Hari sudah beranjak siang dan sudah waktunya untuk makan siang. Asta keluar dari ruangan kerja untuk pergi mencari makan siang, tapi langkahnya terhenti tepat di depan meja kerja Nita. Tiba-tiba muncul niat untuk mengajak sekretarisnya itu makan siang bersama, anggap saja sebagai imbalan karena Nita sudah membantunya memeriksa laporan keuangan tadi.
" Nita, ikutlah makan siang bersama saya. Saya akan menelaktir kamu makan siang sebagai imbalan karena kamu sudah sangat membantu saya " ajak Asta pada Nita.
" Maaf Tuan, bukan maksud saya untuk menolak ajakan Anda, tapi saya sudah membawa bekal dari rumah. Akan sangat sayang kalau saya tidak memakannya, apalagi saya membawanya cukup banyak " jawab Nita dengan tidak enak hati.
Nita memang selalu membawa bekal seperti ini untuk mengirit pengeluarannya dengan tidak makan siang di luar. Nita juga menunjukkan kotak bekalnya kepada Asta agar atasannya itu tidak mengira dia dengan sengaja untuk menolak ajakannya.
" Kalau begitu saya boleh tidak meminta makanan kamu tidak, Nita? Sebenarnya saya sangat menyukai makanan rumahan tapi memang selalu lupa untuk membawanya, apalagi tidak ada yang dengan khusus menyiapkan bekal makan siang untuk saya " ucap Asta yang tentunya dengan alasannya yang tidak sepenuhnya benar.
Sebenarnya Mama Lili sudah mengingatkan Asta untuk membawa bekal makan siang saja karena lebih sehat, tapi pria itu selalu menolaknya karena malas membawa kotak bekal bersamanya. Entah mengapa sekarang ia begitu tertarik dengan bekal makan siang yang dibawa oleh Nita.
" Tentu saja boleh, Tuan " jawab Nita yang tidak mungkin melarangnya.
Beruntung Nita membawa bekal makan siang lebih banyak hari ini sehingga bisa membaginya dengan Asta.
" Bawa ke dalam ruangan saya ya, Nita. Kita makan siang bersama " ucap Asta sudah tidak sabar untuk makan siang.
" Baik, Tuan " jawab Nita.
Asta pun masuk lebih dulu ke ruangan kerjanya, sedangkan Nita harus mengambil peralatan makan terlebih dahulu karena tidak mungkin mereka berdua makan dalam satu peralatan makan yang sama.
Kemudian, Nita menyiapkan makanan itu untuk Asta dan juga tidak lupa untuk menuangkan air putih ke dalam gelas mereka berdua di atas meja.
" Silahkan dimakan, Tuan. Maaf kalau masakan saya tidak enak atau tidak sesuai dengan selera Anda " ucap Nita memberikan sepiring makanan pada Asta.
" Tidak masalah, Nita, lagipula masakan rumahan pasti sangat enak " jawab Asta tersenyum lalu menerima piring itu.
Setelah itu, Asta dan Nita segera memakan makanan di piring masing-masing. Sesekali Nita melirik Asta yang duduk tidak jauh di sampingnya. Nita hanya takut jika Asta tidak menyukai masakannya, tapi sepertinya pria itu sangat menikmati makanan yang dimasak olehnya.
" Apa itu artinya Tuan Asta menyukai masakanku? " batin Nita melirik Asta yang kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
Nita pun melanjutkan memakan makan siangnya dengan cepat sebelum waktu istirahat makan siang habis.
" Terima kasih, Nita. Masakan kamu sangat-sangat enak dan tidak jauh berbeda dengan masakan Mama saya di rumah " ucap Asta meletakkan piringnya di atas meja.
Asta menghabiskan semua makanan di piringnya hingga bersih, bahkan satu butir nasi pun tidak ada yang tersisa di sana. Entah sangat Asta sangat lapar atau mungkin masakan Nita memang seenak itu.
Nita tersenyum mendengar itu. " Sama-sama, Tuan. Saya senang kalau Anda menyukai masakan saya " jawab Nita.
" Masakan kamu sangat enak jadi sudah pasti saya suka, Nita. Saya rasa juga semua orang pasti akan suka kalau sudah mencoba masakan kamu " puji Asta dengan sangat jujur.
Masakan Nita memang seenak itu dan bisa menyamai makanan yang dimasak oleh Mama Lili, padahal menurut Asta masakan ibunya itu adalah masakan terenak di dunia. Kalau seperti ini Asta tidak penyesalan karena sudah tidak tahu malu meminta bekal makan siang milik sekretarisnya itu.
" Nita, besok saya ingin kamu yang menyiapkan makan siang saya juga dengan masakan kamu. Nanti saya akan transfer uang untuk kamu berbelanja bahan makanan yang akan kamu masak untuk saya. Saya juga akan menggaji kamu karena telah memasakkan makan siang untuk saya. Apa kamu bisa, Nita? " ucap Asta pada Nita.
" Bisa, Tuan. Saya akan memasak makan siang untuk Anda dan menyiapkannya setiap hari " jawab Nita.
Nita tentu tidak akan menolak itu karena akan menambah penghasilannya sehingga ia bisa menabung untuk masa depannya dan Farel. Sebagai single parent, Nita memang harus bekerja sangat keras untuk memenuhi semua kebutuhan dan masa depan sang putra.
" Terima kasih Ya Tuhan, Engkau telah memberikan aku rezeki melalui Tuan Asta. Semoga Tuan Asta ini memang orang yang baik dan tidak seperti atasan-atasanku sebelumnya " ucap Nita di dalam hati merasa sangat bersyukur.
Selama ini Nita selalu dihadapkan dengan atasan yang selalu memanfaatkan keadaannya yang butuh uang. Mereka menawarkan uang yang sangat banyak tapi Nita harus bersedia menjadi simpanan ataupun wanita pemuas nafsu mereka saja. Nita tentu tidak akan pernah bersedia melakukan hal itu dan beruntung Asta tidak seperti itu.
Setelah itu, Nita pun segera membereskan peralatan bekas mereka berdua makan siang. Nita juga pamit keluar dan melanjutkan pekerjaannya karena waktu istirahat makan siang sudah habis.
" Kenapa aku merasakan hal yang berbeda pada Nita? Sebelumnya aku sama sekali tidak tertarik dengan wanita manapun, tapi sekarang aku merasa tertarik pada Nita. Entah apa yang dia miliki sehingga aku ingin terus dekat dengannya dan peduli padanya " gumam Asta pelan setelah Nita keluar dari ruang kerjanya.
Sepertinya terlalu cepat jika Asta menyimpulkan dirinya jatuh cinta pada Nita karena belum satu minggu wanita itu bekerja sebagai sekretarisnya dan mereka berdua bertemu. Tapi, Asta memang merasakan perbedaan yang sangat jelas saat dirinya bersama Nita yang tidak dia rasakan pada wanita lain.
" Astaga, Asta, lebih baik sekarang kamu bekerja. Pekerjaanmu tidak akan selesai kalau kamu terus memikirkan Nita " ucap Asta menyadarkan dirinya sendiri.
Jika terus dibiarkan maka yang ada di dalam pikirannya hanya Nita dan pekerjaannya tidak akan pernah selesai. Asta tidak tahu mengapa, tapi bayangan Nita selalu saja menghantui pikirannya sejak pertama kali bertemu.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments