Seperti hari-hari sebelumnya, sore ini juga Nita pulang bekerja dengan menggunakan ojek online. Sebenarnya Nita ingin sekali membeli kendaraan sendiri seperti motor agar tidak selalu mengeluarkan ongkos ojek online setiap hari, tapi sayangnya uang yang dia siapkan untuk membeli kendaraan itu selalu saja terpakai. Entah itu Farel sakit dan harus dibawa ke rumah sakit ataupun ada beberapa bagian rumah yang rusak sehingga Nita harus mendahulukan yang lebih penting.
" Terima kasih ya, Pak " ucap Nita setelah turun dari ojek online itu.
" Sama-sama, Mbak " jawab ojek online itu.
Kemudian, ojek online itu segera pergi dan Nita juga beranjak untuk masuk ke dalam rumah. Tapi saat semakin dekat, Nita mendengar suara Farel yang sedang menangis dari dalam rumah.
" Farel kenapa? Tumben sekali dia menangis " gumam Nita menjadi sangat khawatir.
Putranya itu adalah anak yang kuat dan sangat jarang menangis, bahkan saat terluka sekalipun. Nita pun segera mempercepat langkahnya untuk menemui Farel karena dia sangat khawatir jika ada sesuatu yang buruk terjadi pada sang putra.
" Ya ampun, Farel kenapa menangis? " tanya Nita pada sang putra yang sedang coba ditenangkan oleh Yuni.
" Bunda " ucap Farel dengan tangis yang semakin kencang saat melihat Nita.
Nita segera meletakan tas kerjanya di atas meja lalu langsung duduk di samping Farel dan memeluk putranya itu. Nita peluk dan usap punggung Farel untuk menenangkan putranya itu sebelum dia bertanya apa yang terjadi sehingga menyebabkan Farel menangis seperti ini.
" Farel tenang ya, Sayang. Jangan menangis lagi karena Bunda ada di sini " ucap Nita menenangkan Farel.
Nita menatap Yuni yang juga sedang duduk di sofa dan meminta penjelasan mengapa Farel menangis seperti ini tapi gadis itu menggelengkan kepalanya.
" Aku tidak tahu, Mbak. Tadi aku sedang di rumah setelah mengantar Farel ke rumah Bu Heti karena anaknya yang sedang berulang tahun seperti yang kemarin sudah aku katakan sama Mbak Nita. Aku tidak menemani Farel di sana karena Farel yang meminta aku pergi saja karena tahu kalau di rumah ibu sedang membutuhkan bantuan. Lalu, tiba-tiba saja Farel datang ke rumah dan sudah menangis seperti ini. Setiap aku tanya Farel kenapa, dia tidak mau menjawab dan hanya memanggil-manggil Mbak Nita " ucap Yuni menjelaskan apa yang dia ketahui.
Yuni memang sedang berada di rumahnya dan menyiapkan makanan untuk ibunya yang belum juga sembuh. Hingga Farel datang dengan sudah menangis dan terus memanggil-manggil ibunya.
" Apa yang sebenarnya terjadi di rumah Bu Heti? Apa dia menyakiti Farel? Atau mungkin dia mengatakan sesuatu yang buruk tentang aku atau Farel? " batin Nita bertanya-tanya.
Bu Heti adalah salah satu tetangganya dan merupakan orang terkaya di kompleks perumahan itu. Wanita itu adalah orang yang paling membencinya dan dia juga yang membuat hampir semua orang membenci serta menganggapnya rendah. Alasannya ya karena suami Bu Heti yang memang mata keranjang itu menyukai dan sering menggoda Nita, bahkan sempat menawarkan Nita untuk menjadi istri kedua. Apalagi sekarang anak pertama Bu Heti yang sudah beranjak dewasa juga menyukai dam sering menggodanya ketika bertemu.
Sungguh, Nita sangat risih dan tidak suka dengan semua itu. Nita juga selalu mencoba menghindari orang-orang itu tapi malah Bu Heti dan warga yang lain selalu menganggapnya sebagai pengganggu suami orang, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Terlebih lagi statusnya sebagai wanita tidak bersuami yang membuat orang semakin yakin jika memang dia adalah pengganggu suami orang.
Setelah cukup lama, akhirnya Farel sudah lebih tenang dan tangisnya juga mereda. Nita mengusap wajah sang putra yang memerah karena terlalu banyak menangis. Nita sangat tidak bisa melihat permata hatinya seperti ini.
" Farel kenapa menangis? Apa ada yang nakal pada Farel? " tanya Nita masih mencoba berpikir jika Farel menangis karena bertengkar dengan temannya.
" Iya Bunda, hiks, hiks. Bu Heti nakal sama Farel " jawab Farel dengan masih sesegukan.
Perasaan Nita menjadi tidak enak dan dia juga tidak habis pikir kenapa Bu Heti harus mengganggu putranya juga yang tidak mengerti apa-apa.
" Bu Heti? Memangnya melakukan apa pada Farel? " tanya Nita ingin mengetahui apa yang dilakukan wanita itu.
" Bu Heti bilang kalau Farel ini anak haram, Bunda " jawab Farel.
Deg.
Sakit sekali rasanya hati Nita saat mendengar hal itu. Sungguh tega sekali Bu Heti mengatakan hal itu pada Farel yang masih sangat kecil. Nita bisa menerima semua yang perkataan buruk pada dirinya tapi tidak pada putranya.
" Bunda, apa benar Farel ini anak haram? Sebenarnya anak haram itu apa, Bunda? Kenapa semua orang bilang Farel ini anak haram dan melihat Farel dengan tidak suka " tanya Farel dengan menuntut jawaban.
Nita segera menghapus air matanya yang sempat terjatuh dan menatap wajah Farel yang sepertinya sangat menunggu jawabannya.
" Tidak Sayang, Farel bukan anak haram. Tidak ada anak haram di dunia ini karena semua bayi terlahir dengan suci. Bu Heti dan lainnya hanya iri karena mereka tidak memiliki anak yang pintar seperti Farel. Jadi Farel tidak usah memikirkan apa yang bilang Bu Heti dan Farel juga harus ingat kalau Farel bukan anak haram. Farel adalah permata hati Bunda yang sangat berharga " jawab Nita memeluk putranya kembali dan memberikan kecupan di puncak kepalanya.
Nita hanya bisa menguatkan hati dan menerima semua perkataan-perkataan buruk itu dengan berlapang dada. Mau melawan pun percuma karena pasti dia yang akan dianggap salah, jadi lebih baik Nita diam saja.
" Mulai sekarang juga Farel jangan bermain dengan anak Bu Heti atau siapapun ya. Farel bisa bermain sama Mbak Yuni yang tidak akan menyakiti Farel " ucap Nita pada Farel.
" Iya Bunda " jawab Farel di dalam pelukan Nita.
Bukan bermaksud untuk membatasi sang putra untuk bertemu dan berinteraksi dengan teman sebayanya, tapi itu memang lebih baik daripada putranya itu terus disakiti. Lagipula para orang tua itu selalu melarang anak-anak mereka untuk bermain dengan Farel. Seperti hari ini, Bu Heti mengundang Farel hanya untuk mengatakan hal buruk kepadanya.
" Ya Tuhan, tolong kuatkan aku dan putraku untuk menghadapi ini semua. Aku tidak bisa mencegah mereka memandang buruk kepadaku, aku hanya minta tolong lindungi kami berdua " doa Nita di dalam hati.
Setelah itu, Nita menitipkan Farel yang sudah tenang kepada Yuni yang masih ada di sana. Nita harus membersihkan diri dan juga menenangkan dirinya yang dibuat kacau dengan apa yang dilakukan Bu Heti pada putranya.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Greenindya
sebenarnya farel emang anak kandung Nita apa cuma anak angkatnya
2024-02-17
2