Daisy Si Kupu-kupu Malam, Dicintai Putra Mahkota

Daisy Si Kupu-kupu Malam, Dicintai Putra Mahkota

1. Aku terbiasa sendiri

"Jauh-jauh dari anakku!, kau anak wanita gatal. " Umpat seorang Ibu yang mencoba melindungi anaknya dari pergaulan yang buruk.

Yang dimaksud adalah gadis kecil bernama Daisy Norin, anak yang dianggap buruk karena terlahir dari seorang pelacur.

Semua orang tua di tempat itu melarang anaknya bermain dengan Daisy, tidak boleh dekat - dekat dengan anak kotor seperti Daisy, mereka bilang gadis kecil itu adalah tunas bernanah.

Daisy sangat sedih, apa salah dari tubuh mungil itu, padahal Daisy bukan monster, Daisy juga tidak buruk rupa.

Daisy sering mendengar ucapan, yang begitu menyedihkan.

"Percuma cantik tapi tidak ada bapaknya. "

"Dia juga akan sama seperti ibunya. "

"Anak Haram. "

Itu adalah sebagian kecil ucapan dari orang - orang di sekitar Daisy.

Setiap akan berangkat sekolah, ibunya selalu mengatakan pada Daisy.

"Buatlah buta matamu untuk apa yang tidak ingin kau lihat, buatlah tuli telingamu untuk apa yang tidak ingin kamu dengar. " Itulah ucapan yang sering Ibu Daisy katakan.

Daisy meraih jemari lentiknya lalu ciumnya, ibunya sangat cantik, dia adalah wanita tercantik bagi Daisy.

Terkadang Daisy berpikir, ibunya begitu cantik, dia juga sangat lembut dan penyayang, dia mencintai Daisy dengan penuh kasih sayang, dia juga orang yang ramah, mengapa semua ibu-ibu di sini membenci ibunya dan juga dirinya, itulah yang selalu menjadi pertanyaan dalam benak Daisy sejak kecil.

Saat akan menidurkan Daisy sebelum bekerja, Ibunya selalu menangis dan meminta maaf pada Daisy dengan penuh penyesalan.

Sampai Daisy hafal ucapan ibunya di luar kepala, namun Daisy tidak begitu mengerti karena saat itu usianya masih 8 tahun.

Hingga suatu hari, ibunya tidak seperti biasanya, ibunya hanya menatap Daisy begitu lama, mencium pipi dan kening Daisy cukup lama sekali.

"Sayang, Ibu selalu berdoa untuk masa depanmu, semoga kau mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari Ibu, mendapatkan seseorang yang luar biasa, meskipun ibumu ini wanita yang berlumur dosa, namun tidak pernah sekali pun Ibu mendoakan hal buruk untukmu." Itulah yang dikatakan Ibu Daisy, lalu sebuah kecupan berkali-kali mendarat di pipi Daisy dan Ibunya segera berlalu pergi, air matanya selalu menetes di pipi Daisy sebelum berangkat bekerja.

Daisy yang belum tertidur itu segera bangun, karena rasanya matanya tidak bisa di pejamkan, hatinya terasa gelisah, Daisy pun keluar kamar dan berdiri di depan pintu kamarnya , entah apa yang anak itu pikirkan, Daisy hanya ingin berdiri saja di depan pintu.

Sejak umur 5 tahun Daisy sudah di tinggal Ibunya bekerja setiap hari, ibunya akan kembali di samping Daisy tanpa Daisy ketahui pukul berapa dia kembali, Daisy sudah terbiasa sendiri, Daisy tidak takut sendiri, Daisy melakukan semua hal sendiri.

Tiba-tiba terdengar suara pintu di ketuk begitu keras.

Ibunya selalu berpesan, tidak boleh sembarangan membuka pintu, maka Daisy mengintipnya dari tirai yang dia buka sedikit.

Rupanya itu adalah Bu Yuli dan suaminya, satu-satunya tetangga yang sangat baik pada Daisy dan Ibunya.

Daisy segera mengambil kunci yang ada di kantongnya, dan segera membukanya.

Pintu pun terbuka, Daisy sudah hafal maksud mereka datang, sudah pasti Bu Yuli akan mengantar susu dan camilan untuk Daisy, agar Daisy tidak kelaparan di tengah malam.

Namun Daisy tidak melihat mereka membawa makanan untuknya, mereka membawa tas ibunya yang berlumuran cairan merah entah apa itu.

"Daisy, ... Ibumu kecelakaan ayo ambil jaket, kita ke rumah sakit. " ujar Bu Yuli.

Bu Yuli menitihkan air mata, dengan menenteng tas milik ibu Daisy yang rupanya itu adalah darah ibunya, Daisy segera mengambil jaket dan mengikuti suami istri itu, mengendarai motor butut mereka menuju rumah sakit.

Daisy tidak menangis, karena ibunya tidak mengizinkannya untuk menangis dalam keadaan apapun, itu yang melekat diingatan Daisy.

Sampailah mereka di rumah sakit, mereka segera memasuki ruang IGD.

Namun saat mereka masuk, dokter mengatakan.

"Maaf, kami tidak bisa menyelamatkannya. " Ujar dokter itu dengan penuh penyesalan matanya juga nampak berkaca - kaca.

Daisy tidak begitu mengerti situasinya, namun Bu Yuli langsung menangis histeris sambil memeluk tubuh Daisy yang mungil karena kurang gizi.

Suami Bu Yuli pun tampak iba pada Daisy, dia mengusap pucuk kepala Daisy dengan lembut.

"Dokter tolong selamatkan ibunya, bagaimana bisa dia meninggalkan putrinya seorang diri, kasihan anak ini Dok, dia tidak punya siapapun selain ibunya Dok." Bu Yuli memohon pada dokter itu dengan begitu tampak menderita.

Rasanya dada Daisy sesak, kepalanya sakit, matanya sudah penuh, namun Daisy tidak bisa menumpahkannya.

Tiba-tiba semua terasa gelap.

Rupanya Daisy pingsan dan jatuh sakit, ketika bangun Daisy sudah tertidur di ruangan asing serba putih, dengan tangan yang tertancap jarum infus, tidak ada Ibu tidak ada siapapun.

Daisy harus bertanya pada siapa, untuk mengerti apa yang terjadi.

Daisy sendirian.

Namun langkah kaki terdengar memasuki ruangan itu.

"Daisy, kau sudah bangun Nak?, bagaimana keadaanmu? " Rupanya Bu Yuli datang dengan membawa beberapa lembaran kertas, entah apa itu.

Daisy hanya mengangguk tanpa ekspresi.

"Daisy, Ibumu sudah di makamkan semalam, karena tidak ada yang mau membantu mengurus jenazah ibumu, maka dari pihak rumah sakit yang mengurus hingga ke pemakaman, kau harus sabar Daisy, setelah kau membaik, kami akan mengantarmu ke tempat sepupu ibumu, semoga kau mendapatkan kehidupan yang lebih baik di sana, jika kau tetap di sini itu akan buruk untukmu." ujar Bu Yuli.

Daisy mengerti arti kematian, itu artinya tidak akan bertemu selamanya, hatinya sangat nyeri dan lagi Daisy harus pergi setelah Daisy sembuh.

Namun air matanya tidak bisa keluar sama sekali.

Daisy tidak bisa memutuskan hidupnya sendiri, Daisy pun menurut saja, setelah Daisy sembuh, Daisy pun segera mengemas barang-barang berharganya dan beberapa barang peninggalan ibunya, setelah itu Daisy mengikuti Bu Yuli, Daisy di bawa ke stasiun, Daisy kira Daisy akan di antar sampai tempat sepupu ibunya, rupanya Daisy hanya di antar ke stasiun membeli tiket dan Daisy harus berangkat sendiri dan dititipkan pada petugas stasiun.

"Bawa ini, dan tanyakan pada petugas di sana jika kau sudah sampai di stasiun Mahama, minta antar ke kantor polisi untuk mencari alamat itu Daisy. " ujar Bu Yuli.

Karena Daisy sudah terbiasa sendiri, mau tidak mau Daisy harus berangkat dengan hanya ditemani petugas sampai keretanya tiba, Daisy pun segera naik, saat keretanya tiba. Daisy dititipkan lagi pada petugas yang ada di kereta, Daisy dicarikan tempat duduk sesuai dengan tiket yang ada ditangannya.

"Apa orang tuamu tidak takut kau diculik, membiarkanmu pergi sendirian? " tanya petugas itu pada Daisy.

"Ibu sudah meninggal, aku sendiri." jawab Daisy.

Petugas itu mengusap kepala Daisy dengan lembut dan tampak jelas dia sangat mengasihani gadis mungil itu.

"Lalu kemana kau akan pergi?" tanya petugas itu.

"Alamat ini, dia sepupu Ibuku." Jawab Daisy sambil menunjukan secarik kertas pada petugas itu.

"Baiklah, istirahatlah ... aku akan menemui mu saat sudah sampai di pemberhentian terakhir. " Ujar petugas itu berlalu pergi, sambil melanjutkan tugasnya, mengecek tiket para penumpang.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal kak

2024-04-17

0

Roma Pasaribu

Roma Pasaribu

Sesak nafas saya bacanya, sakit tapi tak berdarah😭

2024-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Aku terbiasa sendiri
2 2. Anak yang malang
3 3. Bertemu Bibi
4 4. Nagato Ngambek
5 5. Kenyataan Pahit
6 6. Perubahan hidup
7 7. Di Beli
8 8. Di jadikan selir
9 9. Memasuki Mansion
10 10. Mencoba mengatur posisi aman
11 11. Cinta pandangan pertama
12 12. Bertahan miskin
13 13. Di kira pengemis
14 14. Melayani
15 15. Berkunjung
16 16. Serigala Gila
17 17. Undangan
18 18. Cari masalah
19 19. Menumpahkan Luka
20 20. Kena deh
21 21. Tidak ada kesempatan
22 22. Terkejut Lagi
23 23. Kenyataannya
24 24. Ricuh
25 25. Pemahaman
26 26. Lambang kesetiaan
27 27. Kesempatan yang sama
28 28. Diusir
29 29. Bayi tantrum
30 30. Celaka
31 31. kacau
32 32. Dikunjungi
33 33. Minta adik
34 34. Tertekan
35 35. Celaka
36 36. Orang baru
37 37. Selir kesayangan
38 38. Penobatan
39 39. Mencari identitas
40 40. Daisy Yang sesungguhnya
41 41. Kebenaran
42 42. Mencoba menerima
43 43. Kasih sayang
44 44. Saingan
45 45. Hadiah
46 46. Ujian
47 47. Kehangatan
48 48. Manja-manja
49 49. Dimanjakan
50 50. Kabur bersama
51 51. Pencarian
52 52. Menemukan
53 53. Kepentok
54 54. Mulai terang
55 55. Kembali
56 56. Menjamu
57 57. Mengejutkan semua
58 58. Mogok
59 59. Kesayangan
60 60. Bertemu Ayah
61 61. Konspirasi bodoh
62 62. Kesepakatan
63 63. Kerajaan Saxon
64 64. Simpati
65 65. Bertengkar
66 66. Kisah
67 67. Penobatan
68 68. Teman
69 69. Pening
70 70. Surat
71 71. Mau jadi Dayang
72 72. Perjalanan
73 73. Kenyataan Keyle
74 74. Ketar ketir
75 75. Menyedihkan
76 76. Perubahan
77 77. Ayo Menikah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1. Aku terbiasa sendiri
2
2. Anak yang malang
3
3. Bertemu Bibi
4
4. Nagato Ngambek
5
5. Kenyataan Pahit
6
6. Perubahan hidup
7
7. Di Beli
8
8. Di jadikan selir
9
9. Memasuki Mansion
10
10. Mencoba mengatur posisi aman
11
11. Cinta pandangan pertama
12
12. Bertahan miskin
13
13. Di kira pengemis
14
14. Melayani
15
15. Berkunjung
16
16. Serigala Gila
17
17. Undangan
18
18. Cari masalah
19
19. Menumpahkan Luka
20
20. Kena deh
21
21. Tidak ada kesempatan
22
22. Terkejut Lagi
23
23. Kenyataannya
24
24. Ricuh
25
25. Pemahaman
26
26. Lambang kesetiaan
27
27. Kesempatan yang sama
28
28. Diusir
29
29. Bayi tantrum
30
30. Celaka
31
31. kacau
32
32. Dikunjungi
33
33. Minta adik
34
34. Tertekan
35
35. Celaka
36
36. Orang baru
37
37. Selir kesayangan
38
38. Penobatan
39
39. Mencari identitas
40
40. Daisy Yang sesungguhnya
41
41. Kebenaran
42
42. Mencoba menerima
43
43. Kasih sayang
44
44. Saingan
45
45. Hadiah
46
46. Ujian
47
47. Kehangatan
48
48. Manja-manja
49
49. Dimanjakan
50
50. Kabur bersama
51
51. Pencarian
52
52. Menemukan
53
53. Kepentok
54
54. Mulai terang
55
55. Kembali
56
56. Menjamu
57
57. Mengejutkan semua
58
58. Mogok
59
59. Kesayangan
60
60. Bertemu Ayah
61
61. Konspirasi bodoh
62
62. Kesepakatan
63
63. Kerajaan Saxon
64
64. Simpati
65
65. Bertengkar
66
66. Kisah
67
67. Penobatan
68
68. Teman
69
69. Pening
70
70. Surat
71
71. Mau jadi Dayang
72
72. Perjalanan
73
73. Kenyataan Keyle
74
74. Ketar ketir
75
75. Menyedihkan
76
76. Perubahan
77
77. Ayo Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!