16. Serigala Gila

Tapi tak menyangka juga Felix, jika ibunya menyukai Daisy.

Sebenarnya itu bagus, karena kebanyakan ibu Felix tidak menyukai para selirnya.

Di kediaman Bayema.

"Nyonya, saya tadi melihat permaisuri berkunjung di kediaman selir ke 23." pelayan Bayena pun menyampaikan berita itu.

"Lalu apa terjadi sesuatu?" tanya Bayema penasaran.

"Ehmm, saya perhatikan sangat tenang saja." jawab pelayan Bayema.

Sebenarnya apa yang dilakukan permaisuri?, jangan bilang dia menyukai pelacur itu.

Dalam hati Bayema yang mulai tidak tenang.

Sebab, selama ini dia yang paling dekat, sedangkan yang lain tidak disukai oleh permaisuri.

"Kau harus sering memperhatikan kediaman Daisy, aku tidak bisa kalah darinya." ujar Bayema.

Hari berikutnya, pasukan yang dipimpin oleh Jenderal yang di latih di bawah tangan putra mahkota pun sudah sampai di Ibukota.

Jendral itu sangat patuh pada Putra Mahkota, hingga dijuluki Serigala gila, karena terlalu patuh pada perintah putra mahkota.

Semua orang membicarakan tentang Serigala gila milik putra mahkota itu.

"Apa kau sudah dengar jika serigala putra mahkota telah kembali dari Medan perang.?" Prajurit di istana mulai membicarakan sang jenderal.

"Ya, aku dengar kemampuannya, mengerikan dia bahkan bisa membunuh musuh dengan tangan terikat."

"Benarkah begitu?"

"Ya, tapi dia hanya mematuhi perintah putra mahkota."

Begitu mereka menutup mulutnya, rombongan Serigala gila itu tiba di depan gerbang pintu istana.

Jenderal itu pun segera menghadap Putra Mahkota, meskipun dia ini sangat patuh, tapi dia juga suka membangkang perkataan Putra Mahkota.

Hanya dia satu-satunya yang berani menjawab ucapan Putra Mahkota, meskipun mulutnya membangkang, tapi tubuhnya sangat patuh.

"Kau sudah kembali Jenderal?" ujar Putra Mahkota.

"Maunya juga tidak kembali, aku baru setengah berperang lalu ada peringatan gencatan senjata, apa kau kira perang ini lelucon?" Protes jenderal.

"Sekarang kau bersihkan tubuhmu dan menghadap selirku yang baru, sementara kau menjaganya, selama gencatan senjata." Perintah Putra Mahkota.

"Apa kau melatihku hanya untuk menjaga wanitamu?, tidak mau, lebih baik aku kembali ke basecamp!" tolak Jenderal itu.

"Aku tahu kau anak nakal, seharusnya aku tidak membawamu!" ujar Putra Mahkota.

"Sekarang kau baru menyesalkan?, sudahlah aku pergi dulu." Jenderal itu pun pergi begitu saja.

"Yang Mulia, dia sangat tidak sopan, apakah Yang Mulia tidak mau mendisiplinkan anak itu?" tanya Ajudan Putra Mahkota.

"Dia memang begitu, tapi dia tidak akan mengkhianati ku." ujar Putra Mahkota.

Jenderal itu pun segera mandi, lalu berganti baju dengan rapi, sambil mengomel karena dia mendapatkan tugas receh yang tidak ada manfaatnya.

" Ke paviliun selir yang baru di mana?" ujar Jenderal itu bertanya pada penjaga Mansion Putra Mahkota.

"Selir yang baru ada di dekat gerbang Jenderal." jawab penjaga.

"Ok, terimakasih!" Jenderal itu pun berjalan menuju paviliun yang paling dekat dengan pintu gerbang bersama dua anak buahnya.

Jenderal itu terkejut bukan main, karena melihat paviliun yang sangat kumuh, tampak dari luar.

"Apa penjaga itu tidak salah?, aku dengar selir yang baru melayani Putra Mahkota, kenapa dia tinggal di tempat yang buruk?" Gumam Jenderal itu.

Jenderal itu segera masuk begitu saja dan membuat Nedal yang berjaga sangat terkejut.

"Anda bukanya Jenderal gila, eh tidak bukan." ujar Nedal terkejut.

Tapi Jenderal itu mengacuhkan Nedal, dia berjalan masuk saja ke dalam ruangan itu.

"Apakah ada aktivitas di kediaman selir, terdengar ada pekerja." Gumam Jenderal.

Jenderal itu pun melihat sekitar taman, banyak bunga terawat dengan baik, bahkan bunga liar seperti bunga Daisy di rawat dengan baik di taman itu.

"Rupanya selir yang ini, sedikit berbeda dari selir lain, tapi apa sungguh istimewa, sampai harus dijaga olehku." Jenderal itu terus bergumam.

Namun langkahnya terhenti karena Nedal mencegahnya berjalan maju lagi.

"Jenderal, apakah bisa memberitahu saya dulu, keperluan anda datang ke paviliun nyonya kami, bahkan permaisuri juga memberitahu saya keperluannya pada saya meskipun mendadak." Ujar Nedal.

"Ah, baiklah ... Aku ditugaskan putra mahkota untuk menjaga nyonya kalian, apa alasan itu cukup?" ujar Jenderal itu menjawab.

"Saya akan memberitahu nyonya dulu, agar tidak terkejut." Nedal segera berlari memberitahu pada Daisy jika jenderal Putra Mahkota akan datang menyapanya.

Daisy segera menghentikan para pekerjanya, dalam seminggu ini sudah 2 kali kerjaan para pekerjanya terganggu.

Daisy pun segera keluar menyapa sang jenderal bersama bibi, Hutami dan juga Indirach.

"Selamat datang di kediaman yang tidak nyaman ini Tuan Jen--." Betapa terkejutnya Daisy sangat mendongakkan kepalanya.

"Daisy kau masih hidup rupanya." Ya itu adalah hal yang sangat tak terduga, Adipati Tulen adalah Jenderal yang memiliki julukan serigala Gila milik Putra Mahkota.

"Adipati ..." Daisy segera berlari memeluk sahabatnya yang telah lama tiada kabar itu.

Tangis harus, bahagia memenuhi kediaman Daisy.

"Kau Adipati?, aku sampai tidak mengenalimu Adipati." ujar Hutami yang juga meneteskan air matanya.

"Hutami dan itu bibimu Daisy?" ujar Adipati.

Jadi alasannya adalah ini, Putra mahkota sudah menemukan Daisy nya.

" Daisy, maafkan aku Daisy." Adipati sangat menyesal karena tidak bisa melindungi Daisy dengan sangat baik.

" Kenapa kau minta maaf?, kau tidak salah Adipati, aku sangat bersyukur kita dapat berkumpul lagi." Ujar Daisy sangat bersyukur.

Mereka berbincang membicarakan hari-hari mereka hingga sampai saat ini.

"Jadi pria yang aku selamatkan itu adalah Putra Mahkota, yang akan di bunuh oleh pangeran ke 9, aku lupa sebagian ceritanya, tapi Putra Mahkota merawatku dengan baik, aku sudah memohon untuk mencarikan dirimu, tapi aku harus berlatih keras dalam berperang sebagai pedang Putra Mahkota, aku kira dia mengingkarinya, rupanya dia menemukanmu Daisy, tapi kenapa kau dijadikan selirnya, dasar brengsek!" Ujar Adipati sangat kesal setengah mati.

Adipati menghapus airmata Daisy, dan mencium kening Daisy, ya Adipati masih sangat menyukai Daisy.

Tapi setelah Daisy kembali malah dia sudah menjadi selir Putra Mahkota.

"Kau tidak boleh mengatakan hal buruk tentang Yang Mulia, bagaimana jika kau dihukum?" ujar Daisy.

"Putra Mahkota tidak berani menghukum ku, Daisy, kau pasti sangat menderita selama ini, Hutami juga kan, aku juga mencari semua keluarga ku dan juga Paman Nagato, mereka sudah tiada, aku sudah membunuh pangeran ke 9 dengan tanganku sendiri Daisy, semua itu karena pangeran ke 9, seluruh keluarganya sudah aku habiskan tak tersisa." Adipati tampak masih dendam dengan semua kejadian lampau.

"Adipati, sekarang aku sangat lega kau ada di sini, rupanya Putra Mahkota tidak seburuk rumornya." ujar Daisy.

"Ya, Adipati ... Aku sekarang juga merasa putra mahkota tidak seburuk itu." sahut Hutami.

"Dia sangat buruk, malah lebih buruk dari rumor, bagaimana sih kalian menilai orang?" ujar Adipati tidak terima.

Rupanya tidak ada perubahan sama sekali dari Adipati masih sangat kekanak-kanakan, tapi mau bagaimana lagi, yang terpenting Adipati sudah kembali untuk Daisy.

Terpopuler

Comments

Roma Pasaribu

Roma Pasaribu

Adipati si serigala

2024-04-01

0

Hasnah Siti

Hasnah Siti

di tunggu lanjutan nya kak....love² sekebun deh UTK kakak....❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

2024-02-29

0

Cristella Tella

Cristella Tella

akhirnya mereka berkumpul lgi

2024-02-28

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!