14. Hanya Menghindar

Khaira melirik Zayn yang sepertinya belum ingin beranjak dari tempat duduknya. Pemuda itu berbincang dengan Indah. Entah mengapa Khaira iri melihat Zayn yang begitu dekat dan perhatian pada Indah.

"Ayo, kita ke kantin! Sudah lapar, nih," ajak Cempaka menarik tangan Khaira dan mengajaknya ke kantin sekolah.

Khaira nampak tidak rela meninggalkan kelas itu. Namun juga merasa canggung, jika berdiam diri di bangkunya atau ikut mengobrol bersama Zayn dan Indah. Meskipun sebenarnya Khaira sangat penasaran dengan apa saja yang akan diobrolkan oleh Zayn dan Indah.

Setelah berjalan beberapa langkah dari kelas, Cempaka menoleh pada Khaira, "Ra, aku ke toilet dulu, ya? Kamu ke kantin duluan," ujar Cempaka.

"Hum," sahut Khaira mengangguk kecil. Namun sesaat kemudian langsung bertanya, "kamu ingin dipesankan makanan apa?"

"Apa saja. Jangan lupa pesankan minuman juga, ya!" pesan Cempaka, kemudian bergegas ke toilet tanpa menunggu respon dari Khaira.

Antonio yang berada tidak jauh dari tempat itupun tersenyum miring. Pemuda itu memberi isyarat pada si Kribo dan si Jabrik agar mendekat padanya.

"Ada apa, Bos?" tanya si Kribo sama seperti yang ingin di tanyakan si Jabrik.

"Kalian awasi Cempaka, jangan sampai dia pergi ke area belakang sekolah. Aku ada sedikit urusan dengan Khaira," perintah Antonio pada dua orang pengikutnya itu.

"Siap, Bos," ucap si Jabrik dan si Kribo bersamaan, kemudian bergegas menyusul Cempaka.

Khaira melanjutkan langkah kakinya menuju kantin sekolah. Namun langkah kaki gadis itu terhenti saat tiba-tiba Antonio menghadang dirinya.

"Khaira, ikut dengan ku!" pinta Antonio.

"Aku ingin ke kantin," tolak Khaira yang enggan dekat-dekat dengan Antonio.

"Ikut dengan ku! Atau aku akan melakukan sesuatu pada teman kamu yang ada di toilet sekolah!" ancam Antonio membuat Khaira membulatkan matanya.

"A..apa yang kamu inginkan?" tanya Khaira yang jadi khawatir pada Cempaka. Ekspresi wajah Antonio saat ini terlihat sangat serius.

"Ikut dengan ku!" ucap Antonio dengan suara berat dan tatapan tajam. Pemuda itu langsung menarik tangan Khaira.

"Lepaskan aku!" bentak Khaira berusaha melepaskan tangannya dari pegangan Antonio.

"Aku bilang menurut padaku, atau aku akan menyuruh teman-teman ku melakukan sesuatu pada teman mu! Atau kamu ingin aku membuktikan ancaman ku?" lagi-lagi Antonio mengancam Khaira.

Mendengar ancaman Antonio yang kedua kalinya, akhirnya dengan terpaksa Khaira mengikuti langkah kaki Antonio.

"Eh, itu bukannya Khaira, ya? Apa yang akan dilakukan Antonio? Kenapa dia menarik tangan Khaira?" ucap Yoga yang membuat Zayn menatap ke arah mana Yoga menatap.

"Dengar apa yang aku katakan," ucap Zayn kemudian berbisik pada Yoga.

"Kamu yakin akan melakukan ini? Aku dengar, Antonio itu suka tawuran dan juga suka berkelahi dengan siapa saja yang berani menganggu, menghalangi, atau menentang dia. Kalau kamu tidak memiliki ilmu bela diri, kamu bisa babak belur dihajarnya. Lebih baik, kita laporkan hal ini pada kepala sekolah saja. Lagipula, jika kita menganggu dia, dia dan teman-temannya, mungkin akan menghadang kamu di jalan dan membuat kamu babak belur. Ini sangat berisiko Zayn," ujar Yoga setelah mendengar apa yang direncanakan oleh Zayn.

"Tenang saja. Aku akan baik-baik saja. Kamu lakukan saja seperti apa yang aku katakan," sahut Zayn penuh keyakinan.

"Baiklah. Jika kamu tidak sanggup menghadapi dia, terpaksa aku akan memanggil kepala sekolah," ucap Yoga yang pada akhirnya menyetujui rencana Zayn.

"Hum," sahut Zayn.

Akhirnya Zayn dan Yoga pun mulai menjalankan rencana mereka. Zayn bergegas mengikuti Antonio yang menarik paksa Khaira, sedangkan Yoga mula melakukan apa yang dipinta oleh Zayn.

Antonio membawa Khaira ke tempat sepi di belakang sekolah yang tidak ada cctv-nya. Sedangkan Khaira bingung harus bagaimana menghadapi Antonio. Khaira tidak ingin terjadi apa-apa pada Cempaka.

"Brugh"

"Akhh!" pekik Khaira saat Antonio meringsek tubuhnya ke dinding.

Antonio memegang kedua tangan Khaira dan menguncinya ke dinding. Senyuman penuh arti tersungging di bibir pemuda itu.

"Ma..mau apa kamu? Apa yang kamu inginkan?" tanya Khaira yang mulai ketakutan.

"Aku ingin melihat wajah cantik kamu dari dekat. Aku ingin mencicipi bibirmu yang menggoda ini. Mengingat perangai bapakmu, pasti belum pernah ada yang mencium bibir kamu bukan?" tanya Antonio menatap bibir Khaira yang bervolume dan berwarna pink itu dengan tatapan mesum.

"Ja..Jagan macam-macam!" bentak Khaira ketakutan.

"Kamu harusnya merasa terhormat karena aku menjadi orang pertama yang mencium bibir mu," ucap Antonio dengan wajah yang semakin mendekat pada Khaira.

"Ja..jangan macam-macam! Atau bapakku akan menghajar kamu!" ancam Khaira yang semakin ketakutan.

"Bapakmu? Jika kamu berani mengadu pada bapakmu, aku akan menyuruh orang untuk menghajar bapakmu. Sehebat apapun bapak kamu, apa dia sanggup, jika melawan banyak orang? Satu lawan sepuluh orang, apa kira-kira bapak kamu sanggup?" tanya Antonio penuh ancaman.

"Ka .kamu anak bupati. Jangan melakukan hal-hal yang bisa mencemarkan nama baik ayahmu. Pi..pikirkan baik-baik," ucap Khaira mencoba mempengaruhi Antonio agar tidak melanjutkan aksinya untuk mencium dirinya.

"Tuhan, aku tidak ingin ciuman pertama dan kehormatan ku di ambil oleh orang yang bukan suamiku," gumam Khaira dalam hati.

Jika saja Antonio tidak mengancam dirinya dengan Cempaka, Khaira pasti sudah melakukan segala macam cara untuk melepaskan diri dari Antonio. Namun Khaira tidak ingin sahabatnya celaka karena dirinya.

"Nama ayahku tidak akan tercemar, karena tidak akan ada yang tahu tentang apa yang akan aku lakukan," ucap Antonio tersenyum miring.

Pemuda itu memajukan wajahnya pada wajah Khaira. Semakin dekat hingga Khaira bisa merasakan hembusan napas hangat pemuda di depannya itu. Khaira memalingkan wajahnya dan memejamkan matanya.

"Auwhh.. auwhh.. auwhh.." pekik Antonio saat telinganya tiba-tiba di tarik oleh seseorang. Spontan pemuda itu melepaskan tangan Khaira dan memegang tangan orang yang sedang menarik telinganya.

Sedangkan Khaira langsung membuka matanya dan melihat apa yang terjadi. Khaira tersenyum lega saat melihat Zayn menarik telinganya.

"Lepas!" bentak Antonio.

"Plak"

Antonio menepis tangan Zayn. Pemuda itu menatap tajam pada Zayn penuh dengan amarah. Sedangkan Zayn terlihat biasa-biasa saja. Sama sekali tidak takut, apalagi panik.

"Beraninya kamu ikut campur urusanku! Apa kamu sudah bosan hidup, hah?!" bentak Antonio penuh amarah.

"Brugh "

Antonio memegang kerah kemeja Zayn dan meringsek Zayn ke tembok. Punggung Zayn membentur tembok, tapi pemuda itu tetap terlihat tenang.

"Zayn! Antonio, lepaskan Zayn!" Khaira berusaha menarik tangan Antonio dari kerah kemeja Zayn. Khaira terlihat sangat mengkhawatirkan Zayn.

"Brugh"

"Akhh!" pekik Khaira.

"Khaira!" pekik Zayn.

Antonio hendak meninju wajah Zayn, tapi tidak di sangka, Khaira malah menahan tinju Antonio. Antonio juga terkejut melihat Khaira yang tiba-tiba menahan tinjunya untuk melindungi Zayn.

Khaira memegang tangannya yang sakit karena tinju dari Antonio.

"Kenapa kamu sangat peduli pada si cupu dan culun ini? Apa kamu menyukai dia? Tak ku sangka, selera kamu rendah sekali?" cibir Antonio dengan ekspresi wajah yang sulit di deskripsikan.

Dirinya berpenampilan keren dan merupakan anak bupati. Dirinya orang kaya, namun ditolak berulang kali oleh Khaira. Dan Khaira malah nampak sangat peduli pada orang yang cupu dan culun seperti Zayn. Sungguh, harga diri Antonio merasa terluka. Atas dasar apa dirinya kalah dengan Zayn? Itulah yang ada di dalam pikiran Antonio.

Antonio tidak menyadari, perilaku buruknya lah yang membuat orang lain tidak menyukai dirinya. Hanya penjilat seperti si Jabrik dan si Kribo lah yang suka dan setia padanya. Karena mereka sama-sama berprilaku buruk seperti dirinya.

"Akan aku hajar orang culun ini!" geram Antonio hendak kembali melayangkan tinju pada Zayn.

"Jangan!" teriak Khaira ingin kembali menghadang tinju dari Antonio.

"Plak"

"Bugh"

"Auwhh! Brengseek!" pekik Antonio dengan wajah yang memerah karena marah sekaligus karena merasakan sakit di tangannya.

Saat Antonio ingin meninju Zayn dan Khaira ingin kembali menghadang tinju Antonio, Zayn langsung menangkap tangan Khaira, sekaligus menghindari tinju dari Antonio dengan gerakan cepat. Sehingga Antonio malah meninju tembok.

Karena semakin tersulut emosi, Antonio kembali menyerang Zayn. Tapi, lagi-lagi Zayn dapat menghindar. Dan hal itu semakin membuat Antonio semakin marah dan terus menyerang Zayn. Zayn terus menghindar seperti orang yang tidak bisa ilmu bela diri.

Zayn pura-pura terjatuh dan saat tinju Antonio sudah sangat dekat dengan wajahnya, dengan cepat Zayn langsung menghindar.

"Hentikan! Cukup!" teriak Khaira yang khawatir pada Zayn.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Bunda windi❤ 💚

Bunda windi❤ 💚

anak Bupati kok kelakuannya seperti itu gak bermoral banget

2024-03-24

2

Erna

Erna

siapa yg mau cowok sombong kyk antoni

2024-03-17

2

Yanti Sejati

Yanti Sejati

Antonio di.kerjain zayn

2024-03-01

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tidak Berani Tapi Berharap
2 2. Penuh Percaya Diri
3 3. Tes
4 4. Motor Jadul
5 5. Malu
6 6. OCPD
7 7. SEPISAUPI
8 8. Damai
9 9. Terusik
10 10. Belum Menyerah
11 11. Adik
12 12. Melabrak
13 13. Familiar
14 14. Hanya Menghindar
15 15. Jangan!
16 16. Berencana Melamar
17 17. Bertolak Belakang
18 18. Tipikal Idaman
19 19. Satu Kelas
20 20. Cemburu
21 21. Merasa Aneh
22 22. Tidak Yakin
23 23. Rumit
24 24. Tidak Sabar
25 25. Terkejut dan Kagum
26 26. Sekali Tinju
27 27. Semakin Kagum
28 28. Beradu Ilmu
29 29. Memenuhi Kriteria
30 30. Tidak Jadi
31 31. Kenapa di Usir?
32 32. Menghasut
33 33. Ancaman
34 34. Lampu Hijau?
35 35. Pertama Kali
36 36. Menohok
37 37. Kepo
38 38. Tak Sesuai Ekspektasi
39 39. Lebih Muda
40 40. Yakin
41 41. Spek
42 42. Bantuan
43 43. Tidak Menyangka
44 44. Merasa Heran
45 45. Prihatin
46 46. Pipis Gratis
47 47. Nggak Doyan
48 48. Nikah Arisan?
49 49. Moral
50 50. Kopi Tahlil?
51 51. Diremehkan
52 52. Merasa Bingung
53 53. Memohon
54 54. Menahan Emosi
55 55. Pilihan
56 56. Kiss My Heart
57 57. Kepo
58 58. Menggombal
59 59. Pangling
60 60. Tidak Peduli
61 61. Meminta Izin
62 62. Terasa Lambat
63 63. Bahagia
64 64. Positive Father Complex
65 65. Takut
66 66. Cemburu Kah?
67 67. Tidak Sebanding
68 68. Aroma Tengil
69 69. Heboh
70 70. Jujur
71 71. Always Together
72 72. Gegana Yang Hilang
73 73. Sisi Lain
74 74. Kagum
75 75. Makin Cinta, Makin Takut
76 76. Melongo
77 77. Potek
78 78. Terlalu Pintar
79 79. Was-was
80 80. Angkuh
81 81. Gas Beracun
82 82. Emosi
83 83. Berapa?
84 84. Memohon
85 85. Berbesar Hati
86 86. Apa Marah?
87 87. Teguran
88 88. Tersentil
89 89. Ari Baru Tahu
90 90. Yakin
91 91. Serius
92 92. Iseng
93 93. Belum Tentu Kembali
94 94. You Kissed My Heart
95 95. Sempat Minder
96 96. Meminta Bantuan
97 97. Tidak Berdaya
98 98.Salah Sangka
99 99. Merasa Bersalah
100 100. Menghindari
101 101. Sangat Yakin
102 102. Memilih Jujur
103 103. Kalah
104 104. Uncle
105 105. Serangan
106 106. Pulang
107 107. Tangan Kosong
108 108. Sumpah
109 109. Tipe
110 110. Yang Baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Tidak Berani Tapi Berharap
2
2. Penuh Percaya Diri
3
3. Tes
4
4. Motor Jadul
5
5. Malu
6
6. OCPD
7
7. SEPISAUPI
8
8. Damai
9
9. Terusik
10
10. Belum Menyerah
11
11. Adik
12
12. Melabrak
13
13. Familiar
14
14. Hanya Menghindar
15
15. Jangan!
16
16. Berencana Melamar
17
17. Bertolak Belakang
18
18. Tipikal Idaman
19
19. Satu Kelas
20
20. Cemburu
21
21. Merasa Aneh
22
22. Tidak Yakin
23
23. Rumit
24
24. Tidak Sabar
25
25. Terkejut dan Kagum
26
26. Sekali Tinju
27
27. Semakin Kagum
28
28. Beradu Ilmu
29
29. Memenuhi Kriteria
30
30. Tidak Jadi
31
31. Kenapa di Usir?
32
32. Menghasut
33
33. Ancaman
34
34. Lampu Hijau?
35
35. Pertama Kali
36
36. Menohok
37
37. Kepo
38
38. Tak Sesuai Ekspektasi
39
39. Lebih Muda
40
40. Yakin
41
41. Spek
42
42. Bantuan
43
43. Tidak Menyangka
44
44. Merasa Heran
45
45. Prihatin
46
46. Pipis Gratis
47
47. Nggak Doyan
48
48. Nikah Arisan?
49
49. Moral
50
50. Kopi Tahlil?
51
51. Diremehkan
52
52. Merasa Bingung
53
53. Memohon
54
54. Menahan Emosi
55
55. Pilihan
56
56. Kiss My Heart
57
57. Kepo
58
58. Menggombal
59
59. Pangling
60
60. Tidak Peduli
61
61. Meminta Izin
62
62. Terasa Lambat
63
63. Bahagia
64
64. Positive Father Complex
65
65. Takut
66
66. Cemburu Kah?
67
67. Tidak Sebanding
68
68. Aroma Tengil
69
69. Heboh
70
70. Jujur
71
71. Always Together
72
72. Gegana Yang Hilang
73
73. Sisi Lain
74
74. Kagum
75
75. Makin Cinta, Makin Takut
76
76. Melongo
77
77. Potek
78
78. Terlalu Pintar
79
79. Was-was
80
80. Angkuh
81
81. Gas Beracun
82
82. Emosi
83
83. Berapa?
84
84. Memohon
85
85. Berbesar Hati
86
86. Apa Marah?
87
87. Teguran
88
88. Tersentil
89
89. Ari Baru Tahu
90
90. Yakin
91
91. Serius
92
92. Iseng
93
93. Belum Tentu Kembali
94
94. You Kissed My Heart
95
95. Sempat Minder
96
96. Meminta Bantuan
97
97. Tidak Berdaya
98
98.Salah Sangka
99
99. Merasa Bersalah
100
100. Menghindari
101
101. Sangat Yakin
102
102. Memilih Jujur
103
103. Kalah
104
104. Uncle
105
105. Serangan
106
106. Pulang
107
107. Tangan Kosong
108
108. Sumpah
109
109. Tipe
110
110. Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!