" Brukgh..... auwww aduh," Aryani jatuh ke belakang.
" Maaf.. maaf... lagian tuh mata meleng aja," Faruk berjongkok di depan Aryani," kamu enggak apa-apa?"
" Sakit pantat ku, lagian kenapa sih bisa ada di depan ku," Aryani cemberut melirik Faruk yang cengengesan.
" Ayo," Faruk menarik tangan Aryani agar bangun, "tadi aku nyariin kamu tapi diikuti sama Yumi, terus aku lari kesini lagian kenapa sih bisa nabrak?"
" Enggak apa-apa tadi lagi meleng aja, lagian ngapain sih nyari in, mau minta oleh-oleh ya!" kata Aryani sambil tersenyum.
Faruk yang di senyum in Aryani jadi salah tingkah," eh iya, tapi ngomong-ngomong hari ini aku ulang tahun loh, tadi nya mau ngajakin keluar kebeneran ada temen-temen aku juga, mau ya? Please"Faruk menakupkan tangan nya memasang muka memelas.
"Oh selamat ulang tahun yah, Kamu enggak ngomong dulu sih sebenarnya aku ada acara pulang sekolah nanti, tapi nanti bisa aku geser enggak yah, entar aku kabari pulang sekolah ajah deh ayo kita masuk," Aryani menarik tangan Faruk untuk pergi dari situ, karena bel sekolah sudah berbunyi dari tadi.
Di kejauhan tanpa mereka sadari sebuah bayangan memperhatikan mereka berdua, ada bulir airmata jatuh di pipinya yang pucat," aku mencintaimu Aryani tapi aku tahu sampai kapanpun aku tidak akan bisa memiliki mu, tapi aku akan selalu berada di samping mu."
Tanpa Aryani sadari ia berlari sambil menarik tangan faruk dan ketika mereka memasuki ruang kelas di sana udah ada bu Laras sedang mengajar bahasa inggris.
Aryani dan Faruk kaget di kelas sudah ada bu Laras, mereka berhenti di depan kelas, karena kaget Aryani lupa kalau tangan nya masih memegang tangan Faruk, ia tersadar begitu seisi kelas heboh.
" suit suit... jadian nih?
" Gandeng terus kayak mau nyebrang neng."
" Traktir dong kalau udah jadian."
Banyak lagi lontaran kata-kata dari teman nya Aryani begitu sadar mereka yang jadi bahan omongan Aryani melihat kearah tangan nya yang menggenggam tangan Faruk, langsung Aryani hempaskan tangan Faruk sambil memandang ke arah Faruk dan mata nya melotot.
" Ekhm ekhm... udah pandang pandangan nya, jam masuk kelas sudah berbunyi kalian masih pacaran saja, denger enggak tadi ada bel berbunyi?"
" Denger bu" kata Aryani sambil menunduk "maaf Bu Kami terlambat dan tidak akan melakukan nya lagi."
Sedangkan Faruk hanya diam dia tidak suka sama Bu Laras, pernah ada kejadian yang membuat nya muak dengan guru satu ini, bu Laras sangat cantik, masih muda dan seksi tapi kelakuan nya tidak secantik wajah nya bu Laras baru pindah 1 bulanan disekolah ini.
" Apa maaf, enak saja nanti murid-murid lain ikutan apa yang kamu perbuat kalau dibiarkan begitu saja, kalian berdiri di depan kelas, biar bisa jadi contoh tidak seenaknya sendiri, ini sekolah ada aturan nya atau karena paman kamu guru disini Kamu bisa seenaknya gitu" bu Lastri memandang tajam ke arah Aryani sepertinya ia ingin memojokkan Aryani, padahal mereka telat berdua tapi ia terus yang dipojokan.
Aryani jadi terpancing emosi nya ketika terus ditekan," ya udah saya keluar tidak akan mengikuti pelajaran ibu kalau begitu," Aryani pergi dari ruang kelas diikuti Faruk.
Bu Laras bertambah marah ia tidak terima diremehkan, "Aryani, Faruk kalian mau dikasih nilai F, berani kalian melawan," tapi Aryani dan faruk sudah pergi ke kantin.
Salah satu murid memprotes tindakan bu Laras karena keterlaluan masa cuma gara-gara telat beberapa menit, langsung disuruh berdiri," Bu kenapa sih ibu kejam banget masa telat cuma beberapa menit suruh berdiri kayak lakuin kesalahan besar aja."
" Iya tuh bu, gimana sih bu Laras."
" iya bu."
" ibu enggak adil."
Protes terus berdatangan dari teman-teman Aryani.
"Brukgh....bu Laras mengebrak meja nya, " kalau kalian tidak terima dengan cara saya silahkan tidak usah mengikuti kelas saya, yang protes enggak terima silahkan keluar," bu Laras menunjuk tangannya ke luar kelas.
Beberapa anak pergi keluar di ikuti yang lain nya, kelas pun sepi tinggal Yumi dan teman-temannya, bu Laras yang melihat itu langsung membereskan buku nya dan keluar, ia pergi ke ruang guru menghampiri pak Toni yang sedang bersiap mengajar.
" brukgh...bu Laras mengebrak meja pak Toni membuat pak Toni dan beberapa guru yang ada di sana kaget memandang ke arah bu Laras heran, " pak jangan mentang-mentang bapak guru di sini, ponakan bapak bisa bersikap seenaknya ya." dada bu Laras naik turun menahan emosi.
Pak Toni bingung apa yang sedang di bicarakan bu Laras, "maksud Bu Laras apa ya saya tidak mengerti."
"Tuh ponakan bapak membuat satu kelas tidak mau mengikuti pelajaran saya."
" Maksud bu Laras apa sih, saya bingung," pak Toni masih tidak mengerti apa yang Bu Laras bicara kan.
" Tuh Aryani mengajak teman temannya keluar kelas, tidak mau mengikuti pelajaran saya."
" Tidak mungkin Aryani bertindak seperti itu kalau tidak ada penyebab nya, apa yang sudah ibu perbuat terhadap dia."
"Ponakan enggak bener malah dibelain sih, pantas aja sikapnya jadi kurang ajar merasa ada yang membela nya jadi seenaknya sendiri."
Bu Siska yang mendengar nya ikut membela pak Toni, karena selama ini Aryani tidak pernah berbuat yang tidak-tidak, apalagi sama guru," Bu Laras Aryani memang kadang semau nya sendiri tapi ia tidak pernah melanggar peraturan sekolah, dia kalau merasa benar pasti berani ngeyel tapi kalau salah ya diam , dia akan minta maaf ."
" Oh jadi Aryani ini anak emas ya disini, otak kalian tuh dimana," keributan pun tidak bisa dihindari karena Bu Laras yang selalu ngotot.
Kepala sekolah yang mendapat laporan pun memanggil mereka semua, termasuk murid-murid di kelas nya Aryani, semua nya dikumpul kan di ruang kepala sekolah.
" Coba Aryani kamu dulu kenapa Kamu bisa mengajak teman-teman mu keluar kelas," kata kepala sekolah.
Aryani menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, "Pertama saya tidak pernah mengajak mereka keluar kelas, kedua bu Laras keterlaluan, saya sama Faruk telat masuk kelas beberapa menit, dimaki-maki sampai minta maaf aja tidak digubris, kita di suruh berdiri di depan kelas coba, padahal saya janji tidak akan mengulangi lagi, eh Bu Laras malah marah-marah, dari pada saya harus berdiri didepan kelas sambil terus dimarahi mending saya keluar kelas."
Bu laras marah dengan penjelasan Aryani, "loh itu kan hak saya sebagai guru untuk mendisiplinkan murid-murid saya, memang apa salah nya", Bu Laras tetap ngotot, membuat guru yang lain dan kepala sekolah mulai kesal.
"Bu kalau cara ibu ngajar seperti ini, nanti semua murid pada kabur tidak ada yang mau belajar di sekolah lagi, lagian ibu juga baru di sini, baru satu bulan kenali dulu anak didik nya seperti apa jangan main hukum aja lagian kita sebagai guru enggak usah kaku, begini aja bu Laras, kita mau selesai disini saling memaafkan atau ibu silahkan keluar dari sekolah ini, biar saya cari yang lain."
Bu Laras terdiam ia merasa terpojok, tapi dalam hati ia tidak terima, "baik pak saya akan melupakan kejadian hari ini, dan saya minta maaf atas sikap saya."
"Saya anggap masalah ini selesai, Aryani dan yang lainnya kalian harus minta maaf pada Bu Laras," kata kepala sekolah semua murid akhirnya meminta maaf termasuk Aryani, "kita anggap semua nya selesai di sini jangan ada dendam dan keributan lagi, kalian boleh pergi."
Semua orang membubarkan diri, sedang kan Bu Laras kembali ke ruang guru, ia masih kesal dengan Aryani, sebenarnya bukan karena Aryani telat tapi karena bu Laras cemburu Faruk dekat dengan Aryani, dari pertama dia datang ke sekolah ini, ia sudah suka sama Faruk, tetapi faruk selalu menolak nya.
Aryani terlihat murung sepanjang pelajaran sampai jam terakhir sekolah.
" Hei semangat masa begitu aja kalah," kata faruk sambil memberikan buku yang bergambar wajah Bu Laras lengkap dengan tanduk dan taring.
Aryani tertawa ia lupa kalau masih ada Bu Siska yang sedang mengajar.
" Aryani kenapa tertawa apa ada yang lucu."
"Enggak Bu maaf," Aryani menakupkan tangan nya, sambil membungkuk .
Bu Siska mendekati Aryani, bukunya Faruk yang bergambar bu Laras berusaha Aryani sembunyikan.
"berikan buku itu!!
Aryani memberikan buku Faruk pada Bu Siska, " mampus aku, bakalan kena lagi," pikir Aryani.
Bu Siska membuka buku Faruk, dilihat nya gambar Bu Laras dengan tanduk dan taring, hampir saja Bu Siska tertawa untung ia segera sadar kalau sedang ada di kelas, Bu Siska cuma senyum-senyum, "simpan jangan sampai dilihat yang lain nanti jadi berabe," bu Siska kembali ke depan masih berusaha menahan senyumnya.
Aryani bernafas lega Bu Siska tidak marah, dan bel tanda selesai sekolah dibunyikan, bu Siska membereskan bukunya, "siang anak-anak selamat weekend dan kita ketemu hari Senin," lalu ia keluar kelas.
Aryani keluar kelas ia cepat-cepat mengambil sepeda nya untuk pulang, kejadian hari ini bikin mood nya jelek, Aryani menuntun sepeda ketika ia melihat Faruk dan teman-temannya melambai kan tangan dari sebrang jalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Kak Dsh 14
Faruk gak boleh gtu
gak sopan tau🙃
2024-07-08
0
Erliza Rosyanda
ok iklan meluncur semangat 💪💪 fight
2024-05-10
1
Erliza Rosyanda
nah buk jangan kejam kejam sama murid jaman now 🤭🤣🤣
2024-05-10
0