Aryani terbaring dirumah sakit ditemani Faruk dan teman-temannya, tak berapa lama datang lah pak Wisnu, mamah lestari dan yumi.
" Ceklek, pintu dibuka pak Wisnu terkejut melihat Aryani terbaring tak sadar kan diri, ia menangis, dipeluk nya Aryani belum hilang rasanya trauma kehilangan kehilangan istri nya, kini Aryani koma karena kecelakaan.
" Nak bangun ini papah, Kamu berjanji akan terus mendampingi papah, kamu berjanji sama papah kamu tidak akan pergi meninggalkan papah, bangun nak jangan seperti ini, pak Wisnu menangis memeluk anaknya, sementara tante Lestari hanya diam tidak ada rasa empati sedikit pun dari raut wajahnya.
Faruk mendekati pak Wisnu, "om,sudah om saya yakin Aryani baik-baik saja, ia akan sadar, ia hanya shock," Faruk menepuk pundak pak Wisnu.
" Alah, paling juga cuma pingsan tidak apa-apa, nanti juga bangun lagi, papah terlalu mendramatisir sih," Yumi dengan enteng nya berbicara seperti itu.
Mereka yang ada di situ menatap yumi tak percaya.
" Yumi lebih baik Kamu pulang atau keluar dari ruangan ini kalau tidak bisa bicara yang baik." pak Wisnu papah nya Aryani marah mendengar anak tiri nya sama sekali tidak mempunyai empati.
Mamah lestari cepat-cepat mengajak Yumi keluar sambil mencubit pinggang nya.
" Ouw sakit mah , apa-apaan sih," kata yumi.
"Ssshh bisa diam enggak tuh mulut, Kamu mau kita di usir dari rumah itu terus kita hidup melarat lagi, Kamu mau hidup dengan papah mu yang hanya buruh, Kamu mau kehilangan itu semua."
Yumi menunduk terdiam, ia teringat papah kandungnya, ia orang baik, tapi karena hanya seorang buruh pabrik tidak bisa mencukupi gaya hidup Mamah yang wah, akhirnya Mamah nya lebih memilih pergi dan mendekati pak Wisnu yang baru ditinggal istrinya meninggal.
" Mah sebenarnya papah Yumi itu orang baik ia sangat menyayangi yumi, lagian Mamah kan belum bercerai kenapa bisa menikah lagi sih mah."
" Ssshh, dasar anak bodoh, papah mu itu miskin, ia tidak punya apa-apa, bagaimana bisa ia membahagiakan mamah, tolol," Tante lestari menoyor kepala yumi.
" Ayo kita pergi dari sini!" Tante lestari menarik tangan yumi diajak nya menjauh dari tempat itu.
Sementara itu di dalam ruangan perawatan Aryani, pak Wisnu sedang berbicara dengan Faruk dengan teman-teman nya.
" faruk kenapa, apa yang terjadi?" Papah nya Aryani mendekati faruk dan teman-temannya yang sedang duduk di sofa.
" saya sendiri tidak tahu om, saya tahu nya ada telpon dari Aryani, saya telpon balik tidak bisa, dan setelah saya cek ternyata ada kecelakaan dan sepedanya mirip dengan sepeda nya Aryani.
Terus kami putuskan untuk mengecek ke lokasi, tapi Aryani sudah di bawa ke rumah sakit, kami langsung ke sini.
" Tapi om saya heran siapa yang menelepon tidak ada yang tahu handphone nya juga sudah hancur bersama sepeda nya," kata Faruk lagi.
" Hah sepeda nya sampai hancur?" papahnya Aryani sampai shock ia sampai terduduk lemas.
" Om saya mau tanya tapi om jangan tersinggung," kata yoga.
" Iya kenapa nak Yoga."
"Begini om Aryani ditemukan didasar jurang tapi ia hanya lecet-lecet, logika ya om, maaf sekali om," kata yoga lagi," kalau enggak meninggal ia akan mengalami kecelakaan parah atau patah tulang."
Faruk menimpali ucapan yoga, "apa om tahu sesuatu yang aneh gitu, atau apa ada sesuatu yang aneh yang Aryani lakukan."
"Om jarang bersama atau pun mengobrol, kadang Aryani pulang sore atau malam hari, tapi yang om tahu ia jalan-jalan disekitar daerah situ saja, atau kadang-kadang ia mengunjungi rumah sakit."
" Maksud nya om, apa ada teman nya yang di rawat di rumah sakit."
" Om juga tidak mengerti, ia sering ke rumah sakit penderita kanker, khusus anak-anak, biasa ia akan pulang malam sampai jam 9 atau pun jam 10.
"Om tahu siapa yang dia kunjungi, atau nama nya," lanjut Faruk."
" Om pernah dikasih tahu nama anak-anak itu, dan ada satu seperti nya istimewa' karena dia di sebut-sebut terus tapi om lupa namanya."
" Oh," Faruk termenung ia ragu apa kah benar apa yang Yoga Kata kan atau memang ada keajaiban yang dari yang di atas.
" Nak faruk dan yang lainnya om sangat berterima kasih atas segala yang telah kalian lakukan untuk anak om, kalian pulang lah istirahat pasti kalian capek."
" Aku mau disini om sampai Aryani sadar," faruk tidak mau pulang sebelum Aryani sadar."
Teman -teman Faruk menyarankan hal sama karena mereka pun butuh istirahat.
" Kita pulang saja Faruk besok sepulang sekolah kita bisa kesini lagi,"
" Iya nak Faruk, kalau Aryani sadar om akan kabari kalian."
Faruk akhirnya mau di ajak pulang oleh teman-temannya, mereka pamit pada papah nya Aryani dan pergi meninggalkan rumah sakit, walau hati faruk berat meninggalkan Aryani yang belum sadar.
Pak Wisnu setelah teman-temannya Aryani pulang, ia duduk di samping Aryani, dipandanginya wajah anaknya, "nak bangun papah tidak sanggup menjalani hidup ini kalau kamu meninggal kan papah sendiri," pak Wisnu membelai rambut Aryani.
Sedangkan dalam tidur Aryani, Aryani merasa seperti berada di padang yang luas, ia melihat sekeliling hanya ada padang rumput yang seperti tak bertepi, Aryani berjalan dan terus berjalan sampai ada yang memegang pundak nya.
Aryani berbalik dilihat nya Alfian yang sedang tersenyum.
" Fian... Aryani memeluk nya, aku dimana sekarang.
Alfian tidak menjawab nya, ia hanya tersenyum dan membelai rambut nya.
" Kita pulang, aku akan mengantarmu pulang, ini bukan tempat mu.
Aryani melepas pelukan nya, ia menatap Alfian tidak mengerti.
" Apa maksudnya Fian."
" Ayo kita pulang kasian papah mu menunggu mu," Alfian menuntun Aryani menuju suatu tempat.
" kita mau kemana Fian," Aryani menatap Alfian kebingungan.
" Tidak kemana mana, hanya menemui papah mu."
Mereka berjalan bergandengan tangan, sesampainya di dua pohon yang bersebelahan Alfian berhenti, dipeluknya Aryani dicium nya pucuk rambut nya.
" Pergi lah, lewati dua pohon itu, aku hanya bisa mengantar mu sampai di sini, kamu harus melewati nya sendiri."
Aryani yang masih tidak mengerti apa maksud nya hanya terdiam sambil mengengam tangan Alfian.
" Ayo pergi lah sebelum terlambat, nanti Kamu akan terjebak di sini selama nya."
Walaupun dengan rasa ragu, Aryani tetap melangkah pandangan mata nya tetap tertuju pada Alfian, setelah melewati dua pohon itu Aryani merasa kan gelap semua.
Seketika tubuh Aryani tersentak," Alfian.. Aryani terbangun.
Pak Wisnu papah Aryani melihat anak nya sadar, langsung memeluk nya," Aryani Kamu sudah sadar nak."
Aryani kebingungan," saya dimana," ia melihat kesekeliling nya, ingatan nya belum pulih.
" Kamu dirumah sakit nak, apa yang terjadi padamu."
" Papah, kenapa aku disini tadi Alfian kemana pah? Aryani melihat ke sana kemari mencari sosok Alfian.
" Siapa nak, di sini cuma ada papah, enggak ada yang lain."
Pak Wisnu memangil perawat yang penjaga.
Tak berapa lama, perawat datang memeriksa keadaan Aryani.
" Mba kita cek dulu ya," perawat tersebut mengecek semua, "bagus semua mba, tinggal besok kita tunggu pemeriksaan dari dokter ," kemudian perawat itu kembali keruangan nya.
Aryani melihat ke arah papah nya," pah apa yang terjadi sebenarnya."
Papah nya Aryani mendekati nya diusap nya rambut Aryani "apa kamu tidak ingat apa-apa."
Aryani mengeleng, aku hanya tahu berada di Padang yang luas, terus ada seseorang yang mengantar kan Ar pergi, kata nya Ar belum waktunya ada di situ, Ar tidak mengerti kenapa tau-tau Ar ada di sini.
Papah Aryani menangis memeluk anaknya, dia bersyukur masih di beri kesempatan bersama anak nya.
" Sudah tidak usah diingat yang penting kamu masih selamat nak."
" Maksud nya pah?! Aryani memandang papah nya minta penjelasan.
"Istirahat lah, tadi Faruk menemani mu disini bersama teman temannya, mereka baru pulang, tidur lah jangan terlalu banyak berpikir."
Karena terlalu lelah berpikir akhirnya Aryani pun tertidur, melihat putri nya tertidur pak Wisnu merebah kan tubuh nya disofa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Kak Dsh 14
Aku suka alfian tapi aku gak suka ghost gimana dong thor?
2024-07-10
0
Kak Dsh 14
Apaan sekarang nangis, nanti di sakitin karena terkena tipuan sang istri
2024-07-10
0
Emak Kam
terharu 🥺
2024-06-07
0