Yuna terkejut Marvin mengatakan hal tersebut. Namun, dirinya tetap mencoba tuk mengabaikan itu.
"Lepaskan! Kita lanjutkan nanti saja," cetus Yuna. Gadis itu melepaskan genggaman tangan Marvin dan langsung berjalan ke arah Leo.
"Wah, sepertinya lagi seru nih?!" ucap Yuna yang tiba-tiba datang nimbrung bersama mereka.
"Yuna?" Tiara kaget melihat kedatangan Yuna.
Leo yang tadinya sedikit lemas kini terlihat lebih bersemangat. Ya, itu mungkin karna kedatangan Yuna.
"Tiara bertanya tentang materi yang belum ia pahami, apa kamu juga ada?" tanya Leo kepada tunangannya yang baru saja mengambil tempat duduk di sampingnya.
Dengan jujur mengatakan bahwa saat ini ia tidak dapat memikirkan pelajaran apapun, ia hanya kelaparan. Yuna pun memesan sebuah makanan, dan menawari Tiara dan Leo. Leo yang tadinya tidak ingin memesan apapun saat diajak Tiara tiba-tiba ia menerima tawaran Yuna untuk memesan makanan. Tiara yang mengingat itu sedikit kesal, namun ia hanya menyimpan rasa kesalnya dalam hati dan menunjukkan ekspresi yang biasa-biasa saja.
"Tiara, apa kau ingin makan sesuatu?" tanya Yuna.
Tiara pun menolak nya dan mengatakan bahwa ia harus segera pulang. Yuna sempat bingung dengan sikap Tiara, namun Tiara menjelaskan bahwa ia ada kerja partime. Itu sebabnya sekarang saat ada waktu, ia gunakan untuk bertanya kepada sang dosen.
Kini hanya tersisa Yuna dan Leo di sana. Leo menatap Yuna yang sedang menunggu makanan nya datang. Dari tatapan Leo, sebenarnya ia ingin sekali bertanya kemana tadi Yuna pergi bersama Marvin. Tetapi, ia tidak memiliki keberanian untuk bertanya. Karena merasa di perhatikan dengan tatapan yang terus mengarah kepadanya, Yuna mengatakan,
"Apa ada yang salah dengan wajahku?" Yuna membalas tatapan Leo.
"Ya, setelah memperhatikanmu sedekat ini, kupikir ada banyak kesalahan di wajahmu," ucap Leo yang semakin memperhatikan wajah Yuna.
"Apa maksud mu?" Yuna menjauhkan wajahnya dari tatapan Leo.
Leo menghela nafasnya. "Kenapa kau begitu menggemaskan? Kenapa kau sangat cantik? Bukan kah itu sebuah kesalahan?"
"Apa?"
Wajah Yuna memerah, gadis itu tersipu malu mendengar perkataan Leo. Ia pun sampai berusaha menghindari kontak mata dengan Leo.
Melihat tingkah Yuna seperti itu, Leo tersenyum lebar dan tertawa kecil.
"Berhentilah menatapku, dasar playboy!" ucap Yuna. Gadis itu berusaha membalas perkataan Leo.
"Playboy?" sahut Leo.
"Kau tau, senyuman mu itu mengerikan!" celetuk gadis itu lalu mengambil pesanannya. Mereka pun menikmati makanan mereka sembari berbincang dan tanpa sadar ada yang memperhatikan mereka. Marvin dari dalam mobil dan Tiara dari jauh dekat taman kampus. Keduanya sama-sama merasa sedikit cemburu dengan keakraban Leo dan Yuna.
***
Sementara Yuri, dengan tenangnya di dalam rumah tiba-tiba terpikirkan akan kondisi dan situasi keluarga nya saat ini. Ia mengingat saat-saat debat. Ia juga mengingat saat-saat ia bermalam dengan Marvin. Sebenarnya, Yuri tidak bisa menerima keputusan Marvin yang dengan seenaknya memutuskan akan menikahi adiknya. Ia merasa kesal, bagaimana tidak? Yuri telah memberikan tubuhnya kepada pria itu. Yuri pun menghubungi Marvin dan mengajaknya bertemu, tetapi saat itu Marvin menolaknya dan mengatakan bahwa dia sedang tidak ingin di ganggu.
***
Keesokan harinya, karena saat itu hari Minggu jadi Yuna berniat untuk bersantai di rumah. Namun, ketika ia melihat ponselnya, Yuna mendapati pesan dari Marvin uang yang ingin mengajaknya kencan di hari itu. Yuna terkesan dengan ajakan tersebut, mau bagaimana pun perasaan Yuna terhadap Marvin belum menghilang.
"Marvin... Dia mengajakku kencan lebih dulu?" ucap Yuna yang terkejut.
Tidak di sangka, kini Marvin yang mengajaknya kencan. Tetapi, gadis itu tidak nampak tenang karena mungkin Marvin tidak serius akan ajakannya itu. Ini hari Minggu, biasanya Marvin akan bermalas-malasan di rumahnya karena saat itu masih jam 8 pagi. Beberapa saat kemudian, bel rumah berbunyi terus-menerus hingga membuat Yuna merasa kesal.
"Kemana sih semua orang? Kenapa gak ada yang bukain?" gerutunya sambil berjalan membuka pintu. Yuna menyadari keadaan rumahnya yang sangat hening saat itu. Entah mereka belum bangun atau memang sedang keluar, Yuna tidak tahu.
Tadinya Yuna ingin mengecek kamar mereka masing-masing. Tetapi, tamu di luar sangat berisik membunyikan bel rumahnya. Yuna pun akhirnya lebih dahulu membuka pintu.
"Hah, mas Marvin?" Yuna terkejut saat melihat Marvin yang mengunjungi rumahnya.
"Kenapa pesanku tidak kau balas?!" tanya Marvin kesal dan langsung nyelonong masuk ke dalam rumah. Sampai ruang tamu, pria itu juga menyadari keheningan rumah Yuna lalu menatap Yuna dengan seksama bahwa saat itu Yuna masih mengenakan pakaian tidurnya.
"Apa kau baru bangun?" tanya pria itu.
Yuna pun tertawa kecil dan mengaku bahwa dirinya memang baru bangun. Marvin pun juga menanyakan kenapa rumahnya tampak sepi, karena tidak tahu akhirnya Yuna mengecek kamar mereka satu-satunya.
"Aku tidak tahu, saat aku bangun semuanya sudah begini," ucap Yuna.
Marvin menghela nafasnya. " Apa kau sudah sarapan?" tanya pria itu.
Yuna menggelengkan kepalanya,
"Baiklah, cepatlah mandi. Aku akan membuatkan mu sesuatu untuk sarapan," tegas Marvin.
"Apa kita akan keluar? Kenapa harus mandi?" tanya polos sang gadis. Marvin pun lalu mendekati gadis itu dan memojokkannya,
"Lalu, apa kau mau berduaan saja di rumah yang hening ini," goda Marvin sembari mendekatkan wajahnya kepada wajah Yuna hingga membuat gadis itu tersipu malu.
Glek!
Yuna menelan ludahnya. Dan mengatakan kepada Marvin dia akan pergi Mandi saat itu. Marvin pun mulai memasak.
Saat masuk ke kamar tiba-tiba Yuna merasa sangat senang karena setelah ini, ia akan memasak masakan yang dibuat sendiri oleh tangan Marvin.
"Oh, rasanya seperti mimpi. Coba aja dari dulu dia kayak gitu, ah~" gerutunya sambil melihat dirinya sendiri di depan cermin.
Setelah nya, Yuna pergi untuk membersihkan diri. Beberapa menit kemudian, Yuna keluar dengan pakaian yang sangat feminim sehingga membuat Marvin terpana saat melihatnya.
"Gadis ini... " Marvin terdiam kagum menatap penampilan Yuna dari kepala hingga ujung kaki.
Next >>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Utayiresna🌷
awas si Marvin entar khilaf
2024-03-31
0
Selviana
pasti Marvin dan Tiara kepanasan melihat Leo dan Yuna mulai akrab.
2024-03-18
0
Selviana
gemes aku melihat mareka berdua
2024-03-18
0