Bab 20

Tok! Tok!

Tania mengetuk pintu ruang kerja Saka.

"Kak."

"Kak Saka."

"Iya." Suara dari dalam menyahut.

"Ayo makan siang Kak. Makanan nya sudah siap Kak." Ucap Tania.

"Iya Tania, sebentar."

Beberapa menit kemudian pintu ruang kerja terbuka dan tampaklah sosok Saka yang tengah menyugar rambutnya. Suaminya itu terlihat semakin tampan dengan rambut hitam yang acak-acakan.

"Ayo kita ke ruang makan." Ucapnya setelah menutup pintu.

Tania mengangguk, dia sedikit kaget saat Saka memegang tangannya dengan lembut. Kak Saka menarik tangannya lalu membawanya ke ruang makan.

"Maaf ya Kak Saka kalau Tania lama masaknya. Jadi kita makan siang lebih satu jam dari jam makan siang seharusnya. Maaf ya Kak." Ucap Tania sambil melirik sekilas jam dinding yang menunjukkan pukul 13.05.

"Iya, tidak apa-apa."

"Tania ambilkan makanan nya ya Kak." Ucap Tania yang tengah berdiri di samping Saka. Setelah melihat Kak Saka mengangguk pelan dengan cekatan gadis cantik itu segera mengambilkan nasi dan gurame asam manis lalu meletakkan di piring Saka. Menuangkan sup ayam ke dalam mangkuk kecil dengan sendok sup. Menaruh sup ayam itu di dekat piring Saka.

"Terima kasih." Saka tersenyum tipis.

"Sama-sama Kak." Ucapnya. Tania menarik kursi di dekat Saka lalu menduduki nya. Dia mengambil nasi dan capcay goreng lalu meletakkan di piringnya. Tak lupa juga dia mengambil sup ayam.

"Selamat makan!" Ucap keduanya. Setelah itu mereka mulai menyantap makan siang.

"Makan malam nanti Kak Saka mau di masakin apa?" Tanya Tania sambil membereskan piring kotor di meja makan.

"Tidak usah repot-repot memasak Tania. Nanti kita makan malam di luar saja."

"Makan malam di luar?" Tanya Tania lagi, memastikan. Dia tidak salah dengar kan kalau Saka mengajaknya makan malam di luar.

"Iya."

Tanpa bisa dia cegah sebuah senyuman melengkung indah di bibir Tania. Rasa senang kembali membuncah di dadanya.

"Yah sudah kalau begitu aku kembali ke ruang kerja. Masih banyak berkas-berkas yang harus ku periksa."

"Iya Kak. Ehm.. Kakak mau aku buatkan kopi?" Tawar Tania.

Saka menatap lama Tania. Pria itu terlihat tengah berpikir sejenak, "Boleh."

Tania tersenyum tipis, "Nanti Tania antar ke ruang kerja ya Kak."

"Hn." Saka berdeham singkat setelah itu beranjak dari ruang makan. Pria itu berjalan menuju ruang kerja nya. Sedangkan Tania membawa piring dan mangkuk kotor ke dapur. Menaruh ke wastafel dan mencuci nya.

Gadis itu melangkahkan kakinya ke arah kulkas. Membuka pintu kulkas lalu mengambil satu bungkus tempura udang. Dia akan menggoreng tempura udang sebagai cemilan untuk menemani Saka bekerja. Menyalakan kompor dengan api kecil-sedang kemudian menuangkan minyak goreng. Menyalakan kompor satu nya lagi untuk merebus air. Selagi menunggu minyak panas Tania akan membuat kopi hitam.

Secangkir kopi hitam, sepiring tempura udang, dan setoples keripik kentang telah siap. Tania membawa nampan dan berjalan menuju ruang kerja.

Tania membuka pintu ruang kerja Saka dengan pelan setelah sebelumnya dia sudah mengetuk pintu dan mendengar Kak Saka yang mempersilahkan nya masuk ke dalam. Menutup pintu dengan pelan. Dia bisa melihat Kak Saka yang tengah fokus dengan layar laptop. Sesekali pria itu juga menulis sesuatu pada lembar dokumen. Dengan kacamata yang bertengger pada hidung mancungnya membuat Kak Saka terlihat semakin tampan. Dia berjalan pelan menuju meja Saka.

"Kak." Saka mendongak, menatap ke arah Tania.

"Ini kopi hitamnya dan ini ada cemilan untuk menemani Kak Saka bekerja." Ucap Tania sambil meletakkan secangkir kopi hitam, sepiring tempura udang, dan setoples keripik kentang pada meja Saka.

"Wah banyak sekali Tania. Terima kasih ya. Maaf jadi ngerepotin kayak gini."

"Tidak ngerepotin kok Kak. Justru aku senang bisa melayani Kakak seperti ini. Lagipula kan sudah tugasku sebagai istri Kakak."

"Hn. Terima kasih ya." Ucap Saka sambil mengalihkan pandang, berusaha untuk menghindari kontak mata gadis cantik itu. Entah kenapa hati Saka berdesir saat Tania mengatakan 'Lagipula kan sudah tugasku sebagai istri Kakak.' Sebuah perasaan aneh menyergap dadanya.

Istri ya?

Tania memang istriku.

"Sama-sama Kak." Balas Tania sambil tersenyum tipis.

Saka mengerjapkan mata, membetulkan kacamata nya dan melirik sekilas ke arah Tania.

"Tania tinggal keluar ya Kak. Kebetulan aku juga ada tugas kuliah. Kalau Kak Saka butuh apa-apa Kakak bisa memanggilku."

"Iya."

Setelah itu Tania beranjak keluar dari ruang kerja Saka.

.

.

.

Tok! Tok!

Terdengar suara pintu apartemen yang diketuk dari luar.

Tania yang sedang belajar di ruang tamu bangkit berdiri dari sofa lalu berjalan menuju pintu. Namun urung saat baru dua langkah dia melangkah Saka mencegahnya.

"Biar aku saja yang membuka pintu Tania kau lanjut mengerjakan tugasmu aja." Ucap Saka.

"Iya Kak."

Saka membuka pintu dan melihat Ciko yang tengah berdiri di depan pintu apartemen.

"Maaf Tuan Saka Saya cuma mau mengantarkan kunci mobil Nona Tania dan memberitahukan kalau ban mobil Nona Tania sudah selesai diperbaiki." Ucap Ciko sambil menyerahkan kunci mobil pada Saka.

"Ah iya, terima kasih ya Ciko."

"Sama-sama Tuan Saka. Kalau begitu saya permisi mau kembali ke kantor."

"Iya."

Terlihat Ciko membungkukkan sedikit badannya, setelah itu berlalu pergi.

Saka menutup pintu apartemen lalu melangkahkan kaki ke arah Tania.

"Tania ini kunci mobil mu."

Tania mengangkat wajahnya, menatap ke arah kunci mobilnya yang ada di telapak tangan Saka. Pria itu menyodorkan kunci mobil miliknya. Mengambil kunci itu lalu mengucapkan terima kasih. Melanjutkan kembali tugas kuliah nya. Sedangkan Saka, suaminya itu duduk di sofa sambil menyalakan televisi. Menonton acara reality show yang sedang tayang sore ini.

.

.

.

"Kita mau makan malam di mana Kak?" Tanya Tania.

Saka melirik sekilas ke arah Tania yang ada di sampingnya lalu menfokuskan pandangan matanya ke jalan raya. Mengangkat bahu seraya menyetir mobil.

"Tidak tahu, aku juga bingung mau makan malam di mana? Kalau kau mau makan malam di mana?"

"Kalau aku sih terserah mau makan malam di mana. Tania ikut Kakak aja mau makan di mana. Memangnya Kak Saka mau makan apa malam ini?"

"Ehm... kalau seafood bagaimana?"

"Iya Kak."

"Kalau begitu kita cari restoran seafood di tepi pantai ya? Sepertinya menyenangkan."

Tania menganggukkan kepalanya dengan pelan.

.

.

.

"Wow!" Seru Tania dengan takjub, menatap berbagai hidangan seafood yang baru saja datang. Seorang waitress menata hidangan seafood pesanannya dan Saka ke atas meja.

Ada lobster bakar keju, kepiting saus telur asin, cumi goreng tepung, udang bakar madu, kerang saus tiram pedas, dan dua gelas jus jeruk.

"Sepertinya enak." Kata Tania.

"Ayo dimakan Tania."

"Iya Kak." Tania mengangguk antusias.

"Selamat makan!" Ucap keduanya bersamaan.

"Ehm... enak." Gumam Tania sembari mengunyah cumi goreng tepung yang ada di dalam mulutnya.

Saka tersenyum tipis melihat Tania yang sangat menikmati makan malamnya.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!