Malam itu Aryani termenung di meja belajar, ia teringat pada sosok Alfian yang bisa mencuri perhatian nya, PR matematika yang didepan nya belum juga ia kerjakan, terdengar pintu kamar nya diketuk.
"Tok tok tok... Aryani, kamu udah tidur nak, boleh papah masuk," terdengar suara papah nya.
Dengan malas Aryani menjawab nya," ya masuk saja pah enggak di kunci."
Terdengar suara pintu di buka terlihat wajah papah nya yang menyembul dari balik pintu.
"Belum tidur nak,"kata papah nya sambil mendekati dan membelai rambut putrinya.
"Belum pah, ada apa?"
"Apa benar tadi siang Kamu bertengkar dengan Yumi?" Sambil terus membelai rambut Aryani.
"Benar, dia ngadu apa saja sama papah," Aryani mulai mengerjakan PR nya, ia sudah tahu apa yang akan papah nya kata kan.
"Kalian semua anak papah, papah ingin kalian akur, papah ingin kalian bisa saling menerima, apa itu salah?"
"Dia bukan saudara ku,dia bukan kakakku aku anak tunggal, tidak punya saudara, mamah nya juga bukan Mamah ku, mamahku sudah tidak ada, papah tidak perlu repot-repot untuk mendekat kan aku dengan Yumi atau Tante lestari, Ar tidak menyukai mereka begitu pun mereka, papah sadar tidak kalau papah itu hanya ATM nya Tante lestari," Aryani kesal ia mengeluarkan semua unek-unek dalam hati nya, dan tentu saja itu membuat papahnya marah.
"Ar, jaga bicaramu apa begini cara mamahmu mendidikmu, kamu terlalu dimanjakan sehingga menjadi liar dan susah diatur, mau kamu apa sebenarnya."
"Papah mau tahu apa yang Ar mau, papah tau tidak kalau aku kesepian, papah tau tidak perlakuan Tante lestari pada Ar, Ar pengen papah Ar kembali seperti dulu, pengen papah melihat Ar seperti dulu, kenapa tuhan jahat sama Ar kenapa kecelakaan itu hanya merenggut mamah kenapa Ar tidak ikut dibawa pah, kenapa pah, kenapa?"Aryani menangis memandang wajah papah nya dengan pilu.
"Maaf kan papah Ar,maaf kan papah, papah tidak tahu harus bagaimana,"papah nya berusaha mendekati Aryani, tapi Aryani malah mundur dan menyuruh papah nya pergi.
"Pergi pah, tinggal kan Ar sendiri, Ar ingin sendiri."
Papah Wisnu pergi meninggalkan kan Aryani, sambil menangis.Sementara Aryani terduduk di lantai menangis, sebenarnya ada rasa penyesalan setelah mengatakan itu semua, ia hanya kesal karena papah nya terlalu percaya sama Tante lestari dan menuruti apa yang Tante lestari minta.
Paginya Aryani menemui mbok untuk mencari papahnya, karena ia tidak melihat papah nya dimeja makan, biasanya kalau pagi papah nya ada di meja makan minum teh sambil baca koran.
"Mbok Darmi tahu papah enggak?"Aryani menanyakan papah nya sama mbok Darmi
"Udah pergi ke toko pagi-pagi, kenapa non?"kata mbok Darmi
"Enggak apa-apa mbok,cuman nanya saja."
Tante lestari yang mendengar kalau Aryani mencari papah nya, ia langsung menimpali ucapan mbok.
"Alah paling minta uang,"kata Tante lestari sambil sarapan.
"Iya tuh mah, bisa nya minta uang saja, kalau mau uang kerja malas banget sih,"ucap Yumi.
Aryani tersulut emosi nya,"heh wajar kalau aku minta duit, aku anak nya, lah kalian siapa kalian enak aja nikmatin harta papah ku."
"Heh jaga mulut mu bocah tengik, awas aja akan ku buat kamu tersingkir dari sini,"Tante Lestari marah dan mengancam Aryani.
Mbok Darmi takut terjadi hal yang tidak diinginkan, mbok Darmi menyuruh Aryani segera berangkat sekolah.
"Non berangkat sekolah dulu, nanti terlambat ini bekal makan siang nya udah mbok siapin," mbok menarik tangan Aryani untuk segera pergi.
"Iya mbok makasih, Ar berangkat dulu mbok,"Aryani pergi mengambil sepeda ia mengayuh sepedanya pergi ke tempat papahnya.
Aryani tiba ditempat papahnya, toko sedang ramai pembeli, dulu sewaktu Mamah nya masih ada, mamah nya selalu membantu papah bila toko ramai tapi sekarang ketika mamah nya tidak ada papah harus banting tulang mengurus usaha nya sendiri,Tante lestari tidak pernah sekalipun membantu, dia hanya datang kalau mau meminta uang, berkali-kali Aryani sudah memperingatkan papahnya agar berhati-hati tapi sepertinya mata sama hati nya tertutup, Aryani mendekati toko, ia menghampiri papah nya.
"Pah sedang repot ya, mau Ar bantuin?"
"Enggak apa-apa kan banyak pegawai yang bantuin papah, tumben kesini,"kata Papah Wisnu menghentikan aktivitas nya.
"Ar cuma mampir mau minta maaf tentang semalam, Ar tidak bermaksud menyakiti papah," Aryani memandang wajah papah nya sambil memainkan tas nya.
"Kamu enggak salah, papah yang salah kurang perhatian sama kamu, papah yang harus nya minta maaf,"papah Wisnu mendekati Aryani dan memeluk nya,"papah berjanji akan meluangkan waktu untuk mu, papah akan memperbaiki semua nya ok,"papah Wisnu membelai rambut Aryani,"sana berangkat sekolah dulu nanti telat."
"Iya pah Ar berangkat dulu, Ar pamit pah," Aryani menyalami papah nya kemudian ia pergi mengayuh sepeda nya ke sekolah.
Aryani menjalani semuanya seperti biasa disekolah, sampai jam istirahat,ia lebih senang berada dibelakang sekolah, membaca dan makan disana sepi, itu bisa membuat hatinya tenang.
Tak berapa lama Aryani duduk dan sedang menikmati makanan nya, ia dikejutkan kembali dengan tepukan halus dipundak nya, Aryani tersenyum melihat siapa yang datang.
"Halo cantik, ketemu lagi, boleh duduk,"Alfian duduk disamping Aryani tanpa persetujuannya .
"Kenapa ditanya diam saja, emang enggak kangen sama aku,"Alfian memainkan alis nya.
"Lagian tanpa persetujuan ku pun kamu sudah duduk, ngapain juga dijawab,"padahal hati nya sangat senang Alfian menemani nya.
"Ya, salah lagi bersama mu aku harus lebih banyak belajar bahasa tubuh,"kata Alfian dan mereka pun tertawa bersama.
"Kenapa kamu suka disini, padahal teman-temanmu senang nongkrong dan menghabiskan waktu nya di kantin,"kata Alfian sambil memandang Aryani yang masih asyik makan.
"Sssst jangan berisik," Aryani memang tidak suka kalau sedang makan diajak ngomong.
"Oh ok sorry aku lupa,"Alfian tersenyum melihat Aryani makan, cantik terlalu cantik walaupun jutek setengah mati kata Alfian.
"Apa ngomong apa, aku bisa denger sedikit tadi, kalau enggak suka sama aku yang jutek sana pergi," walaupun dalam hati ia tidak ingin Alfian pergi ia merasa nyaman didekat nya.
"Iya maaf ambekan,"gerutu Alfian.
Aryani melotot kemudian menutup tempat makan nya setelah selesai,"ah kenyang aku, aku paling suka masakan mbok Darmi tidak ada yang menandingi."
"Siapa mbok Darmi,"kata Alfian sambil memandang Aryani.
"Pengen tahu aja, mbokku yang mengasuhku sejak aku kecil, dan mengurusku setelah mamah pergi,"ada kesedihan dalam matanya.
"Oh...."Hanya kata itu yang keluar dari mulut Alfian.
"Nih aku punya lagu bagus, Aryani memasang headset disebelah telinga Alfian, gimana bagus enggak lagu nya."
"Ok juga aku suka,"Alfian menatap mata Aryani begitu dalam.
Aryani yang ditatap begitu ia menunduk, jantung nya berpacu dengan cepat," gila, gila apa yang aku rasakan ini,aku belum pernah merasakan apapun sebelum nya dalam batin Aryani."
"Kenapa,"Alfian mengangkat wajah Aryani ia lalu menyandarkan kepala Aryani di bahu nya,mereka diam tanpa ada yang berbicara, sampai terdengar bel istirahat berbunyi dan Aryani segera menarik headset nya bergegas pergi.
"Aryani..."Besok aku tunggu disini."
Aryani pun tersenyum dan pergi dari tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
ussy kusumawati
dunia jadi hampa ketika seorang ibu sudah tiada😭😭
2024-09-17
0
👁Zigur👁
bunga buat aryani/Rose//Rose/
2024-07-16
0
👁Zigur👁
hmm kan maen mulutnye si emak. mirip ember pecah.
2024-07-16
0