Akhirnya setelah mendapatkan semua pelajaran dengan baik.
Daisy pun memasuki Harem, tentu saja hal itu harus disambut oleh selir-selir seniornya sudah bisa dibayangkan jika dia pasti akan mendapatkan perlakuan tidak baik, hari pertama memasuki Mansion Heizen sudah di lempari tepung dan juga telur oleh para kakak-kakak selirnya.
Banyak hinaan dan cacian yang dia terima, karena dia adalah seorang kupu - kupu malam.
Hal itu sangat mengingatkan pada masa kecilnya yang sangat suram, rasanya dunia tidak pernah memihak padanya, rasanya dia hanya ingin kembali di masa-masa bersama Nagato dan juga Adipati.
Hutami ingin membalas perbuatan mereka, namun Daisy menghalanginya.
"Hutami, kita baru datang, tidak masalah hanya pakaian kotor kita bisa ganti." ujar Daisy.
Meskipun rasanya sangat menyakitkan karena terhina, dalam pendidikan etiketnya itu sudah sangat dia mengerti tentang persaingan para selir, yang memang tidak bisa dihindari.
Mereka pun sampai di tempat tinggal mereka, dan di sana hanya ada satu pelayan dan penjaga, tempat itu sangat usang, bangunan itu cukup tua.
Tapi sangat lumayan untuk mereka tinggali bersama.
"Meskipun ini buruk, tapi ini lebih baik kan Daisy?" ujar Hutami.
"Kita hanya perlu bertahan hidup dengan baikkan?" ujar Daisy.
"Benar, kita akan ubah tempat usang ini menjadi lebih baik lagi." Hutami sangat bersemangat.
Meskipun Daisy hanya menjadi selir terendah dan dia hanya menjadi seorang pelayan, itu lebih baik karena mereka tidak harus melayani pria berganti-ganti dan sangat melelahkan.
"Siapa namamu?" tanya Daisy pada pelayan yang terus mengikutinya.
"Saya, Rutch ... Dana penjaga di depan sana adalah Nedal." jawabnya.
"Jika kalian enggan melayani nyonyaku, kalian bisa pergi!" tegas Hutami.
"Saya sendiri yang ingin melayani nyonya selir, kami akan setia." ujar Rutch.
"Kami tidak mudah percaya, siapa tahu kalian mata-mata dari selir yang lain." ujar Hutami.
"Hutami jangan bertengkar Kuta harus mandi segera dan istirahat." pinta Daisy.
"Cepat kau siapkan air." ujar Hutami.
Rutch segera menyiapkan air untuk Daisy, Daisy meminta Ructh keluar karena ingin Hutami saja yang melayaninya.
Keduanya pun mandi secara bergantian, setelah itu mereka makan, makanan yang mereka dapat pun juga tidak lebih baik dari tempat hiburan.
"Mereka benar - benar mendiskriminasi kita dengan segala aspek." Hutami sangat kesal.
"Hutami tolong panggilkan Ructh dan Nedal." pinta Daisy.
Tak lama Nedal dan Ructh pun datang menghadap Daisy.
"Kalian berdua, ini uang untuk kalian, tolong diterima sebagai perkenalan kita." Daisy memberikan banyak uang pada 2 orang itu.
Namun keduanya langsung mengembalikannya pada Daisy.
"Kenapa? " tanya Daisy bingung.
"Nyonya, untuk bisa melayani selir kami harus berjuang mati-matian dari perbudakan menjadi pelayan, jadi meskipun anda selir terendah tolong bertahanlah demi kami, jika anda tidak bertahan maka kami juga akan menderita." Ujar Ructh.
"Sekarang untuk melihat kesetiaan kalian aku harus bagaimana?, aku tidak suka dikhianati.' ujar Daisy.
Daisy dan Hutami juga tahu menderitanya mereka saat menjadi budak.
"Apapun akan kami lakukan." tegas Ruth.
"Aku hanya mendengar mu sepihak, bagaimana dengan Nedal?" tanya Daisy.
"Saya juga melakukan apapun, tapi tolong bertahanlah Nyonya." ujar Nedal.
"Apa hubungan kalian sih?" tanya Daisy penasaran.
"Nedal adalah adik saya, dia satu-satunya keluarga yang bertahan dalam penderitaan ini." ujar Ruth.
"Kalau begitu, tugas pertama kalian, tolong cari semua informasi apapun tentang semua selir di sini, segera temui aku jika sudah dapat, dan ambilah uang itu sebagai sumpaj setia." ujar Daisy.
"Baik!" mereka mengambilnya dan segera pergi untuk melaksanakan tugasnya.
Hutami sebenarnya juga ingin membantu, namun Daisy melarangnya, karena mereka belum mengerti semua situasinya yang ada.
Bagaimana jika disebut pelanggaran lalu dihukum mati. Sia-sia jadinya.
Keduanya pun memutuskan untuk membersikan tempat tinggal mereka.
"Kita buat dapur sendiri saja Daisy, kecil tidak apa-apa, menunggu makan dari dapur utama sangat lama, pasti sengaja terlambat." protes Hutami.
"Sabar dulu, kita kan punya roti kita minta Ruth untuk membeli, ubi dan makanan yang bisa kita makan langsung saja untuk mengganjal perut." Ujar Daisy.
"Tapi uang kita akan terus habis Daisy sebanyak apapun." ujar Hutami.
"Kita perlu mencari peluang bisnis dengan identitas selir ini, jadi kita hanya perlu menunggu hari baik." Ujar Daisy.
"Daisy, kau sudah berubah setelah masuk ke Mansion ini, aku penasaran siapa sih orang yang mau menikah dengan kupu-kupu malam?" Ujar Hutami.
"Aku juga, seperti apa Tuan Felix Heizen itu?" Ujar Daisy.
"Sepertinya yang bisa memiliki banyak selir itu hanya keturunan kaisar, bangsawan mentok hanya 4, tapi ini kau selir 23, jangan-jangan dia kaisar yang sekarang." ujar Hutami menebak.
"Tapi Claude juga banyak istri, dia seorang Ksatria, sepertinya hal itu sekarang tidak berlaku Hutami." ujar Daisy.
"Benar juga, saat peperangan ini terjadi segalanya bisa berubah." Ujar Daisy.
"Ya siapa pun itu, tapi aku masih berharap Claude datang menjemput, dia berjanji akan menemukan Adipati." Ujar Daisy.
"Janji laki-laki yang datang ke tempat hiburan, apa kau percaya?, aku lebih percaya jika matahari itu segitiga." Ujar Hutami.
Ya begitulah kehidupan sebagai kupu - kupu malam, hanya menelan janji-janji manis yang jelas tidak akan ditepati.
Daisy memeluk Hutami, dia teringat ucapan Ruth jika dia hanya tinggal memiliki Nedal saja, itu sama seperti Daisy yang hanya tinggal memiliki Hutami.
"Persetan, setidaknya kita tidak terpisahkan itu sudah cukup, mau apa lagi coba?" Ujar Daisy.
"Benar yang kau katakan, terimakasih Daisy sudah mau membawa sertaku, dan tidak meninggalkan aku." Hutami membalas pelukan Daisy.
Daisy berharap semoga masih ada keajaiban, bertemu dengan Adipati, entah berapa pun lamanya itu.
"Nyonya saya mau melapor." terdengar suara Ruth dari luar.
"Iya masuklah." ujar Daisy.
"Ini adalah semua daftar selir yang saya dapatkan, total semua selir yang memasuki Mansion ada 23, tapi hanya tinggal 7 selir saja." Ujar Ruth.
"Hah??, sisanya kemana?" tanya Daisy terkejut.
"Sisanya meninggal karena sakit dan kecelakaan." jawab Ruth.
"Pantas saja kau memintaku bertahan, jadi kalian ini sudah berapa lama di sini?' tanya Daisy.
"Kami sudah 5 bulan Nyonya." jawab Nedal.
" Sepertinya itu persaingan hebat ya?" tanya Daisy.
"Benar, mereka yang mati karena sakit itu kebanyakan yang mengandung, tiba-tiba sakit dan meninggal, lalu yang kecelakaan itu adalah selir yang tidak memiliki darah bangsawan, seperti wanita tawanan yang di dapat dari Medan perang." ujar Nedal.
"Jadi kalian tahu siapa Tuan kalian?" tanya Daisy.
"Dia putra mahkota yang sedang ingin memulihkan posisinya." Jawab Nedal.
"Apa?" Daisy dan Hutami sangat terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Cristella Tella
moga daisy dn hutang bsa bertahan sampai akhir
2024-02-18
0