Bab 16

Pertemuan Yuna dan Leo di sebuah taman dekat rumah Leo. Mereka saling menatap, sebelum mulai percakapan Leo memiliki pikiran bahwa Yuna pasti akan menolaknya, ia berpikir Yuna pasti mengajaknya bertemu untuk meminta maaf. Untuk itu, Leo harus menyiapkan mentalnya. Leo pun menghela nafas panjang.

Perlahan-lahan Yuna mulai berjalan mendekati Leo, sementara Leo semakin deg-degan. Tatapan Yuna terlihat sangat dalam. Entah apa yang akan diucapkan nya nanti, Leo berusaha tenang.

"Maaf jika mengganggu waktu bersantai mu, Leo," ucap Yuna dengan ekspresi sedikit tersenyum.

"Tidak apa-apa... Em... apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya balik Leo.

"Oh iya, sepertinya aku tidak perlu basa-basi," Berbicara dengan tersenyum lalu kembali serius.

"Apa kau mencintaiku?" tanya Yuna yang blak-blakan.

Leo membalas nya dengan tertawa kecil. "Kenapa semua menanyakan itu? Sudah jelas bukan?" ucap Leo.

Yuna pun kembali bertanya, kenapa dirinya sangat ringan membiarkan Yuna bebas apalagi dengan Marvin. Setahu Yuna, jika tunangan pria benar-benar mencintai wanitanya maka ia akan protektif dan tidak akan setenang itu melihat tunangan wanitanya mendekati pria lain. Dan satu lagi, jika satu dari mereka kehilangan ingatan maka seharusnya ada yang berusaha untuk kembali mengingatkan pasangan nya jika mereka adalah tunangan.

Lagi-lagi Leo hanya menanggapi nya dengan senyuman dan kali ini, ia mengelus rambut Yuna dengan tatapan penuh dengan cinta. Tidak lama, dengan lembut Leo memeluk Yuna.

"Maafkan aku Yuna, aku salah karena membiarkanmu melupakan pertunangan kita, aku memang ingin melakukan hal-hal yang kau sebut tadi. Tetapi, aku juga tidak ingin rasa cintaku ini hanya sepihak. Aku akan berusaha untuk bisa dilihat olehmu," batin pria itu yang masih memeluk erat tubuh Yuna.

"Leo, aku bertanya kepadamu, kenapa kamu diam saja!" cetus Yuna.

"Aku menunggu jawab-" Perkataan Yuna terputus karena tiba-tiba Leo mencium bibirnya. Itu membuatnya kaget sekaligus deg-degan. Yuna pun memejamkan mata.

"Aku tidak ingin kau terpaksa saat bersama ku, Yuna," gumam Leo dalam hati. Kemudian, pria itu tersadar dan langsung melepas ciumannya. Ia langsung meminta maaf kepada Yuna. Ia mengatakan bahwa dirinya terbawa suasana. Yuna pun mengiyakan alasan Leo dan langsung berpamit pulang. Sebenarnya, Yuna masih menginginkan jawaban dari Leo namun, dirinya sudah kehabisan kata-kata untuk berhadapan dengan Leo saat itu.

Dengan pelan-pelan Yuna berjalan mengingat kejadian tadi dengan Leo begitu juga kejadian siang tadi saat bertemu dengan Marvin di kampus. Gadis itu pun tiba-tiba berbalik dan kembali menghampiri Leo.

"Leo!" panggil Yuna dengan berlari. Mendengar panggilan itu, Leo berbalik ke arah panggilan tersebut. Saat berbalik itulah ia dibuat terkejut karena Yuna tiba-tiba memeluknya. Dengan nafas yang ngos-ngosan Yuna mengatakan,

"Ayo menikah!" ucap Yuna sambil menatap Leo.

"Apa?" Dengan ekspresi kaget.

"Sudah ku putuskan, aku akan menikah denganmu," ucap gadis itu.

Mendengar nya, tentu Leo tidak langsung menerima nya. Namun, Yuna mengatakan kepadanya bahwa ia ingin bisa move on dan mencoba tuk mencintai Leo. Untuk itu, Yuna memerlukan bantuan Leo. Melihat Yuna mengatakan nya dengan ekspresi melas, Leo tidak bisa menolak. Ia pun setuju. Dengan segera, Yuna akan memberi tahu sang ayah akan keputusan nya itu.

"Apa kau, bisa berkencan denganku dulu, Yuna?" tanya Leo.

"Bukan kah lebih enak nikah dulu habis itu kencan?" jawab Yuna dengan tatapan genitnya dan langsung merangkul tangan Leo.

Leo pun dibuatnya terkejut sekali lagi dengan perubahan drastis sikap Yuna. Ia kemudian menggeser badan Yuna hingga tepat didepannya sambil memegangi pundak Yuna. Sorot mata Leo berubah menjadi dalam menatap mata Yuna.

"Ku mohon, hentikan Yuna!" ucap Leo.

"Aku tidak menyukai orang yang membohongi dirinya sendiri," lanjut pria itu.

Yuna pun dengan tenang melepaskan cengkeraman Leo, ia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah membohongi dirinya atau Leo.

"Bukan kah aku bilang aku akan berusaha untuk mencintai mu, Leo? Aku tidak berbohong!" jawab Yuna meyakinkan Leo.

"Apa kau yakin?" tanya nya lagi. Yuna pun meresponnya dengan anggukan kepala sambil tersenyum.

"Karna itu, bantulah aku!" Yuna kembali merangkul tangan Leo dan mengajaknya pulang. Di tengah perjalanan, tanpa sengaja mereka bertemu dengan Tiara, teman Yuna yang baru ia temui hari ini.

"Yu-yuna?" sapa Tiara yang kaget melihat Yuna merangkul tangan dosennya.

Yuna dan Leo pun menoleh, ia terkejut melihat Tiara yang tiba-tiba ada di sana melihat mereka. Dengan segera, Yuna melepas rangkulan tangannya.

"Oh Tiara, kenapa kau di sini malam-malam?" tanya Yuna.

"Kau sendiri?" tanya balik Tiara yang menatap Yuna dengan penasaran.

"Ah? Oh iya... Anu... Aku...," Yuna merasa terintimidasi. Melihat Yuna yang panik dan berucap terbata-bata. Leo langsung mengambil alih.

"Oh, rupanya kau gadis berkacamata yang selalu bersama Yuna tadi," ucap Leo yang mulai memunculkan aura dosen nya.

"Agar tidak terjadi kesalahpahaman di sini, saya akan jelaskan-" Sambil memegang tangan Yuna di hadapan Tiara.

"Yuna adalah tunangan saya," lanjut pria itu sembari tersenyum. Yuna pun semakin panik melihat itu.

Ekspresi Tiara tampak terkejut, dirinya seperti tidak percaya bahwa temannya itu adalah tunangannya dosen.

"Tapi, Tiara. Saya minta kamu untuk tidak mengatakan nya kepada siapapun, ya!" Leo tersenyum dan menatap Tiara. Senyumannya tampak begitu mengerikan menurut Tiara. Dia pun mau merahasiakan nya tetapi dengan syarat, bahwa ia ingin mendapat les privat dari Leo selama 1 bulan.

Leo pun langsung menolaknya, ia sudah tidak peduli lagi jika berita tunangannya dengan Yuna tersebar. Toh itu kenyataan, pikirnya. Yuna menjadi semakin panik dan merayu serta meminta Leo untuk menyetujui nya. Dan tidak lama kemudian, Leo tetap dengan pendapatnya. Ia menolak dengan tegas. Namun, Tiara tidak keberatan dan akhirnya mengiyakan permintaan sang dosen yang ingin dirinya merahasiakan tentang pertunangan nya itu.

Yuna pun yang tadinya merasa sesak kini sedikit bisa bernafas dengan lancar ketika melihat temannya itu tidak merespon secara berlebihan. Tetapi tetap saja ia merasa khawatir.

Bagaimana jika akhirnya ini tersebar di seluruh kampus? Isi kekhawatiran Yuna. Sorot matanya menatap Tiara dengan penuh keraguan.

Walaupun ia sudah berteman dengan Tiara namun, ia masih belum sepenuhnya percaya dengan temannya itu. Hal itu bisa dilihat dari tatapan Yuna kepada Tiara. Dan setelah Tiara pergi meninggalkan mereka, Leo pun berkata.

"Bagaimana kau bisa merayuku untuk menerima dirinya, sementara kau sendiri ragu terhadap nya?" tegas Leo dengan nada sedikit kesal terhadap Yuna.

Yuna menghela nafas dan kemudian meminta maaf kepada Leo dengan lirih. Pria itu kemudian mencoba meraih tangan Yuna dan mulai berjalan pelan. Sambil menggandeng, Leo juga berusaha untuk mencari topik omongan lain yang sekiranya bisa merubah mood Yuna saat itu. Ia pun jadi lebih berhati-hati saat ingin mengatakan sesuatu kepada Yuna. Sepanjang jalan Leo selalu saja menceritakan hal-hal random yang membuat Yuna selalu menunjukkan senyumannya kepadanya hingga tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Yuna.

Kini mereka berpisah. Yuna pun langsung masuk ke rumahnya. Dan saat baru masuk, ia dikejutkan dengan suara kakaknya.

"Hmm... jadi, pilihanmu siapa... Yuna?" ucap sang kakak dengan nada sedikit memprovokasi.

Next >>>>

Terpopuler

Comments

Wistari

Wistari

si Yuna mulai menghayati /Chuckle//Chuckle/

2024-04-03

0

Wistari

Wistari

ya iyalah .../Smile/

2024-04-03

0

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

awas entar stroke

2024-03-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!