NovelToon NovelToon

Kutunggu Kau Di Belakang Sekolah

Bab 1 Namaku Alfian

Siang itu Aryani sedang duduk disebuah pohon besar dibelakang sekolah, ia membuka bekal makannya terlihat nasi goreng dengan telor mata sapi, ia baru menyuapkan nasi nya ketika satu suara terdengar dari belakang.

"Boleh aku duduk,"orang disebelahnya langsung duduk tanpa persetujuannya darinya.

"Aryani menengoknya sekilas, lalu menerus kan makan siang nya yang tertunda, Aryani terus menyuapkan nasi ke mulut nya tanpa memperdulikan orang disampingnya.

"Enggak sopan tau kalau ada orang disebelah mu, tapi kamu malah cuek, asyik sendiri."

Aryani menengok pada pemuda disebelahnya, dipandanginya wajah pemuda itu tampan bahkan sangat tampan hidung mancung ada garis seperti blasteran, wajah yang bisa membuat mata teman-teman nya membulat tapi kenapa wajah itu terlihat agak pucat.

"Memang siapa yang menyuruhmu menemaniku, aku tidak suka yah kalau sedang makan ada orang berisik," Aryani terus makan tanpa memperdulikan nya.

"Ok aku akan diam selama kamu makan,namaku Alfian nama kamu siapa."

"Aku tidak menanyakan nama mu, kalau mau di sini jangan berisik ,"Aryani memang terkenal jutek pada lelaki banyak yang menyukainya tapi tidak berani mendekatinya.

Pemuda itu hanya tersenyum," semakin galak, semakin manis," sambil tersenyum dan memandang Aryani.

Sebenarnya ada rasa hangat ketika ia dipandang dan dipuji nya,ada getaran aneh yang ia rasakan yang belum pernah dirasakan nya ketika dia bersama yang lain.

Pemuda itu masih terus memandangi wajah Aryani, tangannya bergerak hendak mengusap bekas makanan di mulutnya.

"Apa yang kamu lakukan,jangan macam-macam aku bisa karate,"Aryani mundur kebelakang tubuhnya jadi bersandar di batang pohon.

"Aku hanya ingin mengusap bekas makanan di bibir mu," Alfian mengusap bibir Aryani dengan tangannya.

Aryani merasakan tangan Alfian mengusap bibirnya, tangan itu begitu lembut tapi sedingin es, jantung Aryani berdegup kencang,matanya melotot memandang Alfian.

Alfian tertawa,"aku hanya ingin mengelap noda bekas makanan mu, bukan mau membunuh mu jangan horor begitu,"tangan Alfian merapikan rambut Aryani, "sudah lah aku pamit dulu sampai ketemu lagi," Alfian pergi meninggalkan Aryani yang mematung.

Aryani tertegun,tubuhnya mematung, ia tidak tahu siapa dia, dari kelas mana, perasaan ia tidak pernah melihat nya, ada rasa penasaran dalam dirinya, tak berapa lama bel masuk sekolah pun berbunyi menandakan jam istirahat telah berakhir .

Aryani berlari memasuki kelas nya,di kelas terlihat Yumi saudara tirinya sedang memamerkan produk-produk kecantikannya, yang harganya lumayan wah, terkadang ia kasian melihat papahnya yang selalu diporotin mamah dan saudara tirinya.

Aryani masuk tanpa memperdulikan mereka, ia terus melewati nya tapi yumi sengaja menghadang kaki nya dijulurkan dilantai untuk memblok Aryani, Aryani pun terjatuh, dan suara tawa bergemuruh di kelas.

"Ops...maaf enggak sengaja," kata yumi sambil tertawa senang melihat Aryani diketawain dan diolok-olok teman-temannya.

Aryani bangun, ia melihat air minum yang ada di situ lalu ia siram kan ke tubuh yumi.

"Akhhh..sialan kamu,"yumi mengumpat sambil membersihkan rambut dan wajah nya yang basah.

"Ops...maaf tidak sengaja," jawab Aryani, kontan seisi kelas pun tertawa heboh, Aryani berlalu ia ingin kembali ke bangku nya di belakang.

Tiba-tiba yumi berdiri dan menarik rambut Aryani,"dasar jalang,"sambil menghentakkan rambut Aryani.

Aryani yang tidak terima dikatakan jalang pun membalas menjambak rambut Yumi dan mereka pun berkelahi saling tarik menarik rambut, teman-teman cowok dikelas itu berusaha melerai,tapi mereka kewalahan, mereka baru berhenti setelah ada guru matematika yang masuk dan berteriak.

"Hentikan.... Aryani, yumi, bu Siska berkacak pinggang melihat kelakuan mereka berdua.

Aryani dan yumi berhenti rambut mereka acak-acakan dan baju mereka pun kotor, mereka menunduk tidak berani menatap mata gurunya.

"Ke ruang BP sekarang,"Bu Siska menunjuk ke arah Aryani dan Yumi, bu Siska menggiring mereka ke ruang BP.

"Tok tok tok....

Siang pak,"Bu Siska membawa mereka pada pak Tama guru pembimbing kesiswaan.

"Siang Bu Siska kenapa mereka."

"Habis adu kekuatan pak,"kata bu Siska sambil menyuruh Aryani dan Yumi duduk,"pak saya tinggal mau ngajar."

"Silahkan Bu,"pak Tama memandang mereka,"kenapa Kamu Aryani."

"Dia sengaja memasang kakinya biar saya jatuh pak."

"Enggak bohong itu pak, dia yang nyiram air ke saya,"yumi membalas perkataan Aryani dengan sengit,"lihat pak rambut saya yang udah saya rebonding mahal-mahal jadi begini."

"'Iya dengan Morotin uang papah aku,kamu dan mamah kamu tuh sama penghisap seperti lintah."

Yumi yang tidak terima akhirnya membalas omongan Aryani, keributan pun akhirnya terjadi mereka saling berbalas omongan.

Pak Tama mengebrak meja, ia bangun dan menunjuk pada mereka berdua,"diam kalian berhenti."

Seketika Aryani dan Yumi pun berhenti,mereka kembali tertunduk.

"Rupanya kalian tidak bisa didamaikan, kalian berdua sepulang sekolah bersihkan toilet kamar mandi sekolah."

Aryani hanya diam, sementara Yumi protes dengan keputusan guru BP.

"Pak yang lain aja deh,"kan bau protes yumi.

"Kalian mau ditambah hukumannya,atau mau setiap hari bersihkan toiletnya,"pak Tama kesal dengan dengan kelakuan yumi yang selalu membangkang.

"Enggak pak, liya kita kerjakan." Yumi akhirnya mau menerima hukuman nya.

Aryani dan Yumi telah kembali ke kelas, Aryani sudah duduk di bangku nya menatap kesal ke arah Yumi.

"Gimana,"kata Nana teman sebangku Aryani.

"Disuruh bersihkan toilet sepulang sekolah, kesel aku sama dia."

Nana memegang tangan Aryani, "sabar, emang keterlaluan sih Yumi, kan sebelum menikah dengan papah mu mereka hanya orang miskin dan sekarang belagu."

"Iya, aku juga kadang kasihan lihat papah, tapi kadang sebel juga terlalu memanjakan mereka sementara aku anak nya malah tersisih,kalau aku enggak kasian sama papah sudah pergi kutinggalkan rumah itu, tapi aku selalu enggak tega sama papah,"kata Aryani sambil melipat tangan nya.

"Sabar ya,"hanya kata itu yang hanya bisa diucapkan Nana,ia merasa kasian melihat Aryani tersisih karena ibu tiri dan saudara tirinya menguasai papahnya.

Sepulang sekolah Aryani dan Yumi mendatangi penjaga sekolah untuk meminta alat-alat kebersihan.

"Mang Udin kita disuruh membersihkan toilet kata pak Tama, kita mau minta alat-alat kebersihan dan pembersih lantai." Aryani meminta alat-alat kebersihan pada mang Udin sementara yumi malah enak enakan duduk.

Mang udin menyerahkan alat-alat kebersihan pada mereka berdua, mereka pun menuju ke toilet.

Yumi marah-marah melihat toilet yang kotor ia tidak mau mengerjakan nya,"ih jijik banget aku enggak mau kamu aja."

"Enak aja, masing-masing, kita bagi dua, kamu toilet cowok aku toilet cewek,"kata Aryani.

"Malas aku kamu saja toilet cowok, aku disini aja," kata Yumi sambil memegang alat pel dan sikat dengan jijik.

"Terserah kamu,"Aryani pergi tapi sebelum nya ia memasang kamera handphone nya disitu biar kalau Yumi curang bisa kelihatan.

Ketika Aryani sedang membersihkan toilet, terdengar suara dari belakang.

"ekhm..."

Aryani yang kaget melempar sikat yang ada ditangan nya.

"Setannnn... "Aryani jatuh terduduk.

Alfian tertawa melihat Aryani yang kaget," kaget yah, lucu kaget nya cantik lagi."

"Ah gombal kamu, mana ada kaget cantik,lagian ngapain sih ngagetin, enggak tahu orang lagi kesel apa."

"Enggak apa-apa, maaf deh, lagi dihukum nih ceritanya, ayo aku bantuin,"Alfian mengambil alat pel yang jatuh.

"Boleh juga nih, ada tenaga gratis,"Aryani yang tadi nya marah berubah setelah Alfian ingin membantu nya.

Mereka pun membersihkan toilet bersama-sama, setelah selesai mereka pun mengumpulkan alat-alat kebersihan dan duduk di depan taman sekolah.

"Capek,"Alfian memegang tangan Aryani.

Tangan Alfian sedingin es, tapi tetap membuat jantung Aryani berdegup kencang, Aryani berusaha melepaskan tangan itu, tapi Alfian memegang nya dengan erat.

"Aku menyukai mu, aku sudah lama suka memperhatikan mu tapi belum berani mendekati mu, baru sekarang aku berani menemui mu, kamu cantik sekali," kata Alfian sambil merapikan rambut Aryani.

Aryani tertunduk malu, wajah nya bersemu merah biasa nya ia akan marah bila ada teman cowok yang mendekati nya, tapi entah kenapa dengan Alfian dia merasa beda.

"Ayo pulang," Alfian menggenggam tangan Aryani .

"Sebentar aku lupa handphone ku," Aryani mengambil handphone di toilet cewek, iya melihat kerjaan Yumi yang masih berantakan dan ditinggal begitu saja.

Aryani menghampiri Alfian dan mereka pun bergegas pulang.

Bab 2 kutunggu kau disini

Malam itu Aryani termenung di meja belajar, ia teringat pada sosok Alfian yang bisa mencuri perhatian nya, PR matematika yang didepan nya belum juga ia kerjakan, terdengar pintu kamar nya diketuk.

"Tok tok tok... Aryani, kamu udah tidur nak, boleh papah masuk," terdengar suara papah nya.

Dengan malas Aryani menjawab nya," ya masuk saja pah enggak di kunci."

Terdengar suara pintu di buka terlihat wajah papah nya yang menyembul dari balik pintu.

"Belum tidur nak,"kata papah nya sambil mendekati dan membelai rambut putrinya.

"Belum pah, ada apa?"

"Apa benar tadi siang Kamu bertengkar dengan Yumi?" Sambil terus membelai rambut Aryani.

"Benar, dia ngadu apa saja sama papah," Aryani mulai mengerjakan PR nya, ia sudah tahu apa yang akan papah nya kata kan.

"Kalian semua anak papah, papah ingin kalian akur, papah ingin kalian bisa saling menerima, apa itu salah?"

"Dia bukan saudara ku,dia bukan kakakku aku anak tunggal, tidak punya saudara, mamah nya juga bukan Mamah ku, mamahku sudah tidak ada, papah tidak perlu repot-repot untuk mendekat kan aku dengan Yumi atau Tante lestari, Ar tidak menyukai mereka begitu pun mereka, papah sadar tidak kalau papah itu hanya ATM nya Tante lestari," Aryani kesal ia mengeluarkan semua unek-unek dalam hati nya, dan tentu saja itu membuat papahnya marah.

"Ar, jaga bicaramu apa begini cara mamahmu mendidikmu, kamu terlalu dimanjakan sehingga menjadi liar dan susah diatur, mau kamu apa sebenarnya."

"Papah mau tahu apa yang Ar mau, papah tau tidak kalau aku kesepian, papah tau tidak perlakuan Tante lestari pada Ar, Ar pengen papah Ar kembali seperti dulu, pengen papah melihat Ar seperti dulu, kenapa tuhan jahat sama Ar kenapa kecelakaan itu hanya merenggut mamah kenapa Ar tidak ikut dibawa pah, kenapa pah, kenapa?"Aryani menangis memandang wajah papah nya dengan pilu.

"Maaf kan papah Ar,maaf kan papah, papah tidak tahu harus bagaimana,"papah nya berusaha mendekati Aryani, tapi Aryani malah mundur dan menyuruh papah nya pergi.

"Pergi pah, tinggal kan Ar sendiri, Ar ingin sendiri."

Papah Wisnu pergi meninggalkan kan Aryani, sambil menangis.Sementara Aryani terduduk di lantai menangis, sebenarnya ada rasa penyesalan setelah mengatakan itu semua, ia hanya kesal karena papah nya terlalu percaya sama Tante lestari dan menuruti apa yang Tante lestari minta.

Paginya Aryani menemui mbok untuk mencari papahnya, karena ia tidak melihat papah nya dimeja makan, biasanya kalau pagi papah nya ada di meja makan minum teh sambil baca koran.

"Mbok Darmi tahu papah enggak?"Aryani menanyakan papah nya sama mbok Darmi

"Udah pergi ke toko pagi-pagi, kenapa non?"kata mbok Darmi

"Enggak apa-apa mbok,cuman nanya saja."

Tante lestari yang mendengar kalau Aryani mencari papah nya, ia langsung menimpali ucapan mbok.

"Alah paling minta uang,"kata Tante lestari sambil sarapan.

"Iya tuh mah, bisa nya minta uang saja, kalau mau uang kerja malas banget sih,"ucap Yumi.

Aryani tersulut emosi nya,"heh wajar kalau aku minta duit, aku anak nya, lah kalian siapa kalian enak aja nikmatin harta papah ku."

"Heh jaga mulut mu bocah tengik, awas aja akan ku buat kamu tersingkir dari sini,"Tante Lestari marah dan mengancam Aryani.

Mbok Darmi takut terjadi hal yang tidak diinginkan, mbok Darmi menyuruh Aryani segera berangkat sekolah.

"Non berangkat sekolah dulu, nanti terlambat ini bekal makan siang nya udah mbok siapin," mbok menarik tangan Aryani untuk segera pergi.

"Iya mbok makasih, Ar berangkat dulu mbok,"Aryani pergi mengambil sepeda ia mengayuh sepedanya pergi ke tempat papahnya.

Aryani tiba ditempat papahnya, toko sedang ramai pembeli, dulu sewaktu Mamah nya masih ada, mamah nya selalu membantu papah bila toko ramai tapi sekarang ketika mamah nya tidak ada papah harus banting tulang mengurus usaha nya sendiri,Tante lestari tidak pernah sekalipun membantu, dia hanya datang kalau mau meminta uang, berkali-kali Aryani sudah memperingatkan papahnya agar berhati-hati tapi sepertinya mata sama hati nya tertutup, Aryani mendekati toko, ia menghampiri papah nya.

"Pah sedang repot ya, mau Ar bantuin?"

"Enggak apa-apa kan banyak pegawai yang bantuin papah, tumben kesini,"kata Papah Wisnu menghentikan aktivitas nya.

"Ar cuma mampir mau minta maaf tentang semalam, Ar tidak bermaksud menyakiti papah," Aryani memandang wajah papah nya sambil memainkan tas nya.

"Kamu enggak salah, papah yang salah kurang perhatian sama kamu, papah yang harus nya minta maaf,"papah Wisnu mendekati Aryani dan memeluk nya,"papah berjanji akan meluangkan waktu untuk mu, papah akan memperbaiki semua nya ok,"papah Wisnu membelai rambut Aryani,"sana berangkat sekolah dulu nanti telat."

"Iya pah Ar berangkat dulu, Ar pamit pah," Aryani menyalami papah nya kemudian ia pergi mengayuh sepeda nya ke sekolah.

Aryani menjalani semuanya seperti biasa disekolah, sampai jam istirahat,ia lebih senang berada dibelakang sekolah, membaca dan makan disana sepi, itu bisa membuat hatinya tenang.

Tak berapa lama Aryani duduk dan sedang menikmati makanan nya, ia dikejutkan kembali dengan tepukan halus dipundak nya, Aryani tersenyum melihat siapa yang datang.

"Halo cantik, ketemu lagi, boleh duduk,"Alfian duduk disamping Aryani tanpa persetujuannya .

"Kenapa ditanya diam saja, emang enggak kangen sama aku,"Alfian memainkan alis nya.

"Lagian tanpa persetujuan ku pun kamu sudah duduk, ngapain juga dijawab,"padahal hati nya sangat senang Alfian menemani nya.

"Ya, salah lagi bersama mu aku harus lebih banyak belajar bahasa tubuh,"kata Alfian dan mereka pun tertawa bersama.

"Kenapa kamu suka disini, padahal teman-temanmu senang nongkrong dan menghabiskan waktu nya di kantin,"kata Alfian sambil memandang Aryani yang masih asyik makan.

"Sssst jangan berisik," Aryani memang tidak suka kalau sedang makan diajak ngomong.

"Oh ok sorry aku lupa,"Alfian tersenyum melihat Aryani makan, cantik terlalu cantik walaupun jutek setengah mati kata Alfian.

"Apa ngomong apa, aku bisa denger sedikit tadi, kalau enggak suka sama aku yang jutek sana pergi," walaupun dalam hati ia tidak ingin Alfian pergi ia merasa nyaman didekat nya.

"Iya maaf ambekan,"gerutu Alfian.

Aryani melotot kemudian menutup tempat makan nya setelah selesai,"ah kenyang aku, aku paling suka masakan mbok Darmi tidak ada yang menandingi."

"Siapa mbok Darmi,"kata Alfian sambil memandang Aryani.

"Pengen tahu aja, mbokku yang mengasuhku sejak aku kecil, dan mengurusku setelah mamah pergi,"ada kesedihan dalam matanya.

"Oh...."Hanya kata itu yang keluar dari mulut Alfian.

"Nih aku punya lagu bagus, Aryani memasang headset disebelah telinga Alfian, gimana bagus enggak lagu nya."

"Ok juga aku suka,"Alfian menatap mata Aryani begitu dalam.

Aryani yang ditatap begitu ia menunduk, jantung nya berpacu dengan cepat," gila, gila apa yang aku rasakan ini,aku belum pernah merasakan apapun sebelum nya dalam batin Aryani."

"Kenapa,"Alfian mengangkat wajah Aryani ia lalu menyandarkan kepala Aryani di bahu nya,mereka diam tanpa ada yang berbicara, sampai terdengar bel istirahat berbunyi dan Aryani segera menarik headset nya bergegas pergi.

"Aryani..."Besok aku tunggu disini."

Aryani pun tersenyum dan pergi dari tempat itu.

Bab 3 Bersama mu aku bahagia

Aryani buru-buru menyelesaikan catatan nya, ia ingin segera ke belakang sekolah dan begitu bel istirahat berbunyi ia bisa langsung pergi ke belakang sekolah.

" Teng teng teng....bel sekolah berbunyi Aryani cepat-cepat membereskan buku nya, tapi ia tiba-tiba kebelet ke toilet, Aryani pun berlari menuju toilet, tanpa ia sadari Yumi dan geng nya mengikuti nya.

Aryani keluar dari toilet, Yumi cs sudah menyiapkan air untuk disiram kan ke tubuh Aryani, Aryani keluar dari toilet, yumi sudah bersiap di depan pintu," awas dia keluar 1,2,3...byurrrr yumi dan teman temannya menyiram kan air ke tubuh Aryani, tapi anehnya air tersebut malah berbalik menyiram tubuh mereka seperti ada yang menghalangi.

" Akhhh.... mereka berteriak karena baju mereka basah terguyur air, sementara Aryani hanya tertawa ia pun langsung pergi teringat janji nya sama Alfian.

" Aryani awas kamu," Yumi berteriak teriak, tapi Aryani tidak perduli, ia berlari ke kelasnya mengambil bekal makan dan handphone nya.

Aryani mengedarkan pandangannya keseluruhan halaman belakang sekolah tapi Alfian tidak ada di sana dengan kecewa iapun duduk ditempat biasa sambil membuka bekal makanan nya, belum sempat ia menyuapkan nasi , ia merasa kan tangan dingin menutup mata nya, itu adalah tangan Alfian.

Aryani menarik tangan Alfian ia menengok terlihat sosok Alfian, seperti biasa tampan tapi pucat, tapi Aryani tidak pernah memperdulikan nya, ia menarik tangan Alfian untuk duduk disampingnya.

"Kangen ya tadi nyari in," kata Alfian sambil membelai lembut rambut Aryani, "bau mu harum sekali."

" Ih apaan sih Alfian, lagian siapa tadi yang nyariin , aku tidak nyari in tuh," Aryani mulai menyuapkan nasi nya.

" Ih enggak nyari in tapi celingukan, aku tahu ayo jangan ngelak , bilang kangen kan enggak rugi," Alfian mencolek hidung Aryani.

Aryani yang gengsi kalau kangen berbalik memunggungi Alfian sambil terus makan.

" Ih ngambek, nanti makin cantik loh aku nanti tambah suka," Alfian terus mengoda Aryani.

" Ah Alfian diam napa, aku kan malu Lihat nih nasi nya kan masih banyak tahu, nanti enggak dimakan sayang," Aryani merajuk ia merasa bersama Alfian rasanya nyaman walaupun baru mengenal nya.

" Ya udah sini aku suapin, Alfian mengambil tempat makan Aryani ia pun menyuapi Aryani, "akh ayo abisin, biar cepat gede."

" Alfian, kok kayak suapin bayi sih ."

Alfian tertawa, ia meneruskan menyuapi Aryani sampai selesai, "dah abis, emang Kamu enggak suka jajan ya, enggak kayak yang lain."

" Aku orang nya pilih-pilih dalam makanan dan aku paling menyukai masakan atau makanan yang dibuat mbok Darmi, aku dari kecil diasuh oleh nya dari situ aku terbiasa hanya makan masakan nya dan kue buatan nya."

" Pasti Kamu sayang banget sama mbok Darmi ya?" kata Alfian sambil memainkan rambut Aryani.

" Yah , aku sangat sayang seperti ibu kedua ku."

"Kamu cantik sekali Aryani, aku belum pernah jatuh cinta tapi ketika melihat mu aku begitu tergila-gila padamu,"disandarkan nya kepala Aryani di dadanya, Alfian pun membelai rambut Aryani dengan lembut, " tetap lah seperti ini, aku ingin Kita bersama terus seperti ini."

" Aku juga menyukai mu, Kamu orang pertama yang mampu meluluhkan hati ku." Entah kenapa pada Alfian ia bisa langsung membuka hatinya, mungkin ia merasa nyaman walaupun mereka baru kenal sebentar, Aryani tersentak sadar ketika bel istirahat telah habis ia pun pamit pada Alfian.

" Aku masuk dulu, akan kutunggu kamu disini besok," Aryani tersenyum lalu ia berlari masuk ke kelas nya.

Alfian tersenyum pada Aryani, ia mengikuti pergi nya Aryani dengan ekor matanya, lalu ia berangsur angsur mulai menghilang seperti kabut yang tersapu angin.

Aryani sudah bersiap siap untuk pulang tapi ia melihat ban sepeda nya kempes, ia memeriksa nya ternyata pentilnya ada yang membuka.

" Kurang ajar apa ini kerjaan Yumi, pasti kerjaan dia, gimana nih mana enggak ada pompa lagi," Aryani melihat ke kiri dan ke kanan semua siswa sudah pulang, tinggal ia sendiri an.

Aryani terpaksa menuntun sepeda nya, tapi tak begitu lama seseorang menghampiri dengan membawa sepeda.

" Bocor ya," satu suara muncul dari arah belakang."

" Akhhh setannnn.....Aryani melepaskan sepeda nya, ia terduduk di tanah, ada satu tangan menggapai nya.

" Kok hobby banget sih kaget.

" Alfian kebiasaan sih aku kira tadi ada setan soalnya udah sepi," Aryani memukul Alfian sedangkan Alfian tertawa senang, " udah-udah kenapa tuh sepeda," sambil mengatur nafas karena tertawa.

" Bocor mana enggak ada pompa lagi, yah terpaksa aku tuntun sampai ketemu bengkel."

"Dah nih aku bawa pompa sini," Alfian mengambil pompa di sepeda nya, ia pun memompa sepeda Aryani, " nah selesai" kata Alfian sambil tersenyum.

"Alfian memang the best," Aryani mengacungkan jempol nya.

" Ayo kita jalan lagi ," Alfian mengajak Aryani pergi, mereka pun melewati pos satpam.

" Mba Aryani mau pulang?" tanya satpam sekolah, pak satpam sedikit khawatir karena tadi ia melihat Aryani bicara sendiri .

" Iya pak .kenapa gitu?"

" Oh enggak apa-apa mba , silahkan ati-ati di jalan mba."

" Ok pak, Aryani mengacungkan jempol nya,lalu ia menoleh ke arah Alfian, ayo Aryani mengajak Alfian jalan.

pak satpam bingung, Aryani ngomong sendiri lagi," aku kok merinding ya kata pak satpam dalam hati."

 mereka meninggal kan pos satpam, dan pergi menyusuri jalan, tak terasa mereka telah sampai di jalan menuju rumah Aryani, mereka pun berhenti.

Aryani turun dari sepeda nya ia menghampiri Alfian," mau mampir enggak, tapi sebenarnya aku malas ngajak kamu ke rumah karena ada ibu tiri ku.

" Kapan-kapan saja, aku mau langsung balik, sini kan tangan mu ," tiba-tiba Alfian memberikan seikat mawar putih ditangan Aryani, untuk kamu.

" Wah indah sekali bagaimana kamu tahu aku suka mawar putih," Aryani mencium bunga mawar putih di tangan nya.

" Nebak, eh ternyata kamu suka, aku pulang dulu," Alfian mengelus pipi Aryani sambil tersenyum ,"I love you Aryani,"lalu ia pun mengayuh sepeda nya pergi.

Aryani tentu saja bahagia mendapatkan bunga dan mendapat peryataan cinta dari Alfian, Aryani tiba di rumah dalam keadaan berantakan, terlihat bekas makanan dan minuman berserakan, terlihat mbok Darmi sedang membereskan kekacauan itu, Aryani menghampiri nya dan membantu nya.,

" Kenapa berantakan semua mbok?

" Ibu abis ada arisan di sini non!!"

" Sekarang kemana orang nya."

" Tuh di depan sedang main handphone sama telponan, mbok kadang kasihan sama bapak kok dapat istri kayak nenek lampir padahal bapak orang nya baik."

Aryani tertawa mendengar julukan mbok Darmi untuk Tante lestari, dari depan terdengar suara mobil papah nya datang, ia kaget begitu masuk rumah.

" Loh kenapa ini mbok berantakan semua,"papah Wisnu ikut memunguti sampah-sampah berserakan.

" Oh bapak, itu tadi ibu abis ngadain arisan disini pak."

" Lestari, lestari sini kamu," papah terlihat sangat marah melihat rumah di dalam berantakan ia malah main handphone.

" Ada apa sih pah, kok datang-datang marah-marah, memang nya kenapa," Tante lestari tidak merasa bersalah sama sekali.

"Tuh beresin semua sampai rapi kalau tidak mau jangan harap saya akan memberikan uang bulanan."

" Pah... Tante Lestari mau protes tapi keburu di bentak sama papah.

" Diam kamu kerjakan atau aku tidak akan ngasih uang sama sekali, kerjaan mu cuma foya-foya saja, kerjakan sekarang juga, Aryani, mbok Darmi masuk jangan ada yang bantuin" sebenarnya bukan karena itu aja pak Wisnu marah tapi ada seorang yang memberi tahu kelakuan istrinya diluar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!