Hari ini Aryani sudah masuk kembali ke sekolah, ia pergi ke belakang sekolah bermaksud pergi menemui Alfian yang sudah beberapa hari tidak bertemu.
Aryani berdiri di bawah pohon besar, tempat mereka biasa bertemu, Aryani memandang sekeliling mencari keberadaan Alfian, di panggil nya nama Alfian berkali-kali tapi sosok itu tidak juga ia temui.
Aryani beranjak pergi dengan kecewa, ia memandang sekeliling berharap masih bisa bertemu, Aryani menghembuskan nafas dengan kecewa, ia ingin mencari Alfian tapi selama ini ia tidak tahu Alfian di kelas mana, Alfian tidak pernah menceritakan nya.
Ketika Aryani hendak beranjak pergi tiba-tiba terasa ada angin yang berhembus menerpa tubuh nya, Aryani terkejut kemudian Aryani mendengar satu suara menyapa nya.
" Mencari ku," Alfian menepuk pundak Aryani.
" Fian, kok Kamu sudah ada disini, Kamu datang dari mana aku kok enggak tahu ya?"
Alfian hanya tersenyum," kangen ya?" Kata Alfian sambil mengengam tangan Aryani.
Aryani hanya terdiam sambil menunduk," kamu kemana saja, bahkan Kamu tidak datang ketika aku di rumah sakit ."
Alfian memeluk Aryani, di usapnya rambut Aryani dengan lembut. " aku datang tapi Kamu sedang lelap tertidur, aku selalu datang."
" Benar kah," Aryani menatap wajah Alfian.
Alfian melepas pelukan nya," benar, aku sudah berjanji akan menjaga mu, aku akan selalu ada disisi mu," di tangkup nya wajah Aryani di tatapnya begitu dalam, "pergi lah sebentar lagi bel sekolah berbunyi."
" Apa kamu tidak masuk kelas ?"
" Aku akan menyusul mu masuk ke kelas ku, sekarang pergi lah."
Aryani berjalan pergi meninggalkan Alfian yang masih menatap nya.
Bel tanda pelajaran sudah berbunyi Aryani bergegas masuk ke kelas nya, di kelas Faruk memperhatikan Aryani yang baru masuk ke kelas.
" Kamu habis kemana, aku tadi mencari mu kemana-mana."
"'Oh abis muter-muter, memang ada apa."
" Enggak apa-apa, kangen aja."
" Lebay," Aryani membuka tasnya, tapi ia begitu terkejut ketika membuka tasnya ia mendapati beberapa katak keluar dari tasnya, " akhh.... Aryani melempar tasnya.
Semuanya terkejut memandang Aryani, sementara Yumi dan kawan-kawan nya hanya senyum-senyum.
Beberapa teman Aryani menghampiri nya, Faruk memunguti buku dan tas Aryani, beberapa teman-temannya mengambil katak-katak yang berkeliaran, sementara Aryani naik ke bangku nya.
Faruk begitu marah ia mengedarkan pandangan nya.
" Siapa yang sudah memasukkan katak-katak ini di tas Aryani?"
Semua teman-teman Aryani mengeleng.
" Udah biarin kan aja Faruk, nanti juga ketahuan siapa biang kerok nya nanti tinggal kita laporkan saja ke guru biar mereka dikeluarkan dari sekolah." Kata salah satu teman nya Faruk sambil melirik ke arah Yumi.
Sementara Aryani yang ketakutan masih berdiri tubuh nya gemetar, Faruk meraih tangan Aryani dan menenangkan nya.
" Ayo turun sini udah enggak ada, kamu pindah kesini dulu Nana biar saya saya duduk sama Aryani dulu!!"
Nana tanpa banyak tanya menuruti kemauan Faruk, ia kasian melihat wajah Aryani yang pucat.
Faruk memberi kan tas Aryani, "ini tas nya udah aku periksa sudah tidak ada lag."
" Enggak mau faruk aku takut."
"'Udah sini turun, aku jamin sudah tidak ada lagi, besok-besok biar aku periksa dulu tas nya, sebelum kamu membuka nya?"
Aryani akhirnya mau turun juga, walaupun masih ketakutan.
" Alah itu sih akal-akalan dia saja biar dapat simpati kalian semua lebay aja." Kata Yumi tapi dalam hati ia tertawa," mampus aku kerjain Kamu, makanya jadi orang jangan sok kecantikan."
" Eh yumi, ini kan saudara Kamu enggak ada simpati nya sama sekali, atau jangan-jangan kamu yang meletakkan mereka ke dalam tas Aryani," kata Rio salah satu teman mereka.
"'Iya tuh bener juga yang Kamu bilang itu rio, jangan-jangan dia yang meletakkan nya, jahat sekali sih kamu." salah seorang menimpali omongan rio.
" Eh sembarang ya kalau ngomong asal ya bisa aku tuntut kalian, ini namanya pencemaran nama baik." yumi mengelak , ia malah marah.
" Udah-udah nanti kita selidiki, sebentar lagi bu Siska masuk." Faruk menengahi mereka.
Semua terdiam mereka setuju dengan omongan Faruk.
Faruk menatap Aryani yang masih ketakutan," Kamu enggak apa-apa Ar?
Aryani hanya mengangguk, ia masih shock.
Tak berapa lama bu Siska masuk ke kelas ia melihat Aryani sudah masuk sekolah, tapi wajahnya pucat, bu Siska menyangka Aryani masih sakit.
"Pagi anak-anak ."
" pagi bu."
" Loh Aryani udah masuk sekolah kalau masih sakit pulang saja, biar teman-teman nya yang nganterin nanti kalau ada tugas sekolah." Kata bu Siska.
Aryani hanya terdiam, ia sebenarnya sudah bosan dirumah tapi peristiwa tadi membuat nya sangat shock, Aryani takut pada katak, katak adalah salah satu hewan yang paling ditakuti.
" Bu saya anterin ia pulang saja gimana bu." kata Faruk.
" Iyah sana biar nanti saya yang minta ijin sama wali kelas kalian." Kata Bu Siska.
Faruk membereskan buku nya dan buku Aryani, Aryani belum berani mengambil tasnya, ia hanya terpaku diam.
Faruk membawa kan tas Aryani, ia lalu permisi pada Bu Siska, Faruk mengengam tangan Aryani keluar dari ruangan kelas.
Yumi yang melihat nya hanya tersenyum sinis, ia kesal semakin lama Aryani semakin dekat dengan Faruk, padahal ia sangat menyukai Faruk tapi Faruk malah cuek dan mengejar Aryani.
Faruk mengantar Aryani, mereka telah sampai di rumah, mbok Darmi kaget melihat Aryani pulang lagi di antar Faruk, ia melihat wajah Aryani yang pucat.
Aryani masih diam dia sangat shock.
" Non kenapa, mbok bilang kan apa, enggak usah sekolah dulu besok lagi aja, sini biar mbok antar ke kamar ya."
" Mbok biar saya saja yang antar Aryani ke kamar, mbok cuci saja tas nya Aryani, dia enggak mau memegang nya."
" Loh kenapa den?
" Itu disekolah ada yang iseng masukin katak ke dalam tas nya."
" Oh pantes dari tadi diam saja, ya sini den." Mbok Darmi mengambil tas nya Aryani.
Aryani masuk ke kamar nya Faruk mengikuti di belakang nya .
" Kamu enggak apa-apa?" Faruk khawatir tidak biasa nya Aryani diam.
" Enggak apa-apa aku hanya shock, dari semua hewan yang aku takuti katak salah satu nya aku pernah punya pengalaman tidak enak, dan lagi aku heran siapa sih yang iseng masukin ke tas ku."
" Udah, sekarang lebih baik kamu istirahat, aku akan disini sampai kamu tenang."
Aryani menghempaskan tubuhnya di kasur, ia mencoba memejamkan mata nya ia berharap bayangan katak yang loncat dari tas nya akan menghilang setelah ia tidur.
Faruk yang duduk di kursi belajar Aryani merasa kasian melihat Aryani gelisah dan membalikkan tubuhnya berulang ulang, Faruk menghampiri nya.
" Mau aku bacakan cerita biar hilang bayangan katak-katak itu."
Aryani menatap faruk," apakah itu berhasil."
" Kita coba mungkin bisa mengalihkan pikiran mu, biasa nya phobia mu akan hilang dengan cara gimana."
" Aku enggak tahu, biasanya papah yang memenangkan ku."
Mbok Darmi masuk membawa teh hangat itu biasanya bisa merilekskan saraf yang tegang,
" Ini non minum teh nya biar bisa tenang."
" Iya mbok makasih."
" Den kalau dulu papah nya kalau nenangin non Aryani biasanya suruh memeluk tangan papah nya coba aja cara itu den, mbok permisi dulu mau ke dapur sambil ngabarin papahnya."
" Iya mbok," Faruk memandang Aryani yang gelisah, ia tidak tahu kalau Aryani punya fobia.
" Apa yang bisa aku lakukan untuk mu, agar Kamu bisa tenang," Faruk mengusap usap tangan Aryani berharap dia bisa tenang.
" Aku tidak tahu, bayangan katak yang melompat seperti ingin menghampiri ku, seperti ada terus di pikiran ku, mereka seperti banyak mengerubungi ku."
" Pegang ini," Faruk memberi kan tangannya untuk dipeluk.
Aryani langsung memegang tangan Faruk memeluk dan membuat nya sebagai bantal, sedikit demi sedikit ia mulai tenang dan mata nya mulai redup, tak lama kemudian Aryani pun tertidur.
" Heh," Faruk menghembuskan nafasnya lega." ternyata obat nya gampang aja, dari tadi kek kayak begini, biar aku tidak stres."
Mbok Darmi masuk membawa kan nya Faruk minuman, ia melihat Aryani sudah tertidur .
"'Udah tidur den ?"
" Udah barusan, memang kenapa bisa begini mbok ? Faruk baru tahu ada orang fobia sampai begini.
" Pernah jatuh ke kolam pemijahan katak waktu kecil semua katak-katak tersebut mengerumuni nya, dan itu berdampak pada nya sampai sekarang, tapi mbok heran kok ada yang tahu kalau non Aryani takut sama katak, selain keluarga nya tidak ada seorang pun yang tahu."
" Enggak tahu mbok, belum ketahuan siapa yang memasukan nya."
Tak berapa lama terdengar suara orang berlari menaiki tangga, papah nya Aryani langsung pulang begitu mbok Darmi menelpon nya.
" Gimana mbok keadaan nya," sambil masih terengah-engah, karena berlari menaiki tangga.
" Udah tenang tuan, tadi di antar pulang Sama den Faruk." kata mbok Darmi.
Papah nya Aryani memandang Faruk, " nak Faruk terima kasih banyak bapak sering merepotkan nak Faruk." papah nya Aryani menakupkan tangan nya.
" Pak , jangan begitu saya jadi enggak enak," Faruk ingin berdiri tapi tangan nya dipeluk Aryani.
Papah Wisnu mendekati Aryani, dibelainya rambut anak nya," kalau dia udah lama tertidur lepaskan aja tangan nak faruk, dia udah enggak apa-apa, nanti bangun dia akan tenang lagi."
Pelan-pelan Faruk menarik tangan nya, ia merasa kan tangan nya sudah kebas, ia memandang Aryani yang sedang diselimuti oleh papah nya.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Emak Kam
oh Alfian....andai engkau bukan hantu, emak Kam akan bisikin author nya agar Aryani jodohmu😁🤭
2024-09-12
0
Kak Dsh 14
Pasti ini kerjaan nya yumi ya thor
2024-07-14
0
Amelia
terima kasih ❤️❤️❤️
2024-05-13
0