang untuk anak haramnya itu " ucap Bu Heti dengan sangat emosi.

Nita yang mendengar putranya kembali dihina dan dikatakan sebagai anak haram pun tidak terima. Nita segera menyingkir dari balik tubuh Asta dan berdiri di depan Bu Heti.

" Cukup, Bu Heti! Saya bisa terima kalau Ibu menghina saya atau mengatakan hal buruk tentang saya tapi tidak dengan anak saya. Anak saya belum mengetahui apa-apa dan tidak pernah mencari masalah dengan Ibu, jadi berhenti untuk mengatakan anak saya sebagai anak haram " ucap Nita tidak tahan lagi dengan semua hinaan dari Bu Heti.

" Anak kamu itu memang anak haram dari seorang wanita murahan seperti kamu " jawab Bu Heti.

" Jaga mulut Anda ya, Bu. Dari tadi saya diam karena menghormati umur Anda tapi saya tidak terima kalau Anda masih menghina Nita dan anaknya " ucap Asta tidak bisa tinggal diam.

Asta tentu saja tidak tahan melihat dan mendengar hinaan yang dilontarkan oleh wanita berbadan gemuk itu pada Nita dan Farel.

" Hei, kamu ini siapa? Kenapa ikut campur urusan kami? " tanya Pak Roni pada Asta.

" Saya calon suami dari Nita dan juga akan menjadi ayah dari anak Nita. Jadi, saya tidak akan membiarkan siapapun menghina dan menyakiti mereka berdua " jawab Asta dengan tegas.

Mereka yang mendengar itu tentu sangat terkejut, tidak terkecuali Nita. Wanita itu menatap Asta dengan tidak percaya dan mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh atasannya itu.

" Calon suami? Tidak mungkin. Nita itu calon istri kedua saya " ucap Pak Roni yang langsung mendapatkan pukulan dari sang istri.

" Jadi Bapak berniat untuk menikah lagi dan memiliki istri kedua? " ucap Bu Heti dengan mata yang melotot.

" Ah ti-dak, Bu " jawab Pak Roni takut.

Asta merasa muak melihat perdebatan suami istri yang tidak waras di depannya dan ingin segera mengusir mereka dari sana.

" Lebih baik sekarang kalian pergi dari sini. Saya bisa melaporkan kalian atas tindakan tidak menyenangkan dan tuduhan tanpa bukti " usir Asta dengan sebuah ancaman.

" Saya tidak akan pergi sebelum wanita murahan ini mengembalikan uang yang sudah diberikan suami saya pada anaknya " jawab Bu Heti masih berani saja.

" Sudahlah, Bu. Bapak tidak jadi memberikan uang pada Farel, kan keburu ketahuan Ibu " ucap Pak Roni pada Bu Heti.

Sungguh Asta tidak habis pikir dengan pasangan suami istri di hadapannya ini yang ternyata tidak mempunyai rasa malu. Asta pun segera merogoh dompet di dalam kantong celananya dan mengambil lima lembar uang seratus ribuan dari sana.

" Ini untuk mengganti uang yang entah di terima atau tidak oleh Farel " ucap Asta memberikan uang itu pada Bu Heti.

Bu Heti pun langsung menerimanya karena memang itu yang dia inginkan.

" Tolong jaga dan beritahu wanita murahan ini dengan baik untuk tidak menganggu suami saya " ucap Bu Heti menunjuk Nita.

" Dan tolong beritahu suami Anda yang mata keranjang itu agar tidak mengganggu calon istri saya lagi " balas Asta kesal.

Setelah itu, Bu Heti segera menarik Pak Roni yang tidak terima dengan ucapan Asta lalu membawanya pergi dari sana. Sedangkan Nita menghela napasnya lega karena berhasil selamat dari wanita itu.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Episodes
1 1. Sekretaris Baru
2 2. Rekomendasi Jodoh
3 3. Ingin Ayah Baru ~ Farel
4 4. Terpesona
5 5. Hanya Buatan Kamu ~ Asta
6 6. Anak Kecil
7 7. Pacar Om Asta? ~ Melody
8 8. Tutup Mulut
9 9. Tante Cantik
10 10. Berdisko
11 11. Makan Siang Bersama
12 12. Bukan Anak Haram ~ Nita
13 13. Perhatian Asta
14 14. Anak Nita
15 15. Tentang Nita
16 16. Calon Suami
17 17. Sangat Cocok
18 18. Masih Sendiri
19 19. Pujian dari Asta
20 20. Sudah Pantas Jadi Ayah? ~ Asta
21 21. Ayah Farel
22 22. Satu Centi
23 23. Interogasi
24 24. Lepaskan Dia! ~ Asta
25 25. Peringatan
26 26. Merawat Asta
27 27. Satu Sama
28 28. Calon Menantu
29 29. Mau Bayi? ~ Asta
30 30. Menikah
31 31. Masa Lalu Asta
32 32. Memanggil Ayah
33 33. Gosip
34 34. Mencari Hadiah
35 35. Butuh Waktu
36 36. Terjebak Hujan
37 37. Jawaban Nita
38 38. Saling Mengenal
39 39. Tuduhan Warga
40 40. Tanggung Jawabku ~ Asta
41 41. Berbagi Hati
42 42. Kehilangan Pekerjaan
43 43. Diungsikan
44 44. Menabung Benih
45 45. Real Perawan Rasa Janda
46 46. Blitar
47 47. Mendapatkan Maaf
48 48. Izin dan Restu
49 49. Aku Malu ~ Nita
50 50. Pelukan Pelepas Rindu
51 51. Disuapi Asta
52 52. Mahar
53 53. Mantan Asta
54 54. Istriku ~ Asta
55 55. Tutorial
56 56. Memanjakan Istri
57 57. Sesempit ini ~ Asta
58 58. Perawan Tulen
59 59. Happy Honeymoon
60 60. Suami Pamrih
61 61. Di Bawah Langit Senja
62 62. Menagih Imbalan
63 63. Cara Tidak Biasa
64 64. Tenggelam
65 65. Napas Buatan
66 66. Oleh-Oleh Istimewa
67 67. Tidak Pernah Akur
68 68. Sangat-Sangat Bahagia ~ Nita
69 69. Pelet Halal
70 70. Kembali ke Blitar
71 71. Nyonya Astala Alexander
72 72. Sepiring Berdua
73 73. Istri Kak Farel ~ Melody
74 74. Seratus Persen Manjur
75 75. Kelelahan
76 76. Dua Cucu Perempuan
77 77. Paket
78 78. Pertemuan Tidak Sengaja
79 79. Istriku Bukan Pembawa Sial ~ Asta
Episodes

Updated 79 Episodes

1
1. Sekretaris Baru
2
2. Rekomendasi Jodoh
3
3. Ingin Ayah Baru ~ Farel
4
4. Terpesona
5
5. Hanya Buatan Kamu ~ Asta
6
6. Anak Kecil
7
7. Pacar Om Asta? ~ Melody
8
8. Tutup Mulut
9
9. Tante Cantik
10
10. Berdisko
11
11. Makan Siang Bersama
12
12. Bukan Anak Haram ~ Nita
13
13. Perhatian Asta
14
14. Anak Nita
15
15. Tentang Nita
16
16. Calon Suami
17
17. Sangat Cocok
18
18. Masih Sendiri
19
19. Pujian dari Asta
20
20. Sudah Pantas Jadi Ayah? ~ Asta
21
21. Ayah Farel
22
22. Satu Centi
23
23. Interogasi
24
24. Lepaskan Dia! ~ Asta
25
25. Peringatan
26
26. Merawat Asta
27
27. Satu Sama
28
28. Calon Menantu
29
29. Mau Bayi? ~ Asta
30
30. Menikah
31
31. Masa Lalu Asta
32
32. Memanggil Ayah
33
33. Gosip
34
34. Mencari Hadiah
35
35. Butuh Waktu
36
36. Terjebak Hujan
37
37. Jawaban Nita
38
38. Saling Mengenal
39
39. Tuduhan Warga
40
40. Tanggung Jawabku ~ Asta
41
41. Berbagi Hati
42
42. Kehilangan Pekerjaan
43
43. Diungsikan
44
44. Menabung Benih
45
45. Real Perawan Rasa Janda
46
46. Blitar
47
47. Mendapatkan Maaf
48
48. Izin dan Restu
49
49. Aku Malu ~ Nita
50
50. Pelukan Pelepas Rindu
51
51. Disuapi Asta
52
52. Mahar
53
53. Mantan Asta
54
54. Istriku ~ Asta
55
55. Tutorial
56
56. Memanjakan Istri
57
57. Sesempit ini ~ Asta
58
58. Perawan Tulen
59
59. Happy Honeymoon
60
60. Suami Pamrih
61
61. Di Bawah Langit Senja
62
62. Menagih Imbalan
63
63. Cara Tidak Biasa
64
64. Tenggelam
65
65. Napas Buatan
66
66. Oleh-Oleh Istimewa
67
67. Tidak Pernah Akur
68
68. Sangat-Sangat Bahagia ~ Nita
69
69. Pelet Halal
70
70. Kembali ke Blitar
71
71. Nyonya Astala Alexander
72
72. Sepiring Berdua
73
73. Istri Kak Farel ~ Melody
74
74. Seratus Persen Manjur
75
75. Kelelahan
76
76. Dua Cucu Perempuan
77
77. Paket
78
78. Pertemuan Tidak Sengaja
79
79. Istriku Bukan Pembawa Sial ~ Asta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!