20. Cemburu

Zayn menatap ke arah gadis yang hendak membuka kaus yang membungkus kepala dan wajahnya itu dengan tatapan serius.

"Indah?" gumam Zayn lirih.

Pemuda itu nampak tercengang saat melihat gadis yang sedari tadi mencangkul itu adalah Indah. Teman sebangkunya yang pendiam, berkulit kusam dan berambut merah seperti rambut jagung.

Gadis itu membasuh matanya yang terkena percikan air bercampur tanah.dengan sebotol air minum. Walaupun jarak mereka cukup jauh, tapi Zayn sangat yakin kalau gadis yang sedari tadi mencangkul itu adalah Indah.

Miris. Itulah yang ada dalam pikiran Zayn. Seorang gadis harus bekerja keras demi bisa hidup dan sekolah. Sedangkan banyak orang dari kalangan atas hidup berfoya-foya membeli segala sesuatu yang tidak perlu.

Ketimpangan sosial atau lebih di kenal dengan istilah kesenjangan sosial, yaitu ketidakseimbangan, perbedaan, dan juga jurang pemisah yang hadir di dalam tatanan masyarakat. Itulah yang terjadi.

Namun, memang seperti itu, bukan, yang namanya hidup? Semua memiliki tempat dan peranan masing-masing. Jika semua pengusaha, siapa yang akan jadi karyawannya? Jika semua tuan tanah, siapa yang akan menjadi petani yang menggarap sawah menghasilkan bahan makanan? Jika tidak ada tengkulak, siapa yang membeli hasil panen? Semua saling membutuhkan seperti rantai makanan yang terus berputar.

"Gadis itu, namanya Indah, 'kan, Pak?" tanya Zayn yang sempat terkejut. Zayn ingin lebih memastikan keyakinannya.

"Betul," sahut pria berambut gondrong.

"Kamu kenal, Nak?" tanya sang pemilik warung.

"Kami teman sekelas," sahut Zayn tersenyum ramah.

"Ohhh..begitu," sahut sang pemilik warung.

Zayn sedikit berbincang dengan tiga orang yang ada di warung itu. Setelah rasa penasarannya terobati, pemuda itupun meninggalkan warung kecil itu.

Zayn melajukan motornya kembali ke rumah kontrakannya. Sepanjang perjalanan pulang, pemuda itu berpikir bagaimana caranya membantu Indah.

Mengetahui keadaan Indah, Zayn merasa sangat bersyukur bisa lahir di tengah-tengah keluarga yang lengkap dan berkecukupan. Apapun yang diinginkannya selalu bisa dipenuhi oleh kedua orang tuanya.

Apalagi jika kedua orang tuanya mengajaknya ke panti asuhan untuk memberikan bantuan pada anak-anak panti. Zayn juga selalu bersyukur karena lebih beruntung dari anak panti yang bahkan sebagian dari mereka tidak tahu siapa orang tua mereka.

*

Pagi telah menjelang. Zayn beraktivitas seperti biasanya. Bangun pagi untuk berolahraga, lalu memasak untuk sarapan. Selesai mandi dan sarapan, pemuda itupun melajukan motornya menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah, Zayn langsung masuk ke dalam kelas. Pemuda itu melihat Indah yang sudah duduk di bangkunya sambil membaca buku. Gadis yang ditugaskan wali kelas untuk mengabsen teman sekelasnya itu selalu datang lebih dulu. Indah berada di dalam kelas lebih awal dari teman-temannya dan pulang paling belakangan dari teman-temannya.

Zayn duduk di bangkunya bertepatan dengan Khaira dan Cempaka yang baru masuk ke dalam kelas.

"Indah, ini buat kamu," ucap Zayn seraya menyodorkan satu kantong plastik berwarna hitam pada Indah.

"Apa ini?" tanya Indah dengan kening yang berkerut menatap Zayn.

"Mamaku mengirimkan buku tulis padaku. Tapi gambarnya malah cewek semua. Aku nggak suka. Jadi, buku ini buat kamu saja," ucap Zayn tersenyum tulus masih menyodorkan kantong plastik berisi buku itu pada Indah.

"Ke..kenapa kamu memberikannya padaku?" tanya Indah nampak tidak enak hati.

"Karena kamu adalah teman sebangku aku dan aku lihat buku tulis kamu sudah banyak yang hampir habis, karena kamu terlalu banyak membuat catatan dan juga puisi," sahut Zayn tersenyum tipis.

"Tapi.."

"Sudah, terima saja. Aku akan merasa kecewa kalau kamu menolaknya. Atau kamu tidak mau berteman dengan aku lagi?" tanya Zayn yang lagi-lagi lebih terdengar seperti ancaman bagi Indah.

"Baiklah. Aku menerimanya. Terimakasih," ucap Indah tersenyum tipis seraya mengambil kantong plastik berisi buku itu dari Zayn. Senyum yang sejatinya dipaksakan.

"Nah, gitu dong! Oh, ya, kamu bisa buatkan aku ucapan selamat ulang tahun, nggak? Yang ada unsur puisinya gitu. Aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada adikku. Anggap saja ini sebagai imbalan karena aku telah memberikan kamu buku," ucap Zayn terkekeh kecil.

"Oh, kamu memberi aku buku cuma karena ingin dibuatkan puisi? Kamu tidak perlu sampai memberiku buku sebanyak ini hanya karena ingin dibuatkan puisi. Kita, 'kan, teman," ucap Indah tersenyum tipis dan kali ini senyumannya tulus.

"Aku menghargai karya orang lain. Karena itu, aku harus memberikan sesuatu padamu sebagai penghargaan ku pada karya kamu. Karena tidak semua orang bisa membuat puisi yang indah. Tidak semua orang bisa merangkai kata yang penuh makna," ujar Zayn tersenyum tulus.

Zayn masih terbayang dengan apa yang dilihatnya kemarin. Gadis yang di kelas selalu menorehkan tintanya untuk membuat puisi yang penuh makna itu, nyatanya harus bekerja kasar mengayunkan cangkul yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang wanita. Apalagi seorang gadis.

Dari yang Zayn ketahui selama ini, Indah tidak mau menerima pemberian orang lain secara cuma-cuma. Gadis itu juga tidak suka merepotkan, apalagi meminta-minta pada orang lain. Walaupun hidupnya penuh dengan keterbatasan, gadis itu masih menjunjung tinggi harga dirinya. Tidak pernah menceritakan tentang kesusahannya, apalagi mengeluhkan sulitnya kehidupan yang dijalaninya. Benar-benar gadis yang tegar. Itulah penilaian Zayn pada Indah.

Karena itu, Zayn tidak berani membantu Indah secara terang-terangan. Tidak ingin melukai harga diri Indah. Karena biasanya, orang yang hidup dalam keterbatasan itu lebih perasa dan lebih sensitif. Itulah yang terpikirkan oleh Zayn.

Khaira melihat Zayn memberikan buku tulis untuk Indah. Gadis itu berusaha menyembunyikan perasaan iri-nya. Atau lebih tepatnya cemburu. Gadis itu menyiapkan buku pelajarannya sambil menguping pembicaraan Zayn dan Indah.

Cempaka menghela napas panjang melihat Zayn, Indah dan Khaira, " Cinta segitiga, nih, ceritanya," gumam Cempaka lirih.

"Apa kamu bilang?" tanya Khaira yang tidak terlalu jelas mendengar apa yang dikatakan oleh Cempaka.

"Nggak. Bukan apa-apa. Hanya saja, tiba-tiba aku merasa ruangan kelas ini sedikit agak panas. Entah suasana ruangan ini atau suasana hatiku yang panas. Aku juga tidak tahu," sahut Cempaka tanpa dosa seraya menggunakan bukunya untuk mengipas wajahnya.

Khaira mengerucutkan bibirnya. Gadis itu merasa tersindir dengan ucapan Cempaka. Khaira tahu, kalau Cempaka memang sengaja menyindir dirinya yang merasa cemburu karena Zayn memberikan buku tulis pada Indah.

Jam pelajaran dimulai, tapi Khaira tidak konsentrasi dengan materi yang disampaikan oleh guru mapel. Menurut Khaira, Zayn mendekati Indah dengan modus menjadi teman baik.

Berulang kali Khaira menghela napas panjang. Entah mengapa Khaira selalu terganggu dengan kedekatan Zayn dengan Indah. Dan entah mengapa dirinya menyukai Zayn yang selalu memakai kemeja kebesaran, kacamata besar bin tebal dan kawat gigi yang seperti pagar itu. Sungguh tidak ada yang menarik dari penampilan Zayn. Bagaimana wajah asli pemuda itupun tidak terlalu terlihat jelas, karena kacamata besar dan tebalnya yang menutupi sebagian wajahnya.

Ya, cinta memang tidak butuh alasan. Karena jika ada alasannya, itu namanya bukan cinta. Kata pujangga, cinta itu lebih berharga dari emas dan permata. Tapi kalau nggak bisa makan karena suami males kerja, apa masih cinta? Entahlah. Tergantung pada pribadi masing-masing. Karena ada yang namanya cinta buta. Cinta yang rela melakukan apa saja demi orang yang di cinta.

Bel tanda istirahat sudah berbunyi. Kali ini Khaira tidak ke kantin sekolah. Gadis itu pergi ke kolam ikan yang ada di lingkungan sekolahnya. Kolam ikan yang disekitarnya penuh dengan tanaman hidroponik dengan berbagai bentuk wadah kreasi para siswa. Sedangkan Cempaka pergi ke kantin sendirian.

"Tumben nggak ke kantin?"

Suara bariton yang terdengar lembut dan tenang itu membuat Khaira terkejut. Gadis itu menoleh ke samping kanan, dimana sumber suara itu berasal.

Khaira tertegun menatap Zayn yang tersenyum lembut padanya. Entah sejak kapan pemuda itu sudah berada di samping kanannya. Zayn berdiri sekitar satu meter di sampingnya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Rosmaliza Malik

Rosmaliza Malik

suruh papa Rayyan bg biasiswa pada indah.
nek inem diberi wang kebajikan tiap2 bulan...

2024-04-26

1

Rosmaliza Malik

Rosmaliza Malik

hantar puisi karya indah ke editor buku, kemudian suruh papa Rayyan tolong

2024-04-26

1

Erna

Erna

itu la cinta sejati tak memandang pisik,khaira

2024-03-17

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tidak Berani Tapi Berharap
2 2. Penuh Percaya Diri
3 3. Tes
4 4. Motor Jadul
5 5. Malu
6 6. OCPD
7 7. SEPISAUPI
8 8. Damai
9 9. Terusik
10 10. Belum Menyerah
11 11. Adik
12 12. Melabrak
13 13. Familiar
14 14. Hanya Menghindar
15 15. Jangan!
16 16. Berencana Melamar
17 17. Bertolak Belakang
18 18. Tipikal Idaman
19 19. Satu Kelas
20 20. Cemburu
21 21. Merasa Aneh
22 22. Tidak Yakin
23 23. Rumit
24 24. Tidak Sabar
25 25. Terkejut dan Kagum
26 26. Sekali Tinju
27 27. Semakin Kagum
28 28. Beradu Ilmu
29 29. Memenuhi Kriteria
30 30. Tidak Jadi
31 31. Kenapa di Usir?
32 32. Menghasut
33 33. Ancaman
34 34. Lampu Hijau?
35 35. Pertama Kali
36 36. Menohok
37 37. Kepo
38 38. Tak Sesuai Ekspektasi
39 39. Lebih Muda
40 40. Yakin
41 41. Spek
42 42. Bantuan
43 43. Tidak Menyangka
44 44. Merasa Heran
45 45. Prihatin
46 46. Pipis Gratis
47 47. Nggak Doyan
48 48. Nikah Arisan?
49 49. Moral
50 50. Kopi Tahlil?
51 51. Diremehkan
52 52. Merasa Bingung
53 53. Memohon
54 54. Menahan Emosi
55 55. Pilihan
56 56. Kiss My Heart
57 57. Kepo
58 58. Menggombal
59 59. Pangling
60 60. Tidak Peduli
61 61. Meminta Izin
62 62. Terasa Lambat
63 63. Bahagia
64 64. Positive Father Complex
65 65. Takut
66 66. Cemburu Kah?
67 67. Tidak Sebanding
68 68. Aroma Tengil
69 69. Heboh
70 70. Jujur
71 71. Always Together
72 72. Gegana Yang Hilang
73 73. Sisi Lain
74 74. Kagum
75 75. Makin Cinta, Makin Takut
76 76. Melongo
77 77. Potek
78 78. Terlalu Pintar
79 79. Was-was
80 80. Angkuh
81 81. Gas Beracun
82 82. Emosi
83 83. Berapa?
84 84. Memohon
85 85. Berbesar Hati
86 86. Apa Marah?
87 87. Teguran
88 88. Tersentil
89 89. Ari Baru Tahu
90 90. Yakin
91 91. Serius
92 92. Iseng
93 93. Belum Tentu Kembali
94 94. You Kissed My Heart
95 95. Sempat Minder
96 96. Meminta Bantuan
97 97. Tidak Berdaya
98 98.Salah Sangka
99 99. Merasa Bersalah
100 100. Menghindari
101 101. Sangat Yakin
102 102. Memilih Jujur
103 103. Kalah
104 104. Uncle
105 105. Serangan
106 106. Pulang
107 107. Tangan Kosong
108 108. Sumpah
109 109. Tipe
110 110. Yang Baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Tidak Berani Tapi Berharap
2
2. Penuh Percaya Diri
3
3. Tes
4
4. Motor Jadul
5
5. Malu
6
6. OCPD
7
7. SEPISAUPI
8
8. Damai
9
9. Terusik
10
10. Belum Menyerah
11
11. Adik
12
12. Melabrak
13
13. Familiar
14
14. Hanya Menghindar
15
15. Jangan!
16
16. Berencana Melamar
17
17. Bertolak Belakang
18
18. Tipikal Idaman
19
19. Satu Kelas
20
20. Cemburu
21
21. Merasa Aneh
22
22. Tidak Yakin
23
23. Rumit
24
24. Tidak Sabar
25
25. Terkejut dan Kagum
26
26. Sekali Tinju
27
27. Semakin Kagum
28
28. Beradu Ilmu
29
29. Memenuhi Kriteria
30
30. Tidak Jadi
31
31. Kenapa di Usir?
32
32. Menghasut
33
33. Ancaman
34
34. Lampu Hijau?
35
35. Pertama Kali
36
36. Menohok
37
37. Kepo
38
38. Tak Sesuai Ekspektasi
39
39. Lebih Muda
40
40. Yakin
41
41. Spek
42
42. Bantuan
43
43. Tidak Menyangka
44
44. Merasa Heran
45
45. Prihatin
46
46. Pipis Gratis
47
47. Nggak Doyan
48
48. Nikah Arisan?
49
49. Moral
50
50. Kopi Tahlil?
51
51. Diremehkan
52
52. Merasa Bingung
53
53. Memohon
54
54. Menahan Emosi
55
55. Pilihan
56
56. Kiss My Heart
57
57. Kepo
58
58. Menggombal
59
59. Pangling
60
60. Tidak Peduli
61
61. Meminta Izin
62
62. Terasa Lambat
63
63. Bahagia
64
64. Positive Father Complex
65
65. Takut
66
66. Cemburu Kah?
67
67. Tidak Sebanding
68
68. Aroma Tengil
69
69. Heboh
70
70. Jujur
71
71. Always Together
72
72. Gegana Yang Hilang
73
73. Sisi Lain
74
74. Kagum
75
75. Makin Cinta, Makin Takut
76
76. Melongo
77
77. Potek
78
78. Terlalu Pintar
79
79. Was-was
80
80. Angkuh
81
81. Gas Beracun
82
82. Emosi
83
83. Berapa?
84
84. Memohon
85
85. Berbesar Hati
86
86. Apa Marah?
87
87. Teguran
88
88. Tersentil
89
89. Ari Baru Tahu
90
90. Yakin
91
91. Serius
92
92. Iseng
93
93. Belum Tentu Kembali
94
94. You Kissed My Heart
95
95. Sempat Minder
96
96. Meminta Bantuan
97
97. Tidak Berdaya
98
98.Salah Sangka
99
99. Merasa Bersalah
100
100. Menghindari
101
101. Sangat Yakin
102
102. Memilih Jujur
103
103. Kalah
104
104. Uncle
105
105. Serangan
106
106. Pulang
107
107. Tangan Kosong
108
108. Sumpah
109
109. Tipe
110
110. Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!