Alfian menunggu Aryani diseberang jalan , Aryani pun melambaikan tangan padanya, terlihat di sekolah sudah mulai sepi hanya 1,2 murid yang masih belum pulang, pak satpam lagi-lagi keheranan melihat Aryani melambai kan tangan padahal tidak ada siapapun di sebrang jalan.
" Mba Aryani mau pulang?" pak satpam berusaha menghentikan Aryani pergi.
" Iya pak , mari pak Ar pulang dulu, pak satpam besok mau di bawakan nasi goreng spesial ala mbok Darmi enggak?" kata Aryani sambil terus jalan kedepan.
" Boleh mba, yang pedes ya mba."
Aryani mengacungkan jempol nya kemudian ia berlalu pergi ke seberang jalan.
Pak satpam yang ingat akan kelezatan nasi goreng mbok Darmi yang selalu dibawa Aryani jadi lupa apa yang akan ia lakukan tadi," waduh jadi lupa mau ngapain tadi yah, mendingan balik ke pos saja lah."
Aryani sudah sampai diseberang jalan, ia segera menghampiri Alfian," udah lama ya?" kata Aryani.
" Belum, paling 1 jam tapi buat nona cantik jangan kan 1 jam, 1 tahun pun akan abang tunggu," kata Alfian sambil membungkuk kan badan.
" Ah fian suka begitu basi tau, Ar kan jadi malu, jadi enggak nih ngajak jalan-jalan nya," Aryani berjalan duluan karena malu terus menerus di godain Alfian padahal ia tidak tahu mereka mau kemana.
Alfian cepat-cepat menyusul dan mensejajarkan sepeda nya , "main pergi aja nona ini tau kah tujuan kita hendak kemana."
" Nona ini tidak lah tahu abang hendak ajak kemana, tapi kalau lah ke penghulu tentulah nona tak akan menolak," Aryani membalas ucapan Alfian dengan pantun sambil terus mengayuh sepedanya.
Alfian tertawa terbahak bahak mendengar jawaban Aryani dan Alfian berusaha membalas ucapan Aryani," tak ku sangka pintar lah adek dalam berkata, tentulah itu membuat abang terbang melayang."
"Burung lah terbang diatas awan, hati lah senang kalau adek dekat abang nan tampan, ayo balas bisa enggak," kata Aryani sambil tertawa ia mengayuh kan sepeda nya mendahului Alfian.
Alfian tergelak mendengar Aryani membalas pantun nya, "ternyata pintar sekali adek abang ini," kata Alfian sambil menunjuk kan jalan yang mau dilewati. "Nanti abis jalan ini ada belokan ke kanan ya, lalu kita ikuti jalan itu," kata Alfian mendahului Aryani.
"Alfian jalan nya benar enggak sih," Aryani mulai merasa cemas, perasaan daerah sini cuma ada semak sama pohon-pohon Aryani sebenarnya bingung, "perasaan tiap hari dia pulang pergi sekolah enggak ada jalur kanan disana seperti hanya rawa dan pohon-pohon," dalam hati nya. Tapi Aryani tetap mengikuti nya, tapi setelah beberapa lama Aryani terpukau begitu melihat sepanjang jalan bunga berjejer rapi dan banyak kupu-kupu berterbangan dan hinggap diatas nya.
Alfian menghentikan sepeda nya di padang rumput, Aryani mengikuti apa yang Alfian lakukan.
" Indah sekali fian, dari mana kamu tahu tempat seindah ini, Aryani berlarian kesana kemari, ia berusaha mengejar kupu -kupu hati nya terasa ringan , Aryani mendekati Alfian mengajak nya menangkap kupu-kupu.
" Itu disana ada pohon besar, ayo kita kesana ada ayunannya juga, Aryani berlari mendekati ayunan ia pun duduk di ayunan itu, Alfian mendorong nya "kok ayunannya bisa setinggi ini sih wow keren banget seperti mau mendekati langit ketika kita berayun, ayo Fian cobain."
Aryani sangat menikmati keadaan di tempat itu, ia lalu menghempas kan tubuh nya di padang rumput karena kelelahan, Alfian ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Aryani.
" Kamu senang Ar," sambil memandangi wajah Aryani.
" Senang , senanggggg sekali kalau bisa aku ingin terus disini , di sini sangat indah."
Alfian memandang wajah Aryani begitu dalam dirapikan nya anak rambut yang tak beraturan, ia mencium pipi dan hidung Aryani.
" Kamu cantik sekali, aku ingin selalu ada disisi mu, tapi itu tidak mungkin, kalau suatu saat kita berpisah kenang lah aku dalam hati mu, jangan lupakan aku, aku akan selalu jadi penjaga mu."
Aryani melihat kedalam mata Alfian " matamu sangat indah biru seperti lautan, aku akan selalu menjaga hati ku, aku ingin kita selalu bersamamu, walau kita jauh tapi hati kita akan selalu dekat aku mencintaimu Alfian.... sangat mencintai mu," Aryani mengalungkan tangan nya ke leher Alfian.
Tapi tiba-tiba Alfian tersentak, ia mendengar satu suara yang menyuruh mereka segera pergi dari situ " pergi bawa dia pergi secepatnya, jangan sampai terlambat kalau tidak dia tidak dia akan bisa keluar, dia akan terperangkap selama nya disini."
"Ar ayo pulang udah malem kasian nanti papah mu menunggu mu , ayo ," Alfian menarik tangan Aryani, "ayo kita jangan kelamaan disini bahaya."
Aryani begitu tersadar semua nya sudah menjadi gelap, padahal baru sebentar, ia memandang sekeliling nya keheranan, tangannya di tarik Alfian menuju sepeda mereka.
" Ayo cepat ambil sepeda nya cepat kita tidak boleh terlambat."
Walaupun masih bingung Aryani mengikutinya, mereka mengayun kan sepedanya dengan cepat tanpa Aryani sadari mereka telah sampai di depan rumah Aryani, Aryani bingung kok bisa.
Alfian menyuruh nya masuk, tapi Aryani masih kebingungan, "kok bisa aku udah sampai di rumah tadi perasaan,..." batin Aryani.
Seperti mengerti apa yang dirasakan Aryani, Alfian mengusap muka Aryani yang kebingungan, " tadi kamu naik sepeda sambil melamun untung aku tahu jalan rumah mu, kalau tidak bisa nyasar kita."
" Aku enggak tahu, aku masih bingung fian... apa yang sebenarnya kita lakukan, kenapa aku sudah sampai di rumah ya, apa aku kecapean sehingga seperti ini."
" Udah Kamu hanya kecapean sana masuk, besok kita ketemu lagi," Alfian membelai pipi Aryani sebelum dia pergi, "bye Aryani," Alfian melambai kan tangan kemudian ia berlalu pergi.
Aryani masuk setelah Alfian pergi ia memasuki halaman rumahnya, di depan halaman rumah nya terparkir sebuah motor besar " seperti nya aku kenal motor siapa tapi ngapain dia di sini ya," Aryani bergegas masuk, ia kaget melihat diruang tamu ada Faruk bersama Yumi.
Begitu juga dengan Faruk, ia sampai berdiri, " Aryani ngapain kamu disini?"
Aryani menoleh ke arah faruk, ia meng hampiri Faruk, " harus nya aku yang nanya, kenapa Kamu ada di rumah ku aneh Kamu ini ," sambil berlalu ia memandang sekilas kearah Yumi yang tersenyum merasa menang karena bisa membawa Faruk ke rumah.
Faruk yang kebingungan hanya memandang nya, " berarti mereka saudara," dalam hati faruk merasa senang, ia jadi tahu rumah Aryani.
" Faruk...yumi menyadarkan lamunan faruk, " kenapa sih kamu kaget ya melihat kami ada disini, Kami saudara tiri, aku kakak tiri nya, ia datang menumpang ke rumah ku, yah mau gimana lagi karena kami kasian akhirnya kami terima, ayahnya menikahi ibuku."
" Oh, jadi dia saudara tiri mu," Aryani sudah berganti baju dengan kaos oblong, Aryani datang dari atas tangga ia memandang Yumi dan Faruk sambil menuruni tangga.
" Apa enggak kebalik tuh," sambil menuruni tangga Aryani membalas ucapan Yumi, Aryani langsung pergi ke dapur memanggil mbok Darmi, " mbok papah kemana?"
Yumi memandang kepergian Aryani ke dapur dengan tatapan sengit, ingin rasanya ia cekik tuh leher sampai putus.
" Anu non masih di toko, kata nya ada pengiriman barang malam ini karena pagi-pagi mau di pake bahannya."
" Oh, dari kapan mereka ada disini mbok," menunjuk ke arah Faruk dan Yumi, sambil mengambil pisang goreng di atas meja.
"Dari sore non, tapi aneh nya non Yumi aja yang banyak ngomong, sementara cowok nya hanya sesekali menanggapi," mbok Darmi dan Aryani tertawa sampai terdengar ke depan.
Terdengar suara Yumi yang berteriak memanggil mbok Darmi, "mbok pisang goreng nya kok lama, cepat bawa sini."
" Iya non, panggilan dari alam lain memanggil, mbok kedepan dulu ya non."
Aryani tertawa terbahak bahak, sampai mengeluarkan airmata nya, kemudian ia pergi ke depan menghampiri mereka berdua dan dengan santai nya ia duduk di depan mereka, sambil mengambil pisang goreng di atas meja.
" Ngapain kamu disini ngangu aja sana pergi," Yumi mengusir Aryani.
Tapi Faruk menahan nya, " udah biarin disini biar rame, kan enak kalau ngobrol nya banyak kan, iya enggak Aryani."
Aryani mengangguk setuju, ia memang bermaksud mengganggu mereka, " bener tuh kata Faruk," dengan tampang cueknya Aryani kembali mengambil pisang goreng , "ayo di makan Faruk pisang goreng buatan mbok Darmi tiada duanya ayo nih," Aryani memberikan piring pisang goreng pada Faruk.
Faruk mengambil pisang goreng yang disodorkan Aryani ia sangat senang karena Aryani yang memberi kan nya, sedangkan Yumi hanya bersedekap tangannya di dada, hati nya sangat panas, kenapa jadi Aryani yang asyik ngobrol dengan Faruk, Yumi yang merasa dicuekin sama Faruk membuat suara, "ekhm ekhm... tapi mereka hanya menoleh sekilas lalu asyik lagi dengan obrolan mereka , Yumi pergi dari hadapan mereka sambil menghentakkan kakinya, Faruk dan Aryani memandangi kepergian Yumi sambil tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Raezcha
halo kak, semangat nulisnyaa
jangan lupa mampir di karya aku juga
2024-07-23
0
👁Zigur👁
bunga lagi buat aryanie
2024-07-16
0
👁Zigur👁
biru? jangan2 alfian blasteran
2024-07-16
0