What The...

Thalia memberikan tissue ke Devan dan pria itu menerimanya lalu melap matanya yang basah.

"Sorry ..." ucap Devan.

"That's okay. Terkadang kamu harus mengeluarkan semuanya... Emosi. Bukan lainnya ..." jawab Thalia berusaha melucu tapi tatapan dingin Devan membuatnya kicep.

"Jadi ... Kamu yang selama ini memberikan ASI eksklusif ke Rainer ?" Devan menatap Thalia tajam. "Bukan dari bank ASI ?"

"Lho aku Bank ASI nya Devan. Belinda tidak mau memakai bank ASI karena hanya ingin pure semuanya dari aku dan bersyukur saat itu ASI aku melimpah. Jadi setiap hari Belinda pergi kemari untuk mengambil ASI yang sudah aku stock dan berikan tanggal. Meskipun aku hanya bersama Rainer satu bulan tapi setelahnya dia tetap mendapatkan ASI aku ..." Thalia menatap Devan. "Kenapa kamu bertanya soal ASI?"

"Karena di Islam ada aturannya soal donor ASI..." jawab Devan yang bersyukur putranya mendapatkan ASI dari ibu kandungnya.

"Oh ... aku tidak tahu soal itu Devan. Tapi aku berani jamin, Rainer hanya mendapatkan ASI dari aku ..."

"Iya, Belinda sudah menulis di diarynya..."

Thalia menatap Devan lagi. "Apa yang ingin kamu ketahui selain setelah kamu membaca diary Belinda ?"

"Apakah kamu tidak ingin menikah ?" tanya Devan. "Jangan salah sangka. Aku hanya ingin semuanya jelas sebab jika kamu menikah dengan seseorang, dia harus tahu kamu punya anak sebelumnya dan tidak memberikan batasan pada Rainer kalau ingin bertemu denganmu..."

Thalia tertegun. Masuk akal. "No. Aku tidak tertarik menikah ... Aku sangat menikmati hidup seperti ini apalagi aku sudah bertemu dengan putraku yang sekarang menjadi prioritas aku untuk bisa sembuh dan sehat serta beraktifitas kembali..."

Entah mengapa Devan merasa lega mendengar Thalia tidak tertarik menikah. Setidaknya Rainer tidak perlu harus meminta ijin pada suami Thalia kalau ingin bertemu ibunya.

"Baiklah. Kalau begitu kita sudah clear." Devan pun berdiri membuat Thalia melongo.

What the...

"Apa maksudmu kita sudah clear ?" tanya Thalia sambil ikut berdiri.

"Rencana kamu ke depan."

"Hah?"

"Jadi aku bisa tenang. Kamu boleh menemui Rainer kapan saja tapi jangan mengganggu pekerjaan kamu..." ucap Devan dingin.

Thalia dengan cueknya menempelkan punggung tangannya ke kening Devan. "Kamu sehat?"

Devan terkejut dengan keberanian Thalia. "I'm fine .." ucapnya sambil menepiskan tangan Thalia dari keningnya. "Good night. Terima kasih teh nya." Pengusaha otomotif itu pun keluar dari apartemen Thalia.

"Dia kenapa sih?" gumam Thalia bingung. Sejurus kemudian wanita itu tersenyum. "Bisa bertemu Rainer kapan saja ? Yessss ! Thanks Devan !"

***

Di dalam mobil, Devan termenung dengan sikap Thalia yang dengan berani menyentuh keningnya. Pria itu hanya tersenyum smirk karena selama ini tidak ada wanita yang menyentuhnya selain saudaranya. Itu pun bukan menyentuh tapi menjotos sebenarnya macam Nadya atau pun Ajeng.

"Berani sekali dosen satu itu !" gerutu Devan sambil menarik sebelah sudut bibirnya keatas. Pria itu lalu menstater mobilnya dan kembali ke rumah sakit untuk menjaga Rainer.

***

"Dihukum sepuluh tahun?"

Devan dan Rainer melongo saat mendengar pelaku penabrak Rainer dihukum sepuluh tahun oleh pengadilan. Marisol memang tidak bertindak sebagai jaksa penuntut umum tapi Adrianto Pratomo lah yang menjadi jaksa penuntut umum nya.

"Serius Adrian?" tanya Devan.

"Serius lah ..." jawab Adrianto Pratomo yang menjadi ADA ( Assistant District Attorney ). "Tante Marisol sih mintanya dua puluh tahun tapi kan hukum di New York melihat si pelaku belum pernah ada catatan kriminal jadi yang meringankan itu."

"Sepuluh tahun di Sing Sing ya lumayan..." gumam Devan.

"Nggak di Sing Sing Oom Cuma di Collins Correctional Facility... Kan sesuai dengan ID nya dia tinggal dimana. Ini kan kejahatan pertamanya jadi dia disana biar bisa dijenguk keluarganya. Yang menjadi berat hukumannya dia menabrak Rainer di bawah pengaruh narkoba. Jadi yaaa... gitu" senyum Adrianto. "Dan benar kata Aslan ... Kamu macam mumi tinggal dimasukkan ke dalam Sarkofagus..."

"Mas Adrian menyebalkan !" gerutu Rainer. "Ini udah much better !"

Hari ini adalah hari ke 14 pasca kecelakaan dan selama itu Rainer mengalami kemajuan yang signifikan hingga membuat Blaze dan Rasendriya senang melihat kondisi remaja itu.

"Scarlett sudah ke North Carolina ya?" tanya Adrian.

"Sudah. James ditugaskan disana dan Scarlett pun sudah mengundurkan diri dari Bellevue..." jawab Devan.

"James pria yang baik..." senyum Adrian.

"Kalau tidak baik, mas Bayu dan Oom Abi pasti tidak setuju..." kekeh Devan.

"Halo? Apa aku mengganggu?" sapa Thalia yang membawa paper bag di tangannya.

"Oh tidak miss Colton. Aku hanya menyampaikan pelaku penabrakan sudah divonis sepuluh tahun penjara..." jawab Adrianto.

"Apakah akan ada keringanan?" tanya Thalia.

"Jika dia berbuat baik di penjara dan setelah lima tahun, baru diadakan hearing lagi apakah dia boleh bebas atau tidak" senyum Adrianto.

"Ditunggu saja sampai lima tahun ke depan, Miss Colton..." timpal Rainer.

"I guess you're right... " jawab Thalia yang sebenarnya merasa sepuluh tahun dan ada hearing untuk pembebasan bersyarat setelah lima tahun, agak kurang hukumannya.

"Well, kalau begitu, aku akan kembali ke kantor ... Selamat siang semuanya. Assalamualaikum..." Adrianto mengangguk ke keluarganya.

"Wa'alaikum salam" balas Devan dan Rainer.

"Daddy kembali ke kantor dulu Rainer. Ada klien penting. Toh kamu sudah ada miss Colton." Devan mencium pucuk kepala putranya. "Miss Colton."

"Devan..." balas Thalia sambil tersenyum manis.

Devan pun pergi meninggalkan ibu dan anaknya itu.

"Miss Colton, kenapa Daddy tetap memanggilmu seperti aku tapi miss Colton memanggil dengan nama depan?" tanya Rainer.

"Aku juga tidak tahu, Rainer... Tapi aku sudah terbiasa langsung manggil nama depan ayahmu..." Thalia mengedikkan bahunya. "Bagaimana kita makan burito? Tenang, ini halal. Aku buat sendiri."

Rainer tersenyum. "Ayo !"

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

ellyana imutz

ellyana imutz

aaachhh ayooo dewa cupid lepasin panah u k devan ..ben ora kaku mcm kayu mahoni...moso iyo g ono getaran opo tremorr gono lo ..ko gemes banget pen keplak ..ben sadar ojo kaku2 men

2024-03-09

4

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Heelleehhh....
devan mh gengsinya ktinggian,ky abg aja yg ga sdr sm prsaannya sndri....kn gmes pgn nyubit pke gunting....🤣🤣🤣

2024-03-08

3

amilia amel

amilia amel

van... masak kamu nggak merasakan apa² kl dekat dengan ibu kandung anakmu...
ato kamu gengsi aja mengakui kalo kamu sdh ada sedikit rasa🤭🤭

2024-03-08

3

lihat semua
Episodes
1 Devan Reeves McCloud
2 Belinda Dawson
3 Thalia Colton
4 Devan dan Thalia
5 Rainer dan Indiana Blair
6 Jamming Dadakan
7 Mirei Hayashi
8 Kekhawatiran Devan
9 Devan dan Yuta
10 Rainer Kecelakaan
11 Thalia Mendonorkan Darah
12 Latar Belakang Rainer
13 Rainer Sadar
14 Rainer Tahu
15 Devan Mencari Tahu
16 Tekad Tahlia
17 Kamu Tidak Bisa Seenaknya
18 Jangan Salahkan Miss Colton
19 Ke Apartemen Thalia
20 What The...
21 May I Call You Mummy?
22 Lagu TK
23 Usul Yuta Hayashi
24 Thalia Pusing
25 Bayu dan Ajeng
26 Thalia Pusing
27 Ke London
28 Jangan Cerewet !
29 Bertemu Keluarga Devan
30 Permintaan Rainer
31 Devan Galau
32 Rainer Boleh Pulang
33 Di Penthouse Devan
34 Kamu Tidak Flu Kan?
35 Montir Seksih
36 Permintaan Rainer ( kedua )
37 Get A Room !
38 Mummy Sakit?
39 Lazy Day
40 Pernyataan Devan
41 Ingin Anak Perempuan
42 PRC Group
43 Yay !
44 Rayline
45 Penerus McC Custom
46 Alan Sasongko
47 SiAlan
48 Di Poughkeepsie
49 Philip 'Pip' O'Grady
50 Bersama Pip
51 Daripada Dipanggil SiAlan
52 Ke Stockholm Swedia
53 Bulik Seminggu
54 Mulut Merica
55 Tom and Jerry
56 Hati-hati Ray
57 Aurora
58 Tidak Bisa Tidur
59 Galau
60 Karma Is A B...
61 Kembali ke Poughkeepsie
62 Anu ...
63 Devan v Alan
64 Pasha Park
65 Devan dan Ngereognya
66 Devan Bertanya Pada Matt
67 Kembali ke Poughkeepsie
68 Monte Carlo
69 Gelang Couple
70 Perlombaan Hari Kedua di Monte Carlo
71 Rencana Devan
72 Alan Takut
73 Devan Uring-uringan
74 Di Poughkeepsie
75 Belajar Menembak
76 Cara Devan
77 Budi Ala Alan
78 Superstition
79 To Love Somebody
80 Perlombaan Hari Pertama di Kroasia
81 Akhirnya
82 Masih Di Kroasia
83 Repot Demi Dominic
84 Di London
85 Alan Pening
86 Persiapan Balapan Kenya
87 Di Kenya
88 Rencana Alan
89 Keluarga Emir Auto Oke
90 In Your Eyes
91 Devan dan Alan... Again
92 Lamaran ala Alan
93 Alan dan Keluarga Rayline
94 Alan Pusing
95 Balapan di Portugal
96 Di Brussels
97 Pria-pria Léopold
98 Rayline dan Amina
99 Akira dan Amina
100 Bertemu Keluarga Rao
101 Masih di Brussels
102 Yang Penting Jujur Kan?
103 Kejutan Anak Dubai
104 Alan Macam Di Toko Mainan
105 Jiwa Misqueen Alan
106 Masih Di Dubai
107 Sini, Paklik Ajarin
108 Kucing Versi Rauf dan Alan
109 Istana Khalid
110 Balapan Di Qatar
111 Bocil Kematian Next Gen
112 Masih Tentang Beskap
113 Pusing
114 Menghitung Hari
115 Judulnya Kawin-kawinan Part 1
116 Judulnya Kawin-kawinan Part 2
117 Finale ( END )
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Devan Reeves McCloud
2
Belinda Dawson
3
Thalia Colton
4
Devan dan Thalia
5
Rainer dan Indiana Blair
6
Jamming Dadakan
7
Mirei Hayashi
8
Kekhawatiran Devan
9
Devan dan Yuta
10
Rainer Kecelakaan
11
Thalia Mendonorkan Darah
12
Latar Belakang Rainer
13
Rainer Sadar
14
Rainer Tahu
15
Devan Mencari Tahu
16
Tekad Tahlia
17
Kamu Tidak Bisa Seenaknya
18
Jangan Salahkan Miss Colton
19
Ke Apartemen Thalia
20
What The...
21
May I Call You Mummy?
22
Lagu TK
23
Usul Yuta Hayashi
24
Thalia Pusing
25
Bayu dan Ajeng
26
Thalia Pusing
27
Ke London
28
Jangan Cerewet !
29
Bertemu Keluarga Devan
30
Permintaan Rainer
31
Devan Galau
32
Rainer Boleh Pulang
33
Di Penthouse Devan
34
Kamu Tidak Flu Kan?
35
Montir Seksih
36
Permintaan Rainer ( kedua )
37
Get A Room !
38
Mummy Sakit?
39
Lazy Day
40
Pernyataan Devan
41
Ingin Anak Perempuan
42
PRC Group
43
Yay !
44
Rayline
45
Penerus McC Custom
46
Alan Sasongko
47
SiAlan
48
Di Poughkeepsie
49
Philip 'Pip' O'Grady
50
Bersama Pip
51
Daripada Dipanggil SiAlan
52
Ke Stockholm Swedia
53
Bulik Seminggu
54
Mulut Merica
55
Tom and Jerry
56
Hati-hati Ray
57
Aurora
58
Tidak Bisa Tidur
59
Galau
60
Karma Is A B...
61
Kembali ke Poughkeepsie
62
Anu ...
63
Devan v Alan
64
Pasha Park
65
Devan dan Ngereognya
66
Devan Bertanya Pada Matt
67
Kembali ke Poughkeepsie
68
Monte Carlo
69
Gelang Couple
70
Perlombaan Hari Kedua di Monte Carlo
71
Rencana Devan
72
Alan Takut
73
Devan Uring-uringan
74
Di Poughkeepsie
75
Belajar Menembak
76
Cara Devan
77
Budi Ala Alan
78
Superstition
79
To Love Somebody
80
Perlombaan Hari Pertama di Kroasia
81
Akhirnya
82
Masih Di Kroasia
83
Repot Demi Dominic
84
Di London
85
Alan Pening
86
Persiapan Balapan Kenya
87
Di Kenya
88
Rencana Alan
89
Keluarga Emir Auto Oke
90
In Your Eyes
91
Devan dan Alan... Again
92
Lamaran ala Alan
93
Alan dan Keluarga Rayline
94
Alan Pusing
95
Balapan di Portugal
96
Di Brussels
97
Pria-pria Léopold
98
Rayline dan Amina
99
Akira dan Amina
100
Bertemu Keluarga Rao
101
Masih di Brussels
102
Yang Penting Jujur Kan?
103
Kejutan Anak Dubai
104
Alan Macam Di Toko Mainan
105
Jiwa Misqueen Alan
106
Masih Di Dubai
107
Sini, Paklik Ajarin
108
Kucing Versi Rauf dan Alan
109
Istana Khalid
110
Balapan Di Qatar
111
Bocil Kematian Next Gen
112
Masih Tentang Beskap
113
Pusing
114
Menghitung Hari
115
Judulnya Kawin-kawinan Part 1
116
Judulnya Kawin-kawinan Part 2
117
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!