19. Menumpahkan Luka

Adipati memberikan penjaga bayangan untuk Daisy agar tidak mencolok, karena Daisy tidak suka orang tahu dia diperhatikan oleh Putra Mahkota.

Hal itu tentu akan membuat Daisy menjadi target mereka.

Baru sehari berlangsung kabar Daisy yang memiliki hubungan dengan serigala itu pun tersebar ke seluruh Mansion.

"Apa?, mereka mengatakan aku berselingkuh dengan Adipati?" ujar Daisy terkejut.

"Bagaimana ini Daisy?" tanya Hutami.

"Apanya yang bagaimana?, aku tidak ada waktu untuk menanggapi rumor tidak jelas itu." Daisy sangat bodo amat.

Karena Daisy sendiri bodo amat, yang lain pun juga tidak terlalu heboh, mereka berpikir jika tenang begitu Daisy mungkin sudah memiliki cara.

Daisy kembali bermain bersama dengan anaknya.

Sementara di tempat tinggal Permaisuri.

"Apa yang kau katakan itu benar Bayema?" tanya Permaisuri.

"Saya tidak berani berbohong pada anda Permaisuri, saya dan pelayan saya melihat dengan mata kepala kami sendiri." ujar Bayema meyakinkan permaisuri.

"Bagaimana boleh begitu." Permaisuri tampak agak kecewa, namun rasanya juga tidak mungkin Daisy melakukan hal sembrono dengan terang - terangan.

"Permaisuri, tapi kan Daisy itu dari rumah hiburan, dia menjadi seorang kupu - kupu malam kan." ujar Bayema.

Bayema terus memprovokasi permaisuri agar marah kepada Daisy.

"Kau bisa kembali dulu Bayema." ujar Permaisuri.

Bayema pun tersenyum dan segera undur diri, melihat ekspresi Permaisuri percaya.

"Hahaha, siapa suruh cari masalah sama aku!' " ujar Bayeama sangat puas.

Dia sangat ingin menyingkirkan Daisy dari Mansion Putra Mahkota.

Permaisuri pun segera bergegas ke tempat tinggal putranya, berita itu sudah sampai ke telinganya berarti.

"Yang Mulia, Permaisuri berkunjung." ujar penjaga.

"Masuk." jawab Felix.

"Putra ku, di sini juga ada Adipati?" Ujar permaisuri menyapa.

"Ibu, ada apa?" tanya Felix.

"Iya, seharusnya kamu sudah tahu jawabannya." ujar Permaisuri melihat ke arah Adipati.

"Itu tidak benar Ibu, kemarin itu Bayema dan Daisy, terjadi pertengkaran dengan membawa Bima, sehingga mengakibatkan insiden Daisy dan Hutami jatuh ke danau, Adipati menolong Daisy dan Hutami, dan memberikan hukuman pada Bima, malah dia sekarang membuat gosip tidak jelasz mengenai orang ku, karena Felix yang meminta Adipati menjaga Daisy." ujarnya tampak kesal.

"Keterlaluan, dia bahkan tidak merasa bersalah sudah membuat orang jatuh ke danau, masih membuat gosip tidak jelas." ujar permaisuri kesal.

"Ibu Daisy bukan wanita yang seperti, meskipun dia berasal dari tempat hiburan." ujar Felix.

"Ibu mengerti Felix, Ibu mau mengunjungi Daisy dulu, sebaiknya kau memindahkan Daisy ke sisimu Felix." Ujar Permaisuri.

"Ibu, ... semua bangsawan akan menentang hal itu, ini tidak akan menguntungkan Daisy." ujar Felix.

"Benar juga, tapi Daisy sangat kasihan Felix dia terlihat sangat lemah, bagaimana jika dia menjadi korban selanjutnya." Permaisuri tampak khawatir.

"Ibu angkat, anda mengkhawatirkan Daisy?" tanya Adipati.

"Dia anak yang baik Adipati, siapa yang bisa menyentuh hati putraku, hanya Daisy.' Jawab permaisuri tersenyum.

"Ibu angkat, Daisy memang terlihat lemah, tapi dia anak yang kuat, sejak kecil hidup Daisy sudah seperti batu karang di tengah lautan, permaisuri tenang saja." Ujar Adipati.

"Dengarkan itu Ibu." sahut Felix.

"Bagaimana kau tahu, apa jangan-jangan, Daisy itu adalah anak yang kau cari-cari selama ini Adipati?" tanya permaisuri.

"Benar Ibu angkat." Adipati tersenyum, namun tiba-tiba memasang wajah kesalnya.

"Aku senang Daisy sudah ditemukan, tapi bagaimana bisa putra anda menjadikannya seorang selir?, aku sangat kesal pada putra anda, apakah tidak bisa menyelamatkan saja, kenapa harus menaruh Daisy di tempat yang berbahaya." Adipati mulai mengomel.

"Hehehe, siapa yang tidak akan jatuh cinta pada gadis secantik Daisy Adipati?" ujar Permaisuri terkekeh.

"Tapi saya masih tidak terima jika dia menjadi selir." sahut Adipati.

"Jadi hubungan kalian itu seperti itu, Ibu sampai sangat khawatir karena hampir percaya dengan ucapan Bayema, kalian juga sudah sehidup semati bukan dalam berperang, Ibu takut hubungan kalian rusak karena wanita, Ibu merasa lega, mengetahui kebenarannya." Ujar Permaisuri.

"Kami tidak akan melakukan hal itu Ibu." sahut Felix.

"Baiklah, ibu mau melihat menantu Ibu dulu, kalian lanjutkan pembicaraan kalian." Permaisuri pun keluar dari kediaman Putra Mahkota dengan sangat lega.

Adipati adalah anak kecil yang menyelamatkan putranya, di bawah didikan putranya Adipati menjadi seorang jenderal tak terkalahkan, semua orang tahu hubungan Adipati dan putranya sudah seperti seorang saudara.

Melihat Adipati yang selalu menempel pada putranya kemana-mana membuat permaisuri seakan memiliki dua putra yang luar biasa.

Jika mereka sampai bertengkar karena wanita itu sangat tidak lucu, dan dia akan merasa sangat sedih.

"Bawakan minuman rempah, dan sup angsa, kita akan mengunjungi selir Daisy." pinta permaisuri pada pelayan.

Setelah semua sudah siap permaisuri pun segera menuju kediaman Daisy.

"Daisy, syukurlah kau baik-baik saja." ujar permaisuri mendekati dan memeriksa suhu tubuh Daisy.

"Hormat pada permaisuri, maafkan saya tidak mengetahui kunjungan anda." ujar Daisy.

"Aku memang meminta penjagamu tidak mengatakannya, takutnya kau memaksakan diri untuk memberi hormat, tapi rupanya kau sungguh seperti yang dikatakan Adipati." Ujar Permaisuri.

"Ah, permaisuri apakah tahu,--" Daisy agak tidak enak jika gosip itu sampai ke telinga permaisuri.

"Daisy, jangan salah paham, aku datang untuk mengunjungimu yang katanya kamu jatuh ke danau, aku membawakan sup angsa dan minuman rempah agar tubuhmu membaik." ujar Permaisuri.

"Jadi bukan karena gosip itu?" tanya Daisy.

"Oh gosip ya, Daisy tenang saja, aku ini adalah orang yang bijak, makanya aku bisa menjadi permaisuri, aku tidak akan sembarangan menelan makanan tanpa dikunyah, Daisy menjadi seorang selir itu tidak mudah, aku pun juga pernah mengalami di masa sepertimu, kau harus bertahan Daisy, tenang saja putraku akan memberikan keadilan untukmu, sekarang ayo makan." ujar permaisuri dengan lembut.

Dihina, diinjak, atau pun dipukuli Daisy tidak akan pernah bisa menangis, tapi Daisy sangat lemah dengan kelembutan seseorang, rasanya Daisy adalah tumbuhan liar yang sedang menanti hujan di musim kemarau, begitu hujan turun rasa haus akan kekeringan itu hilang begitu saja.

Daisy menjatuhkan air matanya sangat deras karena permaisuri sangat baik pada seorang wanita rendahan seperti dirinya.

"Hiks hiks, ... Permaisuri bolehkah saya yang hina ini meminta sebuah pelukan dari anda Yang Mulia? " Ujar Daisy seakan ingin meledak mengeluarkan semua deritanya, dia teringat dengan Nagato, rindu yang menyiksa, sakit karena kehilangan itu belum sembuh, namun dapat dia tutupi karena keadaan yang harus memaksanya untuk tetap berdiri tegak, dia tidak mau mati dalam kesengsaraan.

Permaisuri segera memeluk gadis kecil yang malang itu dengan penuh kehangatan.

"Ayo menangis lah Daisy, tumpah kan padaku semua lukamu, meskipun itu tidak bisa mengobati, setidaknya itu akan mengurangi rasa perihnya." Ujar permaisuri yang ikut berkaca-kaca.

Hutami dan Bibi Daisy yang melihat itu pun berurai airmata, Hutami dan Bibi Daisy juga yang paling mengerti penderitaan Daisy.

Terpopuler

Comments

Roma Pasaribu

Roma Pasaribu

Keren Daisy, berani pula dia😎

2024-04-01

0

Cristella Tella

Cristella Tella

moga selalu bhagia daisy.... jngan lemah hrus kuat

2024-03-02

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!