Kutunggu Kau Di Belakang Sekolah
Siang itu Aryani sedang duduk disebuah pohon besar dibelakang sekolah, ia membuka bekal makannya terlihat nasi goreng dengan telor mata sapi, ia baru menyuapkan nasi nya ketika satu suara terdengar dari belakang.
"Boleh aku duduk,"orang disebelahnya langsung duduk tanpa persetujuannya darinya.
"Aryani menengoknya sekilas, lalu menerus kan makan siang nya yang tertunda, Aryani terus menyuapkan nasi ke mulut nya tanpa memperdulikan orang disampingnya.
"Enggak sopan tau kalau ada orang disebelah mu, tapi kamu malah cuek, asyik sendiri."
Aryani menengok pada pemuda disebelahnya, dipandanginya wajah pemuda itu tampan bahkan sangat tampan hidung mancung ada garis seperti blasteran, wajah yang bisa membuat mata teman-teman nya membulat tapi kenapa wajah itu terlihat agak pucat.
"Memang siapa yang menyuruhmu menemaniku, aku tidak suka yah kalau sedang makan ada orang berisik," Aryani terus makan tanpa memperdulikan nya.
"Ok aku akan diam selama kamu makan,namaku Alfian nama kamu siapa."
"Aku tidak menanyakan nama mu, kalau mau di sini jangan berisik ,"Aryani memang terkenal jutek pada lelaki banyak yang menyukainya tapi tidak berani mendekatinya.
Pemuda itu hanya tersenyum," semakin galak, semakin manis," sambil tersenyum dan memandang Aryani.
Sebenarnya ada rasa hangat ketika ia dipandang dan dipuji nya,ada getaran aneh yang ia rasakan yang belum pernah dirasakan nya ketika dia bersama yang lain.
Pemuda itu masih terus memandangi wajah Aryani, tangannya bergerak hendak mengusap bekas makanan di mulutnya.
"Apa yang kamu lakukan,jangan macam-macam aku bisa karate,"Aryani mundur kebelakang tubuhnya jadi bersandar di batang pohon.
"Aku hanya ingin mengusap bekas makanan di bibir mu," Alfian mengusap bibir Aryani dengan tangannya.
Aryani merasakan tangan Alfian mengusap bibirnya, tangan itu begitu lembut tapi sedingin es, jantung Aryani berdegup kencang,matanya melotot memandang Alfian.
Alfian tertawa,"aku hanya ingin mengelap noda bekas makanan mu, bukan mau membunuh mu jangan horor begitu,"tangan Alfian merapikan rambut Aryani, "sudah lah aku pamit dulu sampai ketemu lagi," Alfian pergi meninggalkan Aryani yang mematung.
Aryani tertegun,tubuhnya mematung, ia tidak tahu siapa dia, dari kelas mana, perasaan ia tidak pernah melihat nya, ada rasa penasaran dalam dirinya, tak berapa lama bel masuk sekolah pun berbunyi menandakan jam istirahat telah berakhir .
Aryani berlari memasuki kelas nya,di kelas terlihat Yumi saudara tirinya sedang memamerkan produk-produk kecantikannya, yang harganya lumayan wah, terkadang ia kasian melihat papahnya yang selalu diporotin mamah dan saudara tirinya.
Aryani masuk tanpa memperdulikan mereka, ia terus melewati nya tapi yumi sengaja menghadang kaki nya dijulurkan dilantai untuk memblok Aryani, Aryani pun terjatuh, dan suara tawa bergemuruh di kelas.
"Ops...maaf enggak sengaja," kata yumi sambil tertawa senang melihat Aryani diketawain dan diolok-olok teman-temannya.
Aryani bangun, ia melihat air minum yang ada di situ lalu ia siram kan ke tubuh yumi.
"Akhhh..sialan kamu,"yumi mengumpat sambil membersihkan rambut dan wajah nya yang basah.
"Ops...maaf tidak sengaja," jawab Aryani, kontan seisi kelas pun tertawa heboh, Aryani berlalu ia ingin kembali ke bangku nya di belakang.
Tiba-tiba yumi berdiri dan menarik rambut Aryani,"dasar jalang,"sambil menghentakkan rambut Aryani.
Aryani yang tidak terima dikatakan jalang pun membalas menjambak rambut Yumi dan mereka pun berkelahi saling tarik menarik rambut, teman-teman cowok dikelas itu berusaha melerai,tapi mereka kewalahan, mereka baru berhenti setelah ada guru matematika yang masuk dan berteriak.
"Hentikan.... Aryani, yumi, bu Siska berkacak pinggang melihat kelakuan mereka berdua.
Aryani dan yumi berhenti rambut mereka acak-acakan dan baju mereka pun kotor, mereka menunduk tidak berani menatap mata gurunya.
"Ke ruang BP sekarang,"Bu Siska menunjuk ke arah Aryani dan Yumi, bu Siska menggiring mereka ke ruang BP.
"Tok tok tok....
Siang pak,"Bu Siska membawa mereka pada pak Tama guru pembimbing kesiswaan.
"Siang Bu Siska kenapa mereka."
"Habis adu kekuatan pak,"kata bu Siska sambil menyuruh Aryani dan Yumi duduk,"pak saya tinggal mau ngajar."
"Silahkan Bu,"pak Tama memandang mereka,"kenapa Kamu Aryani."
"Dia sengaja memasang kakinya biar saya jatuh pak."
"Enggak bohong itu pak, dia yang nyiram air ke saya,"yumi membalas perkataan Aryani dengan sengit,"lihat pak rambut saya yang udah saya rebonding mahal-mahal jadi begini."
"'Iya dengan Morotin uang papah aku,kamu dan mamah kamu tuh sama penghisap seperti lintah."
Yumi yang tidak terima akhirnya membalas omongan Aryani, keributan pun akhirnya terjadi mereka saling berbalas omongan.
Pak Tama mengebrak meja, ia bangun dan menunjuk pada mereka berdua,"diam kalian berhenti."
Seketika Aryani dan Yumi pun berhenti,mereka kembali tertunduk.
"Rupanya kalian tidak bisa didamaikan, kalian berdua sepulang sekolah bersihkan toilet kamar mandi sekolah."
Aryani hanya diam, sementara Yumi protes dengan keputusan guru BP.
"Pak yang lain aja deh,"kan bau protes yumi.
"Kalian mau ditambah hukumannya,atau mau setiap hari bersihkan toiletnya,"pak Tama kesal dengan dengan kelakuan yumi yang selalu membangkang.
"Enggak pak, liya kita kerjakan." Yumi akhirnya mau menerima hukuman nya.
Aryani dan Yumi telah kembali ke kelas, Aryani sudah duduk di bangku nya menatap kesal ke arah Yumi.
"Gimana,"kata Nana teman sebangku Aryani.
"Disuruh bersihkan toilet sepulang sekolah, kesel aku sama dia."
Nana memegang tangan Aryani, "sabar, emang keterlaluan sih Yumi, kan sebelum menikah dengan papah mu mereka hanya orang miskin dan sekarang belagu."
"Iya, aku juga kadang kasihan lihat papah, tapi kadang sebel juga terlalu memanjakan mereka sementara aku anak nya malah tersisih,kalau aku enggak kasian sama papah sudah pergi kutinggalkan rumah itu, tapi aku selalu enggak tega sama papah,"kata Aryani sambil melipat tangan nya.
"Sabar ya,"hanya kata itu yang hanya bisa diucapkan Nana,ia merasa kasian melihat Aryani tersisih karena ibu tiri dan saudara tirinya menguasai papahnya.
Sepulang sekolah Aryani dan Yumi mendatangi penjaga sekolah untuk meminta alat-alat kebersihan.
"Mang Udin kita disuruh membersihkan toilet kata pak Tama, kita mau minta alat-alat kebersihan dan pembersih lantai." Aryani meminta alat-alat kebersihan pada mang Udin sementara yumi malah enak enakan duduk.
Mang udin menyerahkan alat-alat kebersihan pada mereka berdua, mereka pun menuju ke toilet.
Yumi marah-marah melihat toilet yang kotor ia tidak mau mengerjakan nya,"ih jijik banget aku enggak mau kamu aja."
"Enak aja, masing-masing, kita bagi dua, kamu toilet cowok aku toilet cewek,"kata Aryani.
"Malas aku kamu saja toilet cowok, aku disini aja," kata Yumi sambil memegang alat pel dan sikat dengan jijik.
"Terserah kamu,"Aryani pergi tapi sebelum nya ia memasang kamera handphone nya disitu biar kalau Yumi curang bisa kelihatan.
Ketika Aryani sedang membersihkan toilet, terdengar suara dari belakang.
"ekhm..."
Aryani yang kaget melempar sikat yang ada ditangan nya.
"Setannnn... "Aryani jatuh terduduk.
Alfian tertawa melihat Aryani yang kaget," kaget yah, lucu kaget nya cantik lagi."
"Ah gombal kamu, mana ada kaget cantik,lagian ngapain sih ngagetin, enggak tahu orang lagi kesel apa."
"Enggak apa-apa, maaf deh, lagi dihukum nih ceritanya, ayo aku bantuin,"Alfian mengambil alat pel yang jatuh.
"Boleh juga nih, ada tenaga gratis,"Aryani yang tadi nya marah berubah setelah Alfian ingin membantu nya.
Mereka pun membersihkan toilet bersama-sama, setelah selesai mereka pun mengumpulkan alat-alat kebersihan dan duduk di depan taman sekolah.
"Capek,"Alfian memegang tangan Aryani.
Tangan Alfian sedingin es, tapi tetap membuat jantung Aryani berdegup kencang, Aryani berusaha melepaskan tangan itu, tapi Alfian memegang nya dengan erat.
"Aku menyukai mu, aku sudah lama suka memperhatikan mu tapi belum berani mendekati mu, baru sekarang aku berani menemui mu, kamu cantik sekali," kata Alfian sambil merapikan rambut Aryani.
Aryani tertunduk malu, wajah nya bersemu merah biasa nya ia akan marah bila ada teman cowok yang mendekati nya, tapi entah kenapa dengan Alfian dia merasa beda.
"Ayo pulang," Alfian menggenggam tangan Aryani .
"Sebentar aku lupa handphone ku," Aryani mengambil handphone di toilet cewek, iya melihat kerjaan Yumi yang masih berantakan dan ditinggal begitu saja.
Aryani menghampiri Alfian dan mereka pun bergegas pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Delita bae
mampir , salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😁😇
2024-10-31
0
ussy kusumawati
maaf,nanti makanan ku,kamu habisin😂😂😂
2024-09-17
0
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
suwing
2024-08-13
0