Aryani sedang ada di kamar nya, sore itu ia hanya berdiam diri setelah kejadian siang tadi disekolah ia malas keluar untuk makan pun mbok Darmi mengantar kan nya ke kamar ia menangis andai mamah nya masih hidup mungkin ia tak akan seperti ini.
Terdengar suara ribut-ribut di dalam rumah, suara mobil papah nya terdengar didepan rumah seperti nya baru pulang, Aryani duduk di depan balkon kamar nya, kamar yang ia tempati adalah kamar Mamahnya, Aryani tidak akan membiarkan siapapun memiliki kamar ini walaupun itu papahnya sendiri.
" brukgh...suara pintu kamar di hempas secara paksa Yumi, tante Lestari dan papah nya masuk ke kamar tanpa permisi, Aryani memandang mereka semua, ia hanya diam.
Tante Lestari dan Yumi menghampiri nya, plak.. sebuah tamparan mendarat di pipi Aryani, tapi papah nya hanya diam melihat Aryani di tampar, " " apa yang kamu lakukan pada anakku ha, kenapa Kamu memukul nya, saya bisa melaporkan kamu ke polisi, kalau saya tidak melihat papah mu sudah aku jebloskan kamu ke penjara, tante Lestari emosi menunjuk muka Aryani dengan nafas memburu.
Papah Aryani menurunkan tangan tante Lestari, " udah turun kan tangan mu" papah Aryani menyuruh tante Lestari menurunkan tangan nya, "apa yang kamu lakukan kenapa kamu jadi liar dan brutal seperti ini, papah sampai tidak mengenali mu."
" Yah, Ar juga enggak tahu kenapa papah juga berubah mana papah Ar yang dulu bisa menyelesaikan masalah tidak dari satu sudut, kemana pergi nya papah Ar yang bijak, kemana papah Ar yang kalau Ar punya masalah papah akan memeluk Ar dan menguatkannya Ar, Ar sekarang seperti yatim piatu pah."
Aryani menatap papah dengan pandangan nanar ia menangis kemudian ia mengambil baju sekolah yang sudah robek, "kita ke kantor polisi kalau Tante mau keadilan, saya juga mau keadilan," ini.... Aryani memperlihatkan baju sekolah nya yang robek, " ini kalian tahu apa yang dilakukan nya, dia ingin melucuti pakaian ku , lihat saja di handphonenya, dia ingin menelanjangi ku, dan merekam nya untuk mempermalukan ku, ayo kita ke polisi, dan bela terus tuh anak tiri papah, dan buang saja Ar."
Diam-diam tante Lestari dan Yumi keluar dari kamar Aryani mereka takut pada papah nya Aryani, karena kebohongan mereka terbongkar, ternyata Aryani tidak bisa ditakuti.
" Keluar pah, jangan papah menginjakkan kaki dikamar mamah lagi, dan satu lagi mungkin Ar akan tinggal dengan paman," Aryani berbalik dan memunggungi papah nya.
" Ar...papah minta maaf, jangan tinggalkan papah sendiri, papah enggak tahu apa yang papah lakukan, maafkan papah kita bisa mulai dari awal lagi, papah akan lebih perhatian sama kamu, ayo nak, jangan tinggal sama Paman mu nanti papah kesepian, maafkan papah nak."
" Udah pah Ar ingin sendiri, papah keluar kalau tidak ingat sama papah, sudah lama Ar keluar dari rumah ini, papah keluar saja Ar ingin sendiri, pah tolong."
Papah nya Aryani menangis ia keluar dari kamar Aryani, ia menyesali tindakannya tanpa ia mencari tahu dulu penyebab nya ia langsung menghakimi anak nya, dengan langkah gontai ia masuk keruang kerja nya dan mengunci nya terdengar suara tangisan lirih dari dalam.
Tante Lestari dan Yumi masuk kamar tidak berani keluar, dan mbok Darmi menangis di dapur kenapa semuanya menjadi seperti ini, rumah selalu panas setelah tante Lestari masuk ke rumah ini.
Aryani tertidur di lantai ia menangis memanggil Mamah nya, "mah bawa Aryani bersama mamah Aryani kangen sama mamah," karena lelah Aryani pun tertidur.
Tak berapa lama angin berhembus dari luar balkon ada bayangan seperti kabut dan menjelma menjadi sosok laki-laki, ia mendekati Aryani di hapus nya sisa airmata di pipi Aryani dan mengangkat tubuh Aryani ke atas kasur. " tetaplah kuat jadi lah Aryani yang kuat, masih banyak orang yang menyayangi mu," Alfian membelai rambut Aryani, " maaf kan aku Ar tidak setiap saat bisa ada bersama mu, tapi aku akan senantiasa melindungi mu, maafkan aku kuat lah Aryani sayangku, aku sangat mencintaimu walau aku tahu kita takkan bisa bersama, aku akan menikmati saat-saat bersama mu, menjaga mu," Alfian mengecup kening dan bibir Aryani sekilas, lalu sedikit demi sedikit bayangan nya hilang terbawa angin.
Aryani terbangun ketika azan subuh berkumandang, ia terkejut karena sudah ada di tempat tidur dan ia langsung mandi ingin menunaikan sholat subuh, sejak mamah nya meninggal Aryani sudah banyak berubah dan ia juga sudah jarang sholat, setelah sholat subuh Aryani langsung memakai seragam sekolah nya, ia malas bertemu dengan keluarga nya.
Mbok Darmi yang melihat Aryani turun dengan memakai seragam jadi bingung, "non mau kemana, kok pagi-pagi sudah rapi."
"Mau ke sekolah mbok, mbok enggak usah bikin bekal buat Ar, Ar lagi malas makan, Ar pamit dulu ya."
Mbok Darmi mengejarnya, "bawa bekal ya non, terserah mau di makan atau enggak, sekalian bawa buat pak satpam kasian biasa nya dia makan nasi goreng buatan mbok terus sekarang non enggak bawa kan kasian ya non, yah," suara mbok Darmi memelas.
" Jangan lama-lama, kalau lama Ar pergi mbok."
" Iya enggak lama kok non," mbok Darmi memasukkan nasi goreng dengan cepat ke kotak, kemudian ia berlari ke depan, ia khawatir Aryani keburu pergi.
" Nih non, mbok Darmi menyerahkan kotak nasi nya.
"Aryani memeluk mbok Darmi, makasih mbok,hanya mbok yang masih perduli pada ku makasih ," Aryani mengusap airmata nya.
Tanpa mereka ketahui seseorang berdiri di balik pintu mendengar kan semua nya, airmata jatuh, "apakah dia sudah kejam pada anak nya sendiri, kenapa semua jadi begini."
Mbok Darmi masuk kedalam rumah ia terkejut ketika ada orang dibalik pintu," akh...masya Allah tuan kok ngagetin.
" Aryani mau kemana mbok?
" Enggak tahu tuan, kenapa tuan enggak tanya sendiri."
" Aku takut dia tidak akan mau bicara lagi, aku tidak tahu kemarin siapa yang salah."
"Tuan kemarin non Aryani pulang diantar seseorang, mbok kaget ketika mbok ikuti mau tanya itu siapa, eh mbok lihat baju non sobek semua, dan pipi nya merah bekas tamparan, sedang kan non Yumi hanya kesakitan diperut berarti non Yumi yang mulai duluan, ia sengaja ingin mempermalukan non Aryani dan mbok yakin dia tidak sendiri."
" plok plok plok...
"Bagus mbok sekarang mbok jadi biang gosip, ngadu terus, ayo teruskan ," tante Lestari datang menyela pembicaraan mbok Darmi.
" Tuan saya masih banyak kerjaan, saya permisi ," mbok Darmi bergegas kebelakang, ia takut pada tante lestari.
" Mas, kemarin itu..... tante Lestari tidak berani menerus kan ucapan nya ketika memandang wajah suaminya yang menatap nya tajam.
Sementara itu Aryani disekolah, ia sedang berada di ruang guru di depan paman nya sedang memandangi nya," apa tidak sebaiknya kamu pindah sekolah saja, paman takut terjadi apa-apa sama kamu."
" Kalau aku pindah dari sekolah ini dan pergi dari rumah aku kalah keinginan mereka untuk menyingkirkan ku berhasil, itu yang Yumi dan tante Lestari harapan dengan begitu mereka bisa menguasai semuanya ,semua sertifikat udah diatas nama kan Ar semua paman, mereka ingin Ar pergi dengan begitu mereka dengan leluasa bisa mengambil semua nya.
" Ya sudah paman juga bingung harus bagaimana, paman hanya berharap kamu kuat, udah sana masuk kelas, perasaan dari tadi bau ikan ya."
" He he saya paman, tadi pagi ke TPI nongkrong di situ."
" Udah sana masuk," paman Toni menutupi hidung nya, sedang kan Aryani tertawa senang.
" Loh pak, Aryani itu ponakan bapak, kirain Aryani itu..... guru tersebut tidak berani menerus kan ucapan nya.
" Makanya jangan ghibah aja jadi fitnah kan, masa ponakan sendiri disangka simpanan ," pak Toni keluar dari ruang guru.
Aryani sedang termenung di belakang sekolah, ia hanya termangu bekal makan nya hanya disimpan di depan nya, lalu ada usapan lembut di rambut nya, Aryani pun menoleh ia melihat Alfian sedang berjongkok di dekat nya.
" Kenapa, kok murung di sibak nya rambut Aryani," ayo makan nanti sakit , " Alfian mengangkat dagu Aryani diusapnya bulir airmata diwajahnya, " jangan begini aku sedih kalau kamu begini."
" Aku kangen mamah Fian, kalau Mamah masih ada mungkin aku tidak akan begini."
" Sst tidak boleh begitu, pulang sekolah aku akan mengajak mu ke suatu tempat itu mungkin akan mengubah cara pandang mu dalam menjalani hidup, ayo tersenyum."
Aryani tersenyum, ia mulai makan nasi nya walaupun dengan terpaksa.
" Ar aku pergi dulu Nanti pulang sekolah aku tunggu dijalan, Alfian mengusap lembut pipi Aryani, kemudian ia pergi dari situ.
Ketika Aryani mau protes, terdengar suara seseorang memanggil nya.
"Aryani," Faruk melambai kan tangan mendekati Aryani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Kak Dsh 14
Apa ayah aryani di pelet ya ?wkwkwk
2024-07-06
1
Emak Kam
kemana cinta Aryani berlabuh
2024-05-05
1
Erliza Rosyanda
sampai sini dulu ya ntar besok sambung lagi dua iklan meluncur thor semangat 💪💪💪 fight
2024-05-01
1