Aryani termangu ditempat tidur nya, sebenarnya ia menyesali tindakan nya , tapi papah sekarang selalu membentak nya sehingga Aryani sering sedih, ia duduk dengan dagu bertopang pada lutut nya.
Angin malam yang berhembus dari pintu balkon membelai rambut nya, tak berapa lama Aryani pun tertidur karena kelelahan, tiba-tiba angin kencang masuk ke kamar nya membentuk bayangan putih makin lama semakin jelas, yah Alfian akan datang di saat Aryani kesepian dan sedih.
"Alfian berjongkok dipandanginya wajah Aryani, "tidur lah hari esok akan cerah, bersabar lah tidak semua yang terjadi itu harus atas keinginan kita, hilang kan lah amarah mu agar hati mu tenang , aku sedih melihat mu seperti ini aku ingin kamu bahagia, Alfian membelai rambut Aryani.
Alfian berbaring disebelah Aryani dipeluknya tubuh Aryani, "Aryani kenapa Kamu hadir di saat aku sudah tidak ada di dunia, kenapa aku harus merasakan cinta disaat aku tidak bisa memiliki mu, Aryani terima kasih kamu telah hadir walaupun aku hanya bisa memiliki mu sesaat, dan jangan pergi sebelum aku siap melepas kan mu," ada airmata yang jatuh di pipi Alfian.
Terdengar adzan subuh berkumandang, jam weker Aryani mulai berbunyi, Aryani menggeliat ia merentangkan tubuh nya yang terasa lelah, Aryani tertegun ia seperti melihat kabut keluar dari kamar nya," apa itu tadi yah," Aryani menggosok gosok mata nya, ia berusaha menajamkan mata nya, ia melihat sekeliling nya tidak ada apa-apa, "ah mungkin tadi angin aku lupa menutup pintu balkon," Aryani turun dari tempat tidur, menuruni anak tangga menuju ke dapur.
Di Dapur terdengar suara mbok Darmi yang sedang masak, mbok Darmi biasa nya udah bangun jam 4 pagi, Aryani beranjak keluar ia terkejut melihat lampu kerja papah nya masih menyala dari celah pintu, Aryani pergi menghampiri nya , dibuka nya pintu ruangan papah nya.
" Pah, papah belum tidur," Aryani mendekati papah nya.
" Belum, papah enggak bisa tidur sini," papah Aryani mengembangkan tangan nya, "sini duduk sama papah sudah lama papah tidak memeluk mu."
Aryani mendekati papah nya dan duduk dipangkuan nya, "maafkan Ar pah, kadang Ar tidak bisa mengontrol emosi Ar, tapi papah juga sudah berubah," Aryani menangis dipelukan papah nya.
" Maaf kan papah Ar, papah pikir dengan membawa lestari kerumah ini dapat menghilangkan kerinduan mu, pada mamahmu, maafkan papah," pak Wisnu menangis , ia mengucapkan airmata nya kita liburan hanya Kamu dan papah gimana enggak usah ngomong sama mamah Lestari.
" Dia bukan mamah ku pah,"Aryani merenggut marah.
" Iya iya, ayo mandi kita pergi ke puncak berdua , kita akan bersenang-senang disana."
Aryani terkejut," bener pah terus sekolah nya gimana."
" Bolos paling 2 hari jangan ngomong siapa-siapa, ayo sholat mandi , anak papah udah gede," pak Wisnu mencium pipi Aryani dan menepuk pundak nya "cepat sana nanti Lestari dan Yumi keburu bangun."
Aryani langsung berdiri," siap bos," Aryani mencium pipi papahnya ia langsung berlari naik ke kamar nya.
Aryani sudah bersiap dengan tas punggung nya ia segera berlari menuruni anak tangga dan pergi menemui papah nya yang sudah menunggu di mobil, mbok Darmi mengantar mereka sampai teras ia senang mereka sudah seperti dulu.
Tante lestari melihat kesekeliling nya ia merasa rumah kok sepi, ia mencari Wisnu suami nya tapi tidak ada,"mbok, bapak dimana?"
Mbok Darmi menghampiri Tante lestari," iya Bu ada apa?"
" Bapak kemana mbok kok aku enggak lihat dia, apa dia pagi-pagi sudah ke toko?"
" Enggak bu pagi-pagi udah berangkat sama non Aryani, enggak tahu mau kemana."
" Memang enggak ngomong mau kemana?!" tanya tante lestari.
" Enggak bu saya permisi dulu."
Tante lestari mulai jengkel ia memanggil Yumi anaknya.
" Yumi sini kamu? Tuh anak bebel banget kalau mau berangkat sekolah lelet banget."
" Ada apa sih mah pagi-pagi udah nyanyi."
Tante lestari menjitak kepala anaknya.
" Aduh sakit mah, yumi menggosok-gosok kepala nya, lagian ada apa lagi sih pagi-pagi udah koar-koar, kayak toa mushola aja."
" Heh papah mu kemana?
" Lah mana Yumi tahu, harus nya Yumi yang tanya ke mamah papah kemana.
" Dasar ya, papah Kamu pergi sama Aryani tadi pagi enggak pamit mamah, Kamu tahu enggak papah kemana."
" Hah, papah pergi sama Aryani, mamah enggak tahu bahkan enggak pamit, gimana sih mamah tuh istrinya kok ya enggak tahu kalau suaminya pergi,mana enggak ngajak-ngajak lagi."
" Mbok...yumi berteriak pada mbok Darmi.
" Iya non ada apa, " mbok Darmi bergegas menemui Yumi, "gini sih kerjaan mbok enggak selesai-selesai."
" Sebenarnya papah kemana? Ayo jangan bohong."
"Enggak tahu non, yang mbok tahu mereka pergi pagi-pagi sekali dan enggak ngomong mau kemana, mbok Darmi sengaja enggak mau ngasih tau kalau Aryani akan kemana.
" Akhh kurang ajar masa aku ditinggal mah, mereka malah pergi berdua," yumi mengeratkan tangan nya.
Tante Lestari dan Yumi marah karena mereka tidak dikasih tahu dan tidak diajak.
" Mana hari ini ada arisan lagi, gimana coba, apa aku minta di toko saja mumpung papah enggak ada," Tante Lestari kebingungan tidak ada mesin ATM nya.
" Mah bagi duit dong, aku mau sekolah uangnya udah abis, "Yumi menadahkan tangan nya.
"Gila Kamu ya masa uang 500ribu bisa abis dalam 2 hari, nih ," tante lestari merogoh kantong nya ia memberikan Uang lima puluh ribuan satu lembar, "nih mamah aja bingung mau arisan uang nya dari mana, papah Kamu pergi enggak ngomong lagi."
" Hah lima puluh ribu mah cukup dari mana, mana harus traktir temen-temen lagi, tambahin dong mah."
" Enak aja enggak ada lagi, sana berangkat berisik, pusing nih mamah."
"Dasar pelit," setelah berkata seperti itu yumi langsung berlari keluar.
" Heh kurang ajar kamu yah, dasar anak enggak tahu diuntung, enggak tahu apa mamah nya lagi pusing."
Mbok Darmi datang," bu yumi nya udah pergi."
Tante Lestari hanya bengong, ia pergi sambil melempar lap kemuka mbok Darmi.
Yumi datang ke sekolah dengan muka ditekuk ia langsung menghempaskan pantatnya di kursi sambil membanting tas nya.
" Woi, napa tuh muka ditekuk, kayak orang ditagih cicilan aja,"teman sebangku yumi mengoda nya.
" Enggak lucu, yumi melotot sewot.
" Eh sorry, ada apa sih kok pagi-pagi udah ngambek."
" Gimana enggak kesel coba, papah sama Aryani enggak tahu pergi kemana enggak ngajak-ngajak, ngomong juga enggak, mamah aja enggak tahu."
" loh kok bisa, teman-teman yumi heran.
Faruk yang mendengar itu dia langsung kelimpungan, ia berusaha mengorek keterangan dari Nana.
" Nana, Nana cariin informasi dong Aryani hari ini enggak masuk kemana.
Nana terkejut," Hah Aryani enggak masuk sekolah, kok dia enggak bilang ya, Aryani jahat katanya kalau ada apa-apa aku dikasih tahu," nana mau menangis.
" Eh Jagang nangis, mau aku traktir enggak."
Nana mengangguk senang, "aku harus bagaimana mana?
" Carikan informasi dong Aryani pergi ke mana, atau telpon dong.
" Oh ya biar aku telpon aja, derttt
"Kok enggak aktif ya, terus gimana nih jadi enggak traktiran nya?"
" Kamu tahu pak Toni guru olahraga enggak."
Nana mengangguk,"terus."
" Dia kan paman nya cari info sama dia gimana?"
" Enggak berani," Nana terlihat bingung.
" Ya udah batal traktirannya, faruk berbalik menghadap ke depan.
" Faruk enggak asik tau, ya udah nanti kalau Aryani masuk Nana bilangin ke Aryani, kalau Faruk pembohong," Nana bersedekap tangan.
" Iya, iya jangan dong , iya nanti aku beliin makanan yang banyak, tapi jangan ngadu ya."
" Ok, Nana tersenyum senang.
Faruk hanya garuk-garuk kepala auto beberapa hari ini ia akan badmood...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
👁Zigur👁
kupikiir jagung manis ini
2024-07-20
0
👁Zigur👁
boros amat yumi. 500rb 2 hari abis. buat beli cilok se ember kenyang
2024-07-20
0
👁Zigur👁
iya bolos aja dulu. seminggu kalo bisa. nyok jalan
2024-07-20
0