Ruang ICU Rainer
Where it was dark, now there's light
Where there was pain, now there's joy
Where there was weakness, I found my strength
All in the eyes of a boy
Hush, now
I see a light in the sky
Oh, it's almost blinding me
I can't believe I've been touched by an angel with love...
Thalia menyanyikan pelan lagu milik Celine Dion di sebelah tempat tidur Rainer yang masih belum sadarkan diri pasca operasi. Tadi dia memohon pada Blaze yang datang memeriksa keponakannya untuk boleh berada di dalam bersama Rainer. Meskipun Blaze belum bisa menarik benang merah hubungan Devan dan Thalia, tapi dokter bedah itu mengijinkan wanita yang mengaku ibu Rainer masuk ke dalam.
Bukan tanpa alasan Blaze mengijinkan, karena tadi diam-diam dia mengambil sampel DNA Thalia dan sampel DNA Rainer untuk diperiksa di laboratorium. Surprisingly, mereka match. Blaze juga mencocokkan dengan DNA Devan yang ada di file keluarganya, dan cocok.
99% Rainer adalah anak Devan dan Thalia.
Blaze melihat dari balik kaca, bagaimana Thalia menatap Rainer penuh sayang seperti ibu ke putranya. Dalam benak dokter bar-bar itu, masih belum habis pikir bagaimana Devan tidak ingat dia menitipkan kecebongnya ke Thalia.
Blaze pun mencari Devan yang kata Thalia pergi mencari udara segar. Putri Joey Bianchi itu pun melacak GPS Devan dan menemukan lokasi adiknya yang berada di rooftop. Bergegas Blaze naik ke rooftop menemui Devan.
***
Devan menatap pemandangan kota New York dari atap rumah sakit Bellevue dengan pipi basah. Dirinya tidak menyangka Belinda sedemikian takutnya dan merasa bersalah tidak bisa memberikan keturunan hingga mengambil jalan seperti ini.
"Ya Allah B ... Kenapa kamu nekad seperti ini..." isak Devan. "Aku senang punya anak sendiri tapi ..."
"Bagaimana bisa kamu punya anak diluar nikah?" tegur Blaze galak.
Devan menoleh sambil mengusap air matanya dan melihat kakaknya berdiri disana sambil berkacak pinggang.
"Aku tidak menghamili Thalia... Tidak dalam situasi konvensional..." jawab Devan.
"Apa maksudmu?" tanya Blaze bingung. "Aku sudah memeriksa DNA kalian bertiga dan Rainer 99% anak kalian berdua! Apa yang terjadi Van?"
Devan bersandar dinding rooftop dan Blaze berada di sebelahnya. "Belinda yang membuat Thalia hamil anakku..."
"Hah?" Mata biru Blaze terbelalak. "Gimana?"
Devan menoleh ke Blaze dan mulai bercerita apa yang diceritakan Thalia kepadanya. Blaze sampai terbengong-bengong mendengar cerita Devan.
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ini ... Ini sangat diluar Nurlela..." ucap Blaze sambil memegang pelipisnya. Blaze tidak menyangka jika adik iparnya sangat takut Devan tidak memiliki anak hingga berbuat nekad seperti itu. "Segitunya Belinda takut kamu tidak memiliki keturunan?"
Devan mengangguk. "Mungkin rahasia ini akan terus tersimpan rapat jika Rainer tidak kecelakaan..."
"Mungkin sudah waktunya kalian tahu yang sebenarnya..." jawab Blaze. "Tapi serius lho Van, Rainer sangat mirip kamu dan Belinda."
"Mungkin doa B supaya saat lahir mirip kami berdua ... Aku tidak curiga sama sekali dan tidak kepikiran untuk test DNA..."
Blaze menatap Devan. "Karena Rainer anak angkat jadi buat apa kalian test DNA kan?"
"Exactly..."
"Van, Rainer akan agak lama sembuhnya. Bisa jadi dia harus cuti lama dari Julliard sekitar satu semester. Besok Aaliyah akan datang dari Turin untuk memeriksa kondisi Rainer."
Devan menoleh ke Blaze. "Aaliyah kemari?" Aaliyah adalah istri Alano Bianchi, keponakan Blaze yang tinggal di Turin.
"Yup. Kebetulan dia ada seminar disini jadi kenapa tidak sekalian saja memeriksa Rainer. Dokter ortopedi dan Traumatologi disini bagus tapi kalau keluarga sendiri bisa dimanfaatkan, kenapa tidak?" jawab Blaze.
"Apakah Rainer akan bisa seperti sediakala?" tanya Devan yang entah mengapa rasa melindungi Rainer semakin lebih kuat saat tahu itu benar-benar putra kandungnya.
"Insyaallah Devan. Besok Aaliyah datang, aku bisa berdiskusi banyak ... Kalau kamu masih kurang yakin, Vikram aku suruh kemari sekalian ..."
***
Devan kembali ke bagian ICU dan melihat Thalia duduk di sebelah tempat tidur Rainer dengan baju khusus sambil mengobrol ke putranya. Sesekali Thalia mengusap pipi Rainer dan sayup-sayup Devan mendengar wanita itu bersenandung.
It takes some time
God knows how long
I know that I can forget you
As soon as my heart stops breakin'
Anticipating
As soon as forever is through
(I'll be over you)
Devan tertegun. Toto?! I'll be Over You? Bagaimana Thalia tahu Rainer suka grup band itu.
Devan menuju ruangan tempat penyimpanan baju khusus masuk ICU. Pria itu membersihkan diri dan memakai baju steril lalu masuk ke dalam kamar Rainer.
Thalia menoleh ke arah Devan dan menarik tangannya dari tangan putranya.
"Bagaimana Rainer ?" bisik Devan.
"Masih tidur ... " balas Thalia dengan berbisik juga.
Devan mendekati sisi lain dari tempat tidur Rainer. Hatinya seperti diremas-remas melihat wajah tampan putranya tampak babak belur dengan perban dan gips dimana-mana.
"Boy, bangun ... Daddy disini..." bisik Devan sambil mencium pipi Rainer dan duduk di sebelahnya. Tanpa sadar, Devan dan Thalia saling memegang tangan Rainer. Tidak ada suara diantara dua orang tua itu, masing-masing berkecamuk dengan pikirannya sendiri.
Hingga Thalia merasakan jari Rainer bergerak dan menggenggam tangannya.
"Rainer... " panggil Thalia lembut.
Devan bisa melihat kelopak mata Rainer mulai sedikit bergerak.
"Boy ... Bangun boy ..." bisik Devan.
Rainer menggumam sesuatu.
"Apa Rain? Kamu mau bilang apa?" tanya Devan sambil mendekatkan wajahnya ke Rainer.
"Mom..." ucap Rainer. "Mom... Nyanyi... Lagu Toto..."
Devan menoleh ke arah Thalia. "Bagaimana Rainer suka lagu Toto?" tanyanya.
"Karena waktu aku hamil Rainer, aku suka mendengarkan lagu-lagu mereka..." jawab Thalia.
Perlahan mata Rainer terbuka dan Devan tersenyum lembut ke arah putranya. "Halo, Boy, welcome back..."
Rainer tersenyum. "Hai Dad ... "
"Alhamdulillah kamu sudah sadar ..." ucap Devan sambil menitikkan air matanya.
Rainer menoleh ke arah Thalia yang menatapnya penuh kasih sayang. "Is it true ... You're my mum?"
Thalia melongo.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Ninik Rochaini
rasanya melok nano2...
2024-12-06
1
The Way
makanya kenapa bayi tabung itu hukumnya bisa menjadi haram karena sperti ini, tanpa pernikahan yg sah secara agama eh ada anak,kan kasian si anak
2024-02-29
3
Lusy Aristiani
Berarti ponakan Devan jg kan? 🤭🤭🤭
2024-02-27
1