Bab 4 Pulang

Semua penegak hukum di buat sibuk oleh pelaku pembunuhan bertopeng hitam. Akibat tersebarnya petunjuk pelaku, banyak orang melakukan tindak kriminal menggunakan ciri khas pelaku yaitu topeng hitam.

Setidaknya sudah ada 5 pelaku yang tertangkap dan mereka mengaku hanya mengikuti pelaku topeng hitam. Menurut mereka, apa yang di lakukan di topeng hitam itu sangat keren dan para penjahat mulai mengidolakannya.

Tapi karena hal itu juga semakin sulit untuk mereka menangkap pelaku yang sebenarnya.

"Hah ... Ini sungguh melelahkan," gerutu Alice

"Jika kau lelah, lebih baik kau pulang," sahut Jerry

Alice menegakkan tubuhnya dan berkata, "aku sangat ingin pulang, tapi .... " Alice melirik pria yang terlihat serius mempelajari tentang pelaku, siapa lagi jika bukan Edward.

Melihat lirikan maut Alice, Jerry pun bercelatuk, "yeah, kau benar. Semua keputusan ada di tangannya. Kita hanya anak buah saja." Jerry melirik Edward, berharap pria itu peka dan mengajak mereka untuk pulang. Jujur, mereka sangat lelah. Apalagi hari sudah malam dan mereka sedang tidak bertugas di shift malam.

"Tidak perlu menyindir seperti itu. Jika kalian mau pulang, pulang saja," gerutu Edward

"Hai tuan, kami sangat ingin pulang. Tapi kau kapten di tim Alpha. Mana mungkin kami lancang pulang terlebih dahulu sementara kapten kami masih duduk mempelajari kasus," gerutu Jerry

Edward mendengus pelan. Dia hendak menyela, tapi tiba-tiba ponselnya berdering. Dia merogoh ponselnya dari saku celana dan melihat nama "Mommy" tertera di depan layar.

Dia mengangkat sambungan telepon tersebut. Dan terdengar satu kata dari orang di seberang sana. "Pulang." Setelah mengatakan hal itu, orang itu memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

Edward menghela nafas panjang. Dia menatap Jerry dan Alice yang juga menatap dirinya. "Kalian beruntung. Kita pulang sekarang."

"Yes." keduanya bersorak dan segera membereskan pekerjaan mereka.

Edward tersenyum dan menggeleng pelan melihat tingkah anggotanya. Mungkin dia sudah keterlaluan karena bagaimanapun ini sudah di luar jam kerja.Tapi kasus yang mereka tangani sangat rumit sehingga membuatnya penasaran untuk segera memecahkannya.

Mereka berpisah di parkiran. Alice dan Jerry mengendarai mobil masing-masing sementara Edward mengendarai motornya. Ia melaju dengan kecepatan sedang, menelusuri jalanan sepi malam itu.

Entah mengapa, semenjak menerima telepon dari ibunya, membuat hati Edward tidak tenang. Ini sudah sangat larut, tapi ibunya tetap memintanya untuk pulang. Yang artinya ada hal penting yang ingin beliau bicarakan. Apakah ibunya mengetahui sesuatu?

Edward menghentikan motornya saat lampu lalulintas berwarna merah. Ia meregangkan otot-otot karena merasa lelah. Tapi tanpa sengaja, ekor matanya melihat orang dengan gerak-gerik yang mencurigakan. Karena penasaran, Edward mencoba mengikuti orang itu.

Dia memarkirkan motornya dan mengendap-endap mengikuti orang tersebut. Terlihat, orang itu berbicara dengan seseorang di gang dengan penerangan yang temaram. Entah apa yang mereka lakukan. Tapi tidak lama kemudian, terdengar erangan mencurigakan.

Edward bergegas menghampiri keduanya. Namun, yang dia lihat orang yang ia ikuti tadi sudah tergeletak bersimbah darah. Ia segera melakukan pertolongan pertama dengan mengikat luka di perut orang itu untuk menghentikan pendarahan. Baru setelahnya ia memanggil ambulan dan menghubungi polisi.

Tidak lama kemudian, tempat itu sudah di penuhi orang. Gang yang tadinya gelap, kini sudah terang dengan bantuan lampu sorot yang di bawa petugas.

Korban di bawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Sementara Edward di mintai keterangan oleh anggota polisi.

"Jadi anda melihat seseorang yang mencurigakan dan mengikutinya. Orang itu ke TKP dan bertemu pelaku. Apa anda tidak melihat pelaku? Wajah atau ciri-ciri tertentu mungkin?" tanya polisi

"Aku tidak tahu. Tapi melihat postur tubuhnya, sepertinya pelaku seorang pria. Dia menggunakan topi dan masker. Jadi aku tidak melihat wajahnya. Lagipula mereka bertemu di gang yang gelap. Jadi aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi," terang Edward

Polisi tersebut mencatat keterangan Edward dan berkata, "baiklah, laporan anda sudah saya terima. Nanti kami akan meminta keterangan anda lebih lanjut. Terima kasih atas kerjasamanya, kapten."

"Sama-sama. Tapi aku sarankan untuk memperketat penjagaan untuk korban. Karena bisa saja pelaku akan datang untuk menghabisi korban. Ya, siapa tahu pelaku adalah pria bertopeng yang selama ini kita cari," seru Edward

"Pasti kapten. Kami akan memperketat penjagaan. Terimakasih atas semuanya." polisi tersebut memberi hormat dan pergi dari lokasi kejadian.

Begitu juga dengan Edward. Dia kembali mengendarai motornya menuju rumah Ibunya. Hari itu, sudah menjelang pagi. Dia ingin segera pulang dan beristirahat. Namun sesampainya di rumah, ia sudah di kejutkan dengan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik, tengah berdiri di ruang tamu. Dia adalah Clara Simon.

"Mom, Kau sudah bangun?" tanya Edward

Clara hanya diam dan pergi begitu saja. Melihat hal itu, Edward hanya bisa menghela nafas panjang. Dia mengikuti Clara yang masuk ke ruang kerja. Dia tahu jika sepanjang malam pasti ibunya tidak tidur karena menunggunya. Jika sudah begitu, pasti ada hal penting yang mengganggu pikirannya.

"Ada apa mom?" tanya Edward

"Sepertinya kau sangat sibuk sampai-sampai melupakan mommy," gerutu Clara

Edward tersenyum dan memeluk Clara dari belakang. Walaupun Clara bukan ibu kandung, tapi Clara sudah merawatnya hingga bisa menjadi sekarang.

Ya, setelah peristiwa naas itu, Clara yang saat itu masih menjadi anggota FBI, mengerahkan semua anggotanya untuk mencari Edward. Dia percaya jika Edward masih hidup. Dan memang benar, pria itu ditemukan tidak sadarkan diri di ruang bawah tanah.

Edward tidak mengalami luka yang serius, tapi ia mengalami syok berat hingga beberapa hari tidak sadarkan diri. Bahkan dia tidak bisa menghadiri pemakaman kedua orangtuanya.

Tentu saja saat itu adalah hari yang sangat memilukan. Pasalnya, Charlie Walker dan Ainsley adalah dua orang yang berjasa besar. Banyak yang merasa kehilangan atas kedua sosok tersebut. Terutama Aaron dan Clara. Mereka mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencari pelaku. Tapi sampai saat ini, tidak diketahui siapa pelakunya.

Untuk itu, Clara mengangkat Edward menjadi anaknya dan merubah identitas Edward Walker menjadi Edward Simon karena ia takut, pelaku akan memburu Edward. Dia memberikan kasih sayang yang sama dengan putrinya dan mendukung saat Edward ingin masuk ke akademi FBI hingga pria itu bisa menjadi seperti sekarang.

"Maaf mom. Akhir-akhir ini ada banyak kasus yang aku tangani," ujarnya

Clara melepaskan pelukan Edward dan membalikkan badannya menatap putranya itu, "apa begitu sulit menangkap pelaku, hm? Apa perlu mommy membantu mu?"

Edward hanya diam. Apalagi saat Clara mengambil borgol di laci dan memasangkannya di tangannya.

"Mommy lebih hebat darimu, bukan?" seru Clara

Lagi-lagi Edward tidak menjawab ucapan Clara. Dia melepas borgol tersebut dan meletakkannya di meja. "Aku istirahat dulu mom." Edward mencium pipi Clara dan keluar dari ruangan tersebut

Clara menghela nafas panjang. Walaupun dia bukan ibu kandung Edward, tapi dia sangat mengenal pria itu. Dia yakin jika ada yang di sembunyikan Edward terutama tentang kematian kedua orang tua pria itu

Saat Edward kecil sadar, dia seolah linglung. Dia seperti merasa tidak pernah terjadi apapun. Bahkan saat Clara mengatakan tentang kedua orang tuanya, Edward hanya diam tanpa ekspresi. Clara perlahan bertanya tentang peristiwa itu, tapi Edward hanya menjawab, tidak tahu.

Mungkin rahasia itu Edward simpan untuk sekarang. Untuk mencari pelaku dan membalaskan dendam atas kematian kedua orang tuanya.

"Aku harap kau tidak melakukan hal yang ceroboh, Edward."

Terpopuler

Comments

Sakura

Sakura

lanjutkan min

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!