Thalia Colton

"Dad..." panggil Rainer.

"Ya?"

"Apa Daddy tidak ingin cari istri lagi?" Rainer menatap wajah Devan dengan mata birunya yang mirip dengan milik kedua orangtuanya hingga siapapun tidak akan mengira jika Rainer bukan anak kandung Devan dan Belinda.

Keduanya usai meletakkan bunga di makam Laura dan ayahnya, sekarang berjalan menuju parkiran mobil.

"Rain, Daddy sudah kehilangan dua wanita kesayangan Daddy dan kamu tahu sendiri dari Tante Laura ke Mommymu itu butuh waktu bagi Daddy untuk move on. Selama 12 tahun Daddy bersama Mommy, itu adalah masa-masa bahagia bersama. Mommy kamu itu sulit mencari penggantinya. Memang kamu mau dapat ibu tiri?" jawab Devan.

"Daddy sudah lima tahun menduda dan semua sepupu aku pada ribut kenapa Daddy tidak menikah lagi. Aku bilang kalau Daddy sangat mencintai Mommy, hingga memilih berdua saja bersama aku..."

Devan mengacak rambut Rainer. "Tidak mudah, Rain. Kita selalu bahagia bersama mommy kan?"

Rainer mengangguk. "Daddy tidak apa-apa hanya berdua bersama Rain? Kalau Rain menikah, Daddy sendirian..."

Devan merangkul bahu putranya. "Tidak masalah Rain ... Kalau Daddy gabut, tinggal jahilin Oom Bayu barengan Oom Radeva..." kekeh Devan.

"Nanti dihukum nyapu mansion Opa Abi lho..." gelak Rainer mengingat cerita Opanya, Rama soal kenakalan ayahnya.

"Gampang, sekarang kan ada mesin daun jadi nggak encok!"

Rainer terbahak. "Sekarang kita kemana nih? Opa Rama dan Oma Astuti di London."

Devan tampak berpikir. "Ke Oom Radeva dan Tante Aya yuk ..."

"Oke. Aku mau ngobrol sama mbak Brinda."

***

Penthouse Radeva dan Ganiya

"Julliard? Serius kamu mau masuk sana?" tanya Radeva saat Devan bercerita kalau putranya ingin masuk kampus seni bergengsi itu. "Batal masuk Harvard? Wah, Oma Rhea ada penerusnya yang masuk Julliard." Rhea yang dimaksud Radeva adalah Oma buyutnya Rhea Giandra Blair, istri dari Duncan Blair.

Rainer mengangguk. "Aku ingin jadi komposer musik Oom Deva ..."

"Perasaan yang cicitnya pianis durjana itu si Valentino dan Kaivan tapi kenapa Rainer yang lebih berbakat main pianonya..." gumam Radeva.

"Kan Belinda juga bisa main gitar meskipun main piano yang dimainkan lagu twinkle twinkle little star.." senyum Devan.

"Lho ada Rainer. Eh, Rain, mau aku kasih tahu ada kasus seru?" ajak Brinda yang baru datang dari kampusnya.

"Boleh ! Sekalian cerita soal Bang Yuyu Kangkang..." cengir Rainer membuat Brinda cemberut.

"Kamu nggak usah ikutan Nyunyun manggil Oppa begitu !" sungut Brinda membuat Rainer terbahak.

Keduanya pun pergi meninggalkan para orang tua yang asyik mengobrol.

"Tahu nggak mas, Rainer tanya apa aku tidak ingin menikah lagi..." ucap Devan sambil menyesap teh nya.

"Lha gimana kamu mau nikah lagi, Van. Wong kamu itu orang yang paling susah move on" balas Radeva.

"Memang sih..."

"Kalau Devan nyaman hanya berdua dengan Rainer, ya tidak usah dipaksain kan?" senyum Ganiya yang biasa dipanggil Aya, istri Radeva.

"Tapi Aya, memang sih keluarga kita itu bucinnya minta ampun sama pasangan..." gumam Radeva. "Kalau aku di posisi Devan, ya aku malas cari lagi soalnya kamu the one and only... Cari kloningan kamu itu susah carinya ..."

Ganiya tersenyum ke arah suaminya. "Memang aku apaan di kloning?"

"Tapi di kloning pasti juga tidak sebagus aslinya... Udah ah... Aku makin kemana-mana.." gerutu Radeva. "Kalau Rainer pengen masuk Julliard, aku dukung saja Van.."

Devan mengangguk. "Daddy dan Mommy pun mendukung keinginan Rainer."

"Kok aku lihat, makin lama Rainer makin mirip kamu deh Van..." celetuk Ganiya. "Kamu waktu menjadi bocil kematian dengan mas Deva kan mirip sama Rainer. Sekarang saja kan sudah 40an jadi berbeda, lebih matang ..."

"Lebih berkerut ... Bilang aja gitu, Aya. Tega ih !" gerutu Radeva.

Devan tersenyum mendengar gerutuan Radeva yang tetap menolak tua sama dengan Shinichi Park yang mengklaim dirinya adalah generasi keenam paling imut.

"Kita kan sudah kepala empat, mas jadi what do you expect?" kekeh Devan.

Radeva menatap judes ke Devan. "Kita tetap jadi bocil kematiannya mas Lisus !"

Ganiya terbahak. "Ya Allah, mas Deva. Ingat umur..."

"Umur itu makanan apa sih Aya?"

***

Devan kembali bekerja di McC Custom setelah kemarin dia membolos sehari demi memeringati hari lahir Belinda.

"D, kata Tante Gandari dan mbak Ajeng, ulang tahun itu pakai nasi kuning dan mie goreng biar panjang umur..." ucap Belinda saat mereka setahun menikah.

"Kok jadi semakin wong Jowo kamu?" kekeh Devan saat itu.

"Selama berhubungan dengan makanan enak, aku bisa jadi bunglon" kerling Belinda membuat Devan tertawa.

Belinda benar-benar membuat nasi kuning dan mie panjang umur dengan bantuan Ajeng. Devan sangat bersyukur semua saudara perempuannya baik yang sepupu maupun ipar, sangat kompak dengan Belinda. Sejak saat itu, Belinda selalu membuat nasi kuning setiap dirinya, Devan atau Rainer ulang tahun. Bukan kue tart atau cake lainnya tapi istrinya memilih tradisi Jawa mengikuti iparnya, Ajeng.

Suara dering ponsel miliknya, membuat lamunan Devan buyar. Pria itu tersenyum saat tahu siapa yang menelponnya.

"Assalamualaikum Boy..."

"Wa'alaikum salam. Dad, Rain mau ke Julliard, boleh?" ijin Rainer ke ayahnya.

"Sama Zen kan?" tanya Devan. Zen adalah pengawal dan sopir Rainer yang mengantar jemput putranya sekolah. Zen sudah bersama Rainer sejak remaja itu berusia empat tahun.

"Iya sama paman Zen."

"Oke. Hati-hati."

"Thanks Dad. Love you."

"Love you too Boy." Devan meletakkan ponselnya kembali ke atas meja dan melihat foto Belinda disana. "Anak kita mau ke Julliard. Mau jadi musisi dia ..."

***

Julliard School

Rainer tiba di kampus art and music yang sangat prestisius serta memiliki banyak alumni musisi dan aktor terkenal seperti Robin Williams, Val Kilmer, Anthony Mackie pemeran Falcon di Avengers dan komposer Star Wars John Williams.

Ditemani oleh Zen, Rainer menuju gedung kelas musik yang bersebrangan dengan gedung teater. Mereka melewati taman yang memisahkan dua gedung itu dan melihat seorang wanita membawa berkas-berkas di dadanya. Rainer dan Zen berjalan hendak melewati wanita itu ketika tiba-tiba angin berhembus tiba-tiba membuat kertas yang dipegang wanita itu berterbangan.

"Aaahhh kertas musikku !" seru wanita itu.

Rainer menoleh ke arah Zen. "Yuk, paman, kita bantu."

Ketiganya pun mengambil kertas-kertas yang berhamburan itu. Setelah berjibaku dengan angin, akhirnya semua kertas pun berhasil ditangkap oleh mereka.

"Ini ma'am. Aku harap, sudah semuanya..." senyum Rainer ke wanita itu.

"Terima kasih..." balas wanita itu yang tampak tertegun dengan wajah Rainer. "Kamu bukan siswa sini kan?"

"Bukan... Eh belum. Aku baru mau mendaftar usai test SAT selesai" jawab Rainer.

"Rencana mau ambil apa?" tanya wanita itu

"Piano dan komposer musik."

"Wah kebetulan, aku salah satu dosen di jurusan musik. Thalia Colton..." senyum wanita itu sambil mengulurkan tangannya yang disambut Rainer.

"Rainer McCloud dan ini pamanku Zen."

Zen pun bersalaman dengan Thalia.

"Semoga lolos ujian masuk dan kamu, akan menjadi mahasiswa ku... " kerling Thalia. "Terima kasih sudah membantu aku."

Rainer mengangguk. "Doakan aku lolos ujian masuk.."

Thalia melambaikan tangannya dan berjalan meninggalkan Rainer dan Zen yang memang ingin ke gedung musik.

"Dia cantik ya Paman Zen..." gumam Rainer.

"Jangan berpikir macam-macam, Rainer..." tegur Zen membuat Rainer terbahak.

***

Introducing Thalia Colton

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Masumi Hayami

Masumi Hayami

apa mungkin dia ibu kandung nya Rainer?;

2024-08-07

1

Juariah Nurbaiti

Juariah Nurbaiti

buat papa paman

2024-02-17

2

ellyana imutz

ellyana imutz

cln emak sambung e Rain..ayu tenan iki mg jln ny lancar ni pdkt ny lwt jalur pendidikan...mg devan cpt move on dr dua wanita yg d cintai ny..

2024-02-11

2

lihat semua
Episodes
1 Devan Reeves McCloud
2 Belinda Dawson
3 Thalia Colton
4 Devan dan Thalia
5 Rainer dan Indiana Blair
6 Jamming Dadakan
7 Mirei Hayashi
8 Kekhawatiran Devan
9 Devan dan Yuta
10 Rainer Kecelakaan
11 Thalia Mendonorkan Darah
12 Latar Belakang Rainer
13 Rainer Sadar
14 Rainer Tahu
15 Devan Mencari Tahu
16 Tekad Tahlia
17 Kamu Tidak Bisa Seenaknya
18 Jangan Salahkan Miss Colton
19 Ke Apartemen Thalia
20 What The...
21 May I Call You Mummy?
22 Lagu TK
23 Usul Yuta Hayashi
24 Thalia Pusing
25 Bayu dan Ajeng
26 Thalia Pusing
27 Ke London
28 Jangan Cerewet !
29 Bertemu Keluarga Devan
30 Permintaan Rainer
31 Devan Galau
32 Rainer Boleh Pulang
33 Di Penthouse Devan
34 Kamu Tidak Flu Kan?
35 Montir Seksih
36 Permintaan Rainer ( kedua )
37 Get A Room !
38 Mummy Sakit?
39 Lazy Day
40 Pernyataan Devan
41 Ingin Anak Perempuan
42 PRC Group
43 Yay !
44 Rayline
45 Penerus McC Custom
46 Alan Sasongko
47 SiAlan
48 Di Poughkeepsie
49 Philip 'Pip' O'Grady
50 Bersama Pip
51 Daripada Dipanggil SiAlan
52 Ke Stockholm Swedia
53 Bulik Seminggu
54 Mulut Merica
55 Tom and Jerry
56 Hati-hati Ray
57 Aurora
58 Tidak Bisa Tidur
59 Galau
60 Karma Is A B...
61 Kembali ke Poughkeepsie
62 Anu ...
63 Devan v Alan
64 Pasha Park
65 Devan dan Ngereognya
66 Devan Bertanya Pada Matt
67 Kembali ke Poughkeepsie
68 Monte Carlo
69 Gelang Couple
70 Perlombaan Hari Kedua di Monte Carlo
71 Rencana Devan
72 Alan Takut
73 Devan Uring-uringan
74 Di Poughkeepsie
75 Belajar Menembak
76 Cara Devan
77 Budi Ala Alan
78 Superstition
79 To Love Somebody
80 Perlombaan Hari Pertama di Kroasia
81 Akhirnya
82 Masih Di Kroasia
83 Repot Demi Dominic
84 Di London
85 Alan Pening
86 Persiapan Balapan Kenya
87 Di Kenya
88 Rencana Alan
89 Keluarga Emir Auto Oke
90 In Your Eyes
91 Devan dan Alan... Again
92 Lamaran ala Alan
93 Alan dan Keluarga Rayline
94 Alan Pusing
95 Balapan di Portugal
96 Di Brussels
97 Pria-pria Léopold
98 Rayline dan Amina
99 Akira dan Amina
100 Bertemu Keluarga Rao
101 Masih di Brussels
102 Yang Penting Jujur Kan?
103 Kejutan Anak Dubai
104 Alan Macam Di Toko Mainan
105 Jiwa Misqueen Alan
106 Masih Di Dubai
107 Sini, Paklik Ajarin
108 Kucing Versi Rauf dan Alan
109 Istana Khalid
110 Balapan Di Qatar
111 Bocil Kematian Next Gen
112 Masih Tentang Beskap
113 Pusing
114 Menghitung Hari
115 Judulnya Kawin-kawinan Part 1
116 Judulnya Kawin-kawinan Part 2
117 Finale ( END )
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Devan Reeves McCloud
2
Belinda Dawson
3
Thalia Colton
4
Devan dan Thalia
5
Rainer dan Indiana Blair
6
Jamming Dadakan
7
Mirei Hayashi
8
Kekhawatiran Devan
9
Devan dan Yuta
10
Rainer Kecelakaan
11
Thalia Mendonorkan Darah
12
Latar Belakang Rainer
13
Rainer Sadar
14
Rainer Tahu
15
Devan Mencari Tahu
16
Tekad Tahlia
17
Kamu Tidak Bisa Seenaknya
18
Jangan Salahkan Miss Colton
19
Ke Apartemen Thalia
20
What The...
21
May I Call You Mummy?
22
Lagu TK
23
Usul Yuta Hayashi
24
Thalia Pusing
25
Bayu dan Ajeng
26
Thalia Pusing
27
Ke London
28
Jangan Cerewet !
29
Bertemu Keluarga Devan
30
Permintaan Rainer
31
Devan Galau
32
Rainer Boleh Pulang
33
Di Penthouse Devan
34
Kamu Tidak Flu Kan?
35
Montir Seksih
36
Permintaan Rainer ( kedua )
37
Get A Room !
38
Mummy Sakit?
39
Lazy Day
40
Pernyataan Devan
41
Ingin Anak Perempuan
42
PRC Group
43
Yay !
44
Rayline
45
Penerus McC Custom
46
Alan Sasongko
47
SiAlan
48
Di Poughkeepsie
49
Philip 'Pip' O'Grady
50
Bersama Pip
51
Daripada Dipanggil SiAlan
52
Ke Stockholm Swedia
53
Bulik Seminggu
54
Mulut Merica
55
Tom and Jerry
56
Hati-hati Ray
57
Aurora
58
Tidak Bisa Tidur
59
Galau
60
Karma Is A B...
61
Kembali ke Poughkeepsie
62
Anu ...
63
Devan v Alan
64
Pasha Park
65
Devan dan Ngereognya
66
Devan Bertanya Pada Matt
67
Kembali ke Poughkeepsie
68
Monte Carlo
69
Gelang Couple
70
Perlombaan Hari Kedua di Monte Carlo
71
Rencana Devan
72
Alan Takut
73
Devan Uring-uringan
74
Di Poughkeepsie
75
Belajar Menembak
76
Cara Devan
77
Budi Ala Alan
78
Superstition
79
To Love Somebody
80
Perlombaan Hari Pertama di Kroasia
81
Akhirnya
82
Masih Di Kroasia
83
Repot Demi Dominic
84
Di London
85
Alan Pening
86
Persiapan Balapan Kenya
87
Di Kenya
88
Rencana Alan
89
Keluarga Emir Auto Oke
90
In Your Eyes
91
Devan dan Alan... Again
92
Lamaran ala Alan
93
Alan dan Keluarga Rayline
94
Alan Pusing
95
Balapan di Portugal
96
Di Brussels
97
Pria-pria Léopold
98
Rayline dan Amina
99
Akira dan Amina
100
Bertemu Keluarga Rao
101
Masih di Brussels
102
Yang Penting Jujur Kan?
103
Kejutan Anak Dubai
104
Alan Macam Di Toko Mainan
105
Jiwa Misqueen Alan
106
Masih Di Dubai
107
Sini, Paklik Ajarin
108
Kucing Versi Rauf dan Alan
109
Istana Khalid
110
Balapan Di Qatar
111
Bocil Kematian Next Gen
112
Masih Tentang Beskap
113
Pusing
114
Menghitung Hari
115
Judulnya Kawin-kawinan Part 1
116
Judulnya Kawin-kawinan Part 2
117
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!