Malam itu diruang perawatan Aryani terlihat tertidur sangat pulas, tiba-tiba hawa dingin datang disertai kabut tipis masuk melalui celah-celah pintu, semakin lama kabut tersebut semakin tebal membentuk sesosok tubuh.
Sosok itu mendekati Aryani, ia adalah Alfian yang akan datang ketika Aryani dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Alfian memandang wajah Aryani, disentuh nya pipi Aryani dengan lembut," kamu cantik sekali, sayang aku tidak bisa memiliki mu dunia kita berbeda aku hanya bisa menjaga mu, aku harap suatu saat ketika kita berpisah aku bisa menerima nya."
Ada bulir air mata jatuh di pipi Alfian, Alfian perlahan-lahan mendekati Aryani dicium nya bibir Aryani.
Aryani terkejut ia merasa kan sesuatu yang dingin menyentuh bibir nya, ia membuka matanya terlihat wajah Alfian berada didepan wajah nya, Aryani langsung memeluk Alfian.
" Fian," Aryani memeluk Alfian dengan erat, seolah takut Alfian akan meninggalkan nya.
" Ssst... Alfian menempelkan jari telunjuk di bibirnya," jangan berisik nanti papah mu bangun."
Aryani terdiam ia masih merangkul Alfian, " Alfian kenapa aku ada disini."
Alfian melepaskan pelukan Aryani," kamu kecelakaan, mungkin ada sebagian memori mu yang ikut hilang ketika kamu terjatuh," Alfian membelai rambut Aryani.
" Aku tidak ingat apapun, dan apa yang aku lakukan waktu itu juga aku tidak ingat, tolong jelaskan padaku Alfian.
" Sudah lah tak perlu diingat, aku akan menemanimu malam ini, tidurlah," Alfian mengusap lembut wajah Aryani.
Aryani menggeser tubuhnya, ia memberi ruang pada Alfian untuk duduk disampingnya , Alfian duduk disamping Aryani direngkuh nya tubuh Aryani, di bawanya ke dalam dekapan nya.
Aryani menggelung kan tubuh nya dalam dekapan dingin tubuh Alfian," Alfian tubuh mu dingin sekali, tapi aku menyukai nya, dinginnya tubuh dan aroma mu yang begitu lembut membuat ku merasa nyaman.
"Tidur lah aku akan bersama mu malam ini menjaga mu," di peluk dan di belainya rambut aryani tak berapa lama Aryani pun tertidur dalam dekapan tubuh dingin Alfian.
Tak terasa hari sudah menjelang pagi,dan terdengar lamat-lamat di kejauhan suara adzan subuh berkumandang, Alfian meletakkan tubuh Aryani di kasur, ditarik nya selimut menyelimuti tubuh Aryani.
Alfian memandangi wajah Aryani," tidur lah aku harus pergi, lupakan Kamu pernah bertemu ku malam ini," Alfian mengusap kepala Aryani, ada asap putih keluar dari tangan Alfian," aku pergi Kamu akan baik-baik saja banyak orang yang menyayangi mu," Alfian mengecup kening Aryani, di pandangi nya wajah Aryani kemudian sedikit demi sedikit ia mulai menjauh.
Papah nya Aryani terbangun karena suara adzan subuh berkumandang, ia kaget melihat seseorang didekat tubuh Aryani ia menajamkan penglihatan dan pendengarannya ketika orang tersebut berbicara, papahnya Aryani begitu terkejut karena sosok yang berada dekat Aryani perlahan lahan menghilang seperti kabut, ia sampai mengucek matanya, tapi sosok itu sudah tidak ada, papah nya Aryani berpikir mungkin itu hanya halusinasinya karena baru bangun tidur.
Papah Wisnu mendekati Aryani, ia mengecek Suhu tubuh Aryani, " kok dingin sekali seperti es , "papah Wisnu membangun kan Aryani.
" Ar bangun, bangun nak," pak Wisnu mengoyang goyang kan tubuh Aryani dengan panik.
Aryani membuka matanya dengan malas," ada apa pah, kok papah kayaknya panik sekali, ada apa pah," Aryani duduk sambil menatap wajah papah nya dengan kebingungan.
" Eh enggak apa-apa, kirain Kamu demam, papah sampai khawatir," papah nya Aryani kembali memeriksa suhu tubuh Aryani," kok normal ya padahal tadi dingin sekali, apa aku terlalu lelah ya jadi begini."
" Papah ngomong apa sih, Aryani enggak ngerti apa yang papah omongin.
" Enggak papah cuma kecapean kali ya, papah keluar dulu mau sholat," papah nya Aryani berlalu pergi masih dengan pikiran yang masih bingung.
Aryani juga bingung melihat papah nya begitu, setelah beberapa saat Aryani tertidur kembali karena masih ngantuk.
Ariyani terbangun kembali ketika ada tangan yang mengoyang kan nya, terlihat perawat bersama dokter datang untuk memeriksanya.
" Pagi Aryani, gimana tidurnya nyenyak? Kata dokter sambil memeriksa kondisi Aryani.
" Pagi dokter, sangat nyenyak ini aja masih ngantuk, malah dokter bangunin," Aryani terus menerus menguap.
" Gimana dokter keadaan anak saya? Papah nya Aryani mendekati dokter yang sedang memeriksa keadaan Aryani.
Dokter memandang wajah papah nya Aryani," ini yang di namakan keajaiban, orang jatuh ke jurang logika nya kalau enggak meninggal ya ia akan terluka parah, ini tidak ada luka sedikitpun, nanti siang kita akan melakukan Rontgen untuk mengetahui apakah ada tulang patah atau gimana.
" Baik dokter," papahnya Aryani memberi jalan untuk Dokter, ia kemudian mendekati Aryani setelah dokter itu pergi.
"'pah apakah Aryani kecelakaan, dan di mana kejadian nya, Aryani kok enggak ingat apapun ya pah dan kenapa Aryani disini Aryani juga masih bingung.
Papah Wisnu memeluk Aryani, ia hanya bersyukur Aryani tidak apa-apa, ia tidak bisa membayangkan kalau Aryani meninggal dalam kecelakaan itu, papah Wisnu mencoba melupakan keanehan demi keanehan yang dialaminya yang terpenting anaknya selamat.
Tak selang berapa lama pintu ruangan di ketok, 2 polisi masuk ingin meminta pernyataan Aryani terkait peristiwa kecelakaan kemarin.
" Pagi pak, saya dari kepolisian ingin meminta pernyataan atas peristiwa kemarin, saya dengar anak bapak sudah siuman.
" Silahkan aja pak kalau bisa, anak saya saja tidak ingat apapun, bahkan ia tidak tahu masuk jurang dan kecelakaan.
" Baik pak saya akan mencoba nya."
" Mba Aryani ya," salah satu polisi menyalami nya.
" Iya gimana pak?
"Saya ingin mba menceritakan sedikit yang mba ingat kemarin, dan hal apa saja yang mba ingat."
" Saya tidak ingat apapun," yang terakhir saya ingat, saya keluar dari rumah pamit pergi, saya pergi kemana saya tidak ingat.
"Barang kali ada hal lain yang bisa mba ingat?" Salah seorang berusaha menekan untuk mencari informasi.
Papah nya Aryani tidak suka polisi menekan anak nya, ia mendekati ke arah dua polisi yang sedang meminta keterangan kepada anak nya.
"Pak anak saya tidak ingat apapun jangan paksa dia untuk mengingat kasian dia, dia korban bukan pelaku penabrakan nya, kenapa bapak menekan nya.
Kedua polisi itu terdiam, kemudian mereka berdua saling berdiskusi sampai mereka memutuskan untuk pergi," pak kami permisi dulu, ini nomor telepon saya kalau-kalau Aryani mengingat sesuatu."
Setelah meletakkan nomor telepon di atas tempat tidur, mereka pun pergi meninggalkan ruangan Aryani.
" Aryani menatap papah nya," pah kok aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi kemarin ya?."
Sudah lah yang penting bagi papah kamu selamat, apa yang terjadi itu mungkin sebuah mukjizat, tidak usah Kamu ingat mungkin malah akan membuat mu trauma."
"'iya pah."
Papah Wisnu mendekati Aryani," "Ar papah harus ke toko, kalau kamu mau biar Tante lestari kesini menemani mu gimana?"
" Enggak mau, jangan coba-coba dia suruh ke sini nanti Aryani kabur dari sini, kalau papah menyuruh nya menemani Aryani."
" Iya enggak, kalau faruk gimana, apakah kamu mau? dia anak baik, dia yang dan teman temannya yang menjaga mu kemarin."
" Dia kan sekolah pah, biar Aryani sendiri juga enggak apa-apa kan ada perawat nanti biar Aryani minta ditemani mereka."
" Kamu yakin?"
" Iya pah, enggak apa-apa."
" Ya udah, papah harus pergi kamu benar-benar tidak apa-apa?."
" Tidak pah tenang saja, udah papah pergi sana Aryani tidak apa-apa."
Pak Wisnu mendekati Aryani dicium nya kening Aryani," kalau ada apa-apa telpon papah ya," walaupun tidak tega ia pergi juga meninggal kan Aryani sendiri an karena harus membuka toko nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Kak Dsh 14
halo aryani aku kembali
2024-07-13
0
Amelia
aku mampir per bab ya❤️👍
2024-07-01
1
Emak Kam
semoga Aryani tidak lama lupa ingatan
2024-06-07
0