2. Penuh Percaya Diri

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan, akhirnya mobil yang ditumpangi Zayn berhenti di pinggir jalan yang tidak terlalu ramai. Zayn memakai kawat gigi dan kacamata yang lumayan tebal, rambutnya disisir biasa tanpa menggunakan minyak rambut. Mengenakan kemeja dan celana panjang yang biasa digunakan kalangan menengah ke bawah. Tak lupa handphone Android yang harganya di bawah dua juta dan sepatu kets yang harganya hanya berkisar seratus limapuluh ribuan.

"Tuan muda ingin turun di sini?" tanya supir pribadi Zayn menatap penampilan baru majikannya.

"Iya, pak. Terimakasih, ya, pak, sudah di antar," ucap Zayn seraya keluar dari dalam mobil.

"Hati-hati, Tuan muda!" pesan sang supir.

"Iya, pak," sahut Zayn tersenyum ramah.

Setelah mobil itu pergi, Zayn mulai melangkah menuju pangkalan ojek yang tidak jauh dari tempat itu. Menunjukkan alamat yang ada di handphonenya pada sang tukang ojek. Selama di dalam mobil tadi, Zayn memang mencari kontrakan yang ada di sekitar tempat dirinya akan bersekolah.

Zayn menatap sebuah rumah kontrakkan kecil di depannya setelah selesai membayar uang sewa rumah itu. Pemuda itu masuk ke rumah itu dan melihat isi di dalamnya. Rumah itu hanya memiliki satu kamar tidur, ruang tamu, dapur dan satu kamar mandi.

"Aku akan mulai hidup mandiri," gumam Zayn penuh senyuman.

*

Buntala melepaskan helm putri kesayangannya dan merapikan rambut putrinya yang panjang sepinggang itu. Para siswa melirik anak dan bapak itu. Sang bapak yang masih tampan dan terlihat muda dan sang anak yang cantik serta cerdas.

Khaira berpamitan pada bapaknya, lalu bergegas masuk ke gedung sekolahnya. Di dalam kelasnya, Khaira menghampiri Cempaka, teman sebangkunya.

"Tumben kamu sudah datang duluan?" tanya Khaira tersenyum lembut pada Cempaka.

"Hari ini aku piket, Ra," sahut Cempaka.

"Sejak kapan kamu berangkat pagi karena mau piket?" tanya Khaira terkekeh kecil.

"Aku lagi insaf," sahut cempaka menyengir tanpa dosa.

"Beneran insaf, nih?" tanya Khaira nampak tidak percaya

"Ye ilee.. nggak percaya amat! Amat aja percaya. By the way anyway busway, contekkin PR matematika, dong! Kamu cantik, deh," ujar Cempaka merayu Khaira.

"Ohh..ternyata ini alasannya berangkat pagi?" ujar Khaira menggelengkan kepala dengan senyuman prihatin. Sedangkan Cempaka malah kembali menyengir tanpa dosa.

Tak lama kemudian, bel tanda jam pelajaran dimulai pun berbunyi. Seorang guru pun masuk ke dalam kelas bersama seorang siswa berkacamata dengan baju yang terlihat longgar. Semua murid pun memperhatikan pemuda itu.

"Selamat pagi semuanya!" sapa sang guru.

"Pagi, Bu!" sahut para murid.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru," ucap sang guru lalu menatap pada siswa yang datang bersama dengan dirinya, "perkenalkan dirimu," pinta sang guru.

"Baik, Bu," sahut siswa itu, lalu menghadap ke arah semua murid, "perkenalkan, aku Zayn. Mulai hari ini, aku akan belajar bersama kalian di kelas ini. Semoga kita semua bisa berteman baik," ucap Zayn tersenyum ramah.

"Baiklah, kalau begitu kamu boleh duduk di kursi yang masih kosong," ucap sang guru.

"Terimakasih, Bu," sahut Zayn, kemudian mencari bangku yang kosong.

Zayn duduk di sebelah siswi yang duduk sendiri di pojok ruangan. Gadis sederhana yang tersenyum canggung padanya. Zayn pun tersenyum tipis membalas senyuman gadis itu, lalu mulai membuka bukunya.

"Nama kamu siapa?" tanya Zayn pelan.

"Indah," sahut gadis itu singkat.

"Senang berkenalan dengan mu," sahut Zayn kembali tersenyum tipis, lalu mulai mengikuti pelajaran.

Beberapa jam kemudian, bel tanda istirahat pun berbunyi. Para siswa pun menyimpan kembali buku mereka di dalam tas.

"Teman-teman, sebelum istirahat, mohon sumbangannya untuk siswa dari kelas sebelah yang ayahnya meninggal," ucap ketua kelas seraya membalikkan topinya untuk menerima uang sumbangan dari para siswa yang mulai keluar kelas untuk pergi ke kantin.

Zayn melirik Indah yang tidak membereskan buku-bukunya dan terlihat tidak ada niat untuk keluar dari kelas.

"Kamu tidak istirahat di luar atau pergi ke kantin?" tanya Zayn.

"Tidak. Aku akan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tadi," sahut Indah tersenyum tipis.

"Indah memang tidak pernah istirahat, Zayn. Perkenalkan, namaku Yoga. Ayo, aku tunjukkan kantinnya padamu," ujar Yoga seraya merangkul pundak Zayn.

Zayn melirik Indah saat akan keluar dari kelas itu. Entah mengapa Zayn melihat kesedihan di mata gadis itu.

"Kamu bilang, si Indah itu tidak pernah istirahat. Apa dia tidak bosan dengan buku-buku itu?" tanya Zayn penasaran.

"Aku juga tidak tahu. Dia itu kayak kuper gitu. Setiap jam istirahat cuma berada di kelas mengerjakan tugas atau membaca buku di perpustakaan. Nggak pernah pergi ke kantin. Btw, kenapa kamu nggak nanya soal Khaira saja? Dia itu gadis tercantik di sekolah kita. Kamu lihat nggak tadi? Gadis yang duduk di bangku di depan kamu," jelas Yoga.

"Iya, aku lihat," sahut Zayn yang memang melihat ada gadis yang menurutnya memang sangat cantik.

"Sampai sekarang, belum ada yang bisa menjadi pacarnya. Dia itu sulit di dekati. Apalagi, bapaknya galak setengah mati. Aku pernah datang ke rumah dia, tapi aku ditanyai bapaknya seperti diinterogasi," ujar Yoga mengingat bagaimana dirinya bertemu dengan ayah dari gadis tercantik di sekolahnya itu.

"Oh, ya? Tapi, kamu niat sekolah apa pacaran?" tanya Zayn tersenyum tipis.

"Dua-duanya. Biar lebih semangat masuk sekolah," sahut Yoga terkekeh kecil, "btw, kok, kamu kayaknya biasa aja lihat gadis secantik Khaira? Padahal semua cowok yang baru pertama kali melihat dia, pasti langsung suka sama dia," tanya Yoga penasaran yang melihat Zayn tidak antusias sama sekali membahas tentang Khaira.

"Aku sudah banyak menemui gadis cantik dalam hidup ku. Banyak juga yang mendekati aku. Tapi..mereka hanya punya outer beauty dan minim inner beauty. Aku nggak suka cewek kayak gitu," ujar Zayn tanpa berbohong sedikitpun.

Inner beauty mengacu pada pikiran dan kepribadian seseorang. Sedangkan outer beauty (kecantikan luar) mengacu pada penampilan seseorang.

"Woahh..benarkah? Tapi..kalau di lihat-lihat, sebenarnya kamu ini ganteng. Kalau nggak pakai kacamata dan kawat gigi, aku yakin kamu pasti ganteng banget. Kamu bakal jadi pangeran di sekolah ini," ucap Yoga menelisik wajah Zayn.

"Aku ke sini untuk belajar, bukan untuk tebar pesona," sahut Zayn tersenyum tipis menggelengkan kepalanya pelan.

"Sambil menyelam minum air, bro," sahut Yoga terkekeh.

Dua orang yang baru menjadi teman itu makan di kantin sekolah. Yoga nampak cepat akrab dengan Zayn. Sedangkan Zayn juga nampak nyaman-nyaman saja dengan Yoga.

"Hei, cantik!" sapa seorang siswa bersama dua orang siswa lainnya seraya duduk di depan Khaira.

Zayn dan Yoga pun menatap tiga cowok itu, karena meja mereka tepat di belakang Khaira.

"Kenalkan, aku murid baru di sekolah ini. Namaku Antonio. Aku anak Bupati baru di kota ini," ucap cowok itu penuh percaya diri mengulurkan tangannya.

"Aku Khaira," ucap Khaira tersenyum tipis tanpa menyambut uluran tangan Antonio.

Antonio tersenyum masam menarik tangannya kembali. Sedangkan dua siswa yang bersama Antonio nampak terkejut melihat Khaira tidak menyambut uluran tangan Antonio.

"Gimana kalau pulang sekolah jalan-jalan sama aku?" tawar Antonio.

Khaira tersenyum tipis mendengar ajakan Antonio, "Aku pulang di jemput bapakku," sahut Khaira masih tersenyum tipis.

Sudah banyak pemuda yang mendekati dirinya, tapi tak satupun yang lanjut mendekati dirinya. Semuanya mundur, tidak berani menghadapi bapaknya. Kecuali Jimin yang tetap berani mendekat, tapi langsung kabur juga saat kepergok bapaknya.

"Nanti aku minta izin sama bapak kamu," ucap Antonio penuh percaya diri.

"Silahkan saja," sahut Khaira kembali tersenyum tipis.

"Aku pengen lihat, gimana kamu meminta izin sama bapaknya Khaira," celetuk Cempaka yang duduk di sebelah Khaira. Gadis itu tersenyum remeh, karena tahu benar sifat bapaknya Khaira.

Sedangkan Zayn yang mendengar pembicaraan mereka, sejenak melirik ekspresi Yoga yang tertawa tanpa suara mendengar pembicaraan Khaira dan murid baru itu.

"Kenapa ekspresi kamu seperti itu?" tanya Zayn pada Yoga pelan.

"Kita akan menonton pertunjukan saat pulang sekolah nanti," ucap Yoga seraya menepuk pundak Zayn.

"Pertunjukan?" tanya Zayn dengan kening yang berkerut.

Bel tanda pelajaran berakhir sudah berbunyi. Murid-murid pun mengemasi peralatan belajar mereka. Dengan penuh semangat Yoga menarik Zayn untuk pergi ke pinggir pagar sekolah. Di balik pagar itu Yoga dan Zayn melihat seorang pria yang terlihat gagah dan tampan. Pria itu duduk di motor kesayangannya.

"Yang duduk di atas motor jadul itu bapaknya Khaira," bisik Yoga pada Zayn.

Zayn mengamati pria yang yang dikatakan oleh Yoga itu dengan teliti. Pria yang terlihat masih muda.

"Orang ini terlihat tegas dan berwibawa. Tubuhnya tegap dan gagah. Melihat bentuk tubuh dan auranya, sepertinya dia rajin berolahraga dan memiliki ilmu beladiri," gumam Zayn dalam hati.

"Bapak!" panggil Khaira dengan wajah ceria.

Pria yang duduk di atas motor itu tersenyum hangat pada putrinya. Namun, raut wajahnya berubah saat melihat seorang siswa nampak berjalan di samping putrinya dan dua orang siswa mengekor di belakang siswa itu.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Mira Ratmi rahayu

Mira Ratmi rahayu

hayoo looo kira2 apa yaa yg akan dilakukan si antonio ...😂😂😂

2024-03-25

3

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Pak....
salken.....
😄😃

2024-03-25

2

Rifa Endro

Rifa Endro

Antonio , nyalimu gede juga

2024-03-25

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tidak Berani Tapi Berharap
2 2. Penuh Percaya Diri
3 3. Tes
4 4. Motor Jadul
5 5. Malu
6 6. OCPD
7 7. SEPISAUPI
8 8. Damai
9 9. Terusik
10 10. Belum Menyerah
11 11. Adik
12 12. Melabrak
13 13. Familiar
14 14. Hanya Menghindar
15 15. Jangan!
16 16. Berencana Melamar
17 17. Bertolak Belakang
18 18. Tipikal Idaman
19 19. Satu Kelas
20 20. Cemburu
21 21. Merasa Aneh
22 22. Tidak Yakin
23 23. Rumit
24 24. Tidak Sabar
25 25. Terkejut dan Kagum
26 26. Sekali Tinju
27 27. Semakin Kagum
28 28. Beradu Ilmu
29 29. Memenuhi Kriteria
30 30. Tidak Jadi
31 31. Kenapa di Usir?
32 32. Menghasut
33 33. Ancaman
34 34. Lampu Hijau?
35 35. Pertama Kali
36 36. Menohok
37 37. Kepo
38 38. Tak Sesuai Ekspektasi
39 39. Lebih Muda
40 40. Yakin
41 41. Spek
42 42. Bantuan
43 43. Tidak Menyangka
44 44. Merasa Heran
45 45. Prihatin
46 46. Pipis Gratis
47 47. Nggak Doyan
48 48. Nikah Arisan?
49 49. Moral
50 50. Kopi Tahlil?
51 51. Diremehkan
52 52. Merasa Bingung
53 53. Memohon
54 54. Menahan Emosi
55 55. Pilihan
56 56. Kiss My Heart
57 57. Kepo
58 58. Menggombal
59 59. Pangling
60 60. Tidak Peduli
61 61. Meminta Izin
62 62. Terasa Lambat
63 63. Bahagia
64 64. Positive Father Complex
65 65. Takut
66 66. Cemburu Kah?
67 67. Tidak Sebanding
68 68. Aroma Tengil
69 69. Heboh
70 70. Jujur
71 71. Always Together
72 72. Gegana Yang Hilang
73 73. Sisi Lain
74 74. Kagum
75 75. Makin Cinta, Makin Takut
76 76. Melongo
77 77. Potek
78 78. Terlalu Pintar
79 79. Was-was
80 80. Angkuh
81 81. Gas Beracun
82 82. Emosi
83 83. Berapa?
84 84. Memohon
85 85. Berbesar Hati
86 86. Apa Marah?
87 87. Teguran
88 88. Tersentil
89 89. Ari Baru Tahu
90 90. Yakin
91 91. Serius
92 92. Iseng
93 93. Belum Tentu Kembali
94 94. You Kissed My Heart
95 95. Sempat Minder
96 96. Meminta Bantuan
97 97. Tidak Berdaya
98 98.Salah Sangka
99 99. Merasa Bersalah
100 100. Menghindari
101 101. Sangat Yakin
102 102. Memilih Jujur
103 103. Kalah
104 104. Uncle
105 105. Serangan
106 106. Pulang
107 107. Tangan Kosong
108 108. Sumpah
109 109. Tipe
110 110. Yang Baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Tidak Berani Tapi Berharap
2
2. Penuh Percaya Diri
3
3. Tes
4
4. Motor Jadul
5
5. Malu
6
6. OCPD
7
7. SEPISAUPI
8
8. Damai
9
9. Terusik
10
10. Belum Menyerah
11
11. Adik
12
12. Melabrak
13
13. Familiar
14
14. Hanya Menghindar
15
15. Jangan!
16
16. Berencana Melamar
17
17. Bertolak Belakang
18
18. Tipikal Idaman
19
19. Satu Kelas
20
20. Cemburu
21
21. Merasa Aneh
22
22. Tidak Yakin
23
23. Rumit
24
24. Tidak Sabar
25
25. Terkejut dan Kagum
26
26. Sekali Tinju
27
27. Semakin Kagum
28
28. Beradu Ilmu
29
29. Memenuhi Kriteria
30
30. Tidak Jadi
31
31. Kenapa di Usir?
32
32. Menghasut
33
33. Ancaman
34
34. Lampu Hijau?
35
35. Pertama Kali
36
36. Menohok
37
37. Kepo
38
38. Tak Sesuai Ekspektasi
39
39. Lebih Muda
40
40. Yakin
41
41. Spek
42
42. Bantuan
43
43. Tidak Menyangka
44
44. Merasa Heran
45
45. Prihatin
46
46. Pipis Gratis
47
47. Nggak Doyan
48
48. Nikah Arisan?
49
49. Moral
50
50. Kopi Tahlil?
51
51. Diremehkan
52
52. Merasa Bingung
53
53. Memohon
54
54. Menahan Emosi
55
55. Pilihan
56
56. Kiss My Heart
57
57. Kepo
58
58. Menggombal
59
59. Pangling
60
60. Tidak Peduli
61
61. Meminta Izin
62
62. Terasa Lambat
63
63. Bahagia
64
64. Positive Father Complex
65
65. Takut
66
66. Cemburu Kah?
67
67. Tidak Sebanding
68
68. Aroma Tengil
69
69. Heboh
70
70. Jujur
71
71. Always Together
72
72. Gegana Yang Hilang
73
73. Sisi Lain
74
74. Kagum
75
75. Makin Cinta, Makin Takut
76
76. Melongo
77
77. Potek
78
78. Terlalu Pintar
79
79. Was-was
80
80. Angkuh
81
81. Gas Beracun
82
82. Emosi
83
83. Berapa?
84
84. Memohon
85
85. Berbesar Hati
86
86. Apa Marah?
87
87. Teguran
88
88. Tersentil
89
89. Ari Baru Tahu
90
90. Yakin
91
91. Serius
92
92. Iseng
93
93. Belum Tentu Kembali
94
94. You Kissed My Heart
95
95. Sempat Minder
96
96. Meminta Bantuan
97
97. Tidak Berdaya
98
98.Salah Sangka
99
99. Merasa Bersalah
100
100. Menghindari
101
101. Sangat Yakin
102
102. Memilih Jujur
103
103. Kalah
104
104. Uncle
105
105. Serangan
106
106. Pulang
107
107. Tangan Kosong
108
108. Sumpah
109
109. Tipe
110
110. Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!