15. Berkunjung

Siang harinya Ibu suri berkunjung ke paviliun Daisy.

"Nyonya, kata Nedal Ibu suri perjalanan kemari." teriak Ruth.

"Oh tidak ayo kalian yang sedang bekerja bersembunyi dulu, jangan ada aktivitas, cepat bersihkan itu dan itu, Hutami dan bibi tolong bakar ubi saja dan buat teh tanpa gula." Ujar Daisy.

Bagaimana bisa permaisuri akan mendatangi kediamannya secara mendadak, seperti penggrebekan saja.

Untuk Daisy menempatkan Nedal di pintu utama jadi jika ada sesuatu pasti Daisy tidak tertinggal berita yang sedang beredar.

"Nyonya, permaisuri datang berkunjung." Ujar Ruth memberitahu.

Daisy segera menyambut Permaisuri yang datang dadakan seperti sedang menggerebek suaminya yang sedang selingkuh saja.

"Salam untu permaisuri yang agung, maafkan karena ketidak siapan kami dalam menyambut permaisuri.

"Astaga apa kau Daisy, ih cantik sekali ayo ajak aku masuk." ujar Permaisuri.

Daisy pun segera mengajak permaisuri masuk dan duduk.

"Siapkan teh dan camilan untuk permaisuri." pinta Daisy.

"Nyonya, gulanya tinggal sedikit, untuk permaisuri saja ya, dan ini hanya ada ubi bakar tapi sudah saya kupas, ini ubi madu sangat enak." Ujar Hutami.

"Apa?, bagaimana bisa kalian kekurangan gula?, apa kalian tidak mendapatkan makan siang?" Permaisuri sangat terkejut.

"Ah, kami sering terlupakan untuk masalah makan siang, dan malam, mungkin karena Paviliun saya yang terlalu jauh, heheh.' ujar Daisy terkekeh.

Permaisuri pun langsung meminta pelayannya untuk membawakan banyak sembako untuk Daisy, lalu meminta untuk mencari tahu apa yang terjadi dibagian dapur kenapa bisa melalaikan makanan selir ke - 23.

"Permaisuri, sebaiknya tidak usah, kami sudah cukup baik tinggal di sini kok." ujar Daisy.

"Tidak boleh, jika seorang selir Putra Mahkota kekurangan itu akan merusak martabat kerajaan, pasti ada yang nakal." ujar Permaisuri.

Ah, jadi permaisuri cukup baik sekali ya, ini tidak boleh dilewatkan untuk mengambil hatinya.

Dalam hati Daisy.

Karena Daisy tidak berasal dari darah bangsawan, dia tidak punya pijakan untuk hidup aman di Mansion Putra Mahkota, dia harus bisa mengambil hati permaisuri agar memiliki pijakan yang kuat.

"Daisy, aku sangat senang karena kau bisa menghabiskan malam dengan putraku, anakku cukup menderita, dia sebenarnya sudah dilengserkan, dia juga tidak tergila - gila dengan kekuasaan, dia hidup menderita dengan tuduhan palsu padanya, akhirnya dia harus diasingkan, dia menyukai waktu - waktu diasingkan, tapi putra dari selir ketiga, tidak mau membiarkan semua pesaingnya hidup, dia pun menyerang tempat dimana Felix diasingkan, untunglah dia selamat, dia yang tidak berambisi pada tahta pun harus saling membunuh saudaranya, agar bisa bertahan hidup, hingga akhirnya dia membunuh 5 saudara laki-lakinya, kini tinggal 2 pangeran yang dijadikannya tawanan untuk gencatan senjata, dia menikah setelah posisinya kembali, namun dengan putri mahkota dia memiliki seorang putri, entah bagaimana bisa putri mahkota ingin membunuh anaknya sendiri sehingga dia dan keluarganya kecuali putrinya dieksekusi sendiri oleh putra mahkota." Permaisuri tampak sedih mengisahkan pada Daisy tentang Putra Mahkota itu.

"Saya tidak tahu jika Putra Mahkota hidupnya begitu menderita." Daisy pun merasa bersimpati pada Felix.

"Daisy, kau anak yang baik, aku percaya putraku itu punya mata yang baik dalam menilai orang, jadi tolong tetap bertahanlah untuk putraku." Ujar Permaisuri.

Apa-apaan ini, aku sudah berpikir jika dia ingin memperingatkan ku tentang status ku tapi kenapa dia malah sungguh berada dipihaku, apakah ini jebakan?

Dalam hati Daisy ragu, karena terlalu mudah.

"Permaisuri, tapi saya tidak tahu kapan Putra Mahkota akan bosan dengan saya." ujar Daisy.

"Ya itu pemikiran yang bagus Daisy, tapi asalkan kau tidak mengkhianatinya, meskipun dia bosan denganmu dia akan memperlakukanmu dengan baik, aku tahu setiap pria itu pasti ada titik jenuh dan bosan, dan kita tidak bisa menjadi satu-satunya Daisy." ujar Permaisuri.

"Saya mengerti permaisuri." ujar Daisy.

Dia akan berusaha keras agar tidak terlena oleh Putra mahkota, agar nantinya tidak sakit hati ketika dia nanti akan dibuang.

"Berikan hadiahku pada selir ketiga!" perintah permaisuri.

"Oh, permaisuri tolong jangan beri saya hadiah, saya sudah bisa di sapa dengan baik oleh anda saya sudah sangat senang." Ujar Daisy.

"Mana boleh menolak pemberian seorang ibu mertua, ayo terima, oh Daisy kalung mu sangat lucu, apa kau membelinya?" tanya Permaisuri.

"Ini adalah hadiah dari mendiang paman saya Permaisuri." Jawab Daisy.

"Ah, itu pasti sangat berarti, kalau begitu simpan saja kalung pemberianku, kau bisa memakainya saat acara tertentu." ujar Permaisuri.

"Karena tidak bisa menolak, maka saya harus menerima dan mengucap terima kasih banyak pada Permaisuri." ujar Daisy.

"Bagus Daisy, oh ya ini ubinya sangat enak dan manis, wah bolehkah aku membawanya beberapa?" tanya Permaisuri.

"Anda menyukainya?, Hutami tolong bawakan beberapa lagi untuk permaisuri." pinta Daisy.

Hutami pun segera melaksanakan perintah Daisy.

"Iya, lupa ... dimana Indirach?" tanya Permaisuri.

"Sedang tidur siang, nanti jam 2 siang baru bangun permaisuri." Jawab Daisy.

"Aku tidak menyangka, kau mau merawat anak dari wanita lain." ujar Permaisuri.

"Dia tidak salah sama sekali, saya hanya merasa harus merawatnya dengan baik saja Permaisuri." jawab Daisy.

Dari sorot mata Daisy, permaisuri bisa membaca karakter Daisy.

"Pilihan putraku memang tidak salah, aku harap kau selalu bahagia Daisy, sepertinya aku telah mengganggu waktu istirahat mu ya, kalau begitu aku pamit, terimakasih untuk ubinya." Permaisuri dan pelayannya pun segera pergi meninggalkan kediaman Daisy.

Semua orang bernafas lega, rupanya putra mahkota dan ibunya sementara ini sangat pro dengan Daisy.

" Wah Nyonya, anda baru saja tiba di Mansion tapi sudah memenangkan hati permaisuri dan Putra mahkota, anda sangat luar biasa." ujar Ruth memuji.

"Ah, kau berlebihan... Sekarang minta mereka bekerja lagi, kita tidak boleh hanya mengandalkan koneksi dalam kita harus punya pondasi kuat di luar, saat aku terbuang aku bisa menghidupi kalian dengan aman." Ujar Daisy.

" Siap nyonya.' ujar Ruts sangat senang.

" Daisy, kau sangat hebat." Bibi Daisy sangat bangga pada Daisy.

Sekarang Daisy mulai meracik parfum dan juga beberapa obat-obatan untuk perang, dia akan menjualnya melalui toko-toko, sebagai pemasok, karena saat ini Daisy belum bisa membeli sebuah bangunan untuk membuka semua bisnisnya sendiri.

Dia tidak bisa mengandalkan hanya dengan nama Putra Mahkota dan juga kebaikan permaisuri, dia tahu betapa kejamnya dunia, kapan saja kita akan dibuang, kapan saja kita akan tergantikan.

Di Kediaman Putra mahkota.

"Ibu apa kau menggertak nya?" tanya Felix.

"Apa Ibumu ini tampak begitu jahat?' jawab permaisuri.

"Ibu awas ya macam-macam!' tegas Putra Mahkota.

"Satu macam saja kok, nih Ibu mau bagi ubi enak dari Daisy, kau ini tidak perhatian, rupanya selir ke 6 memerintahkan dapur untuk memberikan makanan tidak layak pada Daisy, kebanyakan malahan sering dilupakan." ujar Permaisuri memberitahu Putranya.

"Apa beraninya." Felix tampak emosi.

Namun permaisuri mengingatkan pada putranya agar tidak gegabah dengan tindakannya karena jika gegabah Daisy akan menjadi target banyak orang.

Terpopuler

Comments

Roma Pasaribu

Roma Pasaribu

Ayo semangat Daisy

2024-04-01

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!