Rainer dan Indiana Blair

Apartemen Devan dan Rainer

Devan masih berkutat dengan pekerjaannya di depan iMac saat melihat putranya tampak cemas berjalan bolak-balik macam setrikaan. Pria itu tersenyum karena tahu ini adalah hari pengumuman penerimaan mahasiswa baru di Julliard. Rainer sudah tidak bisa tidur dari semalam karena memikirkan hasil ujian tes masuk dua Minggu lalu.

"Rain, lama-lama karpet kesayangan mommymu bolong gara-gara kamu macam Donald Duck pusing memikirkan tiga keponakannya..." goda Devan.

"Katanya jam sepuluh pagi Dad. Ini sudah 10.15 ..." Rainer memeriksa ponselnya lagi. "Duh, keterima tidak yaaa .."

"Insyaallah keterima, Rain ... Sudah kamu duduk manis, minum es teh dan makan papas ala Mexicana buatan Imelda Sanchez, maid mingguan keluarga McCloud.

"Pasti diterimanya, Señor Rainer..." senyum wanita Mexico itu sambil membawakan nampan berisikan makanan dan minuman untuk Rainer.

"Tapi Imelda... Tetap saja kan aku cemas sebab aku tidak mendaftar di kampus lain..." jawab Rainer. "Fokus aku di Julliard... Terimakasih..." senyum remaja tampan itu saat Imelda memberikan segelas es teh.

"Señor Rainer kan cerdas. Yakin, nyonya Belinda juga ikut berdoa agar putranya bisa lolos Julliard..." senyum Imelda. Wanita berusia 50an itu memang belum pernah bertemu dengan Belinda tapi melihat banyaknya foto-foto wanita cantik itu bersama Devan dan Rainer serta cerita dari para keluarga Devan saat datang ke apartemen, dia bisa menyimpulkan bahwa Belinda wanita yang baiknya seperti malaikat.

"Muchos gracias Imelda ... Kamu tidak membuat aku lebih baik karena jika tidak lolos, mommy akan datang dalam mimpiku dan memarahi karena aku tidak mendaftar di kampus cadangan ..." jawab Rainer dramatis.

Imelda dan Devan tertawa melihat wajah manyun Rainer. Tak lama suara notifikasi ponselnya berbunyi dan Rainer buru-buru meletakan gelas es tehnya lalu membuka notifikasinya.

Wajah Rainer langsung sumringah dan bergegas memeluk ayahnya dan dari gaya putranya, Devan tahu jika Rainer diterima di Julliard.

"Selamat ya Boy..." senyum Devan sambil memeluk erat Rainer.

"Alhamdulillah keterima juga..." ucap Rainer.

"Ini yang senang tidak hanya mommy kamu tapi juga Oma buyut Rhea soalnya ada yang keterima di Julliard juga akhirnya ..." jawab Devan. "Duh, anak Daddy sudah mahasiswa..."

Rainer tertawa lalu melepaskan pelukannya. "Anak Daddy sudah besar ..."

***

Kampus Julliard Fakultas Musik

Rainer sangat menikmati kehidupannya menjadi mahasiswa. Semua sepupunya mengucapkan selamat bahkan kakak sepupunya, Indiana Blair, ikut mengantarkan Rainer ke kampus sambil melihat-lihat anak baru yang cantik-cantik. Rainer tidak heran karena dari lima Blair, Indiana yang masih jomblo sementara yang lain sudah menikah atau sudah punya pacar.

"Mas Indy tujuannya beda ..." gerutu Rainer yang berjalan bersama Indiana. Mahasiswa Harvard Law School itu tampak asyik menikmati pemandangan sekitarnya dimana banyak gadis-gadis cantik disana.

"Cuci mata, Rain... Masa tidak boleh?" jawab Indiana cuek.

"Kamu tidak kuliah bro ?"

"Bolos sehari demi mengantarkan kamu ke Julliard."

"Memang di Harvard ceweknya tidak ada yang cantik?" tanya Rainer bingung dengan sepupunya yang sebaya ini.

"Terlalu kaku. Aku suka yang spontanitas..." gumam Indiana.

"Dasar !"

Keduanya pun masuk ke dalam kelas musik meskipun Indiana bukan mahasiswa Julliard tapi karena banyaknya mahasiswa baru dan para dosen belum hapal, pasti tidak ketahuan. Indiana sama dengan Rainer, jago main piano hanya bedanya Indy lebih fokus menjadi pengacara.

"Selamat pagi semua..." sapa seorang dosen wanita yang berjalan menuju panggung tempat dia akan mengajar.

"Itu dosen kamu?" bisik Indiana ke Rainer yang dijawab anggukan.

"Kenapa?"

"Cantiknya macam miss universe... Meskipun sudah kepala empat kan pastinya?" gumam Indiana.

"Tante Marisol kalau dengar kamu memuji wanita selain dirinya, bisa manyun lho Bro..." senyum Rainer yang tahu Marisol sangat bucin dengan suami dan anak semata wayangnya.

"Nyokap aja yang bucin sama aku..." senyum Indiana.

"Baik. Nama ku adalah Thalia Colton dan kalian bisa memanggilku Miss Colton..." Thalia melihat Rainer duduk bersama dengan seorang pria tampan dan tersenyum samar karena senang anak itu masuk ke Julliard. "So, Kita mulai perkuliahan..."

***

Rainer dan Indiana sedang menikmati makan siang di kantin saat seorang gadis berjalan melewati mereka. Gadis itu tidak cantik layaknya model tapi entah mengapa Indiana tidak bisa mengalihkan pandangannya.

"Itu siapa Rainer?" tanya Indiana.

"Yang mana?" balas Rainer yang masih asyik makan saladnya.

"Yang barusan lewat. Temen seangkatan kamu kan?" Indiana menatap Rainer dengan mata birunya.

Rainer menoleh ke belakang. "Oh namanya Karolina Jameson. Iya dia teman seangkatan aku, pemain cello ..."

"Ajak kenalan ah ..." Indiana pun berdiri guna mendekati gadis bernama Karolina Jameson.

Rainer menggelengkan kepalanya sambil makan makanannya. Remaja itu mempelajari music sheet yang diberikan oleh Thalia Colton sebagai test praktek dan Rainer paling sebal dengan Chopin. Entah mengapa dia suka musik klasik yang upbeat seperti milik Wolfgang Amadeus Mozart yang Turkish March. Memang sulit tapi dia suka lagunya.

"You don't like Chopin?"

Rainer mendongakkan wajahnya dan melihat Thalia Colton berdiri disana. "Eh? Miss Colton ... Silahkan duduk."

Thalia pun duduk di depan Rainer tepatnya di bangku bekas Indiana pakai tadi. "Let me guess... Kamu suka Beethoven atau Mozart?"

"Or Coldplay atau David Guetta..." senyum Rainer membuat Thalia tertawa.

"Yeah. Mungkin kalau aku agak sedikit kuno... Bagaimana dengan Def Leppard atau Toto?"

"Miss You In The Heartbeat atau Africa?" senyum Rainer.

"Whoah ! Aku tidak menduga kamu tahu lagu mereka..." ucap Thalia terkejut karena lagu itu diatas generasinya Rainer tapi bagaimana remaja ini tahu?

"Well, Opa is British dan dia penggemar Brit Rock Band lama lalu Oma is Indonesian, penggemar Americans Rock Band lama dan Toto adalah band favoritnya jadi Daddy terbawa selera opa dan Omanya yang kemudian aku terkontaminasi..." jawab Rainer.

"So, kalau aku mengetes kamu sekarang apa yang kamu mainkan?" tantang Thalia.

"Canon in D... In brutal way. Aku sangat suka lagu itu dan my late mom juga suka..." senyum Rainer.

"Your late mom?" tanya Thalia bingung. Ibunya sudah meninggal? Tapi kapan?

"Yep, my mom sudah meninggal lima tahun lalu akibat kecelakaan karambol di jembatan Brooklyn usai memberikan konseling muridnya ..." jawab Rainer sendu.

Thalia melongo. Ya Tuhan. Tapi kemarin Devan masih memakai cincin kawinnya jadi aku berpikir dia masih menikah... "I'm so sorry, Rainer..."

Rainer menipiskan bibirnya. "Thanks... Dan mungkin jika mommy masih hidup, akan menjadi orang yang sangat bangga melihat anaknya bisa masuk Julliard..."

Thalia mengangguk. "I'm sure she is..."

"Rain, tuh cewek susah dideka... Oh halo... Maaf ... " senyum Indiana saat melihat Thalia Colton. "Hai, aku adalah penyusup tapi aku akan segera pulang ke Harvard. Indiana Blair, sepupu Rainer."

Thalia menerima uluran tangan Indiana dan saling bersalaman. "Oke penyusup, aku harap kamu tidak kemari besok ya..." kekeh Thalia.

"No ma'am. Janji Pramuka !" cengir Indiana.

"So, Rainer. Mau bermain Canon in D brutal? Biar aku nilai, seberapa brutalnya ..." tantang Thalia.

Indiana melirik ke arah Rainer. "Jangan sampai rusak tuts pianonya ya Rain.."

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

kalo rain meskipun mainnya brutal gak bakalan rusakin itu tuts piano, beda kalo dendemg mushi yang main... auto hancur tuh, bukan hanya tutsnya malah sekalian pianonya😅😅😅

2024-02-14

3

Uniie Gentra

Uniie Gentra

akhirnya indi kemu jodohnya😍

2024-02-13

2

wonder mom

wonder mom

pinisirin ulah indy ngegebetin ciwi

2024-02-13

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!