Bab 12 Perlawanan

Edward mundur perlahan dengan paket yang masih ada di tangannya sambil menatap satu persatu pria itu. Mereka ada 5 orang dan masing-masing membawa senjata api.

Dia merupakan anggota FBI dan tentu banyak yang menaruh dendam padanya. Atau mungkin dari sekian banyak pelaku yang ia tangkap, ada yang ingin balas dendam padanya. Tapi, dia akui jika musuhnya kali ini sangat berani. Mereka nekad menyerangnya di apartemen di pagi buta. Bukankah hal itu akan mengundang keributan? Apalagi dari senjata api mereka tidak di pasang peredam. Apa mereka pembunuhan bayaran yang amatiran?

"Siapa kalian? Dan mau apa kalian datang kemari?" tanya Edward

"Kami datang untuk mencabut nyawamu." tanpa basa-basi orang itu menekan pelatuk tapi dengan Edward melempar paket ke wajah pria itu. Dia menarik tangan pria itu ke atas dan ...

DOR

Tembakan itu mengenai langit-langit atap. Dia memelintir tangan pria itu dan merebut senjatanya.

"Jangan bergerak!!!" Edward mengarahkan senjatanya pada keempat pria di depannya bergantian dengan sebelah tangan yang memiting leher teman mereka.

"Jika kalian berani menembak, aku tidak akan segan membunuhnya," ancamnya sambil menempelkan moncong senjata di pelipis pria itu.

Pria itu terlihat ketakutan. Ia melihat kearah teman-temannya seolah memohon agar mereka menuruti ucapan Edward.

Namun di luar dugaan, salah satu dari mereka justru menembaknya. Hal itu membuat Edward terkejut dan menjadikan pria yang ia sandera sebagai tameng untuk mencari tempat persembunyian. Sesekali dia menembak dan kemudian dia mendorong pria yang sudah tewas dan melompat di balik sofa. Dia menoleh kesana kemari dan berpindah dengan cepat di balik lemari buku untuk bersembunyi.

"Gila!! Mereka bahkan tega membunuh temannya sendiri," gumam Edward. Dia mengecek isi peluru di senjata yang ia pegang. Masih tersisa 3 peluru. Dia juga tidak akan sempat mengambil senjatanya karena letaknya terlalu jauh dari tempat ia bersembunyi.

"Seharusnya ini sudah cukup." Edward mencondongkan tubuhnya, mengintip keempat orang itu yang juga bersembunyi. Dia menegakkan kembali tubuhnya dan menghela nafas perlahan. Dia harus segera mencari cara untuk melumpuhkan keempat orang itu dengan sisa peluru yang ia punya.

Kreekk

Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang terinjak. Edward menyadari jika mereka sudah bergerak. Dia masih terus berfikir dengan mengira-ngira di mana keempat adalah itu berada. Sampai ia melihat pantulan pria salah satu dari keempat itu di layar televisi yang mati.

Dia membuang nafas pelan dan melompat sambil menembak pria itu.

DOR

Pria itu tumbang sementara tubuh Edward terjatuh di lantai. Dia segera merangkak dan bersembunyi di balik kursi.

Masih tersisa tiga orang dengan dua peluru di senjatanya. Dia melirik banyak pecahan kaca di lantai akibat tembakan tadi. Dia merangkak pelan mengambil pecahan kaca tersebut. Namun pergerakannya di sadari oleh salah satu dari ketiga orang itu. Ia di hujani rentetan tembakan oleh orang-orang itu. Tapi untungnya, Edward berhasil menghindar. Ia melempar pecahan kaca tersebut pada orang itu tepat di dadanya. Sambil berguling dia juga melepas dua tembakan yang bersarang tepat di kedua dahi pria yang lain.

Edward menyandarkan tubuhnya di dinding dengan nafas yang terengah-engah. Dia melihat kelima orang itu terkapar tak bernyawa. Perlahan dia berdiri dan memeriksa satu persatu pria itu. Dia menaikkan lengan baju mereka dan terdapat gambar tato di sana.

Edward terdiam sejenak. Kenapa mereka menyerangnya? Tidak mungkin mereka tiba-tiba datang dan langsung menyerang tanpa sebab apapun. Pasti ada seseorang yang memerintah mereka untuk menyerangnya. Tapi siapa?

Ini memang membingungkan. Tapi dia langsung menghubungi Alice untuk datang ke apartemennya. Dia meminta wanita itu datang dengan yang lain dan menjelaskan jika dia di serang oleh segerombol pria tak di kenal.

Dan tidak membutuhkan waktu lama, apartemennya sudah dipenuhinya tim penyidik. Mereka meminta keterangan dari Edward dan mengidentifikasi para korban. Di duga mereka merupakan satu geng dengan korban sebelumnya. Terbukti dari tato yang terukir di lengan mereka.

Edward melakukan berbagai rangkaian pemeriksaan. Alice juga meminta tim nya untuk meminta keterangan dari penghuni apartemen yang lain, siapa tahu mereka melihat sesuatu yang mencurigakan. Edward juga meminta timnya untuk memeriksa cctv di apartemennya.

Di sana terlihat jika Edward baru saja pulang. Dia membuat kopi dan memeriksa dokumen di ruang tamu. Namun tidak berapa lama, terdengar suara bel berbunyi. Edward membuka pintu dan terjadilah penyerangan itu.

Edward hanya melakukan pembelaan diri, tapi ia tetap harus mengikuti penyelidikan sesuai prosedur yang ada.

"Maaf Ed, sepertinya kau tidak bisa menempati apartemen ini untuk sementara waktu," seru Alice

"Tidak masalah. Aku juga tidak mau tinggal di apartemen yang kotor seperti ini." Edward menatap lantai yang penuh dengan percikan darah di mana-mana. Dia bergidik pelan dan menatap Alice, "aku harap kau juga berhati-hati. Entah apa yang mereka ingin. Tapi sepertinya mereka mengincar kita."

Alice dan Jerry yang mendengarnya tampak terdiam. Bukan mereka takut, hanya saja kenapa mereka menyerang FBI? Justru yang melakukan pembunuhan adalah pria bertopeng hitam. Dan FBI juga belum bisa mengungkap identitas asli si pelaku. Atau jangan-jangan mereka menyerang FBI untuk mendapatkan informasi yang FBI kumpulkan selama penyelidikan ?

"Jangan terlalu di pikirkan. Yang penting kalian tetap waspada. Kita anggota FBI, pasti banyak orang yang tidak menyukai kita, mungkin juga menaruh dendam pada kita atau mungkin ingin membalas kita. Jadi itu sudah menjadi konsekuensi kita sebagai penegak hukum," seru Edward

Alice dan Jerry menganggukkan kepalanya paham. Tidak perduli apa tujuan mereka menyerang FBI, tapi baik Alice maupun Jerry tidak akan tinggal diam.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!