Jam pelajaran kedua adalah pelajaran olahraga Aryani sedang bersiap siap bersama Nana.
" Ar cepetan apa, nanti kalau telat kita kena hukuman lagi suruh keliling lapangan," Nana yang sudah bersiap siap kesal karena Aryani sering telat kalau masuk lapangan.
" Kamu duluan sana, nanti aku nyusul ," Aryani masih membolak-balik tas nya.
" Emang nyari apaan sih, dari tadi di bolak balik terus tuh tas," Nana ikut mencari padahal ia tidak tahu apa yang dicari Aryani.
" Oh ini dikantong lupa aku," Aryani mengeluarkan permen lalu ia mengambil air minum dan mengajak Nana keluar.
"Hah.. jadi dari tadi tuh tas kamu bolak balik cuma nyari permen yang kamu kantongi, ujubune tak kirain cari barang berharga, kalau bukan sahabat satu satunya udah gue tinggalin."
Aryani hanya tersenyum tengil, ingin rasanya Nana menjitak tuh kepala Aryani, mereka sampai lapangan pas Pak Toni baru datang, Aryani langsung ikut berbaris, Faruk yang melihat Aryani datang langsung berpindah tempat, Yumi jadi semakin kesal melihat Faruk berusaha untuk mendekati Aryani.
Pak Toni meniup peluit," ayo semua bersiap siap kita pemanasan dulu lari lapangan basket 3 kali, "pritt.... semua murid berlari Faruk sengaja berlari mensejajarkan diri nya dengan Aryani sambil tersenyum, Aryani hanya tersenyum tipis.
"Ayo semua kumpul kembali kelapangan, tanpa memberikan kan waktu istirahat mereka semua disuruh berkumpul oleh pak Toni dengan nafas yang masih tersengal mereka berkumpul kembali.
" Semua bikin barisan, 2 barisan saling berhadapan kita belajar cara mengoper bola basket dan mendribble bola, ayo mulai."
Faruk sengaja memposisikan diri nya didepan Aryani, tapi Yumi langsung menarik tangan Aryani dan menyuruh nya pindah," pindah kamu sana minggir."
Tapi Faruk malah ikutan pindah mengikuti Aryani membuat anak-anak lain tertawa melihat yumi yang dicuekin, pak Toni yang melihat pun ikut tersenyum.
Bagi Faruk bermain basket adalah hal yang sudah biasa ia lakukan, bermain basket itu hal yang mudah baginya, tapi bagi yang lain itu hal yang sulit karena olah raga basket disitu kurang diminati, kepintaran Faruk dalam bermain basket membuat yang lain kagum mereka langsung mengerubungi Faruk ingin diajarin.
Sementara Aryani malah menyisih ke pinggir lapangan ia malah asyik dengerin musik dari handphone nya.
Pak Toni menghampiri Aryani melepas headset di telinga nya,"kenapa kamu enggak ikutan mereka, kenapa Kamu lebih senang menyendiri, berbaur lah biar kamu bisa punya banyak teman, apa kamu masih belum ikhlas dengan kepergian mamahmu?"
Aryani menetes kan airmata kesedihan tergambar jelas di mata nya, "kenapa hanya mamah paman , kenapa tidak aku sekalian, aku masih tidak rela bukan karena mamah meninggal tapi juga karena papah menikah lagi, aku kesepian paman, apa paman tidak sedih waktu mamah meninggal?"
"Sedih pasti, dia adik paman satu satunya, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa, semua ada jalan nya Ar, kita harus meneruskan hidup, paman sedih melihat mu begini, papah mu menikah lagi itu adalah hak nya dan paman tidak bisa ikut campur.
Terima lah semua nya biar hati mu lega," pak Toni mengusap lembut rambut Aryani, dan mengusap air mata nya, kejadian itu tak luput dari pandangan Faruk, Faruk menyangka Aryani punya hubungan dengan pak Toni.
"Teng teng teng.... bel istirahat pun berbunyi, semua nya membubarkan diri, beberapa anak membereskan bola basket, " ayo anak-anak semua bola basketnya dikumpulkan dan disimpan di tempat nya," kata pak Toni, kemudian pak Toni kembali ke Aryani.
" Apa kamu mau tinggal bersama kami, bibi mu pasti senang sekali, karena Abang mu sekarang kan bertugas jauh kadang satu tahun baru pulang, kamu sering ribut kan sama mamah tirimu."
" Dia bukan mamah ku paman tapi dia orang lain yang hanya ingin hidup enak, mereka itu seperti lintah paman hanya mau harta papah saja."
" Jangan begitu, ikhlaskan saja semua nya buang dendam mu, oh ya bulan besok abangmu mau pulang, menginap lah di tempat paman, kalau abang yang meminta ijin pasti papah mu mengijinkannya, ayo sana istirahat nih tadi paman belikan lemon tea kesukaan mu."
" Makasih paman," Aryani mengambil minuman ditangan pak Toni dan ia pun berlalu masuk kelas mengambil bekal makanan nya dan ia langsung ke belakang sekolah, Aryani sebenarnya murid yang pintar tapi karena kehilangan ibunya dan papah nya yang menikah lagi ia jadi murid yang agak pembangkang dan egois.
Faruk yang melihat pak Toni memperlakukan Aryani dengan manis membuat Faruk berpikiran negatif sama Aryani, ketika Aryani lewat pun ia cuek, Aryani merasa heran, tapi Aryani tidak perduli.
Aryani duduk bersandar di pohon, makanan yang dibawa nya hanya dibuka tanpa di makan, airmata nya jatuh ia teringat masa-masa indah bersama mamah nya, mamah nya selalu tahu apa yang diinginkan nya.
Sebuah tangan yang dingin menghapus air mata nya,"kenapa makanannya enggak dimakan, kasihan loh yang bikin nanti merasa tidak dihargai."
Aryani membuka matanya, dilihat nya Alfian duduk berjongkok di depan nya, ia tersenyum," ada apa?"
" Aku ingat mamah, aku kangen mamah ku, aku kesepian Fian."
"Ssst.... makan dulu nasinya nanti keburu enggak enak," Alfian menyuapkan nasi ke mulut Aryani , tapi Aryani menolaknya, " hidup ini kadang tidak seperti apa yang kita inginkan dan apa yang kita bayangkan, kita harus belajar, kadang ada pahit dan kadang ada manis, ayo tersenyum kalau kita ikhlas dada kita terasa longgar."
Aryani hanya diam, dia memainkan tanah di depan nya, tiba-tiba terasa sebuah kecupan di pipi nya, bibir Alfian begitu dingin tapi begitu lembut, Aryani tersentak, ia memandang Alfian dan memegang pipi nya.
" Pulang sekolah aku tunggu kamu di gerbang sekolah, aku akan mengajak mu jalan-jalan ok," Alfian menyentuh pipi Aryani yang begitu lembut, "andai kamu hadir lebih dulu dalam hidup ku aku akan sangat bahagia." Dalam hati Alfian.
Bel istirahat telah berakhir, Ariyani sudah bersiap siap untuk pergi ke kelas ia bangun dipandanginya wajah Alfian, dipeluknya tubuh nya," I Love U Alfian, kata Aryani kemudian ia pun pergi meninggalkan Alfian.
Dipandanginya tubuh Aryani yang semakin menjauh," I love you too," kata Alfian, kemudian sedikit demi sedikit tubuh nya mulai menghilang.
Faruk yang masih marah diam saja ketika Aryani memasuki kelas, ia pura-pura tidak melihatnya.
Aryani cuek karena ia tidak tahu kalau Faruk sedang marah padanya, Aryani sibuk menghitung Waktu, ia ingin cepat pulang teringat Alfian yang menunggu nya untuk mengajak nya ke suatu tempat.
Akhirnya bel tanda selesai pelajaran berbunyi Aryani cepat cepat membereskan buku-bukunya, " Nana aku duluan ya," Aryani pamit pada teman nya, ia langsung pergi ketempat sepeda nya diparkir sepeda itu sudah dibetulkan Faruk kemarin dan Faruk menitipkan nya di pos satpam.
Sementara itu faruk yang masih kesal dengan Aryani, dikira Aryani adalah simpanan nya pak Toni, semakin kesal ketika Aryani malah cuek , tidak memperdulikan nya.
Yumi mendekati faruk," faruk kita jalan yuk," kata yumi.
" Mau jalan kemana," kata Faruk.
"'Kita nonton film gimana, ada film baru yang bagus loh nanti aku yang traktir."
" Tapi hanya sebatas teman nongkrong bukan yang lain," Faruk yang lagi kesal menerima ajakan Yumi.
" Baik," kata yumi bisa jalan bersama Faruk saja Yumi sudah bangga, soalnya banyak yang ingin mendekati nya tapi tidak bisa, bahkan sekarang dia bisa nonton bareng itu membuat nya bangga, ia bisa memamerkan nya pada yang lain termasuk Aryani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Kak Dsh 14
Apaansih yumi
faruk tuh sukanya sama aryani
2024-07-05
0
💫0m@~ga0eL🔱
sedih nya gak bisa diceritakan kalau mamah yang meninggal /Sob/
2024-07-04
1
Emak Kam
Asli cinta segitiga 😁
2024-05-05
0