Bab 7 Berburu

Di tengah malam yang sunyi, seorang pria mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Malam ini dia akan menemui seseorang yang sudah ia cari sejak lama.

Pria itu sampai di sebuah bar yang cukup terkenal di New York. Ia menatap bar tersebut untuk beberapa saat dengan tatapan yang sulit diartikan. Baru setelahnya ia melepas jaket dan menggantinya dengan mantel berwarna hitam. Tidak lupa topeng hitam dia pakai untuk menutupi wajahnya.

Dia melangkah perlahan dan mencoba masuk ke bar tersebut, tapi dihentikan oleh penjaga. "Tunjukkan identitasmu," seru si penjaga

Pria itu hanya diam menatap penjaga tersebut dan dengan gerakan cepat ia memiting kepala penjaga dan mematahkan lehernya hingga penjaga itu tewas seketika. Pria itu mendorong pelan penjaga untuk duduk di kursi yang tersedia di sana dan memposisikan seolah ia sedang bersantai. Baru setelahnya dia masuk ke bar tersebut

Dibalik topengnya, matanya yang tajam menelisik lautan manusia yang tengah melenggak-lenggokkan tubuhnya menikmati musik DJ yang memekikkan telinga. Dia merogoh ponsel dari saku celananya dan menghubungi seseorang.

"Ada apa?" tanya seseorang di seberang sana. Tapi pria itu tidak mengatakan sepatah kata pun. Hal itu membuat orang di seberang sana tahu maksud si penelpon. Apalagi dari suara yang ia dengar, dia bisa tahu jika si penelpon berada di bar yang sama dengannya.

"Datang ke ruang VIP no 13." setelah mengatakan hal itu, orang tersebut memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Pria itu tersenyum sinis di balik topengnya. Dia menyimpan kembali ponsel ke dalam saku dan mencari ruang yang orang itu maksud.

Pria itu melewati lorong yang terlihat sepi, tapi dia tahu di setiap sudut ada CCTV. Dia tidak perduli. Dia berjalan tegak hingga ia sampai di depan ruangan yang ia cari yang di jaga oleh dua bodyguard.

"Siapa kau? Ada perlu apa kau datang kemari?" tanya bodyguard. Mereka menatap curiga pria bertopeng hitam itu dari atas sampai bawah. Penampilan yang aneh, untuk itu mereka mulai waspada.

"Jika tidak ada keperluan, lebih baik kau pergi," seru si bodyguard mengusir pria bertopeng itu. Tapi pria itu tak bergeming. Dia menampilkan seringai mengerikan yang membuat bulu kuduk berdiri.

"Kau ... " belum selesai bodyguard berucap, Pria itu sudah lebih dulu menghadiahi kedua bodyguard tersebut dengan bogem mentahnya. Tentu keduanya tidak tinggal diam. Mereka melakukan perlawanan namun tetap saja, pria itu lebih unggul dari mereka. Dia memukul di organ vital bodyguard yang membuat keduanya tidak sadarkan diri.

Pria itu memperbaiki mantelnya. Dia membuka pintu dan masuk ke ruangan tersebut. Diam-diam dia mengunci pintu dan berbalik menatap orang-orang yang ada di sana.

"Siapa kau? Kenapa kau bisa masuk kemari?" tanya salah satu pria yang berada di sana

Pria bertopeng itu hanya diam. Dia melewati pria itu begitu saja dan berdiri di depan pria-pria yang sedang bersenang-senang dengan para wanita. Dia mengambil ponselnya dan mulai menghubungi seseorang.

Semua orang menatap heran pria bertopeng tersebut. Hingga tidak lama kemudian, terdengar suara dering ponsel milik salah satu pria di sana yang bernama Thomas.

Thomas mengambil ponselnya dan mengerutkan keningnya melihat nama kontak yang tertera di depan layar ponsel. Hingga dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Dia membalikkan meja kearah pria bertopeng tersebut dan mencoba untuk kabur.

Hal itu membuat semua orang terkejut. Apalagi teman-teman Thomas mulai menodongkan senjata pada pria bertopeng hitam tersebut.

Tapi dengan gerakan cepat, pria itu berhasil merebut senjata dari teman Thomas dan menembaki satu persatu orang-orang yang ada di sana.

Semua berteriak histeris dan berusaha untuk keluar dari ruangan tersebut, tapi sayangnya mereka terjebak karena pintu tersebut sudah di kunci.

Thomas menarik para wanita yang menghalangi pintu. Dia berusaha membuka pintu tersebut, namun sial, pintu itu terkunci.

Thomas membalikkan badan dan menatap pria bertopeng hitam yang memamerkan kunci di tangannya.

"BRENGSEK!! SIAPA KAU SEBENARNYA?" bentak Thomas.

Pria itu berjalan perlahan mendekati Thomas, tapi Thomas mengambil senjatanya dan menembaki pria itu.

Orang-orang di sana kembali berteriak, sementara pria bertopeng hitam terus menghindar dari tembakan Thomas.

"HA HA HA ... MATI KAU SIALAN!!!" Thomas terus menembaki pria bertopeng itu. Tapi karena pengaruh alkohol, tembakan Thomas terus melesat.

Pria itu mengambil botol wine dan melemparnya hingga mengenai tangan Thomas. Pria itu memekik kesakitan dah hal itu di manfaatkan oleh pria bertopeng hitam untuk menyerang Thomas. Dia memukul keras wajah dan perut Thomas hingga tersungkur.

Pria bertopeng itu mengambil kursi dan menekan leher Thomas menggunakan kursi tersebut.

"Ugh ... " Thomas mengerang kesakitan dan berusaha menyingkirkan kursi tersebut. Namun tekanan dari pria bertopeng hitam itu membuat Thomas kesulitan bernafas.

"Si-siapa ka-kau se-benar-nya?" tanya Thomas terbata

Pria bertopeng itu sedikit menunduk dan berkata, "15 tahun yang lalu di pemukiman Brooklyn."

Deg

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!