Devan dan Thalia

Apartemen Devan dan Rainer

"Bagaimana tadi ke Julliardnya?" tanya Devan saat mereka berdua makan malam.

"Fun dan aku semakin yakin harus bisa masuk sana Dad..." jawab Rainer. Devan dan Rainer memang hanya tinggal berdua tapi setiap dua kali seminggu, ada Imelda Sanchez, yang bagian bersih-bersih rumah dan melakukan laundry. Imelda sudah bekerja dengan Devan sejak Belinda meninggal dan wanita berdarah Hispanik itu sangat sayang dengan Rainer yang dianggap seperti anaknya sendiri.

"Lingkungannya bagus?" tanya Devan.

"Bagus Dad... Penuh dengan lagu dari berbagai alat musik. Daddy harus kesana nanti saat aku akan ujian masuk tahun ajaran baru ..." senyum Rainer.

"Ujian SAT dulu, Rain. Kasih nilai bagus baru kita kesana mendaftar dan ujian masuk" senyum Devan.

Rainer mengangguk.

***

Seminggu kemudian Rainer menyelesaikan ujian SAT nya dan sambil menunggu hasilnya keluar, remaja itu pun mengambil test ujian masuk Julliard. Ujian yang merupakan ujian praktek, tertulis dan wawancara itu pun dilakukan Rainer dengan ditemani Devan yang penasaran dengan kampus incaran putra semata wayangnya.

"Tempatnya ... Sangat-sangat seniman, ya Zen.." ucap Devan yang berjalan-jalan sekitar Julliard bersama Zen.

"Namanya juga kampus art, Sir ..." senyum Zen.

"Rainer sangat suka disini?" tanya Devan.

"Yes Sir. Ini dunianya Rainer, musik dan piano."

Devan tersenyum. "Memang dia punya bakat seni yang tinggi terutama musikalitasnya..."

"Semakin hari, Rainer semakin mirip dengan anak-anak keluarga Pratomo ya, Sir..." komentar Zen.

"Mungkin karena hubungannya dekat dengan para sepupunya jadi semakin mirip gaya dan sifatnya..." ucap Devan.

"Mr Zen?"

Devan dan Zen menoleh ke arah suara.

"Miss Thalia Colton... Apa kabar?" sapa Zen sambil bersalaman dengan dosen cantik itu.

"Kabar baik. Apakah Rainer jadi ujian masuk Julliard?" tanya Thalia ramah.

"Jadi Miss. Oh, perkenalkan ini Devan McCloud, ayah Rainer..." senyum Zen.

"Senang akhirnya bertemu dengan ayahnya Rainer. Thalia Colton..." senyum wanita cantik itu.

"Devan McCloud. Anda ... Bagaimana bisa kenal dengan putra saya?" tanya Devan bingung sambil bersalaman dengan Thalia.

"Oh kami bertemu dengan sedikit kejadian konyol. Kertas-kertas musik saya terbang dibawa angin dan Rainer serta Mr Zen membantu mengambilnya, Mr McCloud. Saya dosen disini dan mengajar vokal serta piano..." senyum Thalia.

"I see" jawab Devan.

"Apakah kalian menunggu Rainer ?" tanya Thalia.

"Yes we are" jawab Devan lagi.

"Saya berharap Rainer bisa masuk Julliard" senyum Thalia. "Senang bertemu dengan anda Mr McCloud, Mr Zen. Excuse me ..." Wanita berambut coklat itu pun mengangguk yang dibalas Devan dan Zen.

"Dia cantik kan Sir?" goda Zen.

"Hhhmmm..." jawab Devan acuh.

Zen hanya menggelengkan kepalanya karena sudah tidak heran dengan sikap Devan yang tidak perduli seberapa cantiknya wanita di hadapannya. Beberapa kali keluarganya memperkenalkan wanita ke Devan, sikapnya akan seperti ini.

"Yuk kita keliling lagi Zen ..."

***

Rainer tersenyum ke arah ayahnya dan pengawalnya yang sedang asyik mengobrol di kursi taman. Hari ini hari yang membuatnya senang karena hasil test SAT nya sudah keluar dan dia mendapatkan nilai nyaris sempurna, 789 dari angka total nilai 800.

"Dad !" panggil Rainer.

"Gimana ujiannya?" senyum Devan saat putranya datang menghampiri dirinya dan Zen.

"Lancar dan lebih seru dari SAT. Oh sudah keluar ..." Rainer menunjukkan hasil skor SAT nya dan Devan langsung menepuk kepala putranya lembut.

"Hebat !" puji Devan.

"Anaknya siapa dulu ..." cengir Rainer. "Sekarang tinggal menunggu hasil test Julliard..."

"Jika SAT kamu segini, Daddy yakin kamu bisa masuk."

Zen menepuk bahu Rainer. "Good job Boy."

"Thanks paman Zen .." senyum Rainer.

"Yuk, kita ke restoran opa Rajendra buat merayakan hasil ujian kamu..." Devan pun merangkul pundak putranya sambil berjalan menuju parkiran mobil.

Note.

SAT atau Scholastic Aptitude Test adalah tes masuk yang digunakan oleh perguruan tinggi dan universitas di Amerika Serikat untuk menilai kecakapan bahasa Inggris siswa. Selain bahasa Inggris, kemampuan Matematika siswa juga diuji.

Durasi Tes Penalaran SAT adalah 3 jam 45 menit, yang mengevaluasi kemampuan Anda dalam 3 bidang utama: Matematika, Membaca Kritis, dan Menulis.

***

Thalia melihat bagaimana dekatnya Devan dan Rainer dari jendela ruang kerjanya yang berada di lantai tiga. Entah mengapa ada perasaan yang sedikit membuat dadanya nyeri dan Thalia tidak tahu apa itu saat melihat Rainer. Dan jantungnya berdebar debar saat melihat Devan.

Thalia tampak berpikir. Apakah... Tidak, tidak... Bisa jadi aku salah tangkap... Thalia memegang kepalanya yang terasa pusing tiba-tiba. Sepertinya tensi aku naik lagi.

Thalia melihat ketiga orang itu masuk ke dalam mobil Range Rovernya. Wajah Devan dan Rainer tampak bahagia dan senang. Sangat berbeda saat tadi Devan bertemu dengannya. Dingin dan menjaga jarak.

Thalia menunggu sampai mobil bewarna biru gelap itu pergi meninggalkan parkiran dan bergegas menuju MacBook nya guna mencari tahu tentang Devan McCloud. Mata coklat Thalia membulat sempurna saat tahu siapa Devan.

"Astagaaaa... Dia anggota keluarga Sultan ? Pantas main jarak dan dingin. Tapi mungkinkah... " Thalia tampak berpikir. "Tidak ... tidak ... Kamu salah Thalia. Ya, kamu salah. Hanya karena bertemu pria dingin, kamu langsung sok dramatis..." gumam Thalia seolah seperti mendoktrin dirinya sendiri. Suara ketukan di pintu membuat Thalia mendongak dan tampak pintunya terbuka separuh.

"Miss Colton... Sudah waktunya mengajar..." ucap asistennya yang separuh badannya terlihat dari balik pintu ruangannya.

Thalia pun mengangguk. "Thanks Esther" ucapnya sambil menutup MacBooknya.

***

RR'S Meal Hell's Kitchen New York

Rajendra McCloud menyambut kedatangan keponakan dan cucunya dengan wajah sumringah. Opa yang sudah berusia 70an itu masih energik mengawasi restauran miliknya meskipun sudah diserahkan kepada salah seorang kepercayaannya setelah putrinya Nadira menolak meneruskan bisnis keluarganya karena lebih memilih menjadi dosen. Beruntung Eagle McCloud dan putrinya Elfesya, mau memegang bisnis mereka dari London.

Devan sendiri memilih memegang bisinis otomotif milik keluarga McCloud karena kakaknya, Savrinadeya mendampingi suaminya, Antonio Bianchi di bisnis wine.

"Bagaimana hasil test SAT nya?" tanya Rajendra ke Rainer.

"Lihat Opa ..." Rainer menunjukkan pada Rajendra yang tidak percaya cucunya bisa mendapatkan nilai sangat tinggi hingga nyaris sempurna.

"Hebat ! Akhirnya jadi masuk Julliard?"

"Tadi habis tes ujian masuk, Oom... " senyum Devan.

"Kalau nilai SAT nya segini, pasti lolosnya ..." ucap Rajendra.

"Tapi Julliard beda dengan kampus pada umumnya ... Tes SAT hanya penunjang yang penting ujian prakteknya apakah aku pantas masuk kelas musik, Opa..." jawab Rainer. "Tadi aku ujian piano, not balok dan gitar. Plus aku ujian vokal juga ..."

"Van, anakmu benar-benar berbakat jadi artis ..." goda Rajendra.

"Nggak Oom. Aku tidak mengijinkan Rainer menjadi artis dan pindah ke Hollywood. No..."

"Tapi kalau jadi komposer musik dan dipakai di film, berarti harus ke Hollywood, Dad..." eyel Rainer.

Entah mengapa Devan tidak ikhlas putra tampannya ke dunia gemerlap seperti itu suatu hari nanti.

***

Yuuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***