2. Anak yang malang

Rupanya perjalanan Daisy cukup panjang, petugas itu mendatangi Daisy lagi dengan membawakan bantal dan selimut, tidak lupa dengan beberapa camilan dan minuman.

"Makan dan tidurlah ... masih 10 jam lagi perjalanan kita." Ujar petugas itu tersenyum dan pergi lagi.

Ini pertama kalinya untuk Daisy naik kereta, rasanya agak menakutkan, karena kereta itu melaju begitu cepat, tapi hal itu tidak Daisy pikirkan lagi, Daisy sedang berpikir apakah dia akan sampai di kediaman saudara ibunya dengan selamat, kenapa ibunya tidak mau mengajaknya pergi, apa Daisy sangat menyusahkan, sehingga ibunya pergi dan tidak kembali lagi.

Daisy pun tertidur begitu saja, karena terlalu lelah berpikir, otak kecilnya rasanya tidak mampu menampung banyak pertanyaan dari dirinya sendiri.

"Nak, bangun ... kita sudah sampai." Petugas tadi membangunkan Daisy.

Petugas itu dengan cekatan melipat selimut dan mengambil semua barang bawaan Daisy, tubuh Daisy sangat mungil hingga sangat mudah digendongnya dengan satu tangan.

Ini pertama kalinya Daisy digendong oleh seorang laki-laki, rasanya menakjubkan, andai saja petugas yang baik itu adalah ayahnya.

"Pak, ... bisa tolong antar saya ke kantor polisi? " tanya Daisy.

"Tidak." jawabnya.

Daisy agak kecewa dengan jawaban petugas itu, jadi Daisy harus meminta bantuan orang lain lagi.

Rasanya sulit memulai pembicaraan dengan orang asing, karena Daisy selalu dihindari di lingkungan tempat tinggalnya.

"Hari ini sudah pukul 11 malam, aku akan membawamu pulang, besok aku libur aku akan mengantarmu ke alamat ini." Ujar petugas itu, sambil tersenyum.

Daisy memandang senyuman itu dengan sangat takjub, bagaimana bisa ada orang sebaik dirinya, tiba-tiba air mata Daisy mengalir begitu saja. Daisy sangat terkejut, rupanya Daisy bisa menangis karena kelembutan seseorang yang tidak Daisy kenal.

"Kenapa menangis?, oh kau pasti rindu ibumu." Petugas itu langsung memeluk Daisy dengan erat untuk menenangkannya.

Namun bukannya Daisy diam, Daisy malah menangis begitu kencang, kini tampak raut panik di wajah petugas itu untuk menenangkan gadis itu.

Orang-orang yang memakai seragam sama dengannya, segera datang menghampiri.

Segudang pertanyaan ditanyakan pada orang - orang yang memakai seragam sama dengannya.

"Apa dia terpisah dari ibunya? " tanya salah satu rekannya.

"Tidak, anak ini baru saja kehilangan ibunya, dan dia di kirim seseorang ke tempat kerabatnya sendirian." Jawab petugas itu sambil menepuk punggung Daisy dengan lembut.

"Oh anak yang malang, kenapa dibiarkan pergi sendiri."

"Dia pasti ketakutan."

Untuk pertama kalinya Daisy mendengar ucapan yang begitu meneduhkan telinganya.

"Sudah, aku akan menemanimu sampai kita menemukan alamat ini, jangan menangis lagi." Ucap petugas itu.

Daisy pun menyandarkan kepalanya di dada petugas itu, dan membaca nama di bet seragam petugas itu.

Rupanya namanya Nagato, Daisy terus mengingatnya.

Karena itu pertama kalinya Daisy menangis di usianya yang kedelapan tahun, Daisy ingat terakhir kali Daisy menangis di usianya yang ke 6 tahun, Ibunya melarang Daisy menangis agar Daisy menjadi anak yang kuat.

Daisy tertidur karena lelah menangis, saat Daisy bangun Daisy sudah berada di kamar yang rapi, dingin dan sejuk, tidak seperti kamarnya yang cukup berantakan, karena Ibunya tidak ada waktu untuk beres-beres rumah.

"Sudah bangun Nak, apa kau ingin sarapan?, aku membuat telur mata sapi." ujar Nagato.

Hatinya sangat bahagia melihat Pak Nagato, dia adalah ayah impian Daisy. Pak Nagato menggendong dan membawa Daisy keluar kamar lalu mendudukkan Daisy di kursi berhadapan meja dan 2 porsi nasi telur mata sapi.

Daisy melihat ke sekeliling kediaman itu, namun tak ditemui orang lain, selain dirinya dan Pak Nagato.

"Aku tinggal sendirian Nak." Rupanya Pak Nagato mengerti apa yang sedang Daisy cari.

Daisy tersenyum senang, jadi Daisy tidak harus menyapa atau beradaptasi dengan orang lain lagi.

"Ayo makan, siapa namamu Nak?" tanya Pak Nagato sambil mulai menyendok makanannya.

"Namaku Daisy Norin." jawab Daisy tersenyum manis.

"Nama yang cantik, sesuai dengan orangnya." ujar Pak Nagato.

Daisy tersipu malu, karena ini adalah hari yang baik, setelah hari yang buruk, ini adalah kehidupan yang tidak pernah terjadi padanya, banyak pujian yang Daisy terima, banyak kata positif yang Daisy dengar.

"Apa kau dekat dengan saudaramu yang di sini?" tanya Nagato.

"Saya tidak kenal." jawab Daisy

Karena Daisy tidak mengenal siapapun dari keluarga ibunya.

Pak Nagato tampak memijat pelipisnya, lalu dia mengusap kepalanya dengan lembut.

"Daisy, aku akan antar kau setelah sarapan, jika mereka mempersulit mu kau harus memberitahu ku." ujar Nagato.

"Tapi aku tidak tahu jalan." jawab Daisy

"Kalau begitu, aku akan mengunjungimu setiap hari untuk melihat keadaanmu Daisy." ujar Nagato.

Tampak terlihat jelas dari sorot mata Nagato, jika dia sangat menghawatirkan gadis kecil itu, itu membuat Daisy merasa hangat.

Setelah sarapan selesai, mereka pun pergi menuju ke alamat tersebut, tidak butuh waktu lama, setelah beberapa kali bertanya mereka pun sampai di kediaman yang sederhana.

Nagato mengetuk pintu, tak lama pun terbukalah pintu itu, muncul seorang pria berantakan dan tercium bau yang sama seperti ibu Daisy saat pulang bekerja.

"Ada apa?" tanya pria berantakan itu.

"Apa ini kediaman Ibu Tini?" tanya Pak Nagato.

"Benar ada apa?" Tanyanya dengan wajah tidak jelas, karena mabuk.

Nagato memberikan surat yang di bawa Daisy, pria itu melihat ke arah Daisy dengan menyelidik setelah membaca surat itu.

"Tini, keluar!" teriak pria itu.

Tak lama keluarlah wanita berusia 35 tahunan, tubuhnya berantakan juga sambil menggendong anak perempuan berusia 4 tahun.

" Siapa ya? " tanya Tini.

Pria tadi memberikan surat yang di bawa oleh Daisy pada Tini.

"Jika kau mau menampung anak ini, keluar dari rumahku!" ujar pria itu masuk.

"Tuan, maafkan saya ... hidup saya sangat susah, dan saya punya anak 3 ini anak yang paling kecil, tolong antarkan anak ini ke panti asuhan saja, saya benar - benar tidak bisa menampungnya, suami saya tidak bekerja dan dia sangat kasar, anak ini tidak akan baik jika bersama kami." Ujar Tini sambil menangis.

"Daisy maafkan Bibi, semoga kau beruntung jika ada yang mengadopsi Daisy, Daisy anak baik, maafkan Bibi, jika nanti Bibi punya rejeki, Bibi akan menengok Daisy. " Ujarnya dengan menangis terisak - Isak, tangan kasarnya membelai pipi Daisy.

Nagato dengan wajah kesal langsung membawa Daisy kembali ke rumahnya, wajahnya tampak kecewa.

Tangan mungil Daisy memegang erat pakaian Nagato, karena Daisy ketakutan.

"Oh, maafkan aku Daisy..." Nagato kembali memberikan senyum ramahnya.

Senyuman itu langsung menenangkan hati Daisy.

"Paman Nagato, apakah Paman akan mengirim Daisy ke panti asuhan? " Tanya Daisy.

Manik abu itu tampak berkaca-kaca, mendengar pertanyaan Daisy.

Kebimbangan dalam hatinya mulai beradu, Nagato adalah seorang bujang tua, mendapatkan istri saja sulit untuknya, apalagi merawat seorang gadis kecil seperti Daisy, namun apakah panti asuhan itu layak untuk anak seimut ini.

Terpopuler

Comments

Fitri Angelia

Fitri Angelia

sediih /Scowl/

2024-04-17

0

Cristella Tella

Cristella Tella

sedih bacanya

2024-02-12

0

Roma Pasaribu

Roma Pasaribu

Sukses buat mata aku bengkak, baru 2 BAB yang di baca, bagaimana semua BAB yang ada mataku seperti donat😭

2024-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Aku terbiasa sendiri
2 2. Anak yang malang
3 3. Bertemu Bibi
4 4. Nagato Ngambek
5 5. Kenyataan Pahit
6 6. Perubahan hidup
7 7. Di Beli
8 8. Di jadikan selir
9 9. Memasuki Mansion
10 10. Mencoba mengatur posisi aman
11 11. Cinta pandangan pertama
12 12. Bertahan miskin
13 13. Di kira pengemis
14 14. Melayani
15 15. Berkunjung
16 16. Serigala Gila
17 17. Undangan
18 18. Cari masalah
19 19. Menumpahkan Luka
20 20. Kena deh
21 21. Tidak ada kesempatan
22 22. Terkejut Lagi
23 23. Kenyataannya
24 24. Ricuh
25 25. Pemahaman
26 26. Lambang kesetiaan
27 27. Kesempatan yang sama
28 28. Diusir
29 29. Bayi tantrum
30 30. Celaka
31 31. kacau
32 32. Dikunjungi
33 33. Minta adik
34 34. Tertekan
35 35. Celaka
36 36. Orang baru
37 37. Selir kesayangan
38 38. Penobatan
39 39. Mencari identitas
40 40. Daisy Yang sesungguhnya
41 41. Kebenaran
42 42. Mencoba menerima
43 43. Kasih sayang
44 44. Saingan
45 45. Hadiah
46 46. Ujian
47 47. Kehangatan
48 48. Manja-manja
49 49. Dimanjakan
50 50. Kabur bersama
51 51. Pencarian
52 52. Menemukan
53 53. Kepentok
54 54. Mulai terang
55 55. Kembali
56 56. Menjamu
57 57. Mengejutkan semua
58 58. Mogok
59 59. Kesayangan
60 60. Bertemu Ayah
61 61. Konspirasi bodoh
62 62. Kesepakatan
63 63. Kerajaan Saxon
64 64. Simpati
65 64. Bertengkar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1. Aku terbiasa sendiri
2
2. Anak yang malang
3
3. Bertemu Bibi
4
4. Nagato Ngambek
5
5. Kenyataan Pahit
6
6. Perubahan hidup
7
7. Di Beli
8
8. Di jadikan selir
9
9. Memasuki Mansion
10
10. Mencoba mengatur posisi aman
11
11. Cinta pandangan pertama
12
12. Bertahan miskin
13
13. Di kira pengemis
14
14. Melayani
15
15. Berkunjung
16
16. Serigala Gila
17
17. Undangan
18
18. Cari masalah
19
19. Menumpahkan Luka
20
20. Kena deh
21
21. Tidak ada kesempatan
22
22. Terkejut Lagi
23
23. Kenyataannya
24
24. Ricuh
25
25. Pemahaman
26
26. Lambang kesetiaan
27
27. Kesempatan yang sama
28
28. Diusir
29
29. Bayi tantrum
30
30. Celaka
31
31. kacau
32
32. Dikunjungi
33
33. Minta adik
34
34. Tertekan
35
35. Celaka
36
36. Orang baru
37
37. Selir kesayangan
38
38. Penobatan
39
39. Mencari identitas
40
40. Daisy Yang sesungguhnya
41
41. Kebenaran
42
42. Mencoba menerima
43
43. Kasih sayang
44
44. Saingan
45
45. Hadiah
46
46. Ujian
47
47. Kehangatan
48
48. Manja-manja
49
49. Dimanjakan
50
50. Kabur bersama
51
51. Pencarian
52
52. Menemukan
53
53. Kepentok
54
54. Mulai terang
55
55. Kembali
56
56. Menjamu
57
57. Mengejutkan semua
58
58. Mogok
59
59. Kesayangan
60
60. Bertemu Ayah
61
61. Konspirasi bodoh
62
62. Kesepakatan
63
63. Kerajaan Saxon
64
64. Simpati
65
64. Bertengkar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!