Mirei Hayashi

"Kalian kenapa bisa jamming bersama dengan para mahasiswa musik?" tanya Devan saat mereka bertiga sudah berada di dalam mobil. Devan berencana mengantarkan Indiana ke rumah kedua orangtuanya, Nelson dan Marisol Blair.

"Jadi tadi itu aku ditantang miss Colton bermain Canon in D brutal tapi malah mas Indy main piano duluan. Habis mas Indy, baru aku main Canon in D dan kebablasan main Turkish March soalnya pianonya enak banget Dad..." cerita Rainer apa adanya.

"Terus Rainer main lagunya David Foster eh ... Malah pada mau ikutan jadi kita jamming deh..." timpal Indiana yang memang sejak kecil sudah belajar piano dan biola.

Devan hanya mengangguk. "Jadi gara-gara dosen kamu itu jadinya pada jamming ?"

"Ya benarnya karena kita asyik main musik duluan sih Dad... Tahu sendiri kan tiba-tiba langsung pengen ikutan ... Anak musik memang tidak bisa lepas dari yang namanya jamming session tidak perduli kamu dari genre apa...." senyum Rainer.

Devan mengacak-acak rambut Rainer yang tampak bahagia karena menemukan apa yang membuat putranya semangat dan bersikap positif.

"Tidak salah kamu masuk Julliard... Kamu senang disana?" tanya Devan.

"Senang banget Dad ... "

"Kapan-kapan aku jadi penyelundup lagi meskipun Miss Colton sudah melarangku" kekeh Indiana. "Di Harvard terlalu kaku ..."

"Salah siapa ambil law school" ejek Rainer.

Indiana hanya menjulurkan lidahnya.

Devan tertawa kecil melihat keributan dua orang di dalam mobilnya.

***

"Kamu suka Miss Colton?" tanya Devan saat mereka berdua makan malam.

"She's okay."

"Apa dia dosen yang baik?"

Rainer mengangguk. "Sebulan aku menjadi mahasiswa nya, dia selalu mengcourage para mahasiswanya untuk mengekspresikan diri. Oh, dia tahu aku benci Chopin..."

Devan mengernyitkan dahinya. "Dia tahu kamu benci Chopin?" Devan merasa bingung karena hanya dirinya dan Belinda yang tahu putranya benci komposer musik klasik itu. "Kok dia tahu?"

"Katanya mukaku menunjukkan semuanya saat aku dapat sheet Chopin ..." jawab Rainer polos dan bagi Devan itu jawaban masuk akal.

"Ya sudah. Kita makan malam dulu." Devan pun melanjutkan acara makan malam bersama Rainer.

***

Di dalam kamarnya, Devan menatap foto Belinda yang tersenyum. Devan sangat merindukan Belinda apalagi putra mereka sudah ABG dan pastinya akan mulai puber. Devan belum sanggup melihat Rainer dekat dengan seorang gadis dan pergi berkencan.

"B, aku kangen kamu ... Rainer sudah besar dan kamu tahu ... Tadi dia jamming session bersama Indy dan teman-teman kuliahnya... Dia sudah menemukan tempatnya di Julliard." Devan mengelus wajah Belinda. "Aku ... B, sepertinya dosennya Rainer ada perasaan lebih pada anak kita... Aku khawatir B... Apa yang harus aku lakukan B?"

Tanpa sadar Devan menitikkan air matanya. "Aku rindu kamu B, aku rindu kita bisa berdiskusi bersama soal Rainer... Kenapa kamu harus pergi lebih dulu B ..."

Devan mengambil tissue dari meja rias Belinda dan mengusap wajahnya. Devan tidak pernah merubah susunan barang-barang milik Belinda meskipun dia tahu semua make-up nya sudah kadaluwarsa tapi dengan masih ada barang-barang disana, Devan merasa bahwa istrinya masih ada.

"Miss you B ..."

***

Thalia Colton melihat Rainer berjalan menuju gedung kampusnya dan bergegas menghampiri remaja tampan itu.

"Rainer !"

Rainer pun menoleh dan tersenyum melihat wajah cantik dosennya itu. "Morning Miss Colton."

"Morning. Mana sepupu kamu yang jadi penyelundup?" goda Thalia mencari-cari Indiana.

"Sudah kembali ke Harvard tapi katanya hendak menjadi penyeludup lagi suatu saat nanti " cengir Rainer.

"Dia pemain biola yang baik..." puji Thalia. "So, kamu diantarkan oleh Paman Zen?"

Rainer mengangguk.

"Sudah siap dengan permainan Chopin kamu?" kerling Thalia.

"Miss Colton ... Bisa tidak Chopin dihapus dari muka bumi?" Wajah Rainer tampak memelas membuat Thalia terbahak.

"Segitu bencinya kamu dengan Chopin?"

Rainer mengangguk. "Yakin permainan aku bakalan kacau."

***

Namun definisi kacau ala Rainer tetap saja kacau yang bagus permainannya meskipun dengan wajah ogah-ogahan. Thalia memberikan nilai B+ karena Rainer memasang wajah cemberut sepanjang permainan. Setidaknya tidak ada nada yang salah tapi wajahnya menunjukkan isi hatinya - batin Thalia.

Rainer masih mengikuti kuliah dua lagi baru bisa makan siang. Usai makan siang, Rainer menunggu jadwal kuliah jam dua siang dan daripada dia bosan, Rainer menuju ruang piano yang lebih kecil. Remaja itu pun langsung memainkan lagu tema Star Wars. Bosan, Rainer pun memainkan lagu milik T-Max Make Me Feel Bad.

Nappeun ma-eumeul meokge hae

keudaereul itneun ma-eum

naegeneun choheun mam anya

neomu nappeun ma-eumiya

nappeun mamiya nappeun mamiya

uri sarang yeongweonhi eopseojijianha

"Kamu bisa lagu Korea?"

Rainer menoleh ke arah pintu dan tampak seorang gadis sebayanya berada disana. Melihat dari fisiknya, Rainer menduga dia gadis Korea atau China.

"Well, lumayan..."

"Bahasa Korea kamu bagus ..." gadis cantik itu datang menghampiri Rainer. "Itu lagu lama kan?"

"Iya. Gara-gara almarhum mommyku suka drama Korea Boys Before Flowers, aku jadi bisa bahasa Korea dan main lagu ini. Apakah kamu orang Korea?"

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Aku campuran. Jepang Indonesia. Mirei Hayashi."

"Rainer McCloud. Kamu mahasiswa sini?" tanya Rainer sambil bersalaman dengan Mirei.

"Yup, tapi aku ambil jurusan vokal."

"Bisa alat musik apa?"

"Tahu shamisen atau koto?"

Rainer tampak berpikir. "Shamisen itu bukannya gitar tiga senar?"

Mirei mengangguk. "Kalau koto?"

"Koto itu macam kecapi bukan ?" tanya Rainer.

"Ah hampir mirip. Lho kok kamu tahu kecapi?" balas Mirei bingung.

"Oma buyut aku orang Indonesia dan keluarga aku banyak dari Indonesia..."

"Aaaahhh senangnya ! Kamu bisa bahasa Indonesia kan?" seru Mirei yang langsung mengganti dengan bahasa Indonesia.

"Mochiron. Aku bisa bahasa Indonesia dan Jepang ..."

"Ah Alhamdulillah... Dapat teman satu daerah eh... Yang bahasanya sama ..." ucap Mirei bahagia.

"Eh tapi hebat lho kamu bisa main shamisen dan koto ..." puji Rainer. "Lumayan sulit kan itu ..."

Mirei mengangguk. "Ayahku dosen musik disini tapi divisi foreign buat mahasiswa yang ingin belajar alat musik tradisional dari negara-negara lain. Oh ada kecapi dan Kolintang juga lho..."

Rainer terkejut. "Hontou ( benarkah )?"

"Mmm" jawab Mirei sambil mengangguk. "Kamu ada kuliah lagi jam berapa?"

"Jam dua."

"Yuk aku ajak ke gedung divisi foreign music. Kamu belum pernah kesana kan?" Mirei pun menarik tangan Rainer.

Remaja tampan itu pun mengambil tasnya dan berjalan bersama Mirei.

"Ngomong-ngomong, permainan piano kamu kemarin bagus banget... Kapan-kapan kita main musik bareng ya Rainer ... " pinta Mirei.

"Tentu saja !" jawab Rainer sambil tersenyum.

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

ellyana imutz

ellyana imutz

ank e wes nemu cln pawang ..bpk e mlh salh paham ki piye to...mbok yo d selidik i dl ada hubungan apa antara raineer dan bu dosen ny?

2024-02-19

3

Elsa Fanie

Elsa Fanie

aq masih penasaran kok bisa Rainer SE mirip itu,,,💪💪💪 kk Hana 🥰🥰

2024-02-19

3

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Eehhh.....devan slh sngka...
d kira anknya sk sm dosennya
yg umrnya lbh tua,pdhl mh bkn....
aws,jgn trllu bnci lho....tar jd cnta...

2024-02-19

5

lihat semua
Episodes
1 Devan Reeves McCloud
2 Belinda Dawson
3 Thalia Colton
4 Devan dan Thalia
5 Rainer dan Indiana Blair
6 Jamming Dadakan
7 Mirei Hayashi
8 Kekhawatiran Devan
9 Devan dan Yuta
10 Rainer Kecelakaan
11 Thalia Mendonorkan Darah
12 Latar Belakang Rainer
13 Rainer Sadar
14 Rainer Tahu
15 Devan Mencari Tahu
16 Tekad Tahlia
17 Kamu Tidak Bisa Seenaknya
18 Jangan Salahkan Miss Colton
19 Ke Apartemen Thalia
20 What The...
21 May I Call You Mummy?
22 Lagu TK
23 Usul Yuta Hayashi
24 Thalia Pusing
25 Bayu dan Ajeng
26 Thalia Pusing
27 Ke London
28 Jangan Cerewet !
29 Bertemu Keluarga Devan
30 Permintaan Rainer
31 Devan Galau
32 Rainer Boleh Pulang
33 Di Penthouse Devan
34 Kamu Tidak Flu Kan?
35 Montir Seksih
36 Permintaan Rainer ( kedua )
37 Get A Room !
38 Mummy Sakit?
39 Lazy Day
40 Pernyataan Devan
41 Ingin Anak Perempuan
42 PRC Group
43 Yay !
44 Rayline
45 Penerus McC Custom
46 Alan Sasongko
47 SiAlan
48 Di Poughkeepsie
49 Philip 'Pip' O'Grady
50 Bersama Pip
51 Daripada Dipanggil SiAlan
52 Ke Stockholm Swedia
53 Bulik Seminggu
54 Mulut Merica
55 Tom and Jerry
56 Hati-hati Ray
57 Aurora
58 Tidak Bisa Tidur
59 Galau
60 Karma Is A B...
61 Kembali ke Poughkeepsie
62 Anu ...
63 Devan v Alan
64 Pasha Park
65 Devan dan Ngereognya
66 Devan Bertanya Pada Matt
67 Kembali ke Poughkeepsie
68 Monte Carlo
69 Gelang Couple
70 Perlombaan Hari Kedua di Monte Carlo
71 Rencana Devan
72 Alan Takut
73 Devan Uring-uringan
74 Di Poughkeepsie
75 Belajar Menembak
76 Cara Devan
77 Budi Ala Alan
78 Superstition
79 To Love Somebody
80 Perlombaan Hari Pertama di Kroasia
81 Akhirnya
82 Masih Di Kroasia
83 Repot Demi Dominic
84 Di London
85 Alan Pening
86 Persiapan Balapan Kenya
87 Di Kenya
88 Rencana Alan
89 Keluarga Emir Auto Oke
90 In Your Eyes
91 Devan dan Alan... Again
92 Lamaran ala Alan
93 Alan dan Keluarga Rayline
94 Alan Pusing
95 Balapan di Portugal
96 Di Brussels
97 Pria-pria Léopold
98 Rayline dan Amina
99 Akira dan Amina
100 Bertemu Keluarga Rao
101 Masih di Brussels
102 Yang Penting Jujur Kan?
103 Kejutan Anak Dubai
104 Alan Macam Di Toko Mainan
105 Jiwa Misqueen Alan
106 Masih Di Dubai
107 Sini, Paklik Ajarin
108 Kucing Versi Rauf dan Alan
109 Istana Khalid
110 Balapan Di Qatar
111 Bocil Kematian Next Gen
112 Masih Tentang Beskap
113 Pusing
114 Menghitung Hari
115 Judulnya Kawin-kawinan Part 1
116 Judulnya Kawin-kawinan Part 2
117 Finale ( END )
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Devan Reeves McCloud
2
Belinda Dawson
3
Thalia Colton
4
Devan dan Thalia
5
Rainer dan Indiana Blair
6
Jamming Dadakan
7
Mirei Hayashi
8
Kekhawatiran Devan
9
Devan dan Yuta
10
Rainer Kecelakaan
11
Thalia Mendonorkan Darah
12
Latar Belakang Rainer
13
Rainer Sadar
14
Rainer Tahu
15
Devan Mencari Tahu
16
Tekad Tahlia
17
Kamu Tidak Bisa Seenaknya
18
Jangan Salahkan Miss Colton
19
Ke Apartemen Thalia
20
What The...
21
May I Call You Mummy?
22
Lagu TK
23
Usul Yuta Hayashi
24
Thalia Pusing
25
Bayu dan Ajeng
26
Thalia Pusing
27
Ke London
28
Jangan Cerewet !
29
Bertemu Keluarga Devan
30
Permintaan Rainer
31
Devan Galau
32
Rainer Boleh Pulang
33
Di Penthouse Devan
34
Kamu Tidak Flu Kan?
35
Montir Seksih
36
Permintaan Rainer ( kedua )
37
Get A Room !
38
Mummy Sakit?
39
Lazy Day
40
Pernyataan Devan
41
Ingin Anak Perempuan
42
PRC Group
43
Yay !
44
Rayline
45
Penerus McC Custom
46
Alan Sasongko
47
SiAlan
48
Di Poughkeepsie
49
Philip 'Pip' O'Grady
50
Bersama Pip
51
Daripada Dipanggil SiAlan
52
Ke Stockholm Swedia
53
Bulik Seminggu
54
Mulut Merica
55
Tom and Jerry
56
Hati-hati Ray
57
Aurora
58
Tidak Bisa Tidur
59
Galau
60
Karma Is A B...
61
Kembali ke Poughkeepsie
62
Anu ...
63
Devan v Alan
64
Pasha Park
65
Devan dan Ngereognya
66
Devan Bertanya Pada Matt
67
Kembali ke Poughkeepsie
68
Monte Carlo
69
Gelang Couple
70
Perlombaan Hari Kedua di Monte Carlo
71
Rencana Devan
72
Alan Takut
73
Devan Uring-uringan
74
Di Poughkeepsie
75
Belajar Menembak
76
Cara Devan
77
Budi Ala Alan
78
Superstition
79
To Love Somebody
80
Perlombaan Hari Pertama di Kroasia
81
Akhirnya
82
Masih Di Kroasia
83
Repot Demi Dominic
84
Di London
85
Alan Pening
86
Persiapan Balapan Kenya
87
Di Kenya
88
Rencana Alan
89
Keluarga Emir Auto Oke
90
In Your Eyes
91
Devan dan Alan... Again
92
Lamaran ala Alan
93
Alan dan Keluarga Rayline
94
Alan Pusing
95
Balapan di Portugal
96
Di Brussels
97
Pria-pria Léopold
98
Rayline dan Amina
99
Akira dan Amina
100
Bertemu Keluarga Rao
101
Masih di Brussels
102
Yang Penting Jujur Kan?
103
Kejutan Anak Dubai
104
Alan Macam Di Toko Mainan
105
Jiwa Misqueen Alan
106
Masih Di Dubai
107
Sini, Paklik Ajarin
108
Kucing Versi Rauf dan Alan
109
Istana Khalid
110
Balapan Di Qatar
111
Bocil Kematian Next Gen
112
Masih Tentang Beskap
113
Pusing
114
Menghitung Hari
115
Judulnya Kawin-kawinan Part 1
116
Judulnya Kawin-kawinan Part 2
117
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!